Anda di halaman 1dari 4

Mengenal 6 Macam Lari Dalam Olahraga

Atletik
Lari menjadi salah satu olahraga yang digemari dan bisa dilakukan oleh siapapun.
Olahraga ini pun memiliki banyak manfaat untuk tubuh, beberapa di antaranya dapat
meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu proses penurunan berat badan.
Sebenarnya, dalam dunia olahraga, terdapat macam-macam lari yang bisa kamu
pelajari. Bukan hanya jenisnya yang bermacam-macam, tapi juga teknik dan peraturan
yang perlu diketahui setiap atlet atau pelaku olahraga tersebut. Nah, untuk mengenal
lebih jauh terkait olahraga lari, pastikan kamu menyimak informasi di bawah ini sampai
selesai ya!
 
1.    Lari Sprint
Sebenarnya macam-macam lari ini termasuk dalam lari jarak pendek. Hanya saja,
karena jarak larinya sangat pendek, yaitu 100 meter, lari sprint terkadang dipisahkan
dengan cabang olahraga lari jarak pendek. Peraturannya pun sama dengan lari jarak
pendek, yang membedakan adalah penggunaan stamina atau tenaga serta nafas yang
dibutuhkan. Karena jarak larinya yang sangat pendek, pelari tidak akan memerlukan
tenaga yang banyak seperti pada jenis olahraga lari lainnya.
 
2.    Lari Jarak Pendek
Macam-macam lari memiliki jarak tempuh yang bermacam-macam pula, misalnya lari
jarak pendek. Sesuai namanya, lari jarak pendek berarti cabang lari yang memiliki jarak
pendek, yaitu antara 100 meter hingga 400 meter. Dalam lari jarak pendek, peserta
atau pelari dapat berlari sekencang mungkin untuk segera sampai di garis finish dan
menjadi pemenang. Pada cabang olahraga lari ini, pelari perlu memaksimalkan
kecepatannya segera setelah aba-aba lari diberikan.
Karena jaraknya yang pendek, pelari harus memaksimalkan tenaganya agar bisa berlari
dengan cepat. Selain itu, teknik start yang dilakukan pelari pun menentukan
kemenangan pelari. Berbeda dengan lari jarak jauh yang memiliki track lebih panjang,
lari jarak pendek tidak mengharuskan pelari mengatur tenaganya sebelum mencapai
garis finish. Namun, yang perlu diperhatikan oleh pelari jarak pendek adalah frekuensi
langkah yang dilakukan. Pelari juga harus memperhatikan tiga tahap, yaitu drive
(dorongan), percepatan (acceleration), dan reaksi (reaction).
 
3.    Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah merupakan salah satu dari macam-macam lari yang memiliki track
lebih panjang daripada lari jarak pendek. Jarak yang perlu ditempuh pelari dalam
cabang olahraga lari ini yakni antara 800 meter sampai 1500 meter. Perbedaan lainnya
terdapat pada teknik menapakan kaki di permukaan lintasan yang disebut ball hell ball.
Teknik ini mengharuskan peari untuk menapakan kaki yang bertumpu pada bagian
ujung tumit sambil menolakkan tapakan dengan menggunakan ujung kaki. Sedangkan
untuk posisi start bisa dilakukan saat berdiri.
Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat melakukan lari jarak menengah. Di
antaranya:
●     Pastikan lebar gerakan kaki dilakukan sewajarnya saat berlari. Artinya kamu tidak
perlu memaksakan diri yang pada akhirnya akan menghabiskan tenaga kamu sebelum
mendekati garis finish. Pastikan juga kecepatan semakin bertambah saat mendekati
garis finish.
●     Seperti dalam lari jarak pendek, pelari perlu memaksimalkan seluruh tenaga dalam
lari jarak menengah. Tetapi, memaksimalkan tenaga disini khususnya saat mendekati
garis finish.
●     Sebelum mulai berlari, badan harus dalam keadaan tidak tegang alias santai.
Kondisi pun harus dalam keadaan prima agar mampu memaksimalkan tenaga.
●     Saat berlari, sebaiknya tangan diayunkan namun jangan terlalu tinggi. Untuk posisi
badan harus lebih condong ke depan, sekitar 15 derajat. Panjang langkah disesuaikan
dengan panjang tungkai kaki dan lutut harus diangkat cukup tinggi.
●     Semua gerakan fisik dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan atau dibuat-buat.
Panjang langkah pun harus disesuaikan dengan kemampuan, terkecuali saat
mendekati garis finish. Jika sudah mulai mendekati garis finish, pelari sebaiknya
menambah panjang langkah dan memaksimalkan tenaga agar bisa sampai lebih dulu.
Itulah penjelasan mengenai lari jarak menengah. Selalu ingat untuk melakukan kontrol
langkah agar tidak menghabiskan tenaga secara berlebihan sebelum mendekati garis
finish.
 
