Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau
dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat
keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa
sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh
daerah di kepulauan ini.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat
aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya. Dalam kerangka makro-ekonomi,
transportasi merupakan tulang punggung perekonomian nasional, regional, dan lokal,
baik di perkotaan maupun di pedesaan. Harus diingat bahwa sistem transportasi
memiliki sifat sistem jaringan di mana kinerja pelayanan transportasi sangat
dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan
vitaldalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan
daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat
bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah
di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah
lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang
ada.
Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of scope), dan
keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi pertimbangan dalam
pengembangan transportasi dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah yang
kerap didengungkan akhir-akhir ini. Ada satu kata kunci ini disini, yaitu integrasi, di
mana berbagai pelayanan transportasi harus ditata sedemikian rupa sehingga saling
terintegrasi, misalnya truk pengangkut kontainer, kereta api pengangkut barang,
pelabuhan peti kemas, dan angkutan laut peti kemas, semuanya harus terintegrasi dan
memungkinkan sistem transfer yang terus menerus (seamless).
Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat dipenuhi
oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta pelayanan
pelabuhan dan bandara yang efisien. angkutan udara, darat, dan laut harus saling
terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu menunjang
pembangunan nasional.
Transportasi jika ditilik dari sisi sosial lebih merupakan proses afiliasi budaya
dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah menuju daerah lain
maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam bingkai kemajemukan
Indonesia. Disamping itu sudut pandang sosial juga mendeskripsikan bahwa
transportasi dan pola-pola transportasi yang terbentuk juga merupakan perwujudan
dari sifat manusia. Contohnya, pola pergerakan transportasi penduduk akan terjadi
secara massal dan masif ketika mendekati hari raya. Hal ini menunjukkan perwujudan
sifat manusia yang memiliki tendesi untuk kembali ke kampung halaman setelah lama
tinggal di perantauan.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit
lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam
menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju
menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar, baik dalam
hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam
perekonomian lokal dan regional.
Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan distribusi
barang dan penumpang telah berkembang sangat dinamis serta berperan didalam
menunjang pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan
keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara
langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting dan strategis.
Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam menunjang
serta mendorong peningkatan ekonomi nasional, regional dan lokal, stabilitas politik
termasuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang diindikasikan melalui
berbagai indikator transportasi antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas
keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Uraian umum mengenai pengertian dari transportasi.
2. Transportasi juga merupakan tulang punggung dari perekonomian.
3. Penjelasan tentang manajemen angkutan atau traffic management.

3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Untuk mengetaui secara umum tentang karakteristik dari dunia transportasi secara
keseluruhan terutama pada bagian distribusi transportasi.
Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa
saat ini, terutama distribusi transportasi.
Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Ekonomi Transportasi”.
BAB II
LANDASAN TEORI

Secara umum, transportasi dibedakan dalam beberpa jenis yaitu:


1. Transportasi udara
2. Transportasi laut
3. Transportasi darat
Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam transportasi
terdapat dua unsur penting yaitu:
1. Pemindahan/pergerakan.
2. Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :
1) Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat
angkut
2) Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rustian Kamaludin (1986), bahwa transportasi
adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat ke tempat lainnya
atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan pemindahan barang –barang
atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Selain itu menurut Rustian Kamaludin (1986), manfaat dari adanya transportasi dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Nilai guna tempat (Place Utility)
Yaitu kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang
atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat ke tempat
lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah
dimanabarang tersebut mempunyainilai kegunaan yang lebih besara yang biasanya
diukur dengan uang (interens of money)
2. Nilai guna waktu (Time Utility)
Yaitu kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan, tetapi
dimana mereka perlukan.
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari suatu tempat ke
tempat lainnya, hal ini terlihat bahwa :
1) Adanya muatan yang diangkut.
2) Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut.
3) Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut.
Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk bertujuan
menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian
pengangkutan dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan dari
pada tempat asalnya.

JENIS-JENIS TRANSPORTASI DARAT

1. Sepeda

Merujuk pada Ensiklopedia Columbia, awal sepeda ditemukan di negara Perancis.


Pada awal abad ke-18, Perancis sudah mengenal alat transportasi roda dua ini yang
dinamakan Velocipede. Istilah sepeda sebenarnya adalah kendaraan yang mempunya
roda dua atau tiga, punya setang, tempat duduk, dan sepasang pengayuh untuk
menjalakanya dengan menggerakan kaki.

Adapun jenis sepeda pun saat ini bermacam-macam pula. Contoh jenis sepeda
yang populer di Indonesia adalah sepeda gunung, sepeda mini, sepeda bmx, sepeda
onthel, sepeda kota, sepeda balap, sepeda fixi, sepeda tandem dan sepeda lipat.

2. Gerobak

Gerobak merupakan alat transportasi yang mempunyai dua roda atau empat roda
atau bahkan lebih. Biasanya gerobak digunakan untuk mengangkut barang. Gerobak
bisa ditarik/didorong oleh manusia ataupun hewan. Gerobak sangat mudah ditemukan
contohnya kereta belanja atau troli, gerobak untuk mendorong bakso, gerobak sampah,
dan lain sebagainya.
3. Pedati

Pedati bermula dari modifikasi gerobak kayu yang ditarik oleh sapi/kerbau.
Didaerah Minangkabau/Sumatera Barat alat transportasi ini sangat populer. Pedati ini
berfungsi sebagai alat angkut barang para pedagang dari pasar kepasar dan hasil
panen. Suara lonceng dikalung kerbau/sapi ini ketika lewat membuat pedati ini unik.

4. Delman

Delman merupakan alat transportasi tradsional yang ditarik menggunakan kuda


dan mempunyai roda dua, tiga atau empat. Alat transportasi ini ditemukan oleh
litografer dan insinyur bernama Charles Theodore Deeleman.

Nama Delman sendiri diyakini merupakan berasal dari penemunya tersebut. Di


Indonesia sendiri Delman sangat populer bahkan dibuatkan lagu “Naik Delman” oleh
Ibu Sud. Pengemudi Kereta Delman ini dinamai dengan kusir. “Pak Kusir” karena
biasanya laki-laki.

5. Dokar atau Bendi

Dokar atau Bendi sangat popoler di Jawa. Dokar berasal dari Istilah Inggris dog
car (dog-cart) merupakan alat transportasi ringan beroda dua yang ditarik
menggunakan satu kuda. Ciri-ciri umum yang bisa dikenali adalah mempunyai roda
kayu yang besar yang dilapisi oleh karet. Si Pengemudi ini juga dinamai dengan kusir.

Saat ini keberadaan Dokar mempunyai fungsi lain untuk pariwisata. Penumpang
dapat menaiki transportasi ini sambil keliling oyek wisata tertentu dan keliling kota.
Mengenai istilah lain di daerah seperti Cidomo di Lombok, Kahar atau Karetek di
Sunda, Nayor di Sukabumi, dan Andong di Yogyakarta walau ada sedikit perbedaan
dengan ciri rodanya empat.
6. Becak

Becak merupakan alat transportasi roda tiga yang dikayujh oleh tenaga
manusia. Becak ini banyak ditemui di Indonesia dan sebagian Asia. Becak dapat
mengangkut dua orang penumpang dan pengemudi dibelakangnya (dinamakan tukang
becak). Zaman dahulu becak banyak bertebaran dikota-kota khususnya di Pulau Jawa.

Namun seiring perkembangan zaman becak dianggap menimbulkan kemacetan


lalulintas bahkan di Jakarta akhir 1980-an becak resmi dilarang. Namun dikota-kota
lain becak masih dapat melintas. Beberapa kota bahkan menyiapkan jalur khusus
untuk becak dan sepeda. Saat ini becak masih berfungsi sebagai alat transportasi untuk
keliling kota sekedar berwisata, penghubung moda transportasi dan membantu
mengangkut barang di jalan yang datar.

7. Becak Motor

Becak motor atau disebut dengan becak mesin. Hampir sama dengan becak
kayuh bedanya ada pada tenaga penggeraknya yaitu dengan mesin motor silinder kecil
namun ada juga modifikasi motor. Menggunakan becak ini tentu lebih cepat dibanding
dengan becak kayuh. Becak ini biasanya mangkal di pasar-pasar dan landmark kota.
Karena menggunakan mesin tukang becak wajib menggunakan helm.

8. Traktor

Traktor merupakan alat transportasi yang memang digunakan untuk keperluan


traksi tinggi namun kecepatan rendah. Lazimnya traktor digunakan untuk kegiatan
pertanian dan konstruksi. Namun di Indonesia alat transportasi ini dapat digunakan
untuk mengangkut penumpang juga.

9. Bajaj

Bajaj merupakan alat transportasi umum yang dapat mengangkut dua penumpang
dengan roda berjumlah tiga. Pengemudi bajaj duduk didepan. Mulanya Bajai berasal
dari India untuk transportasi diperkotaan. Bajaj ini kecil sehingga dapat lincah dijalan
sempit dan menembus kemacetan kota.

Bajai ini sudah sangat jarang ditemukan karena memang dilarang. Alasanya
masih menggunakan motor 2 tak sehingga bising dan berpolusi. Kendaraan ini kini
digantikan oleh Kancil yang lebih ramah lingkungan walau saja langka ditemukan.

10. Sepeda Motor

Sepeda motor merupakan kendaraan yang mempunyai roda dua yang


memanfaatkan mesin sebagai penggerak. Motor ini memanfaatkan gaya gyroskopik
sehingga didesain letak dua rodanya sebaris lurus.

Sepeda motor ini populer sekali di Indonesia (hampir setiap rumah ada sepeda
motor) untuk keperluan sehari-hari bahkan untuk jarak yang menengah sampai jauh
karena biaya operasionalnya yang hemat dan irit bahan bakar.

Pada kota besar untuk mengejar waktu sepeda motor ini luwes dapat menembus
kemacetan. Jenis sepeda motor sampai saat ini bermacam-macam seperti, sepeda
motor sport, sepeda motor road sport, sepeda motor cub/moped/bebek, sepeda motor
matik, sepeda motor skuter, sepeda motor trail/cross dan sepeda motor cruiser.

11. Taksi

Taksi merupakan alat transportasi umum yang berupa mobil untuk mengangkut
penumpang. Ciri wajibnya terdapat Argometer (Alat untuk mengukur tarif perjalanan
berdasarkan jarak dan waktu). Jadi Penumpang dapat melihat sendiri tarifnya. Untuk
memesan taksi dapat dilakukan secara telepon, sms, online, aplikasi smartphone dan
menyegatnya langsung di jalan atau sedang berhenti.

Saat ini terjadi demam taksi online yang dapat dipesan dengan menunjukan
tempat dijemput, lokasi tujuan, rute perjalanan dan lengkap dengan harga sekalian.
12. Angkot dan Angkudes

Angkot kepanjangan dari Angkutan Kota merupakan alat transportasi umum di


kota dengan trayek yang sudah ditentukan. Perbedaan dengan bus adalah angkot ini
bisa berhenti dan menaikturunkan dimanapun tidak terpaku pada halte. Jenis
kendaraanya pun lebih kecil biasanya menggunakan Van atau Mini Bus.

Istilah lain Angkot ini daerah di Indonesia seperti, angkota di Malang, Bemo di
Surabaya dan NTT, Taksi di Samarinda dan Bengkulu, Pete-pete di Makassar, Sudako
di Medan dan Mikrolet di Jakarta.

Angkudes kepanjangan dari Angkutan Desa merupakan alat transportasi umum


di perdesaan dengan trayek yang sudah ditentukan. Hampir sama dengan angkot
namun didesa.

13. Truk

Truk merupakan kendaraan besar bermotor yang dikhususkan untuk mengangkut


barang. Namun disejumlah daerah seperti di Flores dimodifikasi sebagai alat angkutan
umum bernama ototruk. Kendaraan ini mempunyai wujud khas berupa cabin dan
mempunyai bak. Biasanya jenis mesinya menggunakan diesel berukuran besar.

Saat ini banyak sekali model truk mulai dari yang kecil maupun yang besar.
Daya angkut truk ini tergantung pada, jumlah ban, konfigurasi sumbu, muatan sumbu,
dan daya dukung jalan itu sendiri. Macamnya ada truk engkel, truk trintin, truk
tronton, truk trinton, truk trailer engkel dan truk trailer tronton. Alat transportasi ini
digunakan untuk mengangkut material, sayur, sembako, kayu, bbm (tangki), peti
kemas dan masih banyak modifikasi lain.
JENIS-JWNIS TRANSPORTASI LAUT

1. Kapal Penumpang
Jenis kapal yang satu ini sangat akrab dengan kehidupan kita. Fungsinya
diperuntukkan bagi penumpang yang hendak bepergian lintas benua. Kapasitasnya
bisa mencapai ribuan orang, dengan fasilitas lengkap dan arsitektur mewah. Kapal
penumpang mewah yang terkenal adalah Titanic, Queen Mary, dan Queen Elizabeth
II.

2. Kapal Barang
Kapal jenis ini juga merupakan kapal yang sibuk melintasi lautan membawa
muatan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Kapal barang menjadi urat nadi
aktivitas perdagangan dunia, karena berperan penting dalam aktivitas ekspor impor.
Selain ukurannya besar dan mampu membawa banyak muatan, kapal ini juga mampu
berlayar sangat jauh.

3. Kapal Tanker
Dengan ukurannya yang besar, kapal ini digunakan untuk mengangkut minyak,
dikendalikan dengan komputer dan sistem navigasi yang canggih melalui satelit.
Tanker yang berukuran raksasa disebut supertanker. Panjang supertanker bisa
mencapai 378 meter dengan lebar 50 meter dan berat kosong 167000 ton. Ukurannya
yang jumbo mampu mengangkut minyak mentah hampir satu juta barrel. Ckckck…
4. Kapal Feri
Fungsinya adalah sebagai alat penyeberangan untuk melintasi selat atau laut
diantara dua pulau. Meski ukurannya tidak sebesar kapal penumpang, kapal feri
mampu mengangkut banyak penumpang sekaligus kendaraan-kendaraan seperti
mobil, bus, dan truk. Untuk transportasi laut antar pulau, kapal inilah yang diandalkan.
Di Indonesia, feri mengalami waktu sibuk setiap libur lebaran, malayani ribuan
pemudik yang ingin pulang kampung keluar pulau.

5. Kapal Selam (Submarine)


Jenis kapal yang satu ini unik, karena bergerak dengan tidak terapung di
permukaan laut, melainkan menyelam ke dalam laut. Kini hampir semua kapl selam
digunakan untuk tujuan militer dan penelitian bawah laut, namun ada juga yang dibuat
khusus untuk perjalanan wisata. Cara kerja submarine adalah menggunakan prinsip
archimedes, dimana terdapat ruang-ruang yang berfungsi sebagai pemberat. Jika ingin
menyelam, maka ruang pemberat akan diisi air sehingga kapal akan tenggelam.
Sebaliknya, jika ingin naik ke permukaan, ruang pemberat diisi udara dan air
dikeluarkan.

6. Kapal Perang
Sesuai namanya, fungsinya adalah untuk membantu kegiatan perang. Kapal perang
memiliki beberapa jenis. Kapal induk yang berguna untuk membawa armada tempur
udara, kapal perusak (destroyer) yang digunakan untuk kapal perang lawan, kapal
penjelajah (cruiser) yang digunakan untuk berlayar dalam waktu yang lama dan
berperang di tempat yag jauh, serta kapal penyapu ranjau yang berfungsi untuk
mencari dan menghancurkan ranjau laut.

JENIS-JENIS TRANSPORTASI UDARA

1. Airliner (Pesawat Komersial/Pesawat Penumpang


Penumpang sipil (Inggris: airliner) adalah pesawat terbang atau pesawat udara
yang digunakan untuk mengangkut penumpang sipil beserta bagasi dan kargo (dengan
kapasitas tertentu). Syarat-syarat mengenai pengangkutan sipil diatur dalam undang-
undang, baik pemerintah maupun internasional melalui lembaga PBB bernama ICAO
(International Civil Aviation organization).

2. Seaplane

Pesawat yang mendarat di air seperti di pantai, sungai, danau, atau laut. Biasanya
pesawat ini juga dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran di hutan.

3. Biplane ( Memiliki 2 pasang sayap)

Ads by save netAd OptionsBiplane dalah pesawat sayap tetap dengan dua sayap
utama yang ditumpuk satu di atas yang lain. Pesawat pertama yang terbang, yang
Flyer Wright , menggunakan desain biplan, seperti melakukan sebagian besar pesawat
di tahun-tahun awal penerbangan .

Sementara struktur sayap biplane memiliki keunggulan struktural lebih monoplane,


itu menghasilkan lebih tarik dari unbraced sama atau kantilever monoplane sayap.
Tandem sayap desain berbeda dalam satu dari dua sayap ditempatkan depan dan
belakang lainnya, sehingga tidak ada horizontal stabilizer diperlukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transportasi merupakan urat nadi Pembangunan Nasioanal untuk melancarakan
arus manusia barang maupu informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian
sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup
tersedia secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat. Sarana transportasi darat
berkembang mengikuti fenomena yang timbul. Pemilihan sistem transportasi yang
salah dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan bagi masyarakat
maupun lingkungan.
Permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh berkembang pesatnya transportasi
darat antara lain polusi udara, polusi suara, kemacetan, dan meningkatnya angka
kecelakaan lalu-lintas. Adapun untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang
ditimbulkan oleh sektor transportasi darat, perlu mempertimbangkan beberapa hal,
diantaranya efek tehadap lingkungan dan manusia. Adapun mengenai efek terhadap
lingkungan dan manusia perlu dikendalikan dengan melihat semua aspek yang ada di
dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan sistem transportasi, meliputi model
transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin kendaraan, dan bahan bakar
yang digunakan. Selain itu, juga diperlukan dukungan dari lintas seketoral. Karena
sebenarnya pemerintah sebagai pihak regulator sudah memberlakukan beberapa
peraturan guna menanggulangi atau meminimalisir dampak negatif yang di akibatkan
adanya sistem transportasi darat.

B. Saran
Transportasi sudah selayaknya ada untuk memberi kemudahan dalam kehidupan
manusia. Tetapi dalam perkembangannya transportasi ini juga dapat menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia sudah seharusnya bijak dalam menggunakan alat transportasi, agar masalah
atau dampak negatif dari tranportasi darat dapat di minimalisir sekecil mungkin.

Anda mungkin juga menyukai