Anda di halaman 1dari 4

Cabang Olahraga Atletik

Atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
"athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada
olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah
PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). Berikut adalah empat contoh macam-macam
cabang Olahraga Atletik, diantaranya adalah:

1. Jalan cepat
Jalan cepat merupakan cabang olahraga atletik berjalan gerak maju dengan melangkah
tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Meskipun merupakan perlombaan kaki,
berbeda dengan berlari dengan satu kaki harus selalu terlihat menyentuh tanah. Ini dinilai
oleh juri balapan. Biasanya diadakan di jalan raya atau di jalur lari, jarak umum berkisar dari
3.000 meter (1,9 mil) hingga 100 kilometer (62,1 mil).
Ada dua jarak lomba lari yang diperebutkan di Olimpiade Musim Panas: lomba lari
20 kilometer (pria dan wanita) dan lomba lari 50 kilometer (khusus pria).[1] Keduanya
diadakan sebagai acara jalan. Kejuaraan Atletik Dunia dua tahunan juga menampilkan tiga
acara ini, selain jalan kaki 50 km untuk wanita. Kejuaraan Tim Jalan Cepat Dunia IAAF,
pertama kali diadakan pada tahun 1961, adalah kompetisi global yang berdiri sendiri untuk
disiplin ini dan memiliki lomba lari 10 kilometer untuk atlet junior, di samping acara standar
Olimpiade. Kejuaraan Dunia Dalam Ruangan IAAF menampilkan variasi lomba lari 5000 m
dan 3000 m, tetapi ini dihentikan setelah 1993. Kejuaraan dan permainan atletik tingkat atas
biasanya menampilkan acara balapan jalan kaki 20 km.
2. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek atau yang biasa disebut sprint merupakan salah satu
jenis lari yang dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan
dari start hingga finish. Pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang
paling singkat. Lari jarak pendek atau lari sprint memiliki banyak manfaat baik bagi
tubuh, selain untuk membuat tubuh lebih sehat dan bugar. Dalam perlombaan, lari jarak
pendek ini sering dikelompokkan menjadi tiga nomor, yaitu lari dengan jarak 100 meter,
200 meter, dan 400 meter.Berbeda dengan lari marathon, jenis lari jarak pendek lebih
mendorong kamu untuk memaksimalkan kecepatan, alih-alih mengatur keseimbangan
antara ritme lari dan stamina. Hal ini dikarenakan pada lari jarak pendek, kamu dituntut
untuk bisa mengerahkan kecepatan lari kamu yang maksimal dari garis awal hingga
finish.
Pada umumnya lari jarak pendek nomor 100 meter, dilakukan di track atau lintasan
lari dalam stadion. Menurut Suratmin, lari sprint nomor 200 meter serta 400 meter
merupakan ajang balapan lari paling bergengsi di dunia. Karena secara tidak langsung
pemenangnya akan dinobatkan sebagai pelari paling cepat di dunia. Dalam melakukan
lari jarak pendek, terdapat 3 teknik dasar yang wajib kamu pelajari. Ketiga teknik dasar
tersebut ialah teknik start, teknik saat berlari, dan teknik saat memasuki garis finish.
3. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik di mana atlet mengkombinasikan
kecepatan, kekuatan, dan kelincahan untuk melemparkan dirinya dari papan tolakan.
Jadi, sasaran atau tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh
mungkin ke bagian letak pendaratan atau bak lompat. Jumper atau pelompat biasanya
akan mengambil ancang-ancang sejauh 30 meter (100 kaki) dari garis lompat,
kemudian mempercepat langkah kakinya sampai kecepatan maksimum sebelum
melakukan tolakan (meloncat) dengan satu kaki sedekat mungkin dari tepian garis
lompat. Jika kontestan melompat melebihi batas garis lompat. Maka loncatannya
dibatalkan atau tidak sah. Sementara bila peserta melompat jauh di belakang garis
lompat itu dibolehkan, hanya saja ia kehilangan jarak berharga. Jadi, atlet lompat jauh
harus berlari sekencang mungkin kemudian meloncat sedekat mungkin dengan tepi
garis lompat agar hitungan lompatannya lebih maksimal. Lompat jauh mempunyai
teknik-teknik dasar. Teknik-teknik yang harus dipejari ketika akan melakukan
olahraga lompat jauh diantaranya adalah: teknik awalan, teknik tumpuan, teknik
melayang dan teknik mendarat
4. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang dilakukan
dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat dari logam sejauh
mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan menggunakan teknik tertentu. Tidak
seperti olahraga cabang lempar lainnya, yaitu lempar cakram, lempar lembing, dan lempar
martil, tolak peluru dapat dilakukan di lapangan indoor maupun outdoor. Hal ini disebabkan
tolak peluru tidak membutuhkan area pendaratan yang luas, tidak lebih dari 25 meter.
Tolak peluru tergolong olahraga berat yang tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada
dua faktor yang menentukan dalam olahraga tolak peluru, yaitu postur tubuh atlet dan
penguasaan tekniknya. Atlet dengan postur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih
besar pula sehingga cocok untuk olahraga ini. Baik laki-laki maupun perempuan, para atlet
juara dunia rata-rata memiliki postur tubuh besar dan energi yang kuat untuk melakukan
tolakan. Meski demikian, ada juga atlet tolak peluru yang bertubuh sedang, bahkan kecil,
tetapi mampu melakukan tolakan dengan cukup jauh. Hal ini dimungkinkan jika atlet tersebut
mampu menguasai teknik-teknik dasar dengan baik dan memilih gaya tolak peluru yang
paling tepat.

Anda mungkin juga menyukai