(COVID-19) Penugasan Mata Kuliah : Manajemen SDM dan Isu Adm. Kepolisian Dosen : Dr. Bambang Suheryadi, SH., M.Hum.
OLEH : ACHMAD ISMAIL NIM : 092114853020
PROGRAM STUDI MAGISTER
KAJIAN ILMU KEPOLISIAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2022 PERAN POLRI DALAM PENANGANAN BENCANA (COVID-19)
Pandemi Coronavirus (Covid-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebar melalui udara. Penyakit tersebut pertama kali ditemukan di Republik Rakyat Tiongkok pada November 2019, yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Namun, beberapa akan menjadi sakit parah dan memerlukan perhatian medis. Orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, atau kanker lebih mungkin mengembangkan penyakit serius. Siapa pun dapat jatuh sakit dengan Covid – 19 dan menjadi sakit parah atau meninggal pada usia berapa pun. Wabah pandemi Covid – 19 memiliki dampak luar biasa di seluruh dunia baik pada sektor kesehatan yang tentu berdampak paling signifikan dimana seluruh rumah sakit kewalahan menampung pasien yang terpapar. Hal tersebut tentunya menyebabkan pemimpin Pemerintahan diseluruh dunia melakukan kebijakan pembatasan aktifitas, sehingga seluruh aktifitas dilaksanakan di tempat tinggal masing - masing seperti bekerja dari rumah (WFH) dan belajar secara daring. Akibat dari pembatasan aktifitas tersebut menyebabkan laju perekonomian dunia terhambat, para perusahaan mengurangi jumlah produksinya akibat dari kurangnya permintaan dari pasar sehingga mengakibatkan pemberhentian kerja secara besar – besaran. Dengan semakin banyaknya pengangguran dapat mengakibatkan meningkatnya resiko kriminalitas, yang tentunya berakibat terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Di Indonesia sendiri wabah Covid – 19 pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020, ketika dua warga depok tertular dari warga negara Jepang setelah melakukan perjalanan luar negeri. Kemudian pada 9 April 2020 wabah pandemi Covid – 19 telah menyebar di 34 Provinsi di Indonesia dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi epicentrum penyebaran. Indonesia mengalami 3 kali gelombang Covid – 19 gelombang pertama terjadi pada November 2020 – Januari 2021 akibat dari mobiltas masyarakat pada libur natal dan tahun baru, gelombang kedua terjadi pada Mei 2021 - September 2021 akibat dari mobilitas pada hari raya Idul Fitri dan merebaknya varian delta, serta gelombang ketiga pada Januari 2022 – Maret 2022 yang disebabkan dengan adanya varian baru Omicron. Puncak penambahan kasus harian Covid – 19 terjadi pada Rabu, 16 Februari 2022 dengan penambahan kasus sebanyak 64.718 kasus. Sampai saat ini jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai jumlah 6.055.341 dengan total kematian akibat Covid – 19 mencapai 156.628 orang. Pada 8 Juni 2022 kasus aktif Covid – 19 di Indonesia tercatat sebanyak 3.992 dengan penambahan kasus aktif sebanyak 258 kasus. Indonesia telah berhasil melewati tiga gelombang Covid – 19 dengan ditandai oleh semakin landainya penambahan kasus baru. Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi ketiga gelombang Covid – 19 merupakan hasil dari kerja keras dan kerja sama dari seluruh masyarkat dan instansi terkait yang telah menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta telah mensukseskan program vaksinasi. Salah satu instansi yang berperan dalam menangani Covid – 19 adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang aktif bersama TNI dan kementerian terkait melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan persebaran serta dampak dari Covid – 19 di Indonesia. Dalam penanganan Covid – 19 Polri berperan aktif dalam berbagai langkah yang dilakukan seperti penegakan disiplin protokol kesehatan masyarakat, membentuk Posko PPKM hingga tingkat desa dengan pelaksanaan 3T, membantu pelaksanaan kegiatan vaksinasi, membantu ketersediaan oksigen, pelaksanaan karantina bagi PMI, serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Berbagai peran tersebut Polri tidak bekerja sendiri melainkan dengan berkolaborasi, komunikasi dan bersinergi dengan pemerintahan dan kementerian, TNI serta berbagai stakeholder terkait. Dalam pelaksanaan penegakan disiplin protokol kesehatan masyarakat Polri bekerja sama dengan