Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH RENCANA BISNIS PERUMDA AIR MINUM

TIRTA BAHARI KOTA TEGAL

Makalah Rencana Bisnis Disusun Dalam Rangka Memenuhi

Ketentuan Test Calon Direksi Perumda Air Minum

Tirta Bahari Kota Tegal

Disusun Oleh:

SUPENDI

(08787 200 1970)

Alamat Email:supendi.ebro.gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah Pusat telah menetapkan target RPJMN 2020 – 2024 cakupan
pelayanan akses air minum pada tahun 2024 sebesar 100% dibagi menjadi:
Perpipaan sebesar 30,45% dan non perpipaan sebesar 69,55%.
Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal Tahun 2019 – 2024,
berdasarkan Hasil Telaah Struktur Ruang Terhadap RTRW Kota Tegal
Tahun 2011 – 2031, maka arah pemanfaatan ruang/indikasi program
pemanfaatan struktur ruang pada RTRW PJM ke – 3 salah satunya adalah
pemabangunan jaringan air bersih, meliputi jaringan primer dan jaringan
sekunder.
Salah satu Isu Strategis Kota Tegal Tahun 2019 – 2024 adalah
Pemenuhan dan Pemerataan Air Bersih. Dalam rangka pemenuhan
target akses air minum sebesar 100% (universal acces), maka kebijakan
pengembangan SPAM Kota Tegal kedepan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di
perkotaan melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi.
b. Peningkatan kemampuan pendanaan dan pengembangan alternatif
sumber pembiayaan.
c. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
d. Pengembangan dan penerapan Peraturan Perundang-undangan.
e. Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secar berkelanjutan.
f. Peningkatan peran serta kemitraan badan usaha dan masyarakat.
g. Pengembangan dan inovasi teknologi SPAM

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2020 Kota Tegal tentang Perusahaan

1
2

Umum Daerah Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, mengamanahkan dalam
pasal 6 bahwa Tujuan Perumda adalah:

a. Memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah pada


umumnya;
b. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan air minum,
pengelolahan limbah dan atau/jasa yang bermutu bagi pemenuhan
hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi daerah
yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan
c. Memperoleh laba dan/atau keuntungan berdasarkan prinsip ekonomi
dan fungsi sosial.
BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

2.1 Visi dan Misi

Visi :

Menjadi Perumda Air Minum Handal di Indonesia

Misi :

a. Meningkatkan cakupan pelayanan;


b. Meningkatkan teknologi tepat guna dalam pelayanan;
c. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional;
d. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik;
e. Memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah berupa Deviden;
f. Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan
lingkungan.

2.2 Tujuan

Dalam penyusunan makalah rencana bisnis Perumda Air minum Tirta


Bahari Kota Tegal memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Tercapainya target cakupan pelayanan penyediaan air minum di wilayah


Kota Tegal sesuai RPJMD.
b. Meningkatkan kehandalan teknologi SPAM pada semua lini pelayanan.
c. Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing dan
kuat.
d. Meningkatkan pengelolaan perusahaan secara professional, transparan
dan akuntabel.
e. Meningkatkan partisipasi perusahaan dalam pembangunan daerah.

3
4

f. Meningkatkan seluruh kegiatan operasional perusahaan patuh terhadap


peraturan perundang-undangan dan memiliki kesadaran akan
tanggungjawab social dan lingkungan.

2.3 Sasaran

Dalam penyusunan makalah rencana bisnis Perumda Air minum Tirta


Bahari Kota Tegal memiliki sasaran sebagai berikut:

a. Cakupan pelayanan penyediaan air minum di wilayah Kota Tegal sesuai


target yang tertuang dalam RPJMD dan Rencana Bisnis.
b. Seluruh proses bisnis SPAM memenuhi standar pelayanan kuantitas,
kualitas, kontinuitas, keterjangkauan dan berkesinambungan.
c. Seluruh pegawai professional dengan memiliki sertifikasi keahlian.
d. Kinerja perusahaan sehat dan baik serta meraih opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
e. Meningkatkan laba dan kas perusahaan serta pendapatan asli daerah.
f. Seluruh SPAM memiliki ijin terkait lingkungan dan mampu memberikan
CSR tepat sasaran

2.4 Strategi

Dalam penyusunan makalah rencana bisnis Perumda Air minum Tirta


Bahari Kota Tegal memiliki strategi dalam mencapai Visi dan Misi sebagai
berikut:

a. Peningkatan cakupan pelayanan.


b. Penigkatan kapasitas produksi air.
c. Penurunan tingkat kehilangan air (NRW).
d. Peningkatan kualitas air pelanggan.
e. Peningkatan tekanan dan kontinuitas aliran air.
f. Penggantian water meter pelanggan.
g. Peningkatan kehandalan system penyediaan air minum.
5

h. Penurunan komsumsi energy.


i. Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan.

Terkait dengan aspek non teknis, strategi yang harus dilakukan adalah:

a. Evaluasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) dan standar


operasional perusahaan (SOP).
b. Meningkatkan system teknologi infromasi.
c. Menerapkan kontrak kerja pejabat secara berkesinambungan.
d. Menempatkan posisi dan jabatan berdasrkan assessment, peminatan
dan kompetensi.
e. Menerapkan penghargaan dan hukuman (reward and punishmen).
f. Sistem penilaian kinerja pegawai berbasis kinerja.
g. Meningkatkan kompetensi pegawai.
h. Peningkatan kesejahteraan pegawai.
i. Menerapakn system pengendalian mutu (ISO).
j. Membangun dan menerapkan system, manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3).
k. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Perusahaan

Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal sudah ada sejak zaman
Belanda, dimana pada saat itu mereka berhasil menemukan sumber air
yaitu di daerah Bulakan Brawijaya. Dikarenakan kebutuhan air bersih pada
saat itu sangat dibutuhkan maka dibangunlah saluran air tersebut
dinamakan water Leiding Bedrief Of Province Madden Java yang berarti
saluran air minum yang berada di dalam kekuasaan pemerintah provinsi.
Saluran air minum tersebut dibangun pada tahun 1917 sampai dengan
tahun 1933 dan langsung dioperasikan. Setelah bangsa Jepang dating dan
memenangi peperangan melawan Belanda saluran air yang ada pun
dikuasai oleh pihak Jepang. Oleh Jepang saluran air tersebut diganti nama
SUWIDA, SU artinya air dan WIDA artinya pipa, sehingga dapat diartikan
pipa yang menyalurkan air. Setelah penjajahan Jepang berakhir, SUWIDA
berubah nama menjadi Dinas Saluran Air Minum di bawah pimpinan Kepala
Dinas. Pada tanggal 1 Januari 1976 nama dan statusnya SAM diganti
menjadi Perusahaan daerah air Minum (PDAM) yang dipimpin oleh
Direktur. PDAM tersebut semakin berkembang seiring kebutuhan
masyarakat akan air bersih. Pemerintah Daerah mendirikan kantor baru
yang terletak di jalan Hang Tuah No. 29 Tegal dan diresmikan pada tanggal
12 Februari 1979 oleh Bapak Sarjoe selaku Walikota Madya daerah Tingkat
II Tegal. Pada tanggal 29 Desember 2020 PDAM berubah bentuk badan
hukumnya menjadi Perumda Air Minum Tirta Bahari kota Tegal melalui
Peraturan daerah Nomor 13 Tahun 2020, sesuai ketentuan Pasal 139
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik
Daerah.

6
7

3.2. Jumlah Pelanggan dan Cakupan Layanan

Pelayanan air minum Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal saat ini
meliputi empat kecamatan yaitu: Kecamatan Tegal selatan, Tegal Timur,
Tegal Barat dan Kecamatan Margadana. Berdasarkan data dari Profil
Perusahaan yang disampaikan oleh Bagian Perekonomian Pemda Kota
Tegal, Jumlah penduduk yang dilayani sebanyak 275.781 jiwa, jumlah
pelanggan sebanyak 37.235 SR sehingga Cakupan Pelayanan sebesar
55,55 %. (Data Juli 2022).

3.3 Air Tak Berekening (Non Revenue water ‘NRW’)

Berdasarkan data 2019 air yang diproduksi sebesar 8.728.839 m3 dan


didistribusikan sebesar 8.443.104 m3 sehingga terdapat kebocoran (NRW)
produksi sebesar 3,27 %.

Air yang terjual kepada pelanggan sebesar 4.111.691 m3 sehingga


terdapat kebocoran (NRW) distribusi sebesar 51,30%.

3.4 Kapasitas air baku

sebesar 380 L/DT melalui mata air:

a. Debit dari mata air Bumijawa 70 L/DT


b. Debit Catu Air SPAM Bregas I (Kaligri ) 110 L/DT
c. Debit catu Air SPAM Bregas II 200 L/DT

Ketiga sumber mata air tersebut menggunakan system gravitasi, yang


kegiatannya meliputi sambungan baru, perawatan sambungan yang telah
ada serta pemutusan sambungan bagi pelanggan yang tidak lagi
mempergunakan pasokan air dari Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota
Tegal tersebut ataupun pelanggan yang tidak membayar tagihan rekening
air yang telah dibebankan kepada pelanggan.
8

3.5 Organisasi dan Sumber daya Manusia

Struktur organisasi dan tata kerja Perumda Air minum Tirta Bahari Kota
Tegal terdiri atas:

a. Direksi
b. Bagian Administrasi dan Keuangan:
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Kas dan Penagihan
- Sub bagian Pembukuan
- Sub Bagian Gudang
c. Bagian Teknik:
- Sub bagian Sumber
- Sub Bagian Transmisi dan Distribusi
- Sub bagian Perencanaan dan Pengawasan
- Sub bagian Peralatan dan Bangunan
d. Bagian Hubungan Pelanggan:
- Sub bagian Hubungan Masyarakat
- Sub bagian Meter dan Rekening

3.6 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pada tahun 2020 Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal
mengeluarkan PAD atas laba tahun 2019 sebesar Rp. 1.840.688.897,-
dengan rincian sebagai berikut:

Total laba bersih tahun 2019 (Audited)

Perhitungan Pembagian: Rp.3.346.707.085

Perhitungan Pembagian:

- Jaspro (15%) Rp.502.006.063,-


- Pembayaran PAD (55%) Rp.1.840.688.897,-
- Cadangan Dana (10%) Rp. 334.670.709,-
9
- Dana Sosial (10%) Rp. 334.670.709,-
- Dana Pesangon (10%) Rp. 334.670.709,-

Pada tahun 2021 Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal akan
mengeluarkan PAD atas laba tahun 2020 sebesar Rp.2.250.028.981,-.

3.7 Pembayaran rekening Air

Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal dalam upaya memberikan
kemudahan kepada pelanggan membuka loket pembayaran melalui:

- Bank Jateng
- PT. Pos
- PPOB Teleanjar
- PPOB DJI
- PPOB PT MKM
- Indomaret
- Tokopedia
- Bukalapak
- Shopee
- Gojek/Gopay
- LinkAja
- BRI
- BCA
Cek tagihan dan pengaduan dapat melalui whatsapp.

3.8 Efektivitas Penagihan


Efektivitas Penagihan Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal dalam 3
(tiga) tahun terakhir mencapai 94 – 95 %.
BAB IV
CAPAIAN KINERJA

4.1 Berdasarkan Indicator BPPSPAM

Hasil audit kinerja Perumda Air minum Tirta Bahari Kota Tegal 2016 – 2020
berdasarkan indicator BPPSPAM sebagai berikut:

No Aspek 2016 2017 2018 2019 2020


1 Keuangan 1,08 1,14 1,08 1,04 1,10
2 Pelayanan 0,90 0,87 0,67 0,85 0,60
3 Operasi 0,80 0,87 0,73 0,94 1,00
4 SDM 0,43 0,59 0,51 0,47 0,59
Jumlah 3,215 3,47 3,00 3,30 3,29
Keterangan Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat
Sumber data: Laporan Evkin BPKP

