Anda di halaman 1dari 42

PERATURAN PEMERINTAH NO.

22 TAHUN 2021
Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air (PPMA)

Luckmi Purwandari
Direktur Pengendalian Pencemaran Air

Direktorat Pengendalian Pencemaran Air


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jakarta, 14 April 2021


Struktur dan Sistematika Pengaturan dalam PP 22/2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bab III Bab IV


Bab II
Bab I Perlindungan dan Perlindungan dan
Persetujuan Lingkungan
Ketentuan Umum Pengelolaan Mutu Pengelolaan Mutu
(11 Bagian)
(Psl. 1 - 2) Air Udara
(Psl. 3 - 106)
(Psl.107 - 162) (Psl.163 - 219)

Bab V Bab VI
Bab VII Bab VIII
Perlindungan dan Pengendalian
Pengelolaan Limbah Dana Penjaminan
Pengelolaan Mutu Kerusakan
B3 & Limbah nonB3 utk Pemulihan LH
Laut Lingkungan Hidup
(Psl. 274 - 470) (Psl. 471 - 479)
(Psl. 220 - 271) (Psl. 272 - 273)

Bab IX Bab X Bab XI


Bab XII
Sistem Informasi Pembinaan dan Pengenaan Sanksi
Lingkungan Hidup Pengawasan Administrasi Ketentuan Peralihan
(Psl. 480 - 489) (Psl. 490 - 504) (Psl. 505 - 526) (Psl. 527)

Bab XIII
Ketentuan Penutup
(Psl. 528 - 534)
Pendekatan Penyusunan PP 22/2021 tentang P3LH
1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama
Bab II (PP. 27/2012); Bab III (PP. 82/2001); Bab IV (PP.
41/1999); Bab V (PP. 19/1999); dan Bab VII (PP. 101/2014);

2. Perubahan Pasal dalam batang tubuh PP eksisting dan


menyusun Ketentuan baru yang belum diatur
Bab VIII (PP.46/2017)

3. Menyusun ketentuan baru yang sebelumnya diatur dalam


Permen
Bab X (Pembinaan dan Pengawasan), dan Bab XI
(Pengenaan Sanksi Administrasi);
3
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
No PP 82/2001 PP22/2021 Bab III
1. Judul “Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air”
“Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air”
2. Kewenangan berdasarkan administrasi Kewenangan berdasarkan:
- DAS
- Cekungan Air Tanah

3. Tidak mengatur inventarisasi dan mengatur inventarisasi badan air: terdiri dari
identifikasi badan air identifikasi dan karakterisasi badan air,
mencakup air permukaan dan air tanah
4. Menggunakan istilah sumber air Istilah sumber air diganti menjadi Badan Air

Sumber air yang diatur lebih ke air Mengatur seluruh badan air
permukaan
Perbedaan Filosofis Mendasar
PP 82/2001 dengan PP 22/2021 Bab III Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
No PP 82/2001 PP22/2021 Bab III
5. Inventarisasi & identifikasi sumber Inventarisasi & identifikasi sumber pencemar air: sumber titik
pencemar air hanya sumber titik dan nirtitik
6. Pemantauan kualitas air dan air limbah Pemantauan kualitas air dan air limbah: Manual & Otomatis
hanya manual
7. Izin PPLH belum terintegrasi dengan Izin Lingkungan diganti menjadi Persetujuan Lingkungan.
Izin Lingkungan Izin PPLH diganti menjadi Persetujuan Teknis dan sebagai
syarat dalam permohonan Persetujuan Lingkungan.
Persetujuan Lingkungan menjadi prasyarat dan termuat
dalam Perizinan Berusaha.
8. Belum mengatur Instrumen Ekonomi mengatur Instrumen Ekonomi untuk PPA
untuk PPA
9. Peran masyarakat belum optimal Memperkuat peran masyarakat, dimana masyarakat sebagai
“subject”
10. Baku Mutu Air tidak ada parameter Baku Mutu Air ada parameter sampah dan terdapat beberapa
Lingkup Bahasan Bab III PPMA
Bagian Kesatu: Ketentuan Umum, pasal 107
Bagian Kedua: Perencanaan, pasal 108
▪ Paragraf 1: Inventarisasi Badan Air, pasal 109-112
▪ Paragraf 2: Penyusunan dan Penetapan BMA, pasal 113-115
▪ Paragraf 3: Perhitungan dan Penetapan Alokasi beban Pencemar Air, pasal 116
▪ Paragraf 4: Penyusunan dan Penetapan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air, pasal 117-124
Bagian Ketiga: Pemanfaatan, pasal 125-126
Bagian Keempat: Pengendalian
▪ Paragraf 1: Umum, pasal 127
▪ Paragraf 2: Pencegahan Pencemaran Air, pasal 128-150
▪ Paragraf 3: Penanggulangan, pasal 151-152
▪ Paragraf 4: Pemulihan Mutu Air, pasal 153-155
Bagian Kelima: Pemeliharaan, pasal 156
Bagian Keenam: Hak, Kewajiban, dan Larangan, pasal 157-159
Bagian Ketujuh: Peran Serta Masyarakat, pasal 160-161
Ketentuan lebih lanjut, pasal 162
Lampiran VI Baku Mutu Air
Pemetaan Daftar Peraturan Menteri sebagai pelaksanann PP No. 22 Tahun 2021 untuk PPMA
Amanat Pasal 162, Ketentuan Lebih Lanjut: No Peraturan menteri Judul Permen

a. tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan 1 Tata cara inventarisasi, penyusunan dan penetapan Baku Tata Kelola
Baku Mutu Air, perhitungan dan penetapan alokasi Mutu Air, dan perhitungan dan penetapan alokasi beban Pengendalian
pencemar Air Pencemaran Air
beban pencemar air, tata cara pemantauan Mutu Air,
perhitungan status Mutu Air, penetapan Mutu Air Tata cara pemantauan Mutu Air, perhitungan status Mutu Air,
penetapan Mutu Air Sasaran
sasaran, dan penyusunan, penetapan, dan
perubahan rencana Perlindungan dan Pengelolaan Tata cara penanggulangan dan pemulihan pencemaran Air
Mutu Air Tata cara penyusunan, penetapan, dan perubahan rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air
b. penyediaan sarana dan prasarana, tata cara Penyediaan sarana dan prasarana
pembuangan dan pemanfaatan air limbah, Baku
Mutu Air Limbah, penetapan standar teknologi, tata Tata cara pelaksanaan kemitraan
cara penyusunan dan penetapan Persetujuan teknis 2 Baku Mutu Air Limbah Baku Mutu Air
pemenuhan Baku Mutu Air Limbah dan SLO, Limbah
Tata cara pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
persyaratan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah
Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL, standar Tata cara pemantauan mutu Air limbah dan pelaporan
kompetensi pengendalian Pencemaran Air, Tata cara penanggulangan pencemaran air untuk industri
pemantauan mutu Air Limbah, tata cara pelaporan, 3 Penetapan standar teknologi Standar Teknologi
sistem informasi dan tata cara perdagangan alokasi Tnstalasi
beban pencemar air; Pengolahan Air
Limbah
c. tata cara penanggulangan Pencemaran Air; 4 Tata cara perdagangan alokasi beban pencemar Air (diatur Tata Cara
juga tentang alokasi beban pencemaran air ) Perdagangan
d. tata cara pemulihan Mutu Air: dan Alokasi Beban
e. tata cara pelaksanaan kemitraan Pencemar Air
Peraturan Perundang-undangan
di Bidang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
1. UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja 16. Permen LH No.01 Tahun 2010 ttg Tata Laksana Pengendalian
Pencemaran Air
2. UU No.32 Tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan LH
3. PP No.22 Tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perlindungan dan 17. Permen LH No. 19 Tahun 2010 ttg BM Air Limbah Keg.Migas serta
Pengelolaan LH Panas Bumi
4. KepmenLH No. 110 Tahun 2003 tentang Perhitungan Daya 18. PermenLH No.02 Tahun 2011 ttg BM Air Limbah Keg.Gas Methan
Tampung Beban Pencemaran Batubara.
5. KepmenLH No. 115 Tahun 2003 tentang Status Mutu Air
19. PermenLH No.05 Tahun 2014 ttg BM Air Limbah Keg.Industri.
6. KepmenLH No.113 Tahun 2003 ttg BM Air Limbah Keg.
Pertambangan Batubara 20. PermenLHK No.P.68/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air
Limbah Keg. Domestik
7. KepmenLH No.202 Tahun 2004 ttg BM Air Limbah
Keg.Pertambangan Emas &Tembaga. 21. PermenLHK No. P. 87 tahun 2016 tentang E-Reporting pemantauan
8. KepmenLH No.28 Tahun 2003 Ped. Teknis Pengkajian Pemanfaatan air limbah bagi industri
Air Limbah dari Industri Minyak Sawit pd Tanah di Perkebunan
Kelapa Sawit. 22. PermenLHK No.P.59/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016 ttg BM Air Lindi
Keg.TPA Sampah
9. KepmenLH No.29 Tahun 2003 ttg Pedoman Syarat dan Tatacara
Perizinan Pemanfaatan Air Limbah Minyak Kelapa Sawit pd Tanah
di Perkebunan Kelapa Sawit. 23. PermenLHK No.P93/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2018 ttg pemantauan
kualitas air limbah secara terus menerus dan dalam jaringan bagi
9. KepmenLH No.04 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah usaha dan/atau kegiatan .
Keg.Pertambangan Bijih Timah.
10. KepmenLH No.09 Tahun 2006 ttg BM Air Limbah 24. PermenLHK No.P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Standard dan
Keg.Pertambangan Bijih Nikel. Sertifikasi Kompetensi PJ Operasional Pengolahan air limbah dan PJ
Pengendalian Pencemaran Air.
11. PermenLH No.13 Thn 2007 ttg Persy.&Tatacara Peng.Air Limbah
Keg.Hulu Migas&Panas Bumi dg Cara Injeksi. 25. Permen LHK No. 102 tahun 2018 tentang Tata Cara Perizinan
12. PermenLH No.08 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg.Pembangkit Pembuangan Air Limbah melalui Pelayanan Perizian Berusaha
Listrik Tenaga Thermal. Terintegrasi Secara Elektronik
13. PermenLH No.21 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Keg. 26. Permen LHK No. P 80/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang
Pertambangan Bijih Besi. Perubahan Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
14. PermenLH No.34 Tahun 2009 ttg BM Air Limbah Nomor P.93/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018
Keg.Pertambangan Bijih Bauksit.
27. Permen LHK No. P.16/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2019 tentang
15. Permen LH Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Daya Tampung Beban Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5
Pencemaran Air Danau Dan/Atau Waduk Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
28. PermenLH No. 01 tahun 2021 ttg Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup/PROPER
Pasal 1 no. 32

Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air

PPMA

upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan


untuk menjaga Mutu Air
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR (PP22/2021 BAB III) Pasal 107 (3)

1 DILAKSANAKAN MELALUI:
PERENCANAAN
1. inventarisasi Badan Air: Identifikasi dan
Karakterisasi Badan Air
2 PEMANFAATAN
2. penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air
3 PENGENDALIAN
3. perhitungan dan penetapan alokasi
beban pencemar air
4 PEMELIHARAAN
4. penyusunan dan penetapan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Mutu Air (RPPMA)
Perencanaan Perlindungan
& Pengelolaan Mutu Air

DAS & Catchment area


Pendekatan RPPMA CAT
Debit Keberlanjutan
(kuantitas) (kontinuitas)

Mutu
Mutu air dipengaruhi oleh: (kualitas)
- kuantitas dan kontinuitas
(Qmax, Qmin)
- Kondisi ekosistem setempat (vegetasi)
- Sumber pencemar air
(titik, nir titik)
ISU LINGKUNGAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI
• KAWASAN
RESAPAN AIR
• BANTARAN
• mata air
SUNGAI • sungai
KERUSAKAN
➢ Perambahan hutan • danau/waduk
➢ Illegal logging LINGKUNGAN
• dll
➢ Kebakaran hutan dan lahan
➢ Alih fungsi lahan
➢Tambang Galian C Musim Hujan
EROSI/ FLUKTUASI
➢ dll
SEDIMENTASI DEBIT TINGGI
DEBIT
BESAR
Musim DEBIT
Kemarau KECIL
• INDUSTRI/HOTEL/
RESTORAN/RUMAH
SAKIT PENCEMARAN
• RUMAH TANGGA AIR
• PERTANIAN/
PETERNAKAN
KRISIS AIR BANJIR

Too Much Pollution Too Much/Little Water


Pasal 117

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR

DAS lintas negara, DAS lintas


RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR (RPPMA) Provinsi,
NASIONAL DAS dan CAT strategis nasional, CAT
MENTERI Koordinasi Menteri terkait lintas negara, CAT lintas Provinsi

RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR (RPPMA)


DAS lintas kabupaten/kota
PROVINSI
GUBERNUR Pertimbangan teknis dari dan CAT dalam Provinsi
Menteri dan koordinasi dg
Bupati/Walikota

RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR (RPPMA)


BUPATI/WALI KOTA KABUPATEN/KOTA DAS dalam kabupaten/kota
Pertimbangan teknis dari
Menteri dan koordinasi dg
Gubernur
RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN MUTU AIR (RPPMA) Pasal 121-122
Muatan:
❑ pemanfaatan; Digunakan dalam: dapat diubah dalam hal:
a. terjadi perubahan Baku Mutu Air;
❑ pengendalian; dan ❑ Penyusunan rencana pengelolaan SDA
dan/atau
❑ pemeliharaan ❑ Penyusunan tata ruang melalui KLHS
b. perubahan tata ruang.
disusun dan ditetapkan berdasarkan: c. Perubahan Kebijakan yg berimplikasi pd
PPMA
❑ Pemantauan mutu air (manual; otomatis dan terus menerus)
diintegrasikan dlm Sistem Informasi LH Status Mutu Air
❑ Baku Mutu Air
❑ Alokasi beban pencemar air

tercemar, Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan


kewenangannya menetapkan:
1. Mutu Air sasaran; Mutu air sasaran ditentukan dg mempertimbangkan:
peta PPMA, BMA, ketersediaan teknologi PPA, kondisi
2. rencana pengendalian Mutu Air
sosial ekonomi dan budaya

baik, Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya menetapkan rencana
pencegahan pencemaran air dan pemeliharaan Mutu Air
MENTERI 1. INVENTARISASI BADAN AIR
Citra satelit, foto udara dan/atau
penyelidikan hidrogeologi Kerangka Operasional Rencana PPMA
Pendekatan
DAS, CAT dan Ekosistem
Identifikasi Badan Air
Peta dan Batas DAS a. Jumlah dan jenis Badan air
Peta dan batas
dan CAT (KLHK, b. Nama badan air
Data primer administrasi
dan sekunder PUPR,ESDM dll), Peta c. Lokasi badan air
Rupa Bumi (BIG)
Output: Peta Badan Air >= 1 : 50.000

Karakterisasi Badan Air: Hidrologi & hidrogeologi,


geologi, morfologi, ekologi, mutu air, sumber
pencemar, pemanfaatan air

Peta PPMA >= 1 : 50.000 merupakan Peta Tematik terdiri dari : Peta
segmentasi (air permukaan) atau zonasi (air tanah),Peta lokasi pemantauan
mutu air, Peta sumber pencemar, Peta peruntukan air

Segmentasi: Unit yang dibuat


berdasarknan kesamaan
Menteri, gubernur, Susun& tetapkan: Baku Mutu Air (air tanah dan kondisi tertentu untuk
bupati/walikota air permukaan) kemudahan pengelolaan
Pemantauan rutin
Baku Mutu Air menurut segmentasi dan zonasi
mutu air (manual &
Otomatis dan
continue )
Status mutu air permukaan Alokasi beban pencemar air
dan air tanah permukaan

1. Tercemar (air permukaan & air tanah) dan terlewati RPPMA diperbaharui setiap 5 tahun:
alokasi beban pencemar (air permukaan):
1. Daftar urutan prioritas badan air
a. Penetapan mutu air sasaran
2. Peta BMA berdasarkan segmen/ zona
b. Alokasi beban pencemar setiap sumber pencemar
setiap badan air
c. Rencana penerapan perdagangan alokasi beban
3. Alokasi beban pencemar air dan status
pencemar air
mutu air setiap badan air
d. Rencana Pengendalian Mutu Air
4. Strategi, program dan rencana aksi PPA
2. Baik (air permukaan & air tanah) dan alokasi beban berbasis mutu air sasaran dan ABP
pencemar masih terpenuhi (air permukaan) 5. Rencana penerapan perdagangan alokasi
a. Rencana pencegahan beban pencemar air
b. Rencana pemeliharaan 6. Peta RPPMA setiap badan air (Peta badan
Keterangan: Penentuan Status mutu air dilakukan untuk air, Peta status mutu air, Peta mutu air
baseline dan monev setiap tahun dan perlu terkoneksi dengan sasaran)
indeks kualitas air (IKA) 7. Rencana pemeliharaan air
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN BAKU MUTU AIR
Pasal 113-115
MENTERI BAKU MUTU AIR NASIONAL Lampiran VI

Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menetapkan Baku Mutu Air mengacu


kewenangan DAS & CAT

❑ air tanah, melalui pemantauan rona awal mutu


air tanah dan atau pemantauan mutu air tanah
referensi

❑ air permukaan

Berdasarkan:
Segmentasi dan atau Zonasi BAKU MUTU AIR NASIONAL

Baku mutu air berisi informasi:


Parameter pencemar
Kadar parameter pencemar
PERHITUNGAN DAN PENETAPAN ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR Jika bupati/walikota tidak dpt melaksanakan

MENTERI, Gubernur menetapkan ABP yang menjadi


kewen. Bupati/walikota
GUBERNUR,
ALOKASI BEBAN PENCEMAR AIR
BUPATI/WALIKOTA Menteri menghitung dan menetapkan ABP

dihitung untuk mendapatkan


Sumber pencemar:
nilai beban pencemar air paling tinggi dari sumber industri;
pencemar yang diperbolehkan dibuang ke Badan Air permukaan domestik;
pertambangan;
minyak dan gas bumi;
dihitung dan ditetapkan berdasarkan: pertanian dan perkebunan;
a. hasil karakterisasi Badan Air perikanan;
peternakan
b. baku Mutu Air berdasarkan segmentasi dan zonasi
sektor lain sesuai dengan
badan air perkembangan ilmu
pengetahuan
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 125-126

1 PERENCANAAN
Badan Air dapat dimanfaatkan sebagai penerima Air
2 Limbah bagi Usaha dan atau Kegiatan dengan tidak
PEMANFAATAN melampaui Baku Mutu Air atau Mutu Air sasaran

Pemanfaatan air pada Badan Air dilakukan berdasarkan


3 PENGENDALIAN RPPMA dpt dilakukan di seluruh badan air
sesuai BMA atau Mutu Air Sasaran

4 PEMELIHARAAN
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR pasal 127-155
Sumber Nirtitik melalui cara
pengelolaan terbaik
1. PENCEGAHAN
1 PERENCANAAN Untuk sumber titik:
PENCEMARAN AIR
1. penyediaan sarana dan prasarana
sumber pencemar nirtitik 2. 5 R
& titik 3. Penetapan BMAL
2 4. Persetujuan teknis utk
PEMANFAATAN pemenuhan BMAL
5. Personil yg kompeten dlm PPA
6. internalisasi biaya PPMA
2.PENANGGULANGAN 7. Penerapan sistem perdagangan
3 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR alokasi beban pencemar air
Dilaksanakan
sesuai RPPMA

4 PEMELIHARAAN
3. PEMULIHAN MUTU pengisolasian pencemaran Air
Pembersihan unsur pencemar AIR
penghentian sumber cemaran Air
Remediasi
cara lain sesuai dengan
Rehabilitasi
perkembangan ilmu pengetahuan
Restorasi dan teknologi
Pasal 129
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – a. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Menyediakan
sarana dan untuk sumber Air Limbah dari
prasarana PPA rumah tangga
Pemerintah
dan Pemda
air limpasan atau nirtitik
Memberi Hasil pengolahan air limbah wajib
bantuan sarana
dan prasarana memenuhi :
PPA bagi UMK
baku mutu Air Limbah
alokasi beban pencemar air
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan
dapat melakukan kerja sama dengan badan usaha yang memiliki
Perizinan Berusaha
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – b. 5 R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refill)

PJ Usaha &/ Keg. yang


menghasilkan air Wajib Olah Air Limbah
limbah

1 Pemanfaatan 5R 2 Pemanfaatan
1. Pengurangan (Reduce)
2. Penggunaan Kembali (Reuse)
Aplikasi ke Tanah
3. Pendauran Ulang (Recycle)
4. Perolehan Kembali (Recovery)
5. Pengisian Kembali (Refill)

3 Pembuangan
Tidak menimbukan dampak
1. Badan Air Permukaan pencemaran dan kerusakan LH
2. Formasi Tertentu
Pasal 131
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – c. Baku Mutu Air Limbah

BMAL?? PJ usaha
dan/atau
MENTERI Menetapkan BAKU MUTU AIR LIMBAH
kegiatan wajib
Amdal/UKL-UPL
Bagi

Wajib untuk memenuhi,


Dalam
usaha dan/atau kegiatan yang melakukan: salah satu:
pemenuhan
BMAL→ a. Pembuangan air limbah ke badan air permukaan a. Membuat Kajian dg
PJU/K dapat b. Pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah ke formasi tertentu Skenario
bekerjsama c. Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah; dan/atau
dg Badan
Usaha atau d. Bentuk pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah lainnya sesuai b. Menggunakan Standar
Pemerintah/ perkembangan ilmu pengetahuan Teknis yang disediakan
Pemda Pemerintah

Berdasar Sebagai dasar


pertimbangan dlm
penetapan Pertek
a. Ketersediaan teknologi pengolahan air limbah pemenuhan BMAL
b. Pertimbangan ekonomi

Penapisan
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah

a. menggunakan standar teknologi yang


Wajib pilih ditetapkan Standar teknis
PJ Usaha &/ Keg memenuhi
b. Menentukan teknologi berdasarkan Baku
salah satu
Mutu Air Limbah yang ditetapkan

Usaha/kegiatan di
kawasan yang
MENTERI Menetapkan Standar Teknologi pengolahan air limbah membuang dan
memanfaatakn air
Dilakukan limbah??
dengan Pengelola kawasan
mensyaratkan Pertek
a. Verifikasi teknologi; dan/atau pemenuhan BMAL
b. Registrasi teknologi pengolahan Air Limbah. dalam memeriksa RKL
RPL rinci
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik - Baku Mutu Air
Limbah – Kajian yang Diperlukan
Pembuangan Air Limbah ke badan air Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi
permukaan Limbah ke Formasi Tertentu ke Tanah

1. Jenis dan kapasitas produksi 1. Surnber, volume, karakteristik air limbah yang 1. Jenis dan kapasitas produksi
2. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan akan diinjeksikan 2. Jenis dan jumlah bahan baku yang
penolong yang digunakan 2. Pengolahan air limbah dan/atau fasiiitas injeksi digunakan
3. Sumber, kapasitas air baku, dan neraca air 3. Daerah kajian injeksi yang menggambarkan 3. Sumber, debit, volume, dan karakteristik
4. Sumber, debit, volume, dan karakteristik lokasi sumur injeksi terkait dcngan jarak air limbah yang akan dimanfaatkan
terhadap sumur penduduk, badan air terdekat, 4. Tujuan pemanfaatan air limbah
mutu air limbah
dan/atau zona konservasi air tanah 5. Lokasi, media lingkungan yang menerima
5. Perhitungan detil dan kriteria desain
4. Data sumur injeksi dan karakteristik zona target
sistem pengolahan air limbah dan lumpur airlimbah, dan jalur pemaparan air
injeksi, mencakup lapisan zona kedap dan
yang dihasilkan limbah
lapisan zona penyangga
6. Hasil pemantauan rona lingkungan awal 5. Volume/kapsitas tampung zona target injeksi 6. Analisis sistem teknologi pemanfaatan air
air permukaan dan perkiraan sebaran air iimbah di zona target limbah
7. Perhitungan baku mutu air lirnbah injeksi 7. Dosis, frekuensi, dan/atau rotasi
berdasarkan alokasi beban pencemar air 6. Uji integritas mekanik pemanfaatan air limbah
dan prediksi sebaran air limbah di air 7. Konstruksi sumur bor 8. Besaran dampak pemanlaatan air limbah
permukaan 8. Sumur pantau 9. Efisiensi penggunaan air
8. Alokasi titik penaatan, pembuangan air 9. Debit dan tekanan injeksi pada kepala sumur 10. Rencana pengelolaan air limbah dan
limbah, dan pemantauan air perrnukaan 10. Tekanan rekah maksimum di lapisan zona kedap lumpur yang dihasiikan
9. Rencana pemantauan mutu air limbah yang menyebabkan perpindahan air limbah dari 11. Rencana pemantauan air limbah dan
formasi ke sumber air minum bawah tanah mutu air
dan air permukaan
11. Rencana pemantauan kinerja injeksi air limbah 12. Sarana prasarana dan sistem
10. Sarana prasarana dan sistem
12. Sistem tanggap darurat
penanggulangan keadaan darurat penanggulangan
13. Rencana penutupan sumur injeksi yang telah
13. Keadaan darurat
selesai masa operasinya
Pencegahan Pencemaran dari N BMAL
N
Longgar BMAL
Sumber Titik - Baku Mutu Air Limbah ABP Prediksi dibdg BMAL Hitungan
nasional ?

