Atletik merupakan cabang olahraga tertua di dunia. Karakteristik atletik terdiri dari gerakan
dasar semua cabang olahraga, yakni jalan, lari, lompat, dan lempar. Dari keempat gerakan dasar
ini, akhirnya berkembang macam-macam cabang olahraga atletik yang dipertandingan dalam
berbagai perlombaan berskala internasional, seperti Olimpiade.
ARTIKEL TERKAIT
Olahraga Kardio
Sebelum Rutin Lari, Ini Fakta dan Mitos yang Harus Anda Ketahui
Anda tentu tahu jika olahraga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Nah, salah satu jenis
olahraga yang mudah dilakukan adalah lari. Sayangnya, masih banyak mitos keliru atau fakta
yang belum diketahui seputar olahraga lari. Supaya Anda tidak lagi termakan informasi yang
merugikan seputar olahraga lari, mari simak ulasannya berikut ini. Fakta dan mitos seputar
olahraga lari Ada banyak manfaat […]
Dilansir oleh Britannica, sejarah atletik sudah tercatat dalam ajang olahraga trek dan lapangan
pada Lugnasad Festival’s Tailteann Games yang diselenggarakan di Irlandia pada 1829 SM.
Olimpiade Kuno yang pertama kali diadakan tahun 776 SM juga mempertandingkan beberapa
olahraga atletik, seperti balap lari, lempar lembing, dan gulat.
Atletik terus beradaptasi dan menghasilkan macam-macam olahraga atletik baru yang lebih
dinamis. Hingga kemudian bertepatan dengan ajang Olimpiade Stockholm pada tahun 1912,
berdirilah International Amateur Athletic Federation (IAAF) sebagai induk organisasi atletik
dunia.
IAAF sendiri beberapa kali berganti nama, mulai dari International Association of Athletics
Federations pada tahun 2001 dan World Athletics pada tahun 2019 hingga saat ini.
Jalan merupakan keterampilan yang hampir semua orang bisa lakukan dalam aktivitasnya sehari-
hari. Teknik jalan cepat dalam olahraga atletik tidak hanya mengutamakan kecepatan, melainkan
kecakapan untuk melakukan gerakan sesuai aturan.
Jalan cepat
Jalan cepat atau race walking berbeda dengan lari, di mana salah satu atau kedua kaki harus
selalu menyentuh tanah. Perlombaan umumnya dilakukan di jalur jalan raya dan terbagi dalam
dua jarak, yakni jalan cepat 20 km dan jalan cepat 50 km.
Lari jarak pendek atau sprint sangat mengutamakan kecepatan. Seorang atlet harus mampu
menempuh suatu jarak, dari blok lari hingga garis finis dalam waktu singkat. Lari sprint terbagi
dalam tiga jarak, yakni 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Lari jarak menengah dan jauh
Selain mengutamakan kecepatan, lari jarak menengah dan jauh juga membutuhkan stamina, daya
tahan tubuh, dan kekuatan mental seorang atlet. Lari jarak menengah dan jauh bisa menempuh
jarak mulai dari 800 meter, 1.500 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter.
Lari halang rintang atau steeplechase dengan jarak 3.000 meter juga termasuk dalam cabang
olahraga ini. Pelari harus melompati empat buah rintangan dalam satu kali putaran dengan salah
satu rintangan berupa lompatan air.
Lari estafet
Lari estafet atau relay race merupakan variasi dari lari jarak pendek. Cabang olahraga lari ini
mempertandingkan empat pelari yang tergabung dalam satu tim.
Pelari pertama akan membawa tongkat dari garis start dan harus diteruskan pada pelari
berikutnya, begitu pula hingga pelari terakhir yang melintasi garis finis. Cabang ini
mempertandingkan dua jarak, yakni 4×100 meter dan 4×400 meter.
Lari gawang
Lari gawang atau hurdles juga termasuk lari jarak pendek. Seorang pelari harus melewati
sepuluh gawang dengan ketinggian dan jarak tertentu dalam sebuah lintasan.
Gawang akan mudah roboh jika bersentuhan dengan kaki atau bagian tubuh pelari. Hal ini tidak
mendiskualifikasi, tapi tentu akan menghambat pergerakan pelari. Cabang lari ini terbagi dalam
tiga nomor, yakni 110 meter putra, 100 meter putri, dan 400 meter.
Lari maraton
Lari maraton merupakan cabang olahraga atletik yang menempuh jarak terjauh dan bisa diikuti
banyak pelari sekaligus. Cabang lari jarak jauh ini menempuh jalur sepanjang 42,195 km. Selain
itu, dikenal juga lari setengah maraton atau half marathon yang menempuh jarak 21,0975 km.
Lompat dalam olahraga atletik sangat membutuhkan kecepatan dan daya ledak otot kaki untuk
meraih jarak atau ketinggian tertentu. Selain itu, seorang atlet juga memerlukan kelenturan tubuh
dan ketangkasan penggunaan alat pada cabang lompat tertentu.
Lompat tinggi
Lompat tinggi atau high jump membutuhkan tolakan pada satu kaki untuk melompat, mengatur
titik berat tubuh di udara, dan melewati mistar tanpa menjatuhkannya. Sebagai awalan, seorang
atlet harus berlari pada jalur sepanjang kurang lebih 15 meter.
Lompat jauh
Lompat jauh atau long jump adalah suatu teknik melompat untuk membawa titik berat tubuh
selama mungkin di udara untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Gerakan lompat ini sangat dipengaruhi kecepatan lari sebagai awalan, daya ledak kaki saat
melakukan tolakan, sikap badan di udara, dan keahlian saat mendarat di bak pasir.
Lompat galah
Sama halnya seperti lompat tinggi, lompat galah atau pole vault bertujuan untuk melewati mistar
tanpa menjatuhkannya pada ketinggian tertentu. Cabang olahraga atletik ini menggunakan
bantuan sebuah galah panjang dan fleksibel.
Seorang atlet akan membawa galah saat awalan. Kemudian galah tersebut akan ditancapkan ke
papan henti atau stop board yang membantu mereka melompat ke atas melewati mistar.
Lompat jangkit
Lompat jangkit atau triple jump merupakan teknik melompat ke depan mirip seperti lompat jauh.
Bedanya setelah awalan berlari dan melakukan tolakan, seorang atlet harus melakukan dua kali
tolakan di lintasan sebelum akhirnya mendarat di bak pasir.
Sumber: Olympics
Selain gerakan-gerakan otot kaki, olahraga atletik juga memusatkan pada kekuatan otot lengan
melalui cabang melempar. Olahraga ini membutuhkan beberapa alat bantu, seperti cakram,
lembing, martil, atau peluru (bola logam).
Lempar lembing
Lempar lembing atau javelin throw menggunakan lembing, yakni sejenis tombak dengan
material ringan dengan ujung logam. Lembing harus dipegang dengan satu tangan dengan posisi
jari kelingking berada di dekat ujung alat.
Ukuran lembing untuk putra memiliki berat minimal 800 gram dan panjang 2,6-2,7 meter,
sementara lembing untuk putri memiliki berat minimal 600 gram dan panjang 2,2-2,3 meter.
Lempar cakram
Lempar cakram atau discus throw mengharuskan seorang atlet melempar cakram logam dan
harus mendarat di dalam bagian tertentu yang sudah ditandai. Ukuran cakram berbeda, untuk
putra cakram logam seberat 2 kg dan diameter 22 cm, sementara untuk putri cakram logam
seberat 1 kg dan diameter 18 cm.
Lempar martil