• Model membran dari Stein dan Danielle: membran terdiri dari 2 basal lipid
monomolekuler (terdiri dari fosfolipid dan kolesterol) kutub hidrofob
menghadap ke bagian dalam dan kutub hidrofil yang merupakan basal
protein berada pada fase berair, dengan ketebalan 75 A o (secara umum
ketebalan membran beragam 70 – 100 Ao). Model berlapis ini relative dapat
diterapkan pada berbagai sifat membran.
1. Filtrasi
2. Difusi Pasif
3. Difusi Sederhana
4. Transpor Aktif
5. Finositosis
1. FILTRASI
• Filtrasi/ difusi secara konvensional/ flux
liquiden : adalah mekanisme penembusan
pasif senyawa/ molekul melalui pori-pori
suatu membran.
Bila K sangat tinggi atau sangat rendah akan menyebabkan hambatan pada
proses difusi.
Kebanyakan zat aktif merupakan basa atau asam organik, sehingga dalam
keadaan terlarut sebagian molekul berada dalam bentuk terionkan dan
sebagian tak terionkan. Hanya zat aktif yang tak terionkan dan larut dalam
lemak yang dapat melalui membran dengan cara difusi pasif. Jumlah zat
aktif yang tak terionkan berbeda-beda pada setiap daerah saluran cerna
karena pH nya berbeda-beda (pH lambung 1-3,5 ; duodenum 5-6 dan
ileum 8). Zat aktif yang bersifat asam lemah akan terserap efektif dalam
lambung, sedangkan zat aktif yang bersifat basa lemah terserap efektif
dalam usus.
3. DIFUSI SEDERHANA
• Merupakan cara perlintasan
membran yang memerlukan
pembawa dengan karakteristik
tertentu (kejenuhan, spesifik
dan kompetitif).
• Perlintasan terjadi akibat
gradien konsentrasi dan tanpa
pembebasan energi.
• Contoh senyawa yang
mengalami absorpsi secara
difusi sederhana adalah
penetrasi glukosa ke bagian
dalam sel.
4. TRANSPOR AKTIF
• Transfor aktif memerlukan pembawa yang
merupakan bagian dari membran berupa enzim
atau senyawa protein yang dapat membentuk
kompleks pada permukaan membran (sama
seperti difusi sederhana)
• Rute Pemberian
• Sifat sediaan obat : bahan
pembawa dlm sediaan,
dimana kecepatan absorpsi
menurun menurut urutan
sediaan ; larutan – suspensi –
serbuik – kapsul – tablet –
tablet salut
•
KECEPATAN ABSORPSI
Kecepatan Absorpsi
• Kecepatan absorpsi dapat dinaikkan (dengan memperkecil
pembatas kecepatan absorpsi) atau diturunkan/ menunda
absorpsi untuk mendapatkan aksi depot (diperlambat), pada
keadaan (penyakit) tertentu sesuai dengan maksud
penggunaan, contohnya pengobatan hipotensi dan obat KB.