1. Isi Abstrak :
Latar Belakang: singkat dan jelas
Tujuan Penelitian: singkat dan jelas
Hasil Penelitian: singkat dan jelas; dan atau kesimpulan singkat dan jelas searah
dengan tujuan penelitian dan judul penelitian
2. Urutan Sajian Abstrak JUDUL PENELITIAN dalam Bahasa Indonesia (Judul Penelitian
dalam Bahasa Inggris) Nama-nama Peneliti*) *)Alamat Instansi Peneliti ABSTRAK Kata kunci:
Maksimal 5 kata/pasangan kata Dilanjutkan dengan Abstrak dalam Bahasa Inggris (ketentuan
mengikuti ketentuan Abstrak dalam Bahasa Indonesia)
3. Ukuran kertas A4, margin kiri: 4cm, kanan; 3 cm, atas: 3 cm, bawah: 3 cm 4. Font: Times
New Romsn
Kata kunci: 11 (bahasa asing dan daerah: Italic), dan diakhiri dengan titik (.)
6. Jarak antara: judul → Nama Peneliti → Alamat Instansi Peneliti→ Isi Abstrak → Kata Kunci
→ dibuat 1 ½ spasi (1 kali enter), kecuali jarak antara Nama Peneliti dengan Alamat Instansi
Peneliti dibuat 1 spasi
Cara Menulis Abstrak
Setelah mengetahui penjelasan umum dalam penulisan abstrak, berikutnya adalah cara membuat
abstrak yang baik dan benar. Sehingga, orang yang membaca abstrak yang telah kamu buat dapat
dengan mudah dipahami. beberapa hal yang perlu dipahami di dalam cara membuat abstrak adalah
1. Jumlah Kata
Cara penulisan abstrak yang pertama adalah jumlah kata maksimal adalah 150 kata. jumlah demikian
merupakan aturan umum yang perlu dipahami oleh setiap peneliti. 150 kata bukan menjadi jumlah
yang mutlak terpenuhi. Namun, aturan yang berlaku di Indonesia saat ini adalah jumlah kata yang
digunakan dalam penulisan abstrak adalah berkisar antara 100 sampai 150 suku kata.
Setelah mengetahui jumlah kata yang diperlukan selanjutnya mengetahui bahwa spasi penulisan
antar baris dalam cara membuat abstrak adalah spasi 1 (single spacing). Hal ini bertujuan untuk
memadatkan abstrak yang dibuat serta dapat mencakup abstra bahasa indonesia dan abstrak bahasa
Inggris dalam satu halaman.
Penggunaan bahasa asing dalam abstrak yang dibuat harus dicetak miring dalam penulisannya.
Dengan penulisan bahasa asing tidak hanya mencakup bahasa Inggris tetapi juga bahasa ilmiah yang
akan ditulis dengan dalam penulisan abstrak.
4. Jumlah Paragraf
Contoh abstrak karya tulis ilmiah yang ada terdiri dari tiga paragraf. Hal ini merupakan ketentuan
umum yang dibuat dalam cara penulisan abstrak yang baik. Setiap cara membuat abstrak yang dibuat
terdiri dari tiga paragraf:
Pertama memuat : judul penelitian, rumusan masalah, latar belakang dan tujuan penelitian.
Kedua memuat : metode penelitian, teknik analisa data, landasan teori.
Ketiga memuat : hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang sudah dilakukan.
Namun, Dalam literasi lain didapatkan bahwasanya jumlah paragraf dalam penulisan abstrak hanya
terdiri dari satu paragraf yang mencakup tiga pargraf diatas. Untuk itu, ada baiknya kamu
menanyakan kepada dosen ataupun pembimbing kamu mengenai jumlah paragraf yang digunakan
dalam penelitian yang akan kami kerjakan.
5. Bahasa
Dalam Penulisan Abstrak Bahasa yang digunakan adalah bahasa induk dan bahasa global. Dalam hal
ini bahasa induk adalaha bahasa Indonesia dan bahasa global alaha bahasa Inggris yang digunakan
sebagai bahasa penulas abstrak.
6. Kata kunci
Pada akhir cara membuat abstrak diberikan kata kunci yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan. Jumlah kata kunci yang diberikan sekitar 3 sampai 5 kata yang dipisahkan dengan tanda
koma (,).
Didalam penulisan abstrak yang akan dibuat perlu menulis abstrak yang singkat, padat, dan jelas.
Sehingga, jumlah kata yang digunakan tidak boros. Serta, poin yang ingin dibahas di dalam setiap
paragraf yang dibuat tidak keluar dari penulisan abstrak yang baik dan benar.
Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada
prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini yaitu :
1. Abstrak Informatif Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi
kuantitatif dan kualitatif. Ciri-cirinya : menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja
(tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak
dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun
tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang
daripada jenis abstrak lainnya. Biasanya 3 makalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250
kata, sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2. Abstrak Indikatif Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah
dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif.
Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei. Jenis abstrak
lainnya yaitu :
1. Abstrak ulasan/kritis Pengabstrak tidak hanya menjelaskan isi dari dokumen asli tetapi
mengevaluasi/menilai, memberi pendapat dan dapat pula menganalisa kerjanya bahkan cara
penyajiannya. (Cenderung memberikan komentar)
2. Abstrak pokok Ditulis untuk menarik perhatian pembaca terhadap suatu dokumen, ditulis
dengan sederhana, ringan dan tidak terlalau resmi (gambaran tidak lengkap). Abstrak ini lebih
banyak ditulis oleh pengarang atau redaksi.
3. Abstrak terarah/miring Dalam abstrak ini satu artikel/dokumen dapat dibuat lebih dari satu
abstrak yang ditujukan pada bidang-bidang tertentu.
4. Abstrak statistic/numeric Menyajikan data dalam bentuk table/numeric. Abstrak jenis ini
ringkas dan mudah dibaca banyak dipergunakan untuk memproyeksikan kecenderungan
pertumbuhan penduduk, pasar, konsumsi.(Data ekonomi, social dan pemasaran).
6. Abstrak mini Merupakan abstrak yang menguatkan judul dokumen yang diabstrak., tidak
membuat analisis dengan penulisan yang sangat cepat, judul artikel sebagai alat pemberitahuan
bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://lppm.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Format-Penulisan-Abstrak-dan-
Makalah-Lengkap-Seminar-Nasional-2016.pdf
2. https://penerbitdeepublish.com/tips-menulis-abstrak-karya-ilmiah/
3. https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/305/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-15224-1-materia-
v.pdf