Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

KECERDASAN BUATAN
(REPRESENTASI LOGIKA)

Oleh :

Hadi purnama 1804411725

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO


FAKULTAS TEKNIK COMPUTER
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga laporan dengan judul
“REPRESENTASI LOGIKA” ini dapat terselesaikan tepat waktu, meskipun dengan
berbagai macam halangan.
laporan ini disusun sebagai bahan diskusi dan merupakan implementasi dari
program belajar aktif oleh dosen. Dengan tersusunnya laporan ini, kami dapat
mengetahui dan memahami perkembangan ilmu informatika.
Semoga dengan tersusunnya laporan ini akan menambah wawasan kita mengenai
Sistem Informasi dan Komunikasi yang kemudian dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih
banyak kesalahan atau kekhilafan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan laporan
berikutnya.

palopo, 19 Maret 2020

`
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................................2

PEMBAHASAN......................................................................................................................2

A. Representasi logika......................................................................................................2

B. Logika dan Set Jaringan...............................................................................................2

C. Logika Proposisi..........................................................................................................3

D. Logika Predikat Order Pertama....................................................................................4

E. Quantifier Universal.....................................................................................................6

F. Quantifier Exsistensial.................................................................................................7

G. Batasan Logika Predikat...............................................................................................8

BAB III..................................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menyebabkan lahirnya berbagai
teknologi yang dapat dikatakan bersifat cerdas, misalnya permainan (game),
sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (artificial neural network) dan
robotika. Kecerdasan buatan ini dapat dimanfaatkan diberbagai bidang kebutuhan
manusia, misalnya hiburan. Dengan adanya hiburan, maka kejenuhan yang
timbul akibat kesibukan dan rutinitas yang tinggi dapat dihilangkan. Salah satu
jenis hiburan adalah game. Keberadaan industri game yang terus berkembang
pesat serta semakin maraknya peredaran perangkat keras game seperti Play
Station, XBOX dan sebagainya dapat dijadikan bukti bahwa masyarakat memang
tertarik dan menaruh minat pada bidang kecerdasan buatan yang satu ini. Bahkan
dewasa ini aplikasi permainan merupakan salah satu fitur yang harus terdapat
dalam telepon selular.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjelaskan representasi logika ?
2. Bagaimana menjelaskan logika dan set jaringan?
3. Bagaimana menjelaskan logika proposisi dan predikat order pertama ?
4. Bagaimana menjelaskan Quantifier Universal, Existensial, Set/Jaringan ?

C. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami representasi pengetahuan logika yang
menyangkup berbagai hal diantaranya adalah Logika dan Set Jaringan, dll.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Representasi logika
Representasi logika adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yang
diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi
antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk
menguji kebenaran penalarannya.

B. Logika dan Set Jaringan


Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari
penalaran eksak. Bagian yang paling penting dalam penalaran adalah mengambil
kesimpulan dari premis. Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles
(abad ke 4 SM) didasarkan pada silogisme, dengan dua premis dan satu konklusi.
Contoh :
– Premis : Semua laki-laki adalah makhluk hidup
– Premis : Socrates adalah laki-laki
– Konklusi : Socrates adalah makhluk hidup
Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.
Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan
objek. Objek dalam himpunan disebut elemen.
A ={1,3,5,7} , B = {….,-4,-2,0,2,4,…..} , C = {pesawat, balon}
Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen merupakan anggota dari
suatu himpunan, contoh : 1 ε A . Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu
himpunan maka symbol yang digunakan ∉, contoh : 2 ∉ A. Jika suatu himpunan
sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan
elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X ⊂ Y atau Y ⊃ X.
Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∩ B C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∧ (x ∈ B)}
Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan | dibaca “sedemikian hingga” ∧
operator logika AND
– Union (Gabungan)
C = A ∪ B C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∨ (x ∈ B)}
Dimana : ∪ menyatakan gabungan himpunan ∨ operator logika OR
– Komplemen
A’ = {x ∈ U | ~(x ∈ A) }

2
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan ~ operator logika NOT

C. Logika Proposisi
Logika Proposisi disebut juga kalkulus proposisi yang merupakan logika
simbolik untuk memanipulasi proposisi. Proposisi merupakan pernytaan yang
dapat bernilai benar atau salah.
Operator logika yang digunakan :
Operator Fungsi
∧ Konjungsi (AND/DAN)
∨ Disjungsi (OR/ATAU)
~ Negasi (NOT/TIDAK)
-> Implikasi/Kondisional (IF..THEN../JIKA.. MAKA….)
↔ Equivalensi/Bikondisional
(IF AND ONLY IF / JIKA DAN HANYA JIKA)
p ↔q≡(p -> q) ∧(q -> p)
Kondisional merupakan operator yang analog dengan production rule.
Contoh 1 :
“ Jika hujan turun sekarang maka saya tidak pergi ke pasar”
Kalimat di atas dapat ditulis : p -> q
Dimana : p = hujan turun
q = saya tidak pergi ke pasar
Contoh 2 :
p = “Anda berusia 21 atau sudah tua”
q = “Anda mempunyai hak pilih”
Kondisional p -> q dapat ditulis/berarti :
Kondisional Berarti
p implies q Anda berusia 21 tahun atau sudah tua implies Anda mempunyai hak
pilih.
Jika p maka q Jika Anda berusia 21 tahun atau sudah tua, maka Anda mempunyai
hak pilih.
p hanya jika q Anda berusia 21 tahun atau sudah tua, hanya jika Anda
mempunyai hak pilih.
p adalah (syarat
cukup untuk q)Anda berusia 21 tahun atau sudah tua adalah syarat cukup Anda
mempunyai hak pilih.q jika pAnda mempunyai hak pilih, jika Anda berusia 21
tahun atau sudah tua.q adalah (syarat
perlu untuk p)Anda mempunyai hak pilih adalah syarat perlu Anda berusia 21
tahun atau sudah tua.
Logika Proposisi juga menjelaskan tentang :

3
Tautologi: pernyataan gabungan yang selalu bernilai benar.
Kontradiksi: pernyataan gabungan yang selalu bernilai salah.
Contingent: pernyataan yang bukan tautology ataupun kontradiksi.
Tabel Kebenaran untuk logika konektif :
p q p ^ q p v q p -> q p ↔ q

T T T T T T

T F F T F F

F T F T T F

F F F F T T

Tabel kebenaran untuk negasi konektif :

p ~p

T F

F T

D. Logika Predikat Order Pertama


Logika Predikat Order Pertama disebut juga kalkulus predikat, merupakan
logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat
memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well
form).
Logika orde pertama adalah sistem resmi yang digunakan dalam matematika ,
filsafat ,linguistik , dan ilmu komputer . Hal ini juga dikenal sebagai orde
pertama predikat kalkulus, semakin rendah kalkulus predikat, teori kuantifikasi,
dan logika predikat. Logika orde pertama dibedakan dari logika proposisional
oleh penggunaan variabel terukur .
Sebuah teori tentang beberapa topik biasanya logika orde pertama bersama-sama
dengan yang ditentukan domain wacana dimana variabel diukur berkisar, finitely
banyak fungsi yang memetakan dari domain yang ke dalamnya, finitely banyak
predikat didefinisikan pada domain tersebut, dan satu set rekursif dari aksioma
yang diyakini terus untuk hal-hal. Kadang-kadang “teori” dipahami dalam arti
yang lebih formal, yang hanya satu set kalimat dalam logika orde pertama.
Kata sifat “orde pertama” membedakan orde pertama logika darilogika tingkat
tinggi di mana ada predikat yang memiliki predikat atau fungsi sebagai argumen,
atau di mana salah satu atau kedua bilangan predikat atau fungsi bilangan

4
diizinkan. Dalam first teori order, predikat sering dikaitkan dengan set. Dalam
ditafsirkan tingkat tinggi teori, predikat dapat ditafsirkan sebagai set set.
Ada banyak sistem deduktif untuk orde pertama logika yang sehat(semua laporan
dapat dibuktikan benar dalam semua model) danlengkap (semua pernyataan yang
benar dalam semua model yang dapat dibuktikan). Meskipun konsekuensi logis
hubungan hanyasemidecidable , banyak kemajuan telah dibuat dalam teorema
otomatis dalam logika orde pertama. Logika orde pertama juga memenuhi
beberapa metalogical teorema yang membuatnya setuju untuk analisis dalam
teori bukti , seperti teorema Löwenheim-Skolem dan teorema kekompakan .
Logika orde pertama adalah standar untuk formalisasi matematika menjadi
aksioma dan dipelajari di dasar matematika . Teori matematika, seperti nomor
teori dan teori himpunan , telah diresmikan menjadi orde pertama aksioma skema
seperti Peano aritmatika dan Zermelo-Fraenkel teori himpunan masing-masing
(ZF).
Tidak ada teori orde pertama, bagaimanapun, memiliki kekuatan untuk
menggambarkan sepenuhnya dan kategoris struktur dengan domain yang tak
terbatas, seperti bilangan asli atau garis nyata .Sistem aksioma kategoris untuk
struktur ini dapat diperoleh dalam logika kuat seperti logika orde kedua .
Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf besar dalam abjad.
Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
Garis bawah “_”
Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai dengan sebuah huruf dan diikuti
oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.
Symbol-simbol logika predikat dapat merepresentasikan variable, konstanta,
fungsi atau predikat
Logika Predikat Order Pertama terdiri dari :
Konstanta: objek atau sifat dari semesta pembicaraan. Penulisannya diawali
dengan huruf kecil, seperti : pohon, tinggi. Konstanta true(benar) dan false(salah)
adalah symbol kebenaran (truth symbol).
Variable : digunakan untuk merancang kelas objek atau sifat-sifat secara umum
dalam semesta pembicaraan. Penulisannya diawali dengan huruf besar, seperti :
Bill, Kate.
Fungsi : pemetaan (mapping) dari satu atau lebih elemen dalam suatu himpunan
yang disebut domainfungsi ke dalam sebuah elemen unik pada himpunan lain
yang disebut rangefungsi. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Suatu
ekspresi fungsi merupakan symbol fungsi yang diikuti argument.
Argument adalah elemen-elemen dari fungsi, ditulis diapit tanda kurung dan
dipisahkan dengan tanda koma.

5
Predikat: menamai hubungan antara nol atau lebih objek dalam semesta
pembicaraan. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil, seperti : equals, sama
dengan, likes, near.
Contoh kalimat dasar :
teman(george,allen)
teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew))
dimana:
argument : ayah_dari(david) adalah george
argument : ayah_dari(andrew) adalah allen
predikat : teman

E. Quantifier Universal
Dalam logika predikat , quantifieri universal merupakan jenis quantifier ,
sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai “diberi” atau “untuk semua”. Ini
mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setiapanggota dari
domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau
hubungan dengan setiap anggota domain. Ini menegaskanbahwa predikat dalam
lingkup dari quantifier universal benar dari setiap nilai dari variabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan dengan berbalik A (∀) operator logika simbol,
yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut quantifier
universal (“∀x”, “∀ (x)”, atau kadang-kadang dengan “(x) “saja). Kuantifikasi
Universal berbeda dari kuantifikasi eksistensial (“ada ada”), yang menegaskan
bahwa properti atau relasi hanya berlaku untuk setidaknya satu anggota dari
domain.
Contoh 1 :
(∀x) (x + x = 2x)
“untuk setiap x (dimana x adalah suatu bilangan), kalimat x + x = 2x adalah
benar.”
Contoh 2 :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> x adalah binatang).
Kebalikan kalimat “bukan kucing adalah binatang” ditulis :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> ~x adalah binatang)
dan dibaca :
– “setiap kucing adalah bukan binatang”
“semua kucing adalah bukan binantang”
Contoh 3:
(∀x) (Jika x adalah segitiga -> x adalah polygon)
Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah segitiga, maka x adalah polygon”.
Dapat pula ditulis : (∀x) (segitiga(x) -> polygon(x))

6
(∀x) (T(x) -> P(x))
Contoh 4 :
(∀x) (H(x) -> M(x))
Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah manusia (human), maka x melahirkan
(mortal)”.
Ditulis dalam aturan : IF x adalah manusia THEN x melahirkan.
Digambar dalam jaringan semantic :

F. Quantifier Exsistensial
Dalam logika predikat , suatu quantifier eksistensial adalah jenis quantifier ,
sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai “ada ada,” “ada setidaknya satu,”
atau “untuk beberapa.” Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat
dipenuhi oleh setidaknya satu anggota dari domain wacana . Dalam istilah lain,
itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setidaknya satu anggota
dari domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalamlingkup dari quantifier
eksistensial adalah benar dari setidaknya satu nilai darivariabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan dengan E berubah (∃) operator logika simbol,
yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut quantifier
eksistensial (“∃x” atau “∃ (x)”) Kuantifikasi eksistensial.
Contoh 1 :
(∃x) (x . x = 1)
Dibaca : “terdapat x yang bila dikalikan dengan dirinya sendiri hasilnya sama
dengan 1.”
Contoh 2 :
(∃x) (gajah(x) ∧ nama(Clyde))
Dibaca : “beberapa gajah bernama Clyde”.
Contoh 3 :
(∀x) (gajah(x) -> berkaki empat(x))
Dibaca : “semua gajah berkaki empat”.
Universal quantifier dapat diekspresikan sebagai konjungsi.
(∃x) (gajah(x) ∧ berkaki tiga(x))
Dibaca : “ada gajah yang berkaki tiga”
Existensial quantifier dapat diekspresikan sebagai disjungsi dari
urutan ai. P(a1) ∨ P(a2) ∨ P(a3) …∨ P(aN)
2.7 Quantifier dan Set / Jaringan
Set Expression Logical Equivalent
A=B ∀x (x ∈A ↔ x ∈B)
A ⊆B ∀x (x ∈A -> x ∈B)
A ∩B ∀x (x ∈A ∧x ∈B)

