Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LARI 100 METER

DI SUSUN OLEH:

Anisatun Nahbun

Dewiyana

Nanda putri apriliana

Saiful Hanafi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Sprint 100 M ini dapat diselesaikan

dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku

umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan Makalah PJOK yang berjudul Makalah Sprint 100 M ini. Dan

kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang

telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah

dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan

dalam penulisan Makalah Sprint 100 M ini sehingga kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan

dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah

SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Sprint

100 M ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.


LARI 100 METER

Lari 100 meter termasuk lari jarak pendek. Lari jarak pendek merupakan

semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau maksimal

sepanjang jarak yang harus ditempuh.

Lari jarak pendek dilombakan dalam kategori 100 meter, 200 meter, dan 400

meter. Sementara untuk lari jarak jauh, biasanya dipertandingkan dengan jarak

sepanjang 3 km sampai 10 km.

Selain itu, lari jarak pendek harus dilakukan dengan kekuatan dan kecepatan

penuh dari garis start hingga garis finish. Dalam kejuaraan lari, pemenang cabang

olