Disusun Oleh :
Kelompok 11 MPI C3
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan
nikmat sehat serta imannya sehingga kami dapat menuntaskan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya pastinya kita tidak mampu menuntaskan
tugas mata kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan dengan judul “Penyelesaian
Audit Keuangan Pendidikan”.
Kami berharap dengan adanya makalah ini para pembaca dapat memahami
lebih dalam mengenai desain penelitian eksperimental serta macam-macam yang ada
di dalamnya.
Tak lupa, kami haturkan terima kasih kepada bapak Dr. Mohammad Zaini,
MM selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pembiayaan Pendidikan, yang
telah memberikan kepercayaannya bahwa kami bisa menuntaskan makalah ini tepat
waktu.
Akhir kata, kami meminta beribu-ribu maaf jika ada kesalahan kata ataupun
penulisan. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami mengharapkan koreksi untuk bahan evaluasi selanjutnya.
Kelompok 11
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 21
B. SARAN ..................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Bela Novyndya, “Tahap Penyelesaian Audit dan Tanggung Jawa Setelah Penyelesaian
Audit,” www.academia.edu, Diakses tanggal 19 Mei 2022,
https://www.academia.edu/35459315/_TAHAP_PENYELESAIAN_AUDIT_DAN_TANGGUNG_JA
WAB_SETELAH_PENYELESAIAN_AUDIT_
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan?
2. Bagaimana mengevaluasi temuan?
3. Bagaimana berkomunikasi dengan klien?
4. Bagaimana tanggung jawab setelah audit?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan;
2. Untuk mengetahui bagaimana mengevaluasi temuan;
3. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan klien;
4. Untuk mengetahui tanggung jawab setelah audit.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Jenis Peristiwa
Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :
1. Peristiwa Kemudian Jenis 1
Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal
neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan
keuangan. Peristiwa jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan
keuangan.
2. Peristiwa Kemudian Jenis 2
Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca
tetapi muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebut memerlukan
pengungkapan dalam laporan, atau dalam kasus yang sangat material, menyertakan
data pro-forma pada laporan keuangan.
Jenis 1 Jenis 2
- Realisasi aktiva akhir tahun yang - Penerbitan obligasi jangka panjang
dicatat, seperti piutang usaha dan atau saham preferen atau saham biasa.
persediaan, pada jumlah yang berbeda - Pembelian suatu perusahaan.
dari yang dicatat. - Kerugian dari bencana akibat
- Penyelesaian estimasi kewajiban akhir kebakaran.
tahun yang dicatat, seperti perkara
pengadilan atau litigasi dan jaminan
produk pada jumlah yang berbeda dari
yang dicatat.
5
Pertimbangan Audit
SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti
tentang:
a. Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang menunjukan
ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada suatu entitas
dari litigasi, klaim, dan penilaian (LCA).
b. Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi.
c. Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
d. Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.
barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk
mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemen harus
dapat :
1. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor
2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut
3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen
B. MENGEVALUASI TEMUAN
Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu:
1. Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
2. Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit
2
Icha Syahnur, “Penyelesaian dan Tanggung Jawab Pasca Audit,” www.academia.edu,
Diakses tanggal 19 Mei 2022,
https://www.academia.edu/34931772/penyelesaian_dan_tanggung_jawab_pasca_audit
13
▪ Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan peristiwa itu serta
setiap faktor yang dapat mengurangi.
▪ Kemungkinan penghentian operasi.
▪ Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan)
▪ Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau
jumlaj atau klasifikasi kewajiban.
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan
kepastian bahwa:
▪ Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap.
▪ Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada situasi
bersangkutan.
▪ Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang
ditetapkan dalam surat penugasan.
▪ Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang
timbul selama audit telah diselesaikan dengan tepat.
▪ Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
▪ GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah
dipenuhi.
C. MENGKOMUNIKASIKAN DENGAN KLIEN
Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan komite
audit dan manajemen. Komunikasi komite audit membicarakan hal-hal berkenaan
dengan:
1. Pengendalian internal klien
2. Pelaksanaan audit
Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat manajemen.
17
jawab lagi. Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta
yang ada pada tanggal laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan
sebelumnya, auditor harus mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam
paragraph terakhir dari bagian terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya
atas laporan bersangkutan. Jika auditor tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif
atau yang dihilangkan, maka auditor dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk
menentukan tindakan yang tepat.3
21
22
B. SARAN
Penulis memahami betul makalah yang kami buat ini banyak sekali
kesalahan serta sangat jauh dari kesempurnaan. Pastinya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang bisa dipertanggung
jawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis mengharapan koreksi dari para
pembaca agar nantinya makalah ini bisa menjadi leih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene dan Joel Houston. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat, 2010.
23