Y
BMAL?? Y BMAL
Nasional
atau lebih
ketat
a. Dilarang
membuang
b. Memanfaatkan
Terpenuhi Terlewati c. Alternatif lain:
penurunan beban
pencemar sektor
lain

Standar Teknis Kajian dengan Skenario

menggunakan Menentukan
teknologi Pembuangan Pembuangan Pembuangan
Standar Teknologi
berdasar BMAL air limbah ke dan/atau air limbah
badan air pemanfaatan untuk aplikasi
permukaan air limbah ke ke tanah
formasi
Verif Registrasi tertentu
Pencegahan Pencemaran dari Sumber Titik – Pasal 135
d. Persetujuan Teknis untuk Pemenuhan BMAL
PJ Usaha &/ Keg

1. Permohonan Persetujuan Teknis 2. Pemeriksaan Kelengkapan dan Penugasan:


pemenuhan BMAL diajukan kepada: Kebenaran Kajian, dilakukan dalam a)Menteri menugaskan pejabat
jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak yang membidangi pengendalian
permohonan diterima Pencemaran Air
a. Menteri
b)Gubernur atau Bupati/Walikota
b. Gubernur
menugaskan pejabat yang
c. Bupati/Walikota
membidangi Lingkungan Hidup
Sesuai dengan kewenangan

Mengacu kewenangan PB dan PL

Permohonan dilengkapi dengan Kajian yang


telah disusun sebelumnya

Permohonan disampaikan melalui Sistem


Informasi Dokumen Lingkungan
MEKANISME PERSETUJUAN TEKNIS PJU &/K
▪ Penilaian substansi dapat
UNTUK PEMENUHAN BMAL melibatkan tenaga ahli
Permohonan PPA
Persetujuan ▪ Pertek memuat:
Teknis 1) standar teknis Pasal
10 hk pemenuhan BMAL, 138 (2),
2 hk
N
2) standar kompetensi 143, 145
Pemeriksaan SDM,
KA ANDAL administrasi
3) SML
lengkap&benar?

Penilaian N
Penolakan
substansi Persetujuan Teknis

30 hk
Y

ANDAL Persetujuan UKL UPL


RKL RPL Teknis Persyaratan
Persyaratan
Pengajuan Pengajuan UKL-
ANDAL/RKL-RPL UPL

Persetujuan Lingkungan

Perizinan Berusaha

A
MEKANISME PERSETUJUAN TEKNIS
UNTUK PEMENUHAN BMAL A

Verlap

Pebaiki T
Sesuai Mulai Pengawasan
Sesuai Prasarana
T Pertek? T BA? o/PPLH
sesuai BA
Perubahan PL
sarpras
? Y

SLO
Menteri, gubernur, Y
bupati/walikota Dasar untuk pengawasan

Mulai Pengawasan
o/PPLH
PERSETUJUAN TEKNIS Pasal 138

1. Standar Teknis Pemenuhan BMAL:


• Parameter & nilai BMAL
• Desain IPAL
• Titik penaatan, Titik pembuangan, Titik pemantauan, nama, titik koordinat
• Biaya PPMA
• Kewajiban
• Larangan
• Periode waktu pemenuhan BMAL termasuk uji coba
2. Standar Kompetrensi SDM:
Pemenuhan standar
• PJ PPA kompetensi SDM paling lambat
• PJ operator IPAL 1 tahun sejak SLO terbit

• Personel dengan kompetensi sesuai kebutuhan


3. SML:
• Pemantauan Mutu Air Limbah
• Penaatan BMAL
• Pemantauan air dan atau air tanah berkala perencanaan,pelaksanaan, pemeriksaan, tindakan
• pelaporan
PEMANTAUAN AIR LIMBAH
1. Manual
2. Otomatis
dan terus
menerus
Internalisasi Biaya PPMA
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari Air harus melakukan
internalisasi biaya PPMA dalam biaya produksi dan/atau operasinya.

Biaya:
pencegahan pencemaran Air;
pengelolaan Air Limbah;
pemantauan air limbah dan mutu Air;
pemulihan Air pascakedaruratan dan pasca operasi;
pengembangan teknologi terbaik dalam pencegahan pencemaran Air;
penyediaan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam pencegahan
pencemaran Air; dan/atau
kegiatan lain yang mendukung upaya pencegahan pencemaran Air
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan hanya
Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota dapat membuang Air Limbah ke media Air sesuai
mengembangkan dan dengan kuota beban cemaran Air yang dimilikinya
menerapkan

Sistem Perdagangan Alokasi Beban Pencemar Air

mempertimbangkan: NASIONAL MENTERI


Ketersediaan ABP Air di lokasi berkoordinasi dengan:
pembuangan Air Limbah; dan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang sumber daya air; dan
ABP Air dari usaha dan/atau kegiatan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang tata ruang

PROVINSI GUBERNUR
ditetapkan berdasarkan: setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Menteri &
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Air berkoord. dg bupati/walikota

yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, dan KABUPATEN/KOTA BUPATI/WALI KOTA


bupati/wali kota
setelah mendapatkan rekomendasi teknis dari Menteri
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
menyebabkan pencemaran Air wajib melakukan
penanggulangan pencemaran Air
PENANGGULANGAN
PENCEMARAN AIR
Bila tidak melakukan
Pemberian informasi
peringatan
dalam jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam
sejak diketahuinya pencemaran
pengisolasian pencemaran Air

penghentian sumber
Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan
pencemar Air
kewenangannya menetapkan pihak ketiga untuk
cara lain sesuai dengan melakukan penanggulangan pencemaran Air atas beban
perkembangan ilmu biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
pengetahuan dan teknologi
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN & PENGELOLAAN MUTU AIR

1 PERENCANAAN

2 PEMANFAATAN
konservasi Badan Air dan ekosistemnya
3 • perlindungan Badan Air dengan klasifikasi kelas satu;
PENGENDALIAN
dan/atau;
• perlindungan ekosistem di sekitar Badan Air dengan
klasifikasi kelas satu
4 PEMELIHARAAN pencadangan Badan Air dan ekosistemnya
merupakan badan air yang tidak dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu tertentu
pengendalian perubahan iklim
dilakukan melalui pengelolaan Air Limbah untuk
memitigasi pelepasan emisi gas rumah kaca
HAK pasal 157-159 KEWAJIBAN Setiap orang wajib:
Setiap orang berhak: ❑ memelihara dan menjaga kelestarian
❑ mendapatkan informasi RPPMA & pendidikan PPMA dan fungsi Air;
❑ berpartisipasi dalam memantau, menjaga, meningkatkan mutu air ❑ melakukan pencegahan pencemaran
❑ menyampaikan pengaduan dan mengajukan keberatan atas
pencemaran Air
Air;
❑ mendapatkan perlindungan hukum dalam rangka memperjuangkan ❑ ikut berpartisipasi dalam
PPMA penanggulangan dan pemulihan Air.

PERAN MASYARAKAT pasal 160-161


LARANGAN
Masyarakat berperan aktif dalam PPMA:
Setiap orang dilarang: ❑ memantau Badan Air secara mandiri di lingkungan
masing-masing;
❑ memasukkan Air Limbah ke air tanah, mata air dan danau ❑ melakukan upaya pengurangan bahan pencemar air di
danau tertutup; lingkungan masing-masing;
❑ memasukkan sampah, limbah padat, limbah lumpur, B3 ❑ menyampaikan informasi hasil pemantauan yang benar
dan/atau LB3 ke Badan Air; dan akurat;
❑ merusak kondisi fisik dan fungsi Badan Air; ❑ menyebarluaskan gerakan pengurangan pencemar air;
❑ melakukan perbuatan yang menimbulkan pencemaran Air; ❑ melakukan kemitraan dengan para pihak dalam rangka
❑ melepaskan spesies asing, invasif, produk rekayasa genetik pengurangan pencemar air; dan/atau
❑ melakukan program ekoriparian untuk pemulihan
ke Badan Air yang bertentangan dengan Peraturan;
ekosistem Badan Air.
dan/atau Pemerintah dan Pemda: memfasilitasi terbentuknya
❑ memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan kemitraan antara masyarakat dg badan usaha dlm
informasi, merusak informasi, atau memberikan keterangan pengurangan pencemar air. Kemitraan dituangkan dlm
yang tidak benar. bentuk perjanjian.
BAKU MUTU AIR SUNGAI DAN SEJENISNYA
BAKU MUTU AIR DANAU DAN SEJENISNYA
Catatan:
• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:
a. izin lingkungan, izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL, atau dokumen Lingkungan Hidup yang
telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan
tetap berlaku dan menjadi persyaratan serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau
Persetujuan Pemerintah;
b. dalam hal Pemerintah atau Pemerintah Daerah belum menetapkan Baku Mutu Air pada
badan air permukaan, menggunakan Baku Mutu Air kelas 2 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
• Penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air serta perhitungan dan penetapan alokasi beban
pencemar air harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak Peraturan
Pemerintah ini diundangkan;
• Pada saat Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021 ini mulai berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari PP 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan atau belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Peraturan
Pemerintah ini.
• Pemenuhan standar kompetensi SDM palingcre@ted
lambat 1 tahun sejak SLO diterbitkan
by HS
SURAT EDARAN MENLHK tentang peralihan pelaksanaan
PP5/2021, PP22/2021, PP23/2021
TERIMA KASIH
luckmip@gmail.com
081316617145

DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Anda mungkin juga menyukai