Anda di halaman 1dari 10

PENYELESAIAN AUDIT DAN TANGGUNGJAWAB PASCA AUDIT

PENGAUDITAN 2

Oleh :
RYAN RIYANTO RACHMAT
A31115502

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
A. MENYELESAIKAN PEKERJAAN LAPANGAN
Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah pada
tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview
kertas kerja yang dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner
pengendalian intern dan program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan
bahwa semua informasi yang diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit
telah terkumpul semua. Untuk itu dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor
melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti audit tambahan.

a. Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian


Menurut Boynton (2003:313), tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran
laporan keuangan klien tidak terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi
yang terjadi hingga tanggal neraca. AU 560, Subsequent Events, menyatakan bahwa
auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan transaksi yang:
1. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
2. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta
laporan auditor
Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa-
peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah
peristiwa tersebut mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajian
informasi di dalam laporan keuangan klien.

b. Membaca Notulen Rapat


Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti
komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai
signifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan
obligasi baru, pembelian saham treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat
biasanya dilakukan segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditor
kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi
yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujian
substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalam
kertas kerja.

c. Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian


FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau
serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan
keuntungan (kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian).
Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak
penghasilan, klaim, dan lain-lain mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugian harus:
- Dicatat sebagai kewajiban
- Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
- Diabaikan

d. Mendapatkan Surat Representasi Klien


Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari
manajemen dalam memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapai
melalui surat representasi klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333,
Management Representations, menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian
dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan
untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemen
harus dapat :
1. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor
2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut
3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen

e. Melaksanakan Prosedur Analitis


Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review
keseluruhan atas laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuan
dari review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang
dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Dalam melakukan review keseluruhan, auditor membaca laporan
keuangan dan catatan serta mempertimbangkan kelayakan bukti yang diperoleh
dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta tidak terduga yang :
1. Diantisipasi dalam perencanaan audit
2. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive
Dalam melakukan reviewe keseluruhan atas kewajaran penyajian laporan
keuangan, data perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan
entitas berdasarkan dinamika bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia
mengenai kinerja industri, dan (3) data nonkeuangan yang relevan seperti unit yang
diproduksi atau dijual serta jumlah karyawan.
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan
entitas yang dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan
pangsa pasar atas efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan
dengan gambaran keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

B. MENGEVALUASI TEMUAN
Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu:
1. Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
2. Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit

Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah


berikut :
1. Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit
Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat yang akan
dikeluarkan adalah penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit. Titik tolak untuk
melakukan proses ini adalah menjumlahkan salah saji-salah saji yang ditemukan
ketika memeriksa semua akun yang belum dikoreksi oleh klien. Penentuan auditor
atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup komponen berikut:
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui
pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik sampling
audit
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi oleh
prosedur audit lainnya
Jika salah saji agregat meningkat, maka risiko bahwa laporan keuangan
mengandung salah saji yang material juga meningkat. Jika auditor merasa bahwa
risiko audit tidak dapat diterima, maka auditor harus:
a. Melaksanakan pengujian substantif tambahan
b. Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi
risiko salah saji yang material

2. Mengevaluasi Kelanjutan Usaha


AU 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah ada
keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan
kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu
tahun di luar tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Biasanya, informasi
yang akan menimbulkan keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha
berkaitan dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya
ketika jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis yang biasa,
merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau melakukan
tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin bahwa terdapat keraguan yang
substansial mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan
usahanya, maka auditor harus :
a. Mendapatkan informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi pengaruh
kondisi atau peristiwa tersebut
b. Menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan secara efektif
tetapi jika auditor menyimpulkan terdapat keraguan yang substansial mengenai
kelanjutan usaha.

3. Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan


Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan
terbuka, review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan
anggota tim audit. Daftar periksa tersebut mencakup hal-hal yang berkenaan dengan
bentuk dan isi dari masing-masing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan
yang disyaratkan.

4. Merumuskan Pendapat Dan Membuat Naskah Laporan Audit


Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-temuan dengan
mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan pendapat
ataslaporan keuangan secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir atas langkah-
langkah ini terletak pada partner yang melakukan penugasan itu. Sebelum mengambil
keputusan akhir tentang pendapat, biasanya diadakan suatu konferensi dengan klien
5. Melakukan Review Akhir Atas Kertas Kerja
Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan, bukti yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan
atas kertas kerja dapat dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim
audit.
Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan
kepastian bahwa:
 Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap.
 Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada situasi
bersangkutan.
 Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang
ditetapkan dalam surat penugasan.
 Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang
timbul selama audit telah diselesaikan dengan tepat.
 Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
 GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah
dipenuhi.

C. KOMUNIKASI DENGAN KLIEN


Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan
komite audit dan manajemen. Komunikasi komite audit membicarakan hal-hal
berkenaan dengan:
1. Pengendalian internal klien
2. Pelaksanaan audit
Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat manajemen.
1. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Pengendalian Internal
AU 325 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang
dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan kekurangan yang
signifikan dalam perancangan atau operasi pengendalian internal, yang dapat
berpengaruh buruk terhadap kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses,
mengikhtisarkan, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan.
Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pembagian laporan
itu biasanya harus dibatasi kepada komite audit, manajemen dan pihak lain di dalam
organisasi. Akan tetapi, apabila laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas
pemerintah, maka rujukan khusus harus dinyatakan dalam laporan itu. AU 325.11
menyatakan bahwa setiap laporan yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat
dilaporkan harus :
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan
dan bukan memberikan kepastian tentang pengendalian internal
b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
c. Menyertakan pembatasan pembagian

2. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan Audit


AU 380 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal tertentu
berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab
mengawasi proses pelaporan keuangan. AU 380.06-14 menyatakan bahwa
komunikasi dengan komite audit dapat mencakup hal-hal berikut :
a. Tanggung jawab auditor menurut GAAS
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas
d. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi
e. Penyesuaian audit yang signifikan
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen
g. Konsultasi dengan akuntan lain
h. Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri
i. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit

3. Menyiapkan Surat Manajemen


Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap bermanfaat
untuk menulis surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai surat manajemen, yang
memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam komunikasi yang disyaratkan
dengan komite audit. Surat manajemen dapat mencakup komentar tentang:
a. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak di pertimbangkan
sebagai kondisi yang dapat dilaporkan
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang
tercatat selama audit
c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak
D. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT
Tanggung jawab setelah audit mencakup pertimbangan atas:
1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.
2. Penemuan faktor yang ada
3. Penemuan prosedur yang dihilangkan

1. Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan Laporan


Auditor
SAS 1 (AU 530), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab
untuk mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama
periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. Auditor dapat
menggunakan tanggal ganda dalam laporan audit. Tanggal ganda merupakan praktik
yang paling umum karena member tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan
memperluas tanggung jawab auditor secara keseluruhan di luar penyelesaian
pekerjaan lapangan.

2. Penemuan Fakta Yang Ada Pada Tanggal Laporan


Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada
setelah audit pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU 561.04), menunjukkan
bahwa jika (1) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin
mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk
memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih lanjut menguatkan
eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa informasi itu penting bagi mereka
yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada laporan keuangan, maka
auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah ketergantungan pada
laporan audit itu di masa depan.
Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka
auditor harus memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan
tersebut penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi
spesifik, auditor harus (1) menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2)
menyatakan bahwa jika informasi itu benar, laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.

3. Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan


Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus
menilai kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini
untuk mendukung pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05
menunjukkan jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan
auditor yakin bahwa orang-orang saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka
auditor harus segera melaksanakan prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif
yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas pendapatnya.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan
bukti-bukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai
tanggung jawab lagi. Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan
mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal laporan sehingga akan mengubah
pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor harus mengikuti prosedur
pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari bagian terdahulu untuk
mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor tidak
dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor dapat
berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai