Hal 1 dari 4
Desember 2021 PT Mulia Saktiperkasa yang diaudit oleh KAP Drs. Chaeroni & Rekan
Mohon kesediaan waktunya Saudara untuk dapat menjawab pertanyaan konfirmasi/klarifikasi kami
secara tertulis pada tabel dibawah ini.
b. Kami meminta pada perusahaan untuk mendapatkan konfirmasi saldo piutang per tanggal neraca
dari para langganan, dan melakukan prosedur alternatif, jika jawaban konfirmasi tidak diterima,
dengan memeriksa penerimaan kas pada periode sesudah tanggal neraca (subsequent cash
recepts), pemeriksaan terhadap bukti penerimaannya, dokumen pengeluaran barang, perintah
order dari langganan korespondensi klien dengan langganan .
c. Kolektibilitasnya lancar, karena itu perusahaan berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih.
b. Kami melakukan Pemeriksaan penjualan dari buku penjualan ke invoice dan dokumen
pengirimannya, termasuk pemeriksaan harganya dan data relevan lainnya.
c. Kami melakukan Pemeriksaan terhadap faktur penjualan, dokumen pengiriman dan penerimaan
kas untuk periode yang diperiksa dan sesudah tanggal neraca, dan yakinkan bahwa transaksi
tersebut telah dicatat pada periode akuntansi yang benar.
Hal 2 dari 4
d. Selanjutnya kami melakukan pemeriksaan bahwa semua beban pokok usaha yang harus jadi
beban tahun buku yang diperiksa, telah dibukukan.
5. Proses Audit terhadap Beban Yang Masih harus Dibayar antara lain :
a. Kami Melakukan Pemeriksaan kebenaran matematis dari rincian per tanggal neraca atas saldo
beban yang masih harus dibayar kemudian mencocokkan saldo beban yang masih harus dibayar
tersebut dengan neraca percobaan (trial balance), buku besar dan buku pembantunya.
b. Membandingkan beban yang masih harus dibayar dalam tahun yang diperiksa dengan tahun yang
lalu.
c. Menentukan klasifikasi dari masing-masing perkiraan beban yang masih harus dibayar dan
memeriksa bukti pengeluaran beban yang masih harus dibayar yang material.
e. Melakukan pemeriksaan bahwa semua beban yang masih harus dibayar yang harus jadi beban
tahun buku yang diperiksa, telah dibukukan.
Perusahaan menggunakan metode fifo (Fisrt In first out) karena untuk menghindari resiko kerugian
akibat kadaluarsa/kerusakan barang apalagi semen bila terlalu lama bisa mengeras dan tidak bisa
dijual lagi.
8. Jaminan Kepada PT. Berkah Mulia Beton diklasifikasikan sebagai utang lain-lain karena tidak ada
hubungan dengan utang usaha.
Pada mulanya PT. Berkah Mulia Beton mempunyai hutang usaha pada perusahaan, karena tidak bisa
bayar diberi jaminan berupa surat tanah. Ternyata tanah tersebut nilainya melebihi hutang yang harus
dibayarkan PT. Berkah Mulia Beton. Kelebihan tadi dianggap sebagai utang oleh perusahaan dan ini
bukan lagi dianggap sebagai utang usaha.
9. Perusahaan tidak membuat aging piutang karena perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tidak
tertagih. Penghapusan piutang terhadap piutang yang tidak tertagih akan dibebankan langsung sebagai
beban pada periode yang bersangkutan.
Hal 3 dari 4
Medan, 7 Februari 2023
Hal 4 dari 4