TNI, Satpol PP, kelompok kepemudaan dan relawan dari tingkat Provinsi hingga Kecamatan. Satuan kelompok tersebut melaksanakan patroli dengan sasaran masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, melakukan aktifitas yang menimbulkan kerumunan serta melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mematuhi 5M dan melaksanakan vaksinasi. Masyarakat yang tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan diberikan suatu sanksi hingga denda yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan. Polri melalui Bhabinkamtibmas bersama Bhabisa dari TNI serta kepala desa membentuk suatu Posko PPKM yang berfungsi untuk pusat informasi dan aktifitas dalam penanganan Covid – 19 pada tingkat terkecil yakni desa atau kelurahan. Posko PPKM tersebut terdiri dari kepala desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan desa serta tenaga kesehatan dari Puskesmas melakukan upaya penanggulangan dan penanganan Covid – 19 pada tingkat desa. Tim satgas bertugas melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment) pada masyarakat yang terkena Covid – 19 sehingga tidak terlalu menyebar pada warga yang lainnya. Capaian vaksinasi di Indoneisa yang telah mencapai dosis pertama sebanyak 201.802.967 orang atau 96,90 persen, dosis kedua sebanyak 169.392.315 orang atau 81,33 persen serta 52.095.747 orang atau 25,01 persen telah melaksanakan vaksin dosis ketiga. Capaian tersebut tidak dapat terwujud apabila Polri dan TNI tidak turut serta dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi. Berbagai upaya dan innovasi dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk mau melaksanakan vaksinasi seperti memberikan bantuan sembako hingga kupon undian door prize dengan hadiah utama sepeda motor. Pada saat Indonesia menghadapai gelombang 2 yakni serangan Covid – 19 varian Delta atau B1617 yang berasal dari India yang memiliki kemampuan penyebaran yang lebih cepat serta tingkat kematian yang lebih tinggi dikarenakan rasa sesak nafas yang diderita oleh pasien varian Delta. Hal tersebut mengakibatkan rumah sakit kewalahan dalam merawat para pasien varian Delta tersebut, hal tersebut diperparah dengan meningkatnya kebutuhan alat bantu pernafasan berupa oksigen. Tingkat kebutuhan oksigen yang melonjak mengakibatkan terjadinya kelangkaan oksigen medis yang digunakan untuk alat bantu pernafasan pasien, mengakibatkan oksigen medis menjadi langka. Pada masa kelangkaan tersebut Polri berupaya dengan membantu menyediakan oksigen konsentrator, oksigen generator, dan isotank. Belajar dari kejadian meningkatnya varian Delta yang berasal dari luar negeri, Indonesia yang pada saat itu belum dilanda Covid – 19 varian Omicron sedangkan berbagai Negara di Dunia sudah terjadi penyebaran Omicron yang tinggi. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia membatasi kedatangan orang dari luar negeri yang menuju Indonesia, namun banyak pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri yang kontrak kerjanya sudah selesai sehingga harus pulang ke Indonesia. Hal tesebut mengakibatkan pemerintah melakukan kebijakan karantina bagi PMI dari luar negeri yang hendak pulang ke kampung halaman masing – masing. Polri turut serta dalam pelaksanaan karantina bagi PMI dengan menggunakan aplikasi Karantina Presisi yang digunakan pada gawai para PMI yang menjalani isolasi terpusat pada tempat yang telah disediakan. Pandemi Covid – 19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia mengakibatkan berbagai aktifitas terganggu, tidak terkecuali pada sector ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada seluruh negara di dunia pada saat terjadi pandemi Covid – 19 mengalami penurunan dibandingkan sebelum masa pandemi. Oleh karena itu Polri melalui Bapak Kapolri yang memberikan atensi kepada seluruh anggota Polri untuk melakukan penindakan hukum terhadap para pihak yang
melanggar hukum dalam program PEN. Penindakan hukum terbanyak dilakukan
oleh Polri terhadap pelanggaran terkait dana bantuan sosial. Total ada 127 penindakan dana bantuan sosial. Kemudian 25 penindakan asuransi dan investasi, 34 penindakan terkait bahan pokok, 24 penindakan non bahan pokok, dua penindakan di bidang perindustrian, dan 15 penindakan di bidang perlindungan konsumen.