PENGAUDITAN
OLEH :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
MAKASSAR
2022
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan
RMK ini yang berjudul “Penyelesaian Audit dan Tanggung Jawab Pasca
Audit”. RMK ini disusun sedemikian rupa sebagai tugas yang diberikan
oleh dosen Pengauditan. Harapan kami, semoga RMK ini dapat diterima
dengan baik oleh dosen dan bermanfaat untuk semua pembaca.
Kami menyadari bahwa penyusunan RMK ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan RMK ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Manfaat Penelitian............................................................................................
B. Mengevaluasi Temuan...................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bab ini akan membahas 2 bidang tambahan yang penting dari aktivitas
dalam audit laporan keuangan, yaitu penyelesaian audit dan tanggung jawab
auditor setelah audit. Prosedur penyelesaian audit berbeda dengan prosedur
audit sebelumnya, karena prosedur penyelesaian audit:
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan?
2. Bagaimana Mengevaluasi Temuan?
3. Bagaimana Komunikasi dengan Klien?
4. Bagaimana Tanggung Jawab Setalah Audit?
C. MANFAAT PENELITIAN
Ada pun manfaat penulisan ini adalah:
1. Mampu memahami Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan
2. Mampu memahami Mengevaluasi Temuan
3. Mampu memahami Komunikasi dengan Klien
4. Mampu memahami Tanggung Jawab Setalah Audit
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
untuk menemukan peristiwa kemudian dan tidak bertanggungjawab untuk
menemukan peristiwa kemudian yang terjadi setelah pekerjaan lapangan
selesai atau setelah laporan audit diterbitkan.
Jenis Peristiwa
6
Perbedaan antara kedua peristiwa tersebut terletak pada dampak dari
bukti tambahan yang ditemukan, apakah berdampak pada tanggal neraca,
atau sesudah tanggal neraca. Apabila bukti tambahan yang ditemukan
mempengaruhi atau berdampak pada kondisi yang ada pada tanggal neraca
dan melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan, maka peristiwa
tersebut tergolong dalam peristiwa tipe 1 dan harus dilakukan penyesuaian.
Sebaliknya, apabila peristiwa tersebut terjadi setelah tanggal neraca dan
tidak mempengaruhi estimasi yang digunakan pada proses penyusunan
laporan keuangan, maka peristiwa tersebut tergolong baru dan termasuk
peristiwa tipe 2 yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan.
7
Apakah ada utang bersyarat atau kewajiban kontinjen
yang cukup besar atau komitmen yang terjadi pada
tanggal neraca atau pada tanggal pertanyaan ini
diajukan
Apakah ada perubahan yang signifikan dalam modal
saham, utang jangka panjang, atau modal kerja
sampai tanggal pertanyaan ini diajukan
Status saat ini mengenai unsur atau pos – pos
sebelumnya dalam laporan keuangan yang dilaporkan
dan dipertanggungjawabkan berdasarkan data
sementara, awal, atau data yang tidak konklusif
Apakah penyesuaian yang tidak biasanya ada/ tidak
biasa terjadi telah dibuat selama periode dari tanggal
neraca sampai dengan tanggal pertanyaan ini diajukan
o Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham,
dan komite lainnya. Apabila notulen tidak tersedia, auditor
bisa meminta keterangan mengenai masalah yang
dibicarakan dalam rapat tersebut.
o Meminta keterangan kepada konsultan hukum klien
mengenai litigasi/tuntutan hukum, klaim, dan keputusan
pengadilan
o Mendapatkan surat representasi dari klien (pejabat yang
berwenang seperti presdir, direktur keuangan, yang
bertanggal sama dengan tanggal laporan audit) mengenai
peristiwa kemudian yang menurut para eksekutif berwenang
tersebut akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan
o Meminta keterangan tambahan atau melaksanakan prosedur
tambahan berupa tanya jawab yang dianggap perlu terkait
situasi saat itu.
8
Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat
peristiwa kemudian dalam laporan keuangan akan menimbulkan
penyimpangan dari laporan standar auditor. Tergantung pada
materialitasnya, auditor harus menyatakan baik opini wajar dengan
pengecualian atau tidak wajar karena laporan keuangan tidak disajikan
sesuai dengan GAAP.
9
Sedangkan, kerugian kontinjen seringkali merupakan masalah yang
signifikan bagi auditor. Hal ini tergantung pada evaluasi subjektif atas
kemungkinan pembayaran masa depan. Menurut GAAP, kerugian kontinjen
harus:
Pertimbangan Audit
10
b. Periode terjadinya penyebab yang mendasari tindakan hukum yang
terjadi
c. Tingkat kemungkinan terjadinya hasil yang tidak menguntungkan
d. Jumlah atau kisaran kerugian yang potensial
11
pemasok atau informasi khusus tentang kewajiban yang dianggap timbul
berdasarkan kontrak perusahaan, dan jaminan utang bagi pihak lain.