4.    Lari Maraton
Lari maraton sering disebut juga sebagai lari jarak jauh. Lari ini memiliki jarak tempuh
yang paling jauh dari macam-macam lari sebelumnya, yaitu 3 km sampai 10 km. Lari
marathon merupakan cabang lari yang cukup populer, bahkan sering ada acara-acara
tentu yang mengangkat lari marathon sebagai primadona utamanya. Hal ini
dikarenakan cabang olahraga lari marathon digemari banyak orang.
Karena memiliki jarak tempuh yang jauh, tidak jarang orang tertantang untuk
berpartisipasi dalam olahraga ini. Namun, tak jarang juga lari ini menyebabkan mereka
merasa letih, lelah, dan dehidrasi, khususnya bila stamina tubuh kurang baik. Ada juga
macam-macam lari yang menyerupai lari marathon seperti lari cross country yang
memiliki jarak lebih jauh. Baik maraton dan cross country biasanya dilakukan di luar
stadion kecuali untuk start dan finish. Ini karena jaraknya yang jauh sehingga tidak
memungkinkan untuk dilakukan dalam stadion dengan kapasitas terbatas.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berpartisipasi dalam lari marathon:
●     Start yang digunakan adalah start berdiri.
●     Pastikan menjaga stamina dan kesehatan dengan baik sebelum berlari untuk
menghindari masalah saat pelaksanakan. Bila stamina kurang terjaga dan tubuh tidak
sehat, pelari akan berpotensi mengalami dehidrasi, pingsan, kelelahan, bahkan bisa
mengarah pada kematian.
●     Selain fisik, mental pun perlu disiapkan karena jarak lari yang akan ditempuh
sangatlah panjang.
●     Pastikan untuk mengayunkan lengan saat berlari. Semua gerakan pun harus
dilakukan seringan atau sesantai mungkin agar tidak mudah lelah.
Bila jarak lari yang diambil semakin jauh, maka gerakan lutut semakin rendah serta
langkah semakin pendek. Dengan begitu pelari tidak akan mudah kelelahan dan
mampu bertahan hingga garis finish.
 
5.    Lari Estafet
Lari estafet merupakan salah satu dari macam-macam lari yang kerap diperlombakan
dalam berbagai ajang olahraga. Termasuk dalam cabang olahraga atletik, lari estafet
sering disebut juga dengan lari sambung yang melibatkan satu tim. Tiap tim biasanya
berisi empat orang pelari yang berlari secara sambung-menyambung sembari
membawa sebuah tongkat estafet untuk diserahkan pada pelari berikutnya. Jarak lari
estafet sendiri biasanya 100 meter sampai 400 meter. Jika ditotal, maka jarak lari yang
perlu ditempuh peserta lari adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter.
Cara kerja olahraga lari estafet ini yaitu pelari pertama memulai di garis finish sembari
membawa tongkat. Kemudian dia menuju pelari selanjutnya yang akan berlari setelah
menerima tongkat dari pelari sebelumnya. Begitu seterusnya hingga tongkat berada di
tangan pelari keempat dan mencapai garis finish. Perlu diingat bahwa pemberian
tongkat pun ada aturannya, Misal, tongkat harus diberikan pada pelari berikutnya dalam
jarak tertentu, yaitu dalam zona 20 meter.

