Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Atlhetic
Atletik merupakan sebuah cabang olahraga yang tidak sedikit
jumlah peminat dan penggemarnya, atletik sangat kompleks dimana
memiliki ketentuan-ketentuan dan juga peraturan yang ketat dan merinci.
Atletik juga cabang olahraga yang mengangkat tinggi sportifitas
yang mana hal itu disebabkan atletik tidak dibenarkan untuk
membahayakan diri sendiri maupun juga kepada lawan. Dan tidak hanya
itu, atletik juga ialah olahraga yang santai namun benar dalam artian
dengan melakukan latihan terus menerus namun tetap santai tapi juga
serius dalam latihan.1
Secara etimologi, pengertian atletik berasal dari kata Yunani
yakni Atlon, Atlun yang mempunyai pengertian yakni pertandingan atau
perjuangan. Dan sedangkan menurut Ensiklopedia Indonesia bahwa
pengertian Atletik sesuai apa yang dijelaskan diatas berarti “pertandingan
dan olahraga pada atletik.
Sedangkan pengertian atletik secara terminologi ialah suatu
bentuk kegiatan manusia sehari-hari yang diperlombakan dalam bentuk
jalan, lari, lempar dan lompat. Dan dalam istilah bahasa Inggris disebut
dengan Athletic, dan dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa
Belanda yakni Atletiek, dalam bahasa Jerman disebut Athletik, dan
berbagai istilah atletik diberbagai negara tersebut memiliki beberapa
perbedaan.2
Maka oleh dari itu untuk dapat memahami pengertian atletik
tidak lengkap bila hanya mengetahui sepintas saja, melainkan harus

1
Giriwijoyo, S.S.Y. dkk. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
2
Hendrayana dan Rahmat. (2007). Bermain Atletik. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

1
mengetahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangan sebagai
salah satu cabang olahraga mulai dari zaman purbakal sampai sekarang ini.
1. Pengertian Atletik Menurut Para Ahli3
 Menurut Munasifah (2008: 9), Atletik adalah gabungan dari
beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal
dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes.”Atletik
merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade
pertama tahun 776 SM.
Induk olahraga cabang atletik tingkat internasional adalah
IAAF (International Amateur Athletic Federation). Sedangkan
induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI
(Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
 Menurut Yoyo Bahagia (2011: 16), arti atletik di Indonesia
berarti olahraga yang memperlombakan nomor-nomor: jalan, lari,
lompat dan lempar. Istilah lain yang mempunyai arti sama dengan
istilah atletik di Indonesia adalah “Leichtatletik” (Jerman),
Athletismo” (Spanyol), “Olahraga” (Malaysia), dan “Track and
Field” (USA). 

B. Cabang Nomor Jalan


Jalan adalah gerak berpindah tempat dengan melangkahkan kaki
dari satu titik ke titik yang lain atau kesemua arah, baik itu kanan, kiri,
depan, belakang, maupun samping. Sedangkan lari adalah tubuh bergerak
dimana pada suatu waktu semua kaki tidak menginjak tanah dengan
frekuensi langkah kaki yang cepat.
1. Jalan Cepat
Pengertian singkat tentang jalan cepat adalah yang sering
disebut dengan istilah Race Walking hal ini merupakan sebuah
gerakan secara maju dimana kaki akan melangkah dengan tidak
3
Aminudin. (2010). Atletik dan Tekniknya. Jakarta: Yudhistira

2
terputus di permukaan tanah sehingga seseorang dapat melakukannya
dengan cepat.4
Jalan Cepat merupakan salah satu Nomor yang di
perlombakan dalam olahraga Atletik, sedangakan pengertian Jalan
Cepat adalah Gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan
terputus dengan tanah, Setiap kali kaki melangkah kaki depan haru
menyentuh tanah sebelum kaki belakang melangkah meninggalkan
tanah, ketika melangkah kaki atlet harus lurus dan tumpuan kaki
dalam keadaan posisi tegak lurus.