12
MENDAPATKAN SURAT REPRESENTASI KLIEN
Laporan keuangan
Kelengkapan informasi
Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
Peristiwa kemudian
13
2) Mendukung representasi manajemen yang bersifat material
bagi laporan keuangan dengan prosedur audit lainnya
14
B. Mengevaluasi Temuan
Auditor mempunyai dua tujuan berikut dalam mengevaluasi temuan-
temuan:
1) Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
2) Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit
Untuk mencapai tujuan ini, auditor menyelesaikan langkah-langkah
berikut:
MEMBUAT PENILAIAN AKHIR ATAS MATERIALITAS DAN
RISIKO AUDIT
15
semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama periode sebelumnya
terhadap laporan keuangan periode berjalan.
Data yang telah diakumulasi kemudian dibandingkan dengan
pertimbanga pendahuluan auditor mengenai materialitas yang dibuat ketika
merencanakan audit. Dalam merencanakan audit, auditor menetapkan
tingkat risiko audit yang dapat diterima. Jika salah saji agregat meningkat,
maka risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang material
juga meningkat. Jika auditor merasa bahwa risiko audit tidak dapat diterima,
maka auditor harus:
a) Melaksanakan pengujian substantif tambahan
b) Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan
untuk mengurangi risiko salah saji yang material
16
AU 341, The Auditor’s Consideration of an Entity Ability to
Continue as a Going Consern, menetapkan tanggung jawab auditor untuk
mengevaluasi apakah ada keraguan yang substansial tentang kemampuan
klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode
waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan
keuangan yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan
keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan
dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya ketika
jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa,
merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau
melakukan tindakan yang serupa.
17
Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan
penilaian atas keraguan yang substansial mengenai
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya selama periode waktu yang layak.
Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.
Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi
dan peristiwa itu serta setiap faktor yang dapat mengurangi.
Kemungkinan penghentian operasi.
Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan
prospektif yang relevan)
Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva
yang tercatat atau jumlaj atau klasifikasi kewajiban.
18
Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya
diadakan suatu konferensi dengan klien. Pada pertemuan ini, auditor
melaporkan semua temuannya secara lisan dan berusaha memberikan dasar
pemikiran untuk melakukan penyesuaian yang diusulkan dan/atau
pengungkapan tambahan ataupun sebaliknya. Pada akhirnya, beberapa
kesepakatan umumnya dapat dicapai tentang perubahan yang harus
dilakukan dan auditor dapat meneruskan dengan mengeluarkan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
19
Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak
dan tepat pada situasi bersangkutan.
Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi
dan syarat yang ditetapkan dalam surat penugasan.
Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan
pelaporan signifikan yang timbul selama audit telah
diselesaikan dengan tepat.
Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu
kantor akuntan telah dipenuhi.
20
Kondisi yang dapat dilaporkan mungkin bersangkutan dengan setiap
unsur pengendalian internal. Penentuan suatu kekurangan atau defisiensi
sebagai kondisi yang dapat dilaporkan dipengaruhi oleh ha-hal seperti
ukuran entitas, kerumitan operasinya, struktur organisasinya, dan
karakteristik kepemilikannya. Contoh kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan
disajikan dalam Lampiran 19A. AU 325.04 menunjukkan bahwa auditor
tidak disyaratkan untuk mencari kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan.
Auditor dapat menyadari suatu kondisi yang dapat dilaporkan dalam
memperoleh pemahaman atas pegendalian internal, melaksanakan pengujian
pengendalian, melaksanakan pengujian substantif, atau sebaliknya selama
audit.
21
dalam merencanakan dan melaksanakan audit atas laporan keuangan ABC
Corporation untuk tahun yang berakhir 31 desember 20XX, kami
mempertimbangkan pengendalian internalnya untuk menentukan prosedur
audit yang akan kami lakukan untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan, dan bukan untuk memberikan kepastian tentang pengendalian
internalnya. Akan tetapi, kami mencatat hal-hal tertentu yang melibatkan
pengendalian internal dan operasinya yang kami anggap sebagai kondisi yang
dapat dilaporkan menurut standar yang ditentukan oleh American Institute of
Certified Public Accountants. Kondisi yang dapat dilaporkan meliputi hal-hal
yang menarik perhatian kami berkenaan dengan kekurangan yang signifikan
Laporan ini hanya dimaksudkan untuk informasi dan penggunaan oleh komite
audit (dewan komisaris, dewan trustee, atau pemilik perusahaan yang dikelola
oleh pemilik), manajemen, dan pihak dalam organisasi (atau lembaga
pemerintah tertentu atau pihak ketiga tertentu)
22
diketahui oleh komite audit dan (2) memasukkan hal-hal yang
tidak memenuhi syarat sebagai kondisi yang dapat dilaporkan.
-an laporan keuangan yang sedang diaudit mungkin terjadi dan tidak terdetaksi
pada periode
Auditor yang
tidak tepat waktu oleh
disyaratkan oleh GAAS
karyawan ketika
untuk melaksanakansecara
mengidentifikasi kegiatan
normal dan
terpisah dari mengkomunikasikan
fungsi yang telah dibebenkan kepadanya.
kelemahan yang material dalam laporan
kepada komite audit. Namun, apabila baik oleh permintaan klien atau pun
pilihan auditor kelemahan yang material diidentifikasi dan diuraikan dalam
laporan, maka dua paragraf tambahan akan diperlukan. Paragraf pertama
harus memuat difinisi dari istilah “kelemahan yang material” dan suatu
uraian tentang kondisi yang dapat dilaporkan yang
23
Apabila paragraf sebelumnya disertakan dalam laporan dan tidak ada
kondisi yang dapat dilaporkan yang dipandang sebagai kelemahan material,
maka pernyataan mengenai pengaruh ini akan ditambahkan pada paragraf
itu (lihat contoh di atas).
24
Pertimbagan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas.
Pembahasan ini lazimnya akan menyertakan manajemen
sebagai peserta aktif karena mereka mempunyai tanggung
jawab utama untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
Pembahasan yang terbuka dan terus terang harus mencakup
hal-hal seperti konsistensi penerapan kebijakan akuntansi.
Kejelasan dan kelengkapan laporan keuangan entitas itu, serta
pos-pos yang mempunyai dampak signifikan terhadap
kelayakan veriabilitas, dan netrabilitas penyajian informasi,
akuntansi juga harus dimasukkan dalam laporan keuangan.
Contohnya mencakup (1) seleksi kebijakan akuntansi yang
baru atau perubahannya, (2) estimasi pertimbangan, dan
ketidakpastian, (3) transaksi yang tidak biasa, (4) kebijakan
akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos laporan keuangan
yang signifikan, termasuk ketentuan waktu transaksi dan
periode ketika hal itu dicatat, atau praktik akuntansi yang
mungkin unik untuk industri bersangkutan
Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi mencakup
dasar untuk pertimbangan dan proses membuat estimasi
akutansi.
Penyesuaian audit yang signifikan yang secara tersendiri, atau
secara agregat, mempunyai pengaruh penting terhadap proses
pelaporan keuangan entitas itu.
Ketidaksepakatan dengan manajemen yang signifikan
mengenai laporan keuangan atau laporan auditor, dan
ketidaksepakatan berkenaan dengan penerapan prinsip
akuntansi serta dasar untuk pertimbangan manajemen tentang
estimasi akuntansi.
Konsultasi dengan akuntan lain tentang masalah akuntansi dan
auditing.
25
Masalah penting yang dibahas dengan manjemen sebelum
penarikan diri termasuk yang bersangkutan dengan prinsip
akuntansi dan standar auditing.
Konsultan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit seperti
penangguhan yang tidak semestinya oleh manajemen tentang
izin pelaksanaan audit dan memberikan informasi yang
diperlukan, tidak tersedianya personil klien, serta kelalaian
klien untuk menyelesaikan skedul yang disiapkan klien secara
tepat waktu.
26
semacam itu juga akan berguna dalam setiap pembahasan dengan
manajemen tentang komentar yang harus diberikan.
27
PENEMUAN FAKTA YANG ADA PADA TANGGAL LAPORAN
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta
yang ada setelah audit pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU
561.04), menunjukkan bahwa jika (1) auditor menyadari adanya fakta
tersebut dan (2) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah
dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas
informasi itu. Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru
ditemukan, maka auditor harus memberi tahu setiap anggota dewan
komisaris mengenai penolakan tersebut. Selain itu, AU 561.08 juga
menyatakan bahwa auditor harus mengambil langkah-langkah berikut untuk
mencegah ketergantungan lebih lanjut pada laporan itu:
1. Memberi tahu klien bahwa laporan audit ridak dapat lagi
dikaitkan dengan laporan keuangan.
2. Memberi tahu lembaga berwenang yang mempunyai
jurisdiksi terhadap klien bahwa lapran itu tidak dapat lagi
diandalkan.
3. Memberi tahu setiap orang yang diketahui mengnadalkan
pada laporan bahwa laporan audit itu tidak dapat lagi
diandalkan.
28
Apabila klien tidak bersedia bekerja sama dan auditor tidak dapat
melakukan penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan
informasi spesifik, auditor harus (1) menunjukkan tidak adanya kerjasama
itu dan (2) menyatakan bahwa jika informasi itu benar, laporan audit tidak
dapat lagi diandalkan.
29
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
30
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003.
Modern Auditing. Jakarta: Erlangga.
31