Adapun hal yang perlu diperhatikan saat melakukan lari estafet adalah:
●     Saat pemberian tongkat, pastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan pelari
seperti menjatuhkan tongkat atau memberikan tongkat sebelum jarak tempuh yang
ditetapkan. Bila dilakukan, maka tim bisa didiskualifikasi.
●     Pastikan teknik pengoperan tongkat dilakukan dengan benar agar tidak
menghambat penerima.
Berbicara mengenai teknik pengoperan tongkat, terdapat dua teknik yang bisa dipilih
oleh pelari estafet. Di antaranya:
●     Teknik non visual: tongkat dioper tanpa perlu melihat pada pelari yang
memberikannya. Teknik pengoperan tongkat ini biasa dilakukan dalam lari estafet
berjarak 4 x 100 meter.
●     Teknik visual: penerima tongkat akan menengok ke belakang dan melihat tongkat
dioper oleh pelari sebelumnya. Teknik ini biasa diterapkan dalam lari estafet jarak 4 x
400 meter.
Pastikan saat proses pemberian tongkat, pelari harus menggunakan kecepatan tinggi
agar penerima bisa segera berlari. Pastikan juga tongkat diberikan menurut peraturan
yang berlaku agar tidak terjadi diskualifikasi.
 
6.    Lari Gawang
Satu lagi macam-macam lari yang perlu kamu ketahui, yaitu lari gawang atau dikenal
juga dengan sebutan lari halang rintang. Jenis olahraga lari ini memiliki jarak tempuh
3000 meter dengan disertai berbagai rintangan yang harus dilewati oleh para pelari.
Rintangan dalam lari gawang bisa berupa rintangan gawang atau rintangan air dengan
gawang diletakkan di depannya (water jump).
Untuk melampaui rintangan water jump, pelari perlu memaksimalkan kecepatan
sehingga mereka dapat bertolak lebih kuat saat melompati rintangan air. Sebaliknya,
bila kecepatan tidak maksimal, lompatan tidak akan jauh dan akibatnya pelari akan
mendarat dalam air serta menghambat untuk melaju ke rintangan selanjutnya. Bila
berpartisipasi dalam lari gawang, pelari perlu memiliki stamina yang kuat dan fokus
yang tinggi sehingga mampu melewati berbagai rintangan yang disiapkan
penyelenggara.
 
Mengenal Teknik Start dalam Cabang Lari Atletik
Dalam penjelasan di atas, disebutkan mengenai teknik start dan pengaruhnya terhadap
kecepatan pelari. Teknik start pun dapat menentukan kecepatan seorang pelari untuk
sampai ke garis finish. Lantas apa saja teknik start yang digunakan dalam macam-
macam lari di atas? Berikut ini ulasannya!
1.    Start Berdiri
Digunakan oleh pelari jarak menengah hingga jauh seperti jarak 800, 1500, 5000, dan
10.000 meter. Cara melakukan start berdiri adalah:
●     Saat ada aba-aba, pelari maju lalu meletakkan satu kaki di depan, biasanya kaki
kanan.
●     Condongkan badan ke depan dan jadikan kaki kanan sebagai tumpuan
●     Biarkan tangan rileks dan sikut sedikit dibengkokan. Fokus pandangan lurus ke
depan.
2.    Start Melayang
Jenis teknik start ini dilakukan dalam lari estafet oleh pelari kedua, ketiga, dan keempat.
Start melayang dilakukan dengan cara melayang yang artinya bila pelari telah
mendapatkan tongkat estafet, maka dia harus segera berlari untuk menuju ke pelari
seterusnya. Khusus untuk pelari keempat, dia harus berlari dengan cepat hingga
mencapai garis finish.
3.    Start Jongkok
Teknik start ini disebut juga crouching start dan dilakukan pada macam-macam lari
sprint atau jarak pendek. Start jongkok pun biasanya diberlakukan pada pelari pertama
dalam lari estafet. Yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik start ini adalah saat
terdengar aba-aba bersedia, maka pelari harus menuju garis start. Posisikan diri
dengan meletakkan kedua tangan di belakang garis start sembari mencondongkan
bahu sedikit ke depan. Kemudian bungkukan kepala sedikit agar posisi tubuh tidak
tegang.

Anda mungkin juga menyukai