4.2 Berdasarkan Indikator Kepmendagri No 47 Tahun 1999

Hasil audit kinerja Perumda Air minum Tirta Bahari Kota Tegal 2016 – 2020
berdasarkan indicator Kepmendagri sebagai berikut:

No Aspek 2016 2017 2018 2019 2020


1 Keuangan 31,50 35,25 31,50 32,25 33,00
2 Operasional 20,43 16,17 23,83 20,43 20,43
3 Administrasi 10,83 10,83 11,25 12,50 13,33

Jumlah 62,76 62,25 64,87 65,18 66,76


Keterangan Baik Sehat Baik Baik Baik
Sumber data: Laporan Evkin BPKP

10
BAB V

ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

5.1 Peningkatan Pelayanan

Salah satu Isu Strategis Kota Tegal Tahun 2019 – 2024 adalah
Pemenuhan dan Pemerataan Air Bersih. Dalam rangka pemenuhan
target akses air minum sebesar 100% (universal acces), maka kebijakan
pengembangan SPAM Kota Tegal kedepan adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di
perkotaan melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi.
b. Peningkatan kemampuan pendanaan dan pengembangan alternatif
sumber pembiayaan.
c. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
d. Pengembangan dan penerapan Peraturan Perundang-undangan.
e. Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secar berkelanjutan.
f. Peningkatan peran serta kemitraan badan usaha dan masyarakat.
g. Pengembangan dan inovasi teknologi SPAM

Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal harus melakukan


pengembangan dan pembangunan system penyediaan air minum agar
dapat mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Tegal.

5.2 Analisa Aspek Internal

Analisis aspek internal bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan


kelemahan yang dimiliki oleh Perumda Air Minum Tirta bahari Kota Tegal
yang dapat ditinjau dari 4 (empat) indicator yaitu:

a. Aspek teknis dan Operasi


b. Aspek Keuangan

11
12

c. Aspek operasional
d. Aspek Sumber Daya manusia

5.3 Analisis Aspek Eksternal

Aspek eksternal yang dijadikan indicator untuk menilai peluang dan


ancaman terhadap Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal adalah
sebagai berikut:

a. Aspek geografis, tata ruang dan lingkungan


b. Aspek social ekonomi dan budaya masyarakat
c. Aspek sarana prasarana
d. Aspek perekonomian
e. Aspek dukungan pemerintah daerah
f. Aspek hukum

5.4 Analisis SWOT


Berdasarkan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and
Threat), hasil analisis lingkungan perusahaan tersebut dapat disimpulkan
bahwa Kekuatan dan Peluang lebih dominan dibandingkan dengan
Kelemahan dan Ancaman. Kondisi tersebut mengggambarkan bahwa
perusahaan memiliki potensi untuk memperluas dan menambah pelanggan
baru masih sangat terbuka.
a. Kekuatan:
- Kondisi Perusahaan Sehat
- SDM Berpengalaman
b. Kelemahan:
- Cakupan Pelayanan masih rendah
- Konsumsi air domestik masih rendah
- Penggantian meter air masih rendah
- Ratio dan Biaya Diklat masih rendah
13

c. Peluang:
- Potensi Sambungan Langganan masih besar
- Prospek Investasi Sektor Air Bersih
- Dukungan Peraturan Perundang-undangan
- Dukungan Pemerintah Daerah dan Pusat
d. Ancaman:
- Penurunan Kualitas dan Kuantitas Air Baku
- Air Baku Mayoritas berasal dari PDAB Jawa Tengah
- SIPA terbatas
- Perubahan Kebijakan Politk

Strategi Kekuatan dan Peluang:

1. Optimalisasi, Rehabilitasi dan pengembangan SPAM


2. Meningkatan Cakupan Pelayanan
3. Meningkatkan Pendapatan
Strategi Kekuatan dan Ancaman:
1. Meningkatkan Investasi terhadap Pendapatan
2. Efisiensi Pembiayaan
3. Diklat Pegawai berbasis kompetensi/keahlian