7
A ∪B ∀x (x ∈A ∨x ∈B)
μ(universe) T (True)
φ(empty set) F (False)
Relasi A proper subset dari B ditulis A ⊂ B, dibaca “semua elemen A ada pada
B”, dan “paling sedikit satu elemen B bukan bagian dari A”.
Hukum de Morgan berlaku untuk analogi himpunan dan bentuk logika :
HimpunanLogika
(A∩B)≡A’∪B’ ~(p∧q) ≡p∨~q
(A∪B)≡A’∩B’ ~(p∨q) ≡p ∧~q
Contoh :
Diketahui :
E = elephant
R = reptile
G = gray
F = four legged
D = dogs
M = mammals
Set expression Berarti
E ⊂M “elephant termasuk mammals”, tetapi tidak semua mammals adalah
elephant
(E ∩G ∩F) ⊂M “elephant yang berwarna gray dan memiliki four legged
termasuk mammals”
E ∩R = φ “tidak ada elephant yang termasuk reptile”
E ∩G ≠φ “beberapa elephant berwarna gray”
E ∩G = φ “tidak ada elephant yang berwarna gray”
E ∩G’≠φ “beberapa elephants tidak berwarana gray”
E ⊂(G ∩F) “semua elephants berwarna gray dan memiliki four legged”
(E ∪D) ⊂M “semua elephants dan dogs termasuk mammals”
(E ∩F ∩G) ≠φ “beberapa elephants memiliki four legged dan berwarna gray”

G. Batasan Logika Predikat


Logika proposisional sudah cukup untuk menangani pernyataan-pernyataan yang
sederhana.
Pernyataan yang mengandung kata, semua, ada atau kata yang lain tidak bisa
diselesaikan.
Untuk pernyataan yang lebih rumit, misal:
A = semua mahasiswa pandai.
B = Badu seorang mahasiswa.
C = Dengan demikian, Badu pasti pandai.

8
bentuk ekspresi logika
(A ∧ B) → C : tidak bisa dibuktikan!
Bila menginginkan diselesaikan dengan logika proposisi, pernyataan
pernyataannya harus dirubah menjadi
A → B = Jika Badu mahasiswa, maka ia pasti pandai.
A = Badu seorang mahasiswa.
B = Dengan demikian, ia pasti pandai
(( A → B) ∧ A) → B
Logika predikat merupakan pengembangan dari logika proposisional dengan
masalah pengkuantoran dan menambah istilah-istilah baru.
Istilah dalam Logika Predikat:
Term : kata benda atau subjek
Predikat : properti dari term
Fungsi proposisional=fungsi
Kuantor
– Universal: yang selalu bernilai benar (∀).
Contoh :
Semua gajah mempunyai belalai
G(x) = gajah
B(x) = belalai
Bentuk logika predikat
(∀x)(G(x)→B(x))
Dibaca: untuk semua x, jika x seekor gajah, maka x mempunyai belalai.
– Eksistensial: bisa bernilai benar atau salah(∃).
Contoh :
Ada bilangan prima yang bernilai genap.
P(x) = bilangan prima
G(x) = bernilai genap
Bentuk logika predikat
(∃x)(P(x)∧G(x))
Dibaca: ada x, yang x adalah bilangan prima dan x bernilai genap.
Contoh Logika Predikat:
Nani adalah ibu dari Ratna.
Term=nani , ratna
Predikat=adalah ibu dari
Fungsi=ibu(nani,ratna) ; M(n,r)
Bentuk logika predikat:
M(n,r)→¬M(r,n)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
Ilmu Pengetahuan, Perkembangan Teknologi memang sangat diperlukan.Kita
sangat sadar sekali bahwa kemajuan teknologi saat ini banayak memberikan
manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia dalam berbagai bidang, baik
dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
Dengan adanya Sistem Kecerdasan Buatan ini diharapkan kemajuan teknologi
berkembang pesat sesuai harapan. Dan dari materi yang sudah dipaparkan diatas
merupakan bagian dari materi Artifical Intelegent yang sangat bermanfaat pada
dunia computer saat ini. Salah satu contoh yaitu penggunaan logika untuk
penerapan suatu alat ataupun program yang ingin dibuat agar alat atau program
tersebut menjadi cerdas seperti halnya manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Giarrantano, J and G.Riley, Expert System : Principle and Programming,4thed, PWS


Kent, 2004
Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence : Teknik dan Aplikasinya, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2003
http://bagusnunu.blogspot.com/2014/09/representasi-pengetahuan.html

11

Anda mungkin juga menyukai