Anda di halaman 1dari 41

METODOLOGI

PENELITIAN

Dr. Anna P. Roswiem, Ms


Apt. Febi Isfahani, S. Farm

SEMESTER GANJIL (7)


KELAS (A-B) REGULER KHUSUS
JADWAL PERKULIAHAN METODOLOGI PENELITIAN

Dosen
Minggu Topik Bahasan
Pengampu
Pendahuluan, Anatomi Penyusunan Laporan Karya
1 ANNA . P
Ilmiah
Anatomi Penyusunan Laporan Karya Ilmiah (Lanjutan),
2 ANNA . P
Metode Penelitian Eksperimen
Latihan 1 (berkaitan dengan metode
3 ANNA . P
penelitian eksperimen)
Latihan 2 (berkaitan dengan metode
4 ANNA . P
penelitian eksperimen)

5 Metode Penelitian (untuk Farmasi Komunitas dan Klinik) FEBI I

Lanjutan : Metode Penelitian (untuk Farmasi Komunitas


6 FEBI I
dan Klinik)
Latihan 1 (berkaitan dengan penelitian
7 FEBI I
Farmasi Komunitas dan Klinik)
Latihan 2 (berkaitan dengan penelitian
8 FEBI I
Farmasi Komunitas dan Klinik)
9 UAS
REFERENSI :
[STTIF Bogor] Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan
Farmasi. 2015. Pedoman Teknik Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa. Bogor : STTIF.

Gasperz, V. Edisi Terakhir Metode Perancangan Percobaan


untuk ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu-ilmu Teknik, dan Biologi.
Bandung Armico
ANATOMI KARYA ILMIAH

DR. ANNA P. ROSWIEM, MS

PROGRAM STUDI S1 FARMASI STTIF - BOGOR


BAB 1
Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir Mahasiswa
Program Strata 1 (S1)
1.1 PENGETIKAN:
o diketik menggunakan HVS putih 80g berukuran A 4. (21x29,7 cm)
o huruf : Times New Roman dengan Fonta 12 (atau Arial 11) untuk teks
o Judul bab: huruf dengan Fonta Times New Roman 14. judul subbab
dan sub-subbab: dengan fonta seperti teks (fonta 12)
o Semua judul dicetak tebal.
o Naskah diketik dengan spasi 1,5 pada halaman dengan pias 4cm dari
tepi kiri dan pias 3cm dari kanan, atas serta bawah kertas.
o Ketikan catatan kaki dan entri dalam Tabel atau Gambar tidak lebih
kecil dari fonta 8.
o Kutipan verbatim diketik dengan spasi 1, dengan seluruh blok kutipan
menjorok 1cm. Bila diperlukan, gunakan huruf miring, bukan garis
bawah.
o Naskah diketik pada satu atau dua muka halaman
o Setiap awal paragraf dimulai menjorok 1cm.
o Naskah diketik dalam satu kolom.
o Awal paragraf menjorok 1cm
o Setiap halaman diberi nomor. Nomor halaman tidak ditampilkan pada
halaman yang memuat judul bab dan judul ditulis tetap 3 cm dari batas
tepi kertas.
o Nomor berurut dan tidak menggunakan subnomor.
o Nomor diletakkan disebelah kanan bagian atas dengan tidak melanggar
batas pias .
o Gunakan pencetak dengan hasil cetak grafis bermutu tinggi, seperti tipe
Laser atau Inkjet.
o Mutu Foto copy harus menghasilkan huruf-huruf yang lengkap dan
berwarna gelap.
1.2 POLA UMUM
 KARYA TUGAS AKHIR TERDIRI ATAS:
 Kerangka pembuka

 Kerangka tubuh tulisan

 Kerangka penutup

1.2.1 KERANGKA PEMBUKA:


 TERDIRI ATAS:
1. Halaman pernyataan.

2. Abstrak

3. Halaman hak cipta

4. Halaman judul

5. Halaman pengesahan

6. Halaman persembahan

7. Prakata

8. Riwayat hidup

9. Daftar isi

10. Daftar tabel

11. Daftar gambar. Contoh Halaman pengesahan


12. Daftar lampiran

( Catatan: mungkin ada daftar singkatan atau glosari )


 Nomor halaman mulai ditulis dari halaman pernyataan
atau abstrak, diberi nomor i (halaman selanjutnya diberi
nomor ii, iii, dan seterusnya.Tetapi tidak semua nomor
dimunculkan. Nomor halaman dengan romawi kecil
tersebut baru dimunculkan di bagian bawah – kanan,
mulai halaman (Daftar isi).
 Nomor halaman dengan angka Arab tidak dimunculkan pada
halaman yang memuat judul bab, atau nomor dapat
dimunculkan di bagian bawah kanan.
 Tidak diperlukan halaman penyekat (Flyleaf) antara sampul
dan abstrak, maupun diantara bab.
 Daftar tabel diperlukan bila terdapat 2 atau lebih tabel;
demikian pula untuk daftar gambar dan lampiran
 HALAMAN SAMPUL
 Warna sampul Skripsi putih
 Pada sampul dicetak: judul karya tugas akhir, jenis laporan tugas akhir,
nama lengkap penulis dan nomor induk mahasiswa. Logo STTIF nama
Program Studi, kota, tahun lulus. (bukan tahun wisuda)
 Dibuat dengan sampul keras (hard cover) dan diberi catatan pada
punggungnya.
 Judul karya tugas akhir harus menarik, positif, singkat, spesifik, (cukup
jelas menggambarkan penelitiannya).
 Tidak lebih dari 12 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan)
 Hindari kata-kata klise seperti : Penelitian pendahuluan, Studi
penelaahan, Pengaruh dan kata-kata kerja pada awal judul.
 Setelah penelitian, judul dapat diganti bila perlu.
 Nama latin untuk makhluk yang sudah umum jangan digunakan dalam
judul.
 Hindari singkatan yang tidak perlu
 HALAMAN PERNYATAAN:
 Tidak wajib
 Pernyataan yang menegaskan bahwa karya / tugas akhir anda bebas
dari tindakan plagiarisme, atau apakah Anda dapat memberi izin karya
Anda dirujuk atau diperbanyak dengan Foto copi.

 ABSTRAK
 Merupakan ulasan singkat mengapa penelitian dilakukan,
bagaimana penelitian dilaksanakan, hasil yang penting-penting ,
dan simpulan utama dari hasil kegiatan.
 Disusun dalam satu paragraf dan panjangnya tidak lebih dari
satu halaman serta diketik dengan spasi satu (termasuk judul)
 Jangan menggunakan singkatan kecuali akan disebutkan
sekurang-kurangnya 2 kali lagi
 Kata “Abstrak” ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di
tengah
 Nama lengkap penulis ditulis dengan huruf kapital 2 spasi di
bawah judul dan dimulai dari batas kiri, kemudian disusul
dengan judul penelitian .
 Abstrak dalam bahasa Inggris, ditempatkan setelah halaman
abstrak dalam bahasa Indonesia.
 HALAMAN HAK CIPTA
 Tidak wajib
 Maksudnya: apabila mahasiswa sudah mendaftarkan hak cipta atas
seluruh atau sebagian dari karya tugas akhirnya.

 HALAMAN JUDUL:
 Sama dengan halaman sampul dan abstrak, nama penulis harus
lengkap, tanpa singkatan apapun.
 Kalimat-kalimat yang ditulis pada halaman ini harus simetri, dapat
diletakkan di tengah-tengah daerah pengetikan.
 Jarak antar baris satu spasi dan upayakan agar judul tidak melebihi
3 baris.

 HALAMAN PENGESAHAN
 Memuat judul, nama mahasiswa, NIM, nama Program Studi, nama
dan tanda tangan para pembimbing, nama dan tanda tangan Ketua
Program Studi dan Ketua STTIF Bogor
 PRAKATA.
 Dapat memuat informasi waktu penelitian, lokasi
penelitian, sumber dana (bila bukan berasal dari dana
pribadi).
 Terima kasih pada pihak lain yang membantu penelitian
anda.
 Sebaiknya tidak melebihi 1 halaman.

 RIWAYAT HIDUP.
 Ditulis tidak melebihi 1 halaman.
 Diuraikan tempat dan tanggal lahir, nama kedua orang
tua, pendidikan (sejak sekolah menengah atas), riwayat
studi di STTIF, pengalaman kerja (bila ada), informasi
publikasi ilmiah yang penting, penghargaan akademik,
beasiswa, keanggotaan dalam Himpunan profesi.
 DAFTAR ISI.
 Disusun secara teratur menurut nomor halaman yang
memuat : Daftar tabel, daftar gambar, daftar Lampiran, judul
bab serta subbab, daftar pustaka, dan Lampiran.
 Bab maupun subbab diberi nomor dengan angka arab (boleh
juga tanpa nomor)
 Judul Daftar Isi diketik dengan huruf kapital dan diketik
ditengah-tengah, dan spasi di bawah nomor halaman.
 Kata “halaman” untuk menunjukkan nomor halaman, daftar
tabel, gambar, dan lampiran, serta setiap bab atau subbab
diketik dipinggir halaman kanan yang berakhir pada batas
pinggir kanan, 2 spasi di bawah kata “daftar Isi”
 Daftar Isi boleh lebih dari 1 halaman.
 Pengetikan antar bab dan antar subbab diantarai oleh 2 spasi,
sedangkan antar anak bab 1 spasi.
 Judul bab diketik dengan huruf kapital semua, tetapi untuk
judul subbab hanya huruf pertama setiap kata yang diketik
dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung.
 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR.
 Dibuat bila terdapat Tabel dan Gambar yang lebih dari 2
tabel/ gambar
 Diketik pada halaman tersendiri dengan format seperti Daftar
Isi.
 Judul Tabel/ Gambar dalam daftar tersebut harus sama
dengan judul Tabel / Gambar dalam kerangka tubuh tulisan.
 Judul Tabel dan judul Gambar diawali dengan huruf kapital.
 Di dalam teks, judul yang memerlukan lebih dari 1 baris
diketik 1 spasi.
 Antar judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi.

 DAFTAR LAMPIRAN.
 Tidak perlu dibuat bila hanya ada satu dalam karya tulis
Anda.
 Format sama dengan Daftar Tabel dan Daftar Gambar.
1.2.2 Kerangka Tubuh Tulisan
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Kerangka Penelitian

1.5 Hipotesis

1.6 Tujuan Penelitian

1.7 Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum


Berisi uraian disesuaikan
2.2 Tinjauan Umum judul penelitian
2.3 Tinjauan Umum
BAB 3. METODE PENELITIAN

Penelitian eksperimen

3.1.Waktu dan tempat penelitian


3.2 Bahan
3.3 Alat
3.4 Metode dan cara kerja

Penelitian Farmasi Komunitas dan Klinik


3.1 Desain Penelitian
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.3 Populasi dan Tempat
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5 Landasan Teori
3.6 Kerangka Konsep
3.7 Definisi Operasional
3.8 Prosedur Pengumpulan Data
3.9 Analisis Data
BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian
4.2 Hasil Pengujian (hasil ditampilkan secara singkat dalam

bentuk Gambar, Grafis atau Hasil pengolahan data disertai


Pembahasan

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN


5.1 Kesimpulan / Simpulan
5.2 Saran

KERANGKA PENUTUP

1. Daftar Pustaka
2. Lampiran
3. Riwayat Hidup
BAB 2
BAHASA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

Skripsi disusun sebagai suatu karya ilmiah haruslah logis,


sistematis dan lugas, artinya skripsi tersebut harus ditulis
dengan keterangan-keterangan yang masuk akal, susunannya
berurutan dan saling berhubungan dan semuanya diungkapkan
dalam bahasa yang langsung menunjukkan persolan atau
bahasa yang mampu mencapai sasaran yang dimaksudkan.
Karena itu sebelum menyusun skripsi, mahasiswa disarankan
untuk menguasai perangkat kebahasaan, diantaranya :
perhurufan, pengejaan kata, pemenggalan kata, tanda baca,
pemilihan kata (diksi), penataan kalimat dan pengefektifan
paragraf.

2.1. Perhurufan
perhurufan yang harus diketahui sebelum menulis yaitu
pengggunaan huruf Romawi, huruf miring, huruf
kapital, huruf tebal dan huruf Yunani
2.2 Pengejaan Kata
beberapa masalah yang sering dijumpai dalam kasus
pengggunaan huruf atau pengejaan istilah serapan dalam
penulisan, di antaranya
1. huruf f, v dan p yang penggunaanya kadangkala
dipertukarkan, misalnya kata-kata :
negatif bukan negatip
Aktif bukan aktip
Aktivitas bukan aktifitas atau aktipitas

2. Konsonan Kembar
Dalam Bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan
kembar, misalnya klasifikasi bukan klassifikasi; efektif bukan
effektif; tetapi massa dengan masa berbeda maknanya..
3. Huruf i dan y
huruf y tidak dapat dipakai sebagai huruf i misalnya :
analisis bukan analysis atau analisa ; hipokotil
bukan hypokotil.

4. Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan


huruf ph menjadi f dan ch menjadi k, misalnya
kromatografi bukan khromatographi; metode bukan metoda.

5. Beberapa kata sulit yang sering ditulis salah, antara lain :


kualitatif bukan kwalitatif, sintesis bukan sintesa; atmosfer
bukan atmosfir atau atmosfera; standar bukan standard dan
standardisasi bukan standarrisasi
2.3 Penulisan kata depan, awalan dan pertikel
beberapa ketentuan penulisan kata depan, awalan dan
pertikel adalah sebagai berikut :

a.Di dan Ke Kata depan menyatakan arah atau tempat, harus


ditulis terpisah dari kata yang mengiringinya
Contoh : di laboratorium; di dalam; di samping;
ke permukaan; ke dalam

b. Di dan ke sebagai awalan membentuk kata kerja pasif dan


harus ditulis serangkai dengan kata yang mengiringinya.
Contoh : ditimbang; diuapkan; diamati

c. Ke yang tidak menunjukkan arah berfungsi sebagai


awalan, harus ditulis serangkai dengan kata yang
mengiringinya
Contoh : kehadiran; kepanasan.
d. Pertikel pun yang mengikuti kata benda, kata kerja, kata
sifat dan kata bilangan harus ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya, kecuali untuk kata-kata berikut ini ditulis
serangkai :
- Bagaimanapun - Andaipun - Biarpun ataupun
- Adapun - Kalaupun - Meskipun
- Kendatipun - Maupun - Walaupun
- Sungguhpun - Sekalipun
2.4 tanda baca
ada 16 buah tanda baca, beberapa diantaranya umum
digunakan dalam penulisan laporan. Mahasiswa disarankan
untuk membaca kembali tentang penggunaan tanda baca dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Penggunaan titik dan koma pada penulisan angka, untuk teks
dalam bahasa Indonesia Yang disempurnakan, sedangkan untuk
teks dalam bahasa Inggris (abstract) mengikuti aturan bahasa
Inggris
2.5 PEMILIHAN KATA (DIKSI)
Seorang mahasiswa diharapkan mengusai kosakata
umum serta seperangkat peristilahan bidang ilmu yang
ditekuninya. Iapun diharuskan mengetahui tata
perlambangan, akronim, singkatan serta satuan
pengukuran yang lazim dipakai oleh bidang
spesialisasinya. Pemilihan kata yang tepat dalam kalimat
akan memberikan pengertian yang jelas dan nalar bahasa
yang benar. Pemakaian kosakata dan peristilahan terpilih
juga menentukan corak dan mutu keteknisan tulisannya.

Beberapa frase baku dalam kalimat bahasa


Indonesia masih belum diperhatikan oleh kebanyakan
penulis seperti frase baku pada tabel berikut ini
Tabel : Beberapa Frase Baku Dalam Kalimat Bahasa
Indonesia yang masih salah

Salah Seharusnya

Terdiri dari Terdiri atas


tergantung pada bergantung pada
berdasarkan kepada berdasarkan pada
antara X dengan Y antara X dan Y
2.6 Penataan Kalimat
Keefektifan kalimat akan meningkat jika kita mampu memilih
kata dan meragamkan konstruksinya. Menepatkan kata pada
posisi yang tepat, melakukan pengulangan dan pertentangan
akan menghidupkan kalimat. Tanda baca yang tersedia
hendaklah dimanfaatkan sepenuhnya. Hal ini akan memberi
peluang untuk membuat kalimat-kalimat suatu tulisan itu segar
dan menarik.

2.7 Pengefektiifan Paragraf


Paragraf dapat didefinisikan sebagai suatu unit informasi
yang memiliki pikiran utama (sebagai dasarnya) dan disatukan
oleh “ide pengontrol”. Kalimat-kalimat dalam satu paragraf harus
saling berkait secara utuh untuk membentuk satu kesatuan
pikiran. Suatu paragraf yang baik ialah paragraf yang mampu
mengarahkan dan membawa pembaca memahami dengan baik
kesatuan informasi yang diberikan penulis melalui ide-ide
pengontrolnya
BAB 3
PENULISAN PUSTAKA

3.1 Pengacuan Pustaka dalam Tubuh Tulisan

Secara umum, cara pengacuan pustaka dalam tubuh


tulisan dikenal dua sistem Nama–Tahun (Sistem Harvard)
dan sistem Nomor-Nama (Sistem Van Couver). Dalam hal ini,
sistem yang dianut oleh STTIF Bogor dalam pengacuan
pustaka yaitu sistem Nama–Tahun. Pada sistem ini, nama
pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan, hanyalah nama
keluarga atau nama pengarang yang diiikuti tahun
publikasinya. Bergantung pada susunan kalimatnya, nama
pengarang dan tahun publikasi dapat ditulis sebelum kutipan
atau sesudah kutipan. Berikut ini adalah ketentuan pengacuan
pustaka secara umum.
3.1.1 pengacuan dari satu pustaka
a. Pustaka ditulis oleh satu nama pengarang

 Contoh pengacuan kutipan, bila nama


pengarang ditulis sebelum kutipan.
Menurut Bradley (2006), kayu manis memiliki efek
karminatif, spasmolitik, antibakteri, antifungi,
antirematik, antiinflamasi, penambah nafsu makan,
dan menghilangkan nyeri.

 Contoh pengacuan, bila nama pengarang


ditulis sesudah kutipan
Kayu manis memiliki efek karminatif, spasmolitik,
antibakteri, antifungi, antirematik, antiinflamasi,
penambah nafsu makan, dan menghilangkan nyeri.

Bradley (2006)
b. Pustaka ditulis oleh dua nama pengarang

 Contoh Pengacuan bila nama pengarang


ditulis sebelum kutipan

Tjay dan Raharjo (1986), mengemukakan


bahwa candu diperoleh sebagai getah yang
dikeringkan dari tumbuhan Papaver
somniferum dan mengandung dua kelompok
alkaloida yaitu fenantren dan isokinolin.
Kelompok fenatren meliputi morfin, kodein dan
tebain yang berkhasiat analgetik, sedangkan
kelompok isokinolin meliputi papaverin,
narkotin dan narsein yang tidak berkhasiat
analgetik
 Contoh pengacuan bila nama pengarang ditulis
sesudah kutipan

Candu diperoleh sebagai getah yang dikeringkan dari


tumbuhan Papaver somniferum dan mengandung dua
kelompok alkaloida yaitu fenantren dan isokinolin.
Kelompok fenantren meliputi morfin, kodein dan tebain
yang berkhasiat analgetik, sedangkan kelompok isokinolin
meliputi papaverin, narkotin dan narsein yang tidak
bekhasiat analgetik (Tjay dan Raharjo, 1986)
c. Pustaka ditulis oleh tiga nama pengarang atau lebih

Bila pengarang tiga orang atau lebih, maka nama


pengarang yang ditulis hanya nama keluarga atau
nama akhir pengarang yang pertama saja, diikuti dengan
kata et al.

 Contoh pengutipan bila nama pengarang ditulis


sebelum kutipan
Menurut Jawetz, et al. (2005), mekanisme kerja
antibakteri antara lain menghambat sintesis dinding
sel bakteri, mengganggu permeabilitas membran sel
bakteri, menghambat sintesis protein sel bakteri, dan
menghambat sintesis atau merusak
asam nukleat bakteri.
 Contoh pengutipan bila nama pengarang ditulis
sesudah kutipan

Mekanisme kerja antibakteri antara lain menghambat


sintesis dinding sel bakteri, mengganggu
permeabilitas membran sel bakteri, menghambat
sintesis protein sel bakteri, dan menghambat sintesis
atau merusak asam nukleat bakteri. (Jawetz, et al.,
2005),
 Pengacuan lebih dari satu pustaka
Bila pengacuan lebih dari satu pustaka, maka pengacuan
didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, satu sama lain
dipisahkan dengan titik koma (;)
.
a. Pengarang yang berbeda diacu sekaligus
Contoh pengutipan
 Untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba
diperlukan substrat yang disebut media. Media yang
paling baik bagi perbanyakan bakteri adalah media yang
mengandung zat-zat alami seperti rebusan daging, sayur-
sayuran, sisa-sisa makanan ataupun bahan-bahan
buatan, baik berbentuk senyawa organik ataupun
anorganik (Dwidjoseputro, 2005; Sunawira, 2005).
 Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai
pestisida alami antara lain Nicotiana tabacum, Derris
elliptica dan Chrysanthenum cenerariae folium
(Tarumingkeng, 1992; Ekha, 1993; Oka, 1993).
b. Pengarang yang sama atau mempunyai nama keluarga yang
sama , menulis pada tahun yang sama.
Pengacuan ditulis dengan menambahkan huruf “a” untuk
tulisan pertama, huruf “b” untuk tulisan yang kedua dan
seterusnya, setelah penulisan tahun terbit.

Contoh :
Amoksilin adalah antibiotik yang termasuk ke dalam golongan
dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam, kerja
bakterisidanya seperti ampisilin. Amoksilin diabsoropsi dengan
cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan, tidak
tergantung adanya makanan dan setelah 1 jam konsentrasi
dalam darah tinggi. Amoksilin diabsorpsi lebih baik daripada
ampisilin. Amoksilin terutama diekskresikan melalui ginjal, dalam
air kemih amoksilin terdapat dalam bentuk aktif (Kelana, 2000a;
2000b; 2000c.)
c. Pengarang yang sama atau mempunyai nama keluarga yang
sama, menulis pada tahun yang berbeda.

Pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit

Contoh :

Akarbosa memiliki efek yang signifikan dalam menurunkan


kadar glukosa darah. Obat ini dapat digunakan sebagai
monoterapi pada penderita yang dikontrol dengan diet antara
kombinasi dengan agen hipoglikemik oral (Dewick, 2009; 2011).

Pengacuan Tanpa Nama Pengarang


Pengacuan tulisan tanpa nama pengarang sebaiknya dihindari,
bila sangat penting, maka ditulis instansi yang menerbitkan.
BAB 4
Penyusunan Daftar Pustaka

Penyusunan Daftar Pustaka, ditentukan sebagai berikut ini :


 Ditulis alfabetis, tidak diberi nomor urut
 Penulisan dalam satu pustaka berjarak 1 (satu) spasi,
baris ke dua dan selanjutnya ditulis menjorok selebar 1
cm. Jarak pustaka ke satu dan yang lainnya 1,5 (satu
koma lima) spasi
 Semua acuan yang ada dalam Daftar Pustaka harus
ada di dalam tubuh tulisan, begitu juga semua pustaka
yang diacu dalam tubuh tulisan harus terdaftar dalam
Daftar Pustaka
 Urutan Penulisan Daftar Pustaka, adalah :
a. Nama Penulis (Pengarang)
• penulisan dimulai dengan nama keluarga dan inisial
dipisahkan dengan tanda koma, ditulis tanpa gelar apapun.
• Untuk pengarang lebih dari 2 (dua) orang, nama pengarang
berikutnya dipisahkan dengan tanda koma dan nama
keluarga ditulis di belakang inisial.
• Nama pengarang yang lebih dari 5 (lima) orang, cukup
diwakili oleh pengarang yang pertama saja, diikuti et. al.,
seperti halnya pengacuan Pustaka yang ditulis oleh lebih
dari 2 (dua) orang.
b. Tahun penulisan
c. Judul tulisan, diketik miring
d. Edisi
e. Kota tempat diterbitkan
f. Nama penerbit
 Artikel yang diambil dari internet, perlu mencantumkan tanggal
akses dalam tanda kurung siku.
Antara a, b, c, dan setrusnya . Diberi tanda titik (.)
Contoh penyusun Daffar Pustaka dapat dilihat pada Lampiran 17.
Penulisan Sumber Acuan pada Daftar Pustaka
Penulisan Sumber Acuan dari Jurnal

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal.


Nomor volume : Halaman.
Penulisan Sumber Acuan dari Buku
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Buku. Tempat terbit :
Nama penerbit.
Penulisan Sumber Acuan dari Artikel dalam Prosiding.
Nama pengarang. Tahun terbit. Atau nama pertemuan ilmiah
atau keduanya; Tempat pertemuan, tanggal
pertemuan. Tempat Terbit : Nama Penerbit. Halaman
artikel
Penulisan Sumber Acuan dari Abstrak.
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di
dalam : nama editor, editor. Judul Publikasi atau nama
Konferensi; Tempat waktu konferensi. Tempat terbit :
Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak.
Penulisan Sumber Acuan dari skripsi, tesis, dan Disertasi
penulisan Sumber Acuan dari Jurnal

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat


institusi : nama institusi tempat tersedianya karya
ilmiah tersebut
Penulisan Sumber Acuan dari Internet.
Artikel dari publikasi elektronik
Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. nama j
urnal Volume (nomor) : halaman. [tipe media].
Ketersediaan [tanggal, bulan, dan tahun diakses]
Penulisan untuk dokumen
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun
2012 Tentang Penerapan Pedoman cara Pembuatan Obat
Yang Baik. Jakarta : BPOM.
TUGAS BACA MANDIRI !
Bacalah artikel hasil penelitian dari Google yang berkaitan
dengan salah satu pemanfaatan bahan alam sebagai :
1)Anti diabetes melitus, atau
2)Anti hiperkolesterolemia, atau
3)Antioksidan, atau
4)Anti bakteri
TUGAS MANDIRI
1.Seandainya peneliti dari artikel penelitian yang saudara baca
itu adalah saudara sendiri, tuliskan apa yang harus dituliskan
pada Halaman Judul Hasil Penelitian saudara tersebut.
2.Seandainya saudara mengutip tentang definisi dari Anti
diabetes melitus / Anti hiperkolesterolemia / Antioksidan /
Anti bakteri, dari artikel yang saudara baca itu, tuliskan
pengacuan pustaka tentang definisi tersebut di dalam tubuh
tulisan laporan hasil penelitian saudara itu.

Anda mungkin juga menyukai