Anda di halaman 1dari 20

Dosen Pengampu : Dr. Busman Edyar. M.

MAKALAH
FIQH IBADAH
“Konsep : Pengertian Keutamaan Dan Tata Cara Shalat Sunnah”

Disusun Oleh :
Vani Tania Aprilia - 21631078
Rintan Melvika Sari - 21631063

PERBANKAN SYARI’AH (PS)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KABUPATEN REJANG LEBONG CURUP
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
kareana dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengertian Keutamaan Dan Tata Cara
Shalat Sunnah“.Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada  Bapak
Busman Edyar selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan sudi
membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini. Tak
lupa juga kami ucapakan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.
              Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai
pihak. Sebagai manusia biasa, kami berusaha dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga kami tidak luput dari segala
kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya
bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

           
Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................iii
B. Rumusan Masalah...............................................................................iii
C. Tujuan Dan Manfaat...........................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat Sunnah....................................................................1
B. Pengertian Macam Shalat sunnah, Keutamaan, Dan Tata Cara
Pengerjaanya........................................................................................1
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sholat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi
umat muslim yang sudah mukalaf. Dalam syariat Islam sholat itu terbagi
kepada dua macam, yaitu sholat fardhu dan sholat sunnah. Sengaja
disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal kekurangan yang
mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu disempurnakan
dengan sholat sunnah.  Selain itu juga karena sholat itu mengandung
keutamaan yang tidak terdapat pada ibadah-ibadah lain. Banyak sekali
macam-macam sholat sunnah yang disaryiatkan. Dengan demikan maka
pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan dari macam-macam dari
sholat sunnah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Sholat Sunnah?
2. Bagaimana Pengertian, Keutamaan, Dan Tata Cara Shalat Sunnah :
a. Shalat Hajat
b. Shalat Tasbih
c. Shalat Taubah
d. Shalat Istikharah
e. Shalat Dua Gerhana
f. Shalat Khauf
g. Shalat Istiqa’

C. Tujuan Dan Manfaat


1. Pengertian Sholat Sunnah
2. Pengertian, Keutamaan, Dan Tata Cara Shalat Sunnah :

a. Shalat Hajat

iii
b. Shalat Tasbih
c. Shalat Taubah
d. Shalat Istikharah
e. Shalat Dua Gerhana
f. Shalat Khauf
g. Shalat Istiqa’

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Sunnah


Sholat sunnah adalah sholat yang dikerjakan di luar sholat fardhu.
Nabi Muhammad SAW mengerjakan sholat sunnah selain untuk
mendekat-kan diri kepada Allah juga mengharapkan tambahan pahala.
Seseorang yang mengerjakan sholat sunnah maka ia akan mendapatan
pahala, jika tidak dikerjakan pun ia juga tidak mendapatkan dosa. Shalat
sunnah terbagi dua yaitu:
1. Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnah jenis
ini status hukumnya adalah muakkad, contohnya: shalat idul fitri, idul
adha, terawih, istisqa, kusuf dan khusuf.
2. Shalat sunnah yang dikerjakan secara munfarid ( sendiri-sendiri ).
Status hukumnya ada yang muakkad seperti: shalat sunnah rawatib dan
tahajud. Ada pula yang status hukumnya sunnah biasa ( ghairu
muakkad ) seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir,
dan lain-lain.
3. Bagaimana Pengertian, Keutamaan, Dan Tata Cara Shalat Sunnah :
a. Shalat Hajat
b. Shalat Tasbih
c. Shalat Taubah
d. Shalat Istikharah
e. Shalat Dua Gerhana
f. Shalat Khauf
g. Shalat Istiqa’

B. Pengertian Macam Sholat Sunnah Keutamaan, Dan Tata Cara


Pengerjaanya
1. Shalat sunnah hajat

1
Shalat sunnah hajat adalah shalat yang dilakukan dengan
tujuan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh
Allah swt. Jumlah rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 12
rakaat. Waktu shalat hajat adalah bebas dilakukan kapan saja tapi
dianjurkan ketika malam hari bersamaan dengan shalat tahajut
a. Adapun bacaan surat dalam shalat :
1. al-kafiruun 10x
2. al-ikhlash 10x
Selesai salam , langsung sujud syukur sambil membaca:
a. tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan hauqalah   (10x)
b. sholawat                                                       (10x)
c. do’a sapu jagat                                             (10x)
d. menyebutkan hajat yang ingin dikabulkan
Hikmah  : Mempercepat Terkabulnya hajat atau permohonan.
b. Keutamaan shalat Hajat
Hal ini pun sesuai dengan bunyi salah satu hadis mengenai
keutamaan sholat hajat.
“Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada
Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka
wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat
(shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan shalawat
kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul
haliimul kariimu, subhanallahi rabbil ‘arsyil ‘azhiim…” 
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selain ketika memiliki hajat, kamu juga urg melaksana-
kan sholat Hajat ketika tengah menghadapi kesulitan.
Allah SWT telah menjanjikan siapa pun manusia yang
berwudhu, sholat dua rakaat, dan kemudian memohon dengan
sungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan pertolongan.
َ‫ْر َوالص َّٰلو ِة ۗ َواِنَّهَا لَ َكبِ ْي َرةٌ اِاَّل َعلَى ْال ٰخ ِش ِع ْي ۙن‬Zِ ‫صب‬
َّ ‫َوا ْستَ ِع ْينُوْ ا بِال‬

2
“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan
melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar,” 
(QS Al-Baqarah: 45).
Maka, ketika kamu tengah menghadapi kesulitan,
segeralah melakukan salat Hajat dan memohon pertolongan kepada
Allah. Menjalankan sholat sunnah Hajat tidak hanya bermanfaat
untuk urusan dunia, tetapi juga urusan akhirat. Seorang muslim
yang menjalankan salat Hajat dengan khusyuk akan ditinggikan
derajat serta diampuni dosanya.
Semakin banyak dan semakin khusyuk sujudnya, serta
dibarengi dengan memohon ampun setulus-tulusnya, semakin
Allah Swt akan meninggikan derajatnya.
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak
sholat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak
sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu
dan menghapuskan dosa.” 

2. Shalat sunnahTasbih
Shalat sunnah tasbih adalah shalat sunnah yang sebagaimana
dianjurkan oleh rasulullah saw kepada mamaknya sayyidina abbas bin
abdul munthallib.Shalat tasbih ini dianjurkan diamalkan, kalau tidak
bisa tiap malam, dapat dilakukan tiap minggu sekali, jika tidak bisa
dapat dilakukan satu bulan sekali, jika tetap tidak bisa dilakukan
setahun sekali, setidak – tidakya seumur hidup sekali.
1. Jika dikerjakan siang hari dilaksanakan 4 rakaat sekali sala
2. Jika dikerjakan di malam hari 4 rakaat 2 kali salam
Adapun surat yang dibaca:
a. at-takatsur.
b. al-‘ashr.
c. al-kaafirun.
d. al-ikhlash.

3
Bacaan tasbich  :
“subchanallahi, walchamdulillahi, wa la-ilaahaillaallahi, waallahu
akbaru, wa laa chaula walaa quwwata illa billahi”
Membaca tasbih dilakukan setelah selesai:
a. Membaca surat                           :15 kali
b. Rukuk                                        :10 kali
c. I’tidal                                         :10 kali
d. Sujud pertama                            :10 kali
e. Duduk diantara dua sujud         :10 kali
f. Sujud kedua                               :10 kali
g. Jumlah tasbich 75x4                :300 kali
Hikmah  :
a. memuji dan mengagungkan Allah SWT
b. memantapkan Iman dan Taqwa
Mengutip Islamic Finder, Nabi Muhammad (SAW) suatu hari
berkata kepada pamannya, Abbas (RA):
“Allah akan mengampuni dosa-dosamu di masa depan dan masa
lalu, mau baru dan lama. Ataupun yang telah diupakan dan
dilakukan dengan sadar, besar dan kecil, tersembunyi dan
terungkap.”

3. Shalat sunnah at-taubah


Shalat sunnah at-taubah adalah shalat sunnah yang dilaksanakan
untuk memohon pengampunan atas dosa yang telah dilakukan. Waktu
melaksanakan shalat at-taubah adalah ketika seseorang telah
menyadadari dosa yang telah diperbuat dan ia telah menyesalinya
dalam hati, maka ia diwajibkan bersegera shalat at-taubah. Jumlah
rakaatnya minimal 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat.
 Setelah shalat sunnah at-taubah dianjurkan membaca istighfar
sebanyak-banyaknya.
Adapun tata cara salat taubat ialah:

4
1. Mengucapkan niat (Niat boleh diucapkan di dalam hati dan
dilisankan)
2. Takbiratul ihram.
3. membaca doa Iftitah (sunnah)
4. membaca surat Al Fatihah.
5. Membaca surat pendek Alquran.
6. Rukuk.
7. I’tidal.
8. Sujud.
Hikmah:
1. Mendapatkan pahala sholat sunnah
Keistimewaan sholat taubat adalah mendapatkan pahala yang
banyak karena telah mengerjakan dan menghidupkan apa yang
menjadi sunnah nabi. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman
yang artinya :
ٌ ّ‫ك َجزَٓا ُؤهُمۡ َّم ۡغفِ َرةٌ ِّم ۡن َّربِّ ِهمۡ َو َج ٰن‬
‫ت ت َۡج ِر ۡى ِم ۡن ت َۡحتِهَا ااۡل َ ۡن ٰه ُر ٰخلِ ِد ۡينَ فِ ۡيهَا‌ ؕ َونِ ۡع َم اَ ۡج ُر‬ َ Zِ‫ولٓ ِٕٕٮ‬
ٰ ُ‫ا‬

ؕ َ‫ۡال ٰع ِملِ ۡين‬


“Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan
urge yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang
yang beramal.” (QS. Ali- Imron : 136)
2. dapat di hapuskan seluruh dosa – dosan
Hikmah melakukan sholat taubat adalah diampuninya dosa-dosa
yang telah kita perbuat oleh allah SWT, asalkan taubat yang kita
lakukan diiringi dengan niat, tekad, dan keistiqamahan, serta tidak
melakukan perbuatan dosa itu lagi.
Seperti sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : ‘Tidaklah
seorang (muslim) melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia
bersuci, berwudhu dengan baik kemudian melaksanakan salat dua
rakaat, lalu meminta ampun kepada Allah, melainkan Allah akan
mengampuni (dosa)nya.”

5
4. Shalat Istikharah
Shalat Istikharah ialah shalat sunnah untuk memohon kepada
allah ketentuan pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang belum
dapat ditentukan baik atau buruknya.Terdiri dari dua rakaat.
Shalat istikharah dan dhalat hajjat waktunya lebih utama
dikerjakan seperti melakukan shalat tahajjud yakni dimalam hari.
Setelah shalat, membaca do’a istikharah:
“allahhumma innii astakhiiruka bi’ilmika waastaqdiruka biqudratika
wa as’aluka min fadhlika ‘aziim fa innaka taqdiru walaa aqdiru wa
ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘allamul-ghuyuub allahumma in kunta
ta’lamu ana haadzal amra khairu lii fii diinii wa ma’aasyi
wa’aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihii
wa in kunta ta’lamuanna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyi
wa’aaaqibati amrii fashrifu ‘annnii fashrifnii ‘anhu waqdir liyakhaira
haitsu kaana tsumma”

Adapun tata cara shalat Istikharah :


1. Membaca niat shalat istikharah
Berikut merupakan bacaan niat sholat istikharah.
Usholli sunnatal istikharah rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
2. Takbiratul ihram, lalu baca doa iftitah dan surat Al Fatihah
3. Pada rakaat pertama setelah membaca surat al fatihah dilanjutkan
dengan membaca surat Al-Kafirun
4. Ruku’ 
5. I’tidal 
6. Sujud pertama dengan tuma’ninah
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua dengan tuma’ninah

6
9. Berdiri lagi melakukan rakaat kedua. Pada rakaat kedua usai
membaca Al-fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas
10. Dilanjutkan Ruku hingga tahiyat akhir dan salam

Hikmah:  
1. dapat diberi petunjuk untuk memecahkan persoalan
2. Sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
3. Meningkatkan iman

5. Shalat  Dua Gerhana
Shalat dua gerhana (shalat khusu fain) adalah shalat sunat yang
dilakukan karena terjadi gerhana bulan ataupun gerhana
matahari.hukum melaksanakan kedua shalat gerhana tersebut adalah
sunah muakad.Waktu Pelaksanaan gerhana matahari adalah sejak awal
terjadinya gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari .
Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana bulan adalah sejak
awal terjadinya gerhana bulan sampai akhir atau tertutupnya bulan
tersebut.
Cara mengerjakan kedua shalat gerhana tersebut sama.Yang
membedakan adalah niat.Shalat gerhana di laksanakan dengan cara
sebagai berikut:
a. Mengerjakan shalat sebanyak 2 rakaat,boleh dilakukan sendiri-
sendiri , tetapi lebih utama dikerjakan secara berjamaah.
b. Berniat melakukan shalat sunat gerhana (matahari atau bulan)
c. Membaca do’a iftitah(pembukaan).
d. Membaca surah alfatihah dan ayat al-quran dari surah yang
panjang, seperti surah albaqarah atau surah lain yang hampir sama
panjangnya dengan surah tersebut. Namun, jika dibaca surah yang
pendek, shalat ini pun sah
e. Rukuk dengan waktu yang hampir menyamai waktu berdiri.

7
f. Berdiri dan membaca surah al-fatihah, diikuti dengan membaca
surah yang lebih pendek dari surah yang pertama.
g. Ruku dengan waktu menyamai waktu berdiri
h. Itidal
i. Sujud
j. Duduk diantara 2 sujud
k. Sujud
l. Kembali berdiri untuk melakukan rakaat kedua yang caranya
sama dengan rakaat yang pertama, hanya rakaat kedua lebih
pendek dari rakaat yang pertama.
m. Membaca tasyahud dan shalawat nabi
n. Salam
Adapun bacaan takbir, al-fatihah, surah, dan salam dalam
shalat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan dalam shalat gerhana
matahari tidak dinyaringkan. Lafadz niat shalat gerhana :  
Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahita’aalaa
 artinya : “Akuniatshalatgerhanabulan 2 rakaat karena Allah”
Hikmah : kita dapat mendekatkan diri kepada allah, dan merupakan
perwujutan rasa kagum kita akan fenomena yang langkah ciptaan
ALLAH SWT.

6. Shalat Khauf
Shalat khauf adalah shalat yang dilakukan pada saat sedang
khawatir, takut atau merasa tidak aman. Misal : Shalat pada saat
peperangan, kebakaran, gempa bumi, tsunami dan lain-lain. Shalat
akan tetap diwajibkan untuk setiap orang meskipun dalam keadaan
apapun. Dan kewajiban shalat akan gugur apabila orang tersebut telah
meninggal. Jadi tidak ada alasan bagi kita tidak melaksanakan shalat
meskipun dalam situasi genting sekalipun

Dalil tentang shalat khauf

8
Telah dijelaskan dalam Qs an-nissa’ ayat: 102 yang berbunyi : 

Dalil diatas juga sudah menjawab pertanyaan mengenai hukum shalat


khauf. 
Dan berikut macam-macam shalat khauf lengkap dengan penjela-
sannya :
Cara Pertama : Apabila  keberadaan  musuh tidak menghadap arah
kiblat
1. Dalam shalat dua rakaat makmum harus dibagi menjadi dua
kelompok
2. Kelompok pertama melakukan shalat bersama imam satu rakaat
3. Sedangkan kelompok kedua menghadap ke arah musuh untuk jaga
4. Setelah itu, Imam diam, sedangkan kelompok pertama tetap
meneruskan shalatnya hingga rakaat kedua.
5. Imam menunggu hingga shalat kelompok 1 selesai.
6. Setelah shalat kelompok 1 selesai, kelompok 2 menukarkan posisi
dengan kelompok 1
7. Kelompok 2 bergabung dengan imam sedangkan kelompok 1
berjaga ke arah musuh.
8. Kemudian imam dan kelompok dua shalat satu rakaat

9
9. Berhubung imam sudah 2 rakaat sedangkan kelompok 2 baru satu
rakaat, maka sang imam harus menunggu kelompok 2 untuk
melengkapi kekurangan rakaatnya.
10. Kemudian mereka (imam & kelompok 2) melakukan salam (dalam
shalat) bersama-sama.
Cara Kedua : Apabila musuh berada di arah kiblat
1. Jamaah harus dibagi menjadi dua kelompok
2. Kelompok 1 shalat satu rakaat dengan imam
3. Sedangkan kelompok 2 menghadap ke musuh
4. Setelah selesai satu rakaat kelompok 1 menggantikan posisi
kelompok 2 untuk menghadap ke musuh
5. Kemudian imam salam bersama kedua kelompok tersebut.
6. Kemudian kelompok 1 dengan kelompok 2 tetap harus melengkapi
kekurangan rakaat masing-masing.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Hadist Ibnu Umar RA. Beliau
bersabda : Bahwasanya Rasulullah SAW Bersama dengan salah satu
dari dua kelompok melakukan 1 rakaat, kemudian kemudian
kelompok pertama pergi menggantikan kelompok kedua untuk
menghadapi musuh, sementara kelompok kedua datang untuk
melakukan shalat bersama nabi, lalu Beliau Memberi salam dan
kedua kelompok itu dan masing-masing menyelesaikan satu rakaat
lagi. (HR. Ahmad & Syaikhani)
Hikmah :
Di antara hikmah disyariatkan shalat khauf adalah untuk
meringankan kaum muslimin agar dapat melaksanakan ibadah dan
tetap waspada serta tidak lengah terhadap musuh.

ٍ ‫َو َما َج َع َل َعلَ ْي ُك ْم فِي الدِّي ِن ِم ْن َح َر‬


‫ج‬
“Dan Allah sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama
suatu kesempitan”.
kaki atau mengendarai tunggangan, menghadap ke kiblat maupun
tidak”.

10
7. Shalat Istiqa’.
Shalat sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah
SWT.
Niatnya : Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak’ataini
(imamam/makmumam) lillahita’aalaa
 artinya : “Aku niat shalat istisqaa 2 rakaat (imam/makmum) karena
Allah”
Syarat-syarat mengerjakan Shalat Istisqa :
a. 3 hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat
dengan berpuasa dan meninggalkan segala kedzaliman serta
menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu
mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
“Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu
kami perbanyak orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah
mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka
sehancur-hancurnya” (Q.S.Al Isra:16).
b. Pada hari ke4 semua penduduk termasuk yg lemah dianjurkan pergi
kelapangan dgn pakaian sederana&tanpa wangi-wangian utk shalat
Istisqa’.
c. Usai shalat diadakan khutbah 2 kali. Pada khutbah pertama
hendaknya baca istigfar 9x dan pdkhutbah kedua 7x. Pelaksanaan
khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu
1. Khatib disunatkan memakai selendang.
2. Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa
Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
3. Saat berdo’a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.

11
4. Saat berdo’a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap
kiblat membelakangi makmumnya.
Niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita kerjakan.
Hikmah:
2. dapat menurunkan hujan disaat terjadi kemarau panjang
3. Orang yang melakukan sholat istikharah akan selalu dimudahkan
urusannya.
4. Sholat istikharah akan menjauhkan kamu dari hal-hal yang buruk
dan mendatangkan hal yang baik.
5. Akan mendatangkan jalan keluar, karena dengan melakukan sholat
istikharah kamu sedang bertawakkal kepada Allah Swt. Sehingga
Dia akan meberikan jalan keluar saat kamu menghadapi masalah.
Hikmah :
1) Pertama, istisqa’ merupakan bentuk mengikuti dengan penuh
kesadaran hati akan sunah Nabi SAW. Melalui shalat istisqa,
kita diajarkan untuk memohon langsung hanya kepada Allah
SWT.
2) Kedua, istisqa’ merupakan realisasi pembuktian iman terhadap
kemahabesaran dan kemurahan Allah SWT melalui doa. Dari
ini, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 186,
bahwa kita dididik untuk meyakini sepenuh hati bahwa Allah
SWT itu mendengar keluh kesah dan kesulitan manusia.
3) Ketiga, istisqa’ mendidik kita semua untuk memperbanyak
zikir kepada Allah SWT, beristighfar atas segala dosa,
sekaligus bertawakal kepada-Nya setelah mengoptimalkan
usaha. Dengan mengharapkan kemurahan dan kemahakuasaan
Allah dalam menurunkan hujan. 
4) Keempat, istisqa’ mendidik kita untuk bersabar dan tidak
mudah berputus asa.
5) Kelima, istisqa’ juga merupakan pembuka pintu rahmat dari
Allah SWT. Rahmat berupa air hujan yang kita mohonkan itu

12
bukan hanya untuk keperluan hidup manusia, melainkan juga
untuk binatang dan makhluk lainnya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw. Ada sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang
dianjurkan dan yang tidak dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan
berjamaah ataupun secara munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh
Rasulullah sebagai tauladan bagi umat Islam sedunia. Dari semua sholat
sunnah pada intinya atau kesimpulannya Shalat sunnah dilakukan untuk
menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan ibadah wajib.

B. Saran
Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita
rumuskan, kita pelajari mendapatkan anugrah dan inayah dari Allah serta
bermanfaat bagi kita semua. Dengan semangat belajar yang tinggi pula
insyaallah dapat menegakkan tiang agama dan mendapatkan tempat yang
mulia kelak di hari akhir amin ya robbal alamin.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anjen Dianawati, Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah,Surabaya: Wahyu Media,


2010
Jawad. Mughniyah, Fiqih Lima madzab  (Jakarta: Penerbit Lentera, 2010)
Shalat Tarawih Menurut Mazhab Empat, diakses pada tanggal 7 April 2013 dari
http://nuruddina.blogspot.com/2010/09/shalat-tarawih-menurut-mazhab-
empat.html
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Jakarta: Darul Fath, 2004)
Abdurrahman Taufiq, Bidayatul Mujtahid (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006)
Amir Abyan, Pendidikan Agama Islam Fikih (Semarang: Karya Toha Putra, 2008)
Abdul Kadir Nuhuyanah, Pedoman& Tuntunan Sholat Lengkap,Jakarta:Gema
insani, 2002.

Anda mungkin juga menyukai