Strategi Kelemahan dan Peluang:

1. Peningkatan kualitas SDM diklat terapan kompetensi


2. Membangun kerjasama KPBU atau B To B
3. Memanfaatkan program Pemerintah Daerah dan Pusat

Strategi Kelemahan dan Ancaman:

1. Mengembangkan system teknologi informasi


2. Rekrutmen pegawai sesuai kebutuhan
3. Meningkatkan kompetensi pegawai
4. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik
BAB VI
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Rencana Bisnis sesuai dengan Permendagri 118 tahun 2018, penerapan


manajemen risiko meliputi:
1. Identifikasi risiko
2. Analisis dan penilaian profil risiko
3. Pemetaan risiko
4. Kebijakan manajemen risiko dan kepatuhan, dan
5. Program mitigasi risiko

Pengelolaan risiko, tindakan-tindakan dan alokasi, penting untuk disusun


antara Pemerintah dan Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal. Jenis,
penanggulangan, tindakan, dan alokasi risiko dalam pembangunan SPAM
Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, berdasarkan jenisnya adalah
sebagai berikut:

1. Risiko Lokasi dan Lahan


2. Risiko Disain
3. Risiko Pembiayaan
4. Risiko Finansial
5. Risiko Operasional
6. Risiko Pendapatan
7. Rsiko Interface
8. Risiko Politik
9. Risiko Kahar (Force Majeur)

14
BAB VII
PROGRAM KERJA

7.1 Aspek Keuangan


a. Meningkatkan Laba:
- Mendukung program penurunan tingkat kehilangan air untuk
menambah kebukasi air terjual dan jumlah pelanggan baru dengan
cara:
- a.1 Mengadakan pipa, accessories, water meter yang berkualitas
baik
- a.2 Pembacaan dan pencatatan meter air yang akurat
- a.3 Mengganti water meter air pelanggan berumur 5 tahun lebih.
- Memberikan penghargaan kepada pelanggan setia dan baik
- Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan
- Reklasifikasi golongan pelanggan
- Mendayagunakan asset yang tidak produktif
- Melakukan analisa biaya dan manfaat
b. meningkatkan Investasi:
- Kerjasama KPBU maupun B To B sesuai ketetntuan yang berlaku
- Memanfaatkan program hibah pemerintah
- Memperbaiki asset SPAM muali air baku sampai ke rumah pelanggan
- Memasang alat ukur yang akurat.
c. Mempertahankan return on Equity (ROE), Ratio Kas dan Solvabilitas
yang sudah mendapat nilai kinerja sangat baik yaitu 5. Meningkatkan
pendapatan operasi dalam rangka meningkatkan nilai Ratio operasi
menjadi lebih baik.
7.2 Aspek Pelayanan
a. Meningkatkan Cakupan Pelayanan:
- Menyusun Real Demand Survei di seluruh zona pelayanan
- Membentuk Tim marketing handal

15
16

- Membangun kemitraan dengan pihak eksternal


- Penerapan reward dan punishmen bagi pencapaian target SL baru
- Melibatkan koperasi dan mitra usaha serta BUMD lainnya
- Menyediakan pendanaan internal maupun mitra kerjasama

b. Konsumsi Air Domestik:

- Rehabilitasi, Optimalisasi dan Pengembangan Proses Produksi

- Perbaikan pada proses Distribusi air

- Percepatan penanganan perbaikan pipa bocor

- Relokasi pipa korosif

- Penggantian water meter pelanggan

- Penyusunan Distrik Meter Air (DMA)

c. Mempertahankan Tingkat Penyelesaian Pengaduan dan pertumbuhan


Pelanggan:

- Membangun pengaduan online digitalisasi terintegrasi

- Membangun pelayanan terpadu satu atap

- Percepatan kpmlen pelanggan

- Pembentukan PPID sebagai wujud Keterbukaan Informasi Publik

- Kemitraan dengan media massa sebagai mitra informasi program kerja

7.3 Aspek Operasional

a. Produksi:

- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses produksi

- Evaluasi dan perbaikan sarana kapasitas terpasang


17

- Penggunaan teknologi tepat guna pada proses produksi


b. Kehilangan Air (NRW):
- Membentuk unit khusus Pengendalian Tingkat Kehilangan Air
- Membangun system pemantauan jalur pipa
c. Tekanan Sambungan Langganan:
- Pemasangan pompa tekanan air pada zona pelayanan
- Pemasangan alat ukur tekanan
- Membetuk Tim khusus memantau teknan air
d. Penggantian Water meter:
- Membangun system informasi asset (GIS)
- Percepatan program ganti meter pelanggan
- Manajemen jadwal kalibrasi mater air
- Pengadaan meter air berkualitas

7.4. Aspek Sumber daya Manusia

a. Ratio diklat Pegawai/Peningkatan Kompetensi Pegawai:

- membangun system manajemn diklat pegawai

- Meningkatkan diklat pegawai berbasis kompetensi

- Optimalisasi diklat in house training

- Membangun diklat center

b. Biaya Diklat Pegawai terhadap Biaya Pegawai:

- Optimalisasi penyerapan biaya diklat pegawai

- Evaluasi biaya diklat pegawai

7.5 Inovasi Program Kerja Lainnya:

1. Kehandalan Teknologi:

a. Membangun Grand design aplikasi terintegrasi


18

b. Bekerjasama dengan Bank mitra mengadakan mobil keliling

c. membangun teknologi SPAm handal

d. Membangun GIS

e. membangun system pengendalian mutu

f. Membangun SCADA

g. Membangun pelayanan contact center

h. Membangun dan menerapkan system manajemn keselamatan dan


kesehatan kerja (SMK3)

2. Sumber daya Manusia:

a. Evaluasi SOTK sesuai dinamika bisnis

b. Menerapkan kontrak kerja pejabat

c. Menempatkan posisi dan jabatan melaluiassesment, peminatan dan


kompetensi

d. Menerapkan penghargaan dan hukuman

e. Peningkatan pendidikan formal pegawai

f. Penilaian pegawai berbasis kinerja

g. Peningkatan kesejahteraan pegawai

3. Peningkatan Pendapatan:

a. Menggali poetnsi sambungan langganan air curah

b. Menggali potensi sambungan langganan niaga dan industry

c. Reklasifikasi golongan pelanggan

d. Penerapan baca meter mandiri pelanggan melalui aplikasi


19

5. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik:


a. Pembentukan unitk kerja SPI
b. Membangun infrastruktur GCG
BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
Dalam Upaya meningkatkan kinerja serta pelayanan air minum sesuai target
RPJMD Kota Tegal diperlukan sumber daya yang handal meliputi sumber
daya manusia professional, system dan teknologi informasi yang handal
serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Juga mendukung proses
bisnis mulai dari unit air baku, produksi dan distribusi akan berjalan dengan
baik menghasilkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas sesuai standar
peraturan yang berlaku.
Kinerja perusahaan lebih baik pasti akan berdampak kepada peningkatan
laba perusahaan sehingga dapat meningkatkan kontribusi bagi
pembangunan daerah melalui deviden Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
mampu meningkatkan investasi bisnis. Dengan demikian pelayanan air
minum Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal menjadi lebih HANDAL.

8.2. Saran
Dalam rangka percepatan pencapaian target kinerja yang tertuang dalam
RPJMD Kota Tegal, diperlukan langkah sebagai berikut:
1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pencapaian target cakupan
pelayanan;
2. Melaksanakan program kerja pencapaian target Rencana Bisnis
3. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan perbaikan pada seluruh aspek
bisnis SPAM perusahaan berdasarkan indicator penilaian Kemen PUPR
dan Kemendagri.
4. Menerapkan Reward and Punishmen untuk montivasi dalam pencapaian
target kinerja perusahaan.
5. Meningkatkan mitra kerja saling menguntungkan (KPBU dan B To B)
dengan mitra bisnis dalam rangka percepatan pencapaian target kinerja
sesuai RPJMD Kota Tegal.
20

Anda mungkin juga menyukai