2. Jalan Santai
Sedangkan definisi berjalan santai atau walking menurut
Encyclopaedia Britannica adalah salah satu jenis olahraga yang
tergolong kompetitif, namun juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk
rekreasi.5
Seperti lari, jalan santai juga termasuk jenis olahraga
kardio. Jadi, aktivitas ini pun bisa dilakukan dengan tujuan membakar
kalori. Jumlah kalori yang terbakar akan bertambah sebanyak 100-300
kalori bila kamu berjalan dengan cepat, dalam jarak yang jauh dengan
durasi di atas 30 menit, dan di medan yang menanjak.
a. Pengertian Menurut Para Ahli6
Menurut Renstrom & Roux Anatomis-anthropomertris dan
fungsi fisiolo-gisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan inte-
lektualnya maupun kemampuanya bersosialisasi dengan lingkun-
gan terlihat lebih unggul pada generasi yang aktif dari pada
daripada generasi yang enggan mengikuti olahraga. Olahraga

4
Hay, J.G. (1993) The Biomechanics of Sports Technique. 4th Ed. London, Prentice-
Hall International (UK) Ltd..
5
International Amateur Athletic Federation (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik.
Jakarta: PB. PASI.
6
Renstrom & Roux, Pengerttian Jalan Santai.A.S Watson (Santosa dkk, 2016, hal.16)
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan

3
memiliki banyak cabang, salah satunya adalah pada aerobik yaitu
jalan kaki.

C. Cabang Nomor Lari


Lari merupakan olahraga yang sangat mudah untuk dilakukan
sehingga banyak orang yang gemar melakukannya, selain mudah lari juga
memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh seperti
menyehatkan jantung, pembuluh darah, paru-paru dan lain sebagainya.7
a. Pengertian Lari Menurut Para Ahli8
Adapun pengertian lari menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
 Menurut Aip Syarifuddin “1992:2”
Atletik berasal dari bahasa Yunani “Athlon”, Athlon memiliki arti
pertandingan, perlombaan, pergulatan atau juga perjuangan
dimana untuk orang yang melakukan Athlon disebut sebagai
Athela “atlet”.
 Menurut Bustami “2011: 3”
Atletik merupakan aktivitas jasmani/latihan jasmani yang
didalamnya berisikan gerak alamiah seperti jalan, lari, lompat dan
lempar.
 Menurut Eddy Purnomo “2007:3”
Atletik ialah cabang olahraga yang paling tua dan juga merupakan
induk dari semua cabang olahraga yang gerakannya merupakan
ragam gabungan dan pola gerak dasar hidup manusia sehari-hari.
 Menurut M Djumijar “2004:13”
Lari ialah frekuensi langkah yang di cepatlah sehingga badan
seperti melayang saat berlari-lari ialah gerakan dasar mengais,
badan yang bergerak maju karena adanya akibat dari gaya dorong
ke belakang terhadap tanah.
7
Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
8
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan
Panjang Langkah dan Frekuensi Langkah. Tesis Magister pada SPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan

4
Eddy Purnomo “2007:1” menyatakan berdasarkan jarak tempuhnya
Nomor lari di bagi atas yaitu:9
 Lari jarak pendek atau sprint
 Lari sprint ialah lari yang jarak tempuhnya di mulai dari 60
sampai 400 meter.
 Lari jarak menengah atau middle distance Lari jarak menengah
ialah lari yang jarak tempunya di mulai dari 800 sampai 1500
meter.
 Lari jarak jauh atau ling distance Lari jarak jauh ialah lari yang
jarak tempuhnya di mulai 3000 meter sampai 42, 195 meter
“marathon”.

1. Lari Pendek/Sprint
Pengertian lari jarak pendek atau sprint adalah jenis olahraga
yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan dan kecepatan penuh
sepanjang garis lintasan dari start hingga finis. Pemenang perlombaan
lari jarak pendek ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling
singkat.10
Jenis lari tersebut sudah dilombakan sejak ribuan tahun lalu oleh
bangsa Yunani. Ada bermacam-macam lari jarak pendek.
atlet lari jarak pendek (sprinter) wajib mempunyai respon yang
kilat, kecepatan yang baik, metode berlari yang efektif, ketepatan
sewaktu melaksanakan start serta mempertahankan kecepatan dari dini
sampai menggapai garis akhir. Dalam pertandingan formal lari jarak
pendek dipecah jadi sebagian jenis lomba, antara lain merupakan; Lari
jarak pendek 100m (short sprint), lari jarak pendek 200m (medium
sprint) serta lari jarak pendek 400 m (long sprint).

9
Abdul Ghafur (1994). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam
Bermain. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
10
Apriansyah, Aris. (2013). Korelasi Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100
Meter Pada Cabang Olahraga Atletik. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

5
a. Pengertian Menurut Para Ahli11
 Menurut Adisasmita (1992) Lari jarak pendek atau sprint
adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan
penuh atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang
ditempuh.
 Menurut Syarifudin dan Muhadi (1992) Lari jarak pendek
adalah cara berlari di mana atlet harus menempuh seluruh
jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Atlet harus
melakukan lari secepat-cepatnya dengan mengerahkan segenap
kekuatan dari start sampai finish.
 Muhajir (2007), Lari jarak pendek ataupun sprint merupakan
perlombaan lari yang segala pelarinya memakai kecepatan
sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter,
ataupun 400 meter.

2. Lari Estafet/Sambung12
Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam
cabang olahraga atletik yang dimainkan bersama tim lari dengan
cara bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat empat
orang pelari yang masing-masing memegang peran sebagai pelari
pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.
Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini
memang berbeda dari cabang lari lainnya. Satu hal lagi yang
membedakan lari estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu
setiap pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari berikutnya dan
begitu seterusnya. Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju
pelari kedua sambil membawa tongkat pendek kemudian diberikan
pada pelari kedua yang menuju pelari ketiga. Begitu seterusnya

11
Aip Syarifuddin, (1997). Olahraga Pilihan Atleti. Depdikbud, Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
12
Rima Abdullah, (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

6
hingga mencapai pelari terakhir yang akan membawa tongkat
tersebut hingga garis finish.
Cabang olahraga lari memiliki nomor estafet yang menjadi
bagian dalam perlombaan ataupun kejuaraan pada umumnya. Lari
estafet adalah nomor beregu yang dilakukan secara bersambung
dari start hingga melewati finish dengan pelari sebanyak empat
orang, serta memiliki kewajiban membawa tongkat hingga
menyentuh garis akhir. Seperti dilansir dari laman Badan Atletik
Dunia, kejuaraan tingkat dunia hingga Olimpiade biasanya diisi
dengan dua nomor yang diperlombakan pada lari estafet yaitu 4 x
100 meter dan 4 x 400 meter.13

3. Lari Jarak Menengah14


Berbeda dengan lari jarak pendek, lari jarak menengah
menempuh jarak minimal 800 meter. Selain itu, perbedaan yang
mencolok antara lari jarak pendek dengan jarak menengah terletak
pada posisi start karena lari jarak menengah secara umum
menggunakan awalan berdiri. Lalu, apa itu lari jarak menengah?
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), lari jarak
menengah atau yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal sebagai
middle-distance running adalah olahraga lari yang menempuh
jarak 800 meter sampai dengan 3000 meter atau hampir 2 mil.
Pada kompetisi tingkat internasional, nomor lari jarak
menengah adalah 800 meter, 1500 meter atau metric mile (istilah
untuk jarak 1500 meter karena hampir mendekati jarak 1 mil), serta
3000 meter. Faktor utama pemberi kontribusi terhadap lari jarak

13
Suharsini Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Edisi
Revisi V
14
Williams (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan

7
menengah adalah daya tahan tubuh, stamina, kecepatan, dan
pernapasan. 15
Adapun, lari jarak menengah atau middle-distance mem-
iliki beberapa peraturan dasar yang wajib dikuasai oleh para pelari.
Hal ini patut untuk diketahui agar para pelari tidak melakukan
tindakan yang bisa dianggap melanggar kententuan tertentu.

4. Pengertian Lari Jarak Jauh


Pengertian Lari Jarak Jauh sering kerap disebut dengan
Lari Marathon. Pengertian jenis lari ini adalah lari dengan Jarak
yang ditempuh dalam lari jarak jauh sekitar  3000 meter lebih.16
Lari marathon pertama kali dimenangkan oleh Marathon. Dalam
perlombaan ini nantinya dilakukan diluar area seperti halnya jalan
umum yang jaraknya cukup panjang.
Dalam arti olahraga atletik, acara jarak jauh didefinisikan
sebagai balapan yang meliputi tiga kilometer (1,86 mil) dan di
atasnya. Lari jarak jauh merupakan salah satu cabang olahraga
atletik yang sangat populer di dunia selain lari jarak pendek,
menengah, dan estafet. Perbedaan diantara keempat jenis lari
tersebut terletak pada lintasan tempuhnya.
a. Lari Jarak Jauh Menurut Para Ahli17
Adapun definisi lari jarak jauh menurut para ahli, antara lain:
 Encyclopedia Britannica
Lari jarak jauh dalam atletik (lintasan/ track dan
lapangan/field) adalah berlari mulai dari jarak 3.000 meter
hingga 10.000, 20.000, dan 30.000 meter, hingga maraton,

15
Winendra Adi,dkk, (2008). Pasal-Pasal Pembelajaran Atletik, Jakarta,
Depdiknas.
16
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
17
Ballesteros, J. (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik. Terjemahan SDS, PASI,
Jakarta.

8
yaitu 42.195 meter (26 mil 385 yard). Ini termasuk balapan
lari lintas negara dalam jarak yang sama.18
Seperti halnya lari jarak menengah (800 dan 1.500
meter di Olimpiade), lari jarak jauh dijalankan pada
kecepatan yang strategis, tetapi jarang terjadi semburan
akhir, atau tendangan, yang dibutuhkan oleh pembalap yang
menang.

D. Cabang Nomor Lompat


lompat adalah gerakan yang dilakukan untuk menjauhi
permukaan tanah atau lantai, dilakukan secara horizontal, ke depan, ke
samping atau ke belakang dan menggunakan otot kaki dalam
melakukannya.19
Gerakan Melompat Ketika melompat, tubuh hanya bertumpu
pada satu kaki saja. Hal ini berarti jika saat melompat, hanya satu kaki saja
yang dijadikan tumpuan untuk menolakkan kaki atau mendorong tubuh.
1. Lompat Jauh
Lompat Jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik
dengan melakukan gerakan melompat dengan membawa titik berat
badan saat melayang di udara yang dilakukan dengan berjalan cepat dan
melakukan tolakan pada tumpuan menggunakan salah satu kaki yang
paling kuat guna mencapai jarak yang paling jauh.20
Lompat Jauh merupakan sikap meraih kecepatan awalan yang
setinggi-tingginya sambil tetap mampu melakukan tolakan yang kuat
keatas dengan satu kaki untuk meraih ketingian saat melayang yang
memadai sehingga dapat menghasilkan jarak lompatan.

18
Aip, Syarifuddin. (1992). Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Kependidikan, Jakarta.
19
Bompa, O. T. (1990). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. Kendall / Hant: Departement of Physical Education York
University. Toronto. Ontario. Canada
20
Chu, Donald. (1992). Jumping Into Plyometrics. California, Castro Valley :
Leisure Press.

9
Kondisi fisik dan tehnik yang memadai perlu dimiliki oleh
seorang pelompat yang baik. Pengaruh kondisi pisik atau terlihat pada
kecepatan pelompat ketika melakukan awalan dan kekuatan dan tolakan
pada lompat jauh.
Sedangkan keserasian gerak awalan dan tolakan sempat
bergantung pada kemampuan tehniknya. Apabila kecepatan lari awalan
dan tolakan yang baik maka hasil lompatannya pun akan baik pula.
a. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh adalah arti olahraga di mana pemain melatih
kekuatan dan staminanya, sehingga dalam olahraga ini, seorang atlet
diharuskan untuk melompat sejauh mungkin dari titik take-off yang
diberikan. Di antara semua atlet, orang yang menempuh jarak
maksimum biasanya dinyatakan sebagai pemenang.
b. Pengertian Lompat Jauh Menurut Para Ahli21
Adapun definisi lompat jauh menurut para ahli, antara lain:
1. Djumidar (2001), Pengertian lompat jauh adalah sebagai hasil
dari kecepatan horizontal yang dibuat dari ancang-ancang dengan
gerak vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu.
2. J.M Ballesteros (1979), Lompat jauh artinya ialah penggabungan
antara hasil dari kecepatan yang dilakukan  seorang atlet secara
horisontal dengan awalan menggunakan gaya vertikal sehingga
segmen olahraga ini mengandalkan kekuatan dalam kaki.
Dalam pelaksanaannya gerakan lompat jauh terdapat
beberapa gaya, hal ini seperi dijelaskan oleh Arma Abdoellah (1981:
67) menyatakan bahwa: ”pada nomor lompat jauh kita kenal 3
macam gaya; yaitu:
a. gaya jongkok
b. gaya schenepper dan
c. gaya jalan”.

Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
21

Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.

10
2. Lompat Jangkit
Lompat jangkit adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor
lompat dimana sang atlet akan melakukan 3 tahap lompatan untuk dapat
mendarat sejauh mungkin di bak pasir dengan menggunakan awalan lari.
Jika dalam lompat jauh seorang atlet hanya melakukan 1 kali tolakan, 1
kali melayang dan mendarat, maka dalam lompat jangkit atlet akan
melakukan 3 kali tolakan, 3 kali melayang kemudian mendarat.22
Lompat jangkit biasa disebut juga dengan lompat tiga atau triple
jump. Hal ini karena lompat jangkit terdiri dari 3 urutan gerak yakni gerak
berjingkat (hop), melangkah (step) dan melompat (jump). Tiga gerakan
tersebut dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan dalam satu
rangkaian.23
a. Teknik Awalan
Cara melakukan teknik awalan pada lompat jangkit sama
seperti pada lompat jauh yaitu dengan berlari secepat mungkin pada
lintasan tanpa mengurangi atau mengubah langkah.
Untuk meningkatkan kecepatan lari, maka jarak awalan harus
cukup panjang, yaitu sekitar 35-40 meter.  Hal ini dilakukan agar
kecepatan mencapai titik maksimal pada saat melakukan tumpuan.
Gerakan lari harus konstan dan harus bisa menempatkan kaki tumpu
pada balok dengan tepat24
b. Teknik Tolakan
Tolakan kaki harus kuat dan harus dijaga agar tidak
mengurangi kecepatan gerak ke depan. 3 teknik tolakan berikut ini
harus kamu pelajari sehingga dapat menguasai gerakan lompat jangkit
secara keseluruhan.
22
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
23
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
24
Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

11
 Tolakan sebelum berjingkat
 Tolakan sebelum melangkah
 Tolakan sebelum melompat
c. Teknik Saat Melayang
Teknik melayang pada lompat jangkit mirip seperti teknik
melayang pada lompat jauh, yaitu dengan gaya menggantung dan gaya
berjalan diudara. Yang terpenting dari teknik ini adalah menjaga agar
tubuh selama mungkin berada di udara sehingga hasil lompatan
semakin jauh. Berikut cara melakukan kedua gaya tersebut :
1. Gaya Menggantung

1. Posisi kedua tangan disamping telinga dengan keadaan lurus


ke atas.
2. Posisi kedua kaki rapat, kemudian ayunkan kaki ke depan dari
belakang.
3. Posisi dada saat awal tolakan sedikit dibusungkan, lalu
digerakan ke arah belakang.
4. Posisi badan saat berada di udara diayunkan ke arah depan
dengan semaksimal mungkin.
2. Gaya Berjalan di Udara

12
1. Dada sedikit dibusungkan saat berada pada posisi awal tolakan.
2. Posisi kedua tangan diayunkan ke depan seperti saat sedang
berlari.
3. Posisi kedua kaki diayunkan ke depan dengan gerakan seperti
sedang berjalan.

3. Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang
menguji keterampilan atlet dalam melompat dengan melewati mistar.
Tujuan dari olahraga satu ini adalah untuk mendapatkan lompatan
setinggi-tingginya atau minimal dengan ketinggian tertentu.25
Mistar yang harus dilewati minimal 2,5 meter tingginya. Panjang
mistar sendiri sekitar 3,15 meter. Olahraga lompat tinggi tidak
menggunakan bantuan alat apapun. Peserta hanya melompat menggunakan
teknik tertentu agar hasil lompatannya optimal.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan pasca peserta berhasil
melewati ketinggian mistar sebelumnya. Peserta harus melompat dengan
tumpuan sebelah kaki dan lompatan dinilai batal jika menyentuh palang,
palang jatuh atau tidak melompat. Menjatuhkan palang ketika membuat
lompatan atau menyentuh area tertentu untuk mendarat juga menyebabkan
lompatan dinilai batal.
Agar mendapatkan lompatan yang tinggi, seorang atlet harus rajin
mengolah tubuhnya. Terutama pada bagian otot perut serta kaki. Latihan
lompatan dan serangkaian latihan lainnya juga harus dilakukan. Antara
lain push up, back up, squat jumpat, hingga sit up. Para atlet juga harus
mempelajari semua gaya dalam melakukan lompatan.

Saputra, Yudha. M. (2001). Dasar-Dasar Keterampilan Atletik. Jakarta Pusat:


25

Direktoral Jenderal Olahraga.

13
Gaya-gaya dalam lompatan harus dipelajari agar atlet paham dan
tahu kelemahan dan kelebihan pada tubuhnya. Atlet pun akan paham dan
bisa menentukan gaya lompatan mana yang paling pas baginya. Dengan
mengetahui hal tersebut, hasil lompatan pun diharapkan lebih optimal.
a. Gaya Gunting
Gaya gunting merupakan gaya paling klasik dimana mulai
digunakan pada pertamakali kompetisi di Skotlandia. Dalam gaya
gunting, posisi kaki melompat dan mengayun melewati mistar seolah-
olah seperti gerakan gunting. Awalan gaya gunting berasal dari tolakan
kaki terkuat. Kemudian dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika
tubuh mendekati mistar.
Dengan teknik tersebut, kedua kaki serta seluruh tubuh akan
lolos melewati mistar dengan ketinggian tertentu. Gaya gunting
disempurnakan oleh Michael Sweeny dimana perbedaannya dengan
versi sebelumnya terletak pada awalan untuk melakukannya.
Pada gaya gunting klasik, gaya lompat dilakukan adalah gaya
jongkok dimana posisi tubuh berada di depan mistar. Sementara gaya
gunting Sweeney mengubah awalan posisi tubuh di samping mistar
sehingga gerakan gunting dilakukan dengan posisi tubuh yang sejajar
atau miring dengan mistar.
b. Gaya Guling Sisi
Gaya guling sisi juga dikenal dengan western roll. Ketika
melakukan lompatan, posisi badan berada di samping mistar kemudian
badan diangkat dan diposisikan sedemikian rupa hingga melayang
terlentang.
Kemudian tubuh diputar hingga melewati mistar. Namun
karena posisi kepala lebih rendah dari pinggul, gaya satu ini tidak lagi
digunakan karena dinilai diskualifikasi.
Namun selama beberapa tahun, aturan diskualifikasi tersebut
dicabut sehingga atlet bisa menggunakan gaya satu ini kembali.
c. Gaya Straddle

14
Gaya straddle mirip dengan gaya guling sisi. Bisa dikatakan
gaya lompatan satu ini merupakan penyempurnaan gaya guling sisi.
Dalam gaya ini, posisi kepala tidak lebih rendah dari pinggul. Gaya
straddle diciptakan oleh Charles Dumas dimana rekor lompatannya
setinggi 2,23 meter selama empat tahun.
d. Gaya Flop
Gaya Flop juga dikenal dengan sebutan Fosbury Flop.
Diciptakan pertama kali oleh Dick Ricard Fosbury yang memenangkan
kejuaraan lompat tinggi tahun 1968 di Mexico. Gaya satu ini sangat
unik karena dalam melakukan lompatan, posisi tubuh membelakangi
mistar kemudian melewati mistar dengan mengedepankan punggung.
Gaya satu ini sekilas mirip gaya salto.

4. Lompat Galah
Lompat galah adalah salah satu cabang atletik dari cabang lompat,
lompat galah bisa disebut juga sebagai lompat tinggi, karena dalam
penilainnya adalah seberapa tinggi atlet mampu melewati garis atau mistar
menggunakan bantuan galah atau tongkat.26
Karena dalam melakukan lompat galah membutuhkan tongkat
untuk melakukan tolakan hingga dapat melenting tinggi dan melewati
mistar, maka membutuhkan teknik khusus dalam melakukannya. Pada kali
ini kita akan membahas semua tentang lompat galah, mulai dari
pengertian, teknik dasar hingga peraturan.
Lompat galah adalah sebuah lomba trek dan lapangan dimana
orang memakai sebuah galah panjang dan fleksibel (sekarang biasanya
terbuat dari fiberglass atau serat karbon) sebagai alat untuk melompati
sebuah pembatas. Kompetisi lompat galah dikenal bangsa Yunani kuno,
Kreta dan Keltik. Ini telah menjadi lomba medali penuh di Permainan
Olimpiade sejak 1896 untuk putra dan tahun 2000 untuk putri.

26
manudin, Iman. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

15
a. Pengertian Lompat Galah27
Pengertian lompat galah adalah salah satu cabang olahraga
dari atletik, yaitu pada cabang lompat, yang dilakukan dengan cara
melompat setinggi-tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat.
Tujuan dari lompat ini adalah memenangkan pertandingan
dengan melewati mistar atau pembatas dengan cara melakukan
lompatan. Pengertian lain mengatakan, lompat galah adalah suatu
event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang dibantu
menggunakan galah atau tongkat yang panjang dan fleksibel.

E. Cabang Nomor Lempar


Dijelaskan jika definisi melempar dalam adalah membuang sejauh
mungkin, juga bias dikatakan jika lempar adalah suatu aktivitas yang
memerlukan kecekatan dan kekuatan dalam melempar sebuah benda,
sedangkan definisi lempar dalam dunia atletic sendiri dapat diartikan
sebagai gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara
mengayunkan tangan ke arah tertentu28.
Jenis olahraga melempar ada bermacam-macam dimana
menggunakan alat khusus yang akan dilemparkan sejauh mungkin ke
depan.
Beberapa jenis olahraga lempar adalah sebagai berikut :
1. Lempar Lembing
Lempar Lembing adalah salah satu cabang olahraga pada
bidang atletik dengan melempar sebuah alat seperti tombak yang
bernama lembing sejauh mungkin menggunakan teknik yang baik dan
benar agar memenangkan pertandingan.

27
Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

28
U. Jonath, dkk. (1987). Atletik 2 lempar dan lomba ganda. Jakarta: PT. Rosda
Jaya Putra.

16
Lempar lembing atau javelin dilakukan dengan cara
melemparkan sejenis tombak atau lembing sejauh yang bisa dilakukan
pelempar. Ukuran lembing yang digunakan bervarisi yaitu panjang
lembing 260 centimeter -  270 centimeter dengan berat minimum 800
gram untuk atlet pria dan panjang lembing 220 cm -230 cm dengan
berat minimum 600 gram untuk atlet wanita.
a. Pengertian Lempar Lembing Menurut Para Ahli29
1. Yudha M. Syahputra
Lempar lembing adalah sebuah keahlian manusia dalam
melempar lembing dengan sejauh - jauhnya.
2. Soenarjo Basoeki
Lempar lembing merupakan salah satu nomor
perlombaan dalam kelompok lempar di cabang atletik.

2. Lempar Cakram
Discus Throw atau lempar cakram dilakukan dengan teknik
tertentu untuk bisa melempar cakram sejauh mungkin. Bobot dari
cakram itu sendiri adalah 2 kg untuk pria dan 1 kg untuk wanita,
dengan diameter cakram 220 mm.

Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
29

Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.

17
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015, lempar cakram atau
yang dalam Bahasa Inggris juga dikenal sebagai discus throw adalah
sebuah olahraga atletik yang dilakukan dengan melempar benda
seperti disk atau yang lebih dikenal sebagai cakram atau discus
Para atlet harus melempar cakram dari sebuah lingkaran
berdiameter 8,2 kaki atau 2,5 meter dengan posisinya harus 40 derajat
dari pusat lingkaran, yang sebelumnya sudah ditandai. Dilansir dari
situs World Athletics, cakram atau discus yang digunakan dalam
olahraga atletik ini memiliki diameter serta berat yang berbeda,
tergantung pada kategori atletnya. Untuk kategori putra, diameter
cakram adalah 22 cm dan memiliki berat 2 kg. Sedangkan untuk putri,
cakram yang digunakan memiliki diameter 18 cm dan berat 1 kg.
a. Pengertian Lempar Cakram Menurut Para Ahli30
Adapun definisi lempar cakram menurut para ahli, antara lain:
 Encyclopedia Britannica
Lempar cakram adalah olahraga dalam atletik
(lintasan dan lapangan) di mana objek berbentuk cakram,
dilemparkan pada jarak tertentu. Dalam kompetisi modern,
cakram harus dilemparkan dari lingkaran dengan diameter 2,5
meter (8,2 kaki) dan jatuh dalam sektor 40 ° yang ditandai di
tanah dari pusat lingkaran.

F. Cabang Nomor Tolak Peluru


a. Pengertian Tolak Peluru
Menurut(Eddy Purnomo & Dapan, 2011:133) tolak peluru
merupakan bagian dari nomor lempar yang mempunyai karakteristik
tersendiri yaitu peluru tidak dilemparkan tetepi ditolakkan atau
didorong dari bahu dengan satu tangan. 31

30
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
31
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

18
b. Gaya Tolak Peluru
Simak berikut ini gaya tolak peluru yang perlu diketahui.
 Gaya spin
Gaya spin disebut juga gaya rotasi atau gaya berputar. Gaya
spin ini merupakan gaya tolak peluru yang mengutamakan
kekuatan saat memutar tubuh untuk menempatkan peluru ke area
yang jauh.
 Gaya ortodoks
Gaya tolak peluru ortodoks ini adalah gaya yang mana
menggunakan awalan menyamping dari sudut lemparan. Gaya ini
disebut juga gaya menyamping.
 Gaya glide 
Gaya tolak peluru glide atau dikenal juga dengan gaya
O’Brien. Gaya tolak peluru glide ini  merupakan gaya melempar
menggunakan sikap awalan dengan membelakangi area tolakan.
c. Berat Peluru Dan Lapangan Tolak Peluru
Berat peluru yang digunakan yang bersifat nasional dan
olimpiade untuk putra 7,25kg dan putri 4kg (Eddy Purnomo&Dappan,
2011:113).
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam
atletik yang dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru
atau bola yang terbuat dari logam sejauh mungkin dari titik lempar
menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu.32
Tidak seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar
cakram, lempar lembing, dan lempar martil, tolak peluru dapat
dilakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan
tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak
lebih dari 25 meter.

Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret


32

University Press.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian
tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang.
Hasil dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut
menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua
cabang olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang
paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh :
Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut
adalah gerakan alami.

B. Saran
Sebagai calon guru olahraga, dengan mengetahui analisis
olahraga atletik yaitu mengetahui sejarah, cabang-cabang dan ukuran
dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam
membelajarkan anak didiknya kelak.
Upaya menuju keberhasilan Atletik dalam menanamkan nilai-
nilai karakter dan sportivitas, seorang pelatih maupun praktisi olahraga
harus memahami bagaimana cara yang tepat untuk melatihkan hal tersebut
kepada anak latihnya. Apabila ketiga konsep di atas telah tertanam dalam
diri seseorang, maka dalam bertanding maupun kelak hidup di tengah-
tengah masyarakat persoalan-persoalan yang ada akan dengan mudah
diatasi dan dapat menjalani hidup dengan harmonis.

20
DAFTAR PUSTAKA

Giriwijoyo, S.S.Y. dkk. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia.
Hendrayana dan Rahmat. (2007). Bermain Atletik. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Aminudin. (2010). Atletik dan Tekniknya. Jakarta: Yudhistira
Hay, J.G. (1993) The Biomechanics of Sports Technique. 4th Ed. London,
Prentice-
Hall International (UK) Ltd..
International Amateur Athletic Federation (1993). Pedoman Dasar Melatih
Atletik.
Jakarta: PB. PASI.
Renstrom & Roux, Pengerttian Jalan Santai.A.S Watson (Santosa dkk, 2016,
hal.16)
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan
Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Bahagia, Y. (2005). Meningkatkan Kecepatan Lari Sprint Dengan Model Latihan
Panjang Langkah dan Frekuensi Langkah. Tesis Magister pada SPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan
Abdul Ghafur (1994). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam
Bermain. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Apriansyah, Aris. (2013). Korelasi Cadence Dengan Prestasi Lari Sprint 100
Meter Pada Cabang Olahraga Atletik. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Aip Syarifuddin, (1997). Olahraga Pilihan Atleti. Depdikbud, Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Rima Abdullah, (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

21
Suharsini Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Edisi
Revisi V
Williams (1994). Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Winendra Adi,dkk, (2008). Pasal-Pasal Pembelajaran Atletik, Jakarta,
Depdiknas.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Ballesteros, J. (1993). Pedoman Dasar Melatih Atletik. Terjemahan SDS, PASI,
Jakarta.
Aip, Syarifuddin. (1992). Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek Pembinaan
Kependidikan, Jakarta.
Bompa, O. T. (1990). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. Kendall / Hant: Departement of Physical Education York
University. Toronto. Ontario. Canada
Chu, Donald. (1992). Jumping Into Plyometrics. California, Castro Valley :
Leisure Press.
Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

Saputra, Yudha. M. (2001). Dasar-Dasar Keterampilan Atletik. Jakarta Pusat:


Direktoral Jenderal Olahraga.
manudin, Iman. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

22
Adisasmita, Y. H. (1992). Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
U. Jonath, dkk. (1987). Atletik 2 lempar dan lomba ganda. Jakarta: PT. Rosda
Jaya Putra.
Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical
Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA:
McGraw Hill. Inc
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hidayatullah, M.F. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

23

Anda mungkin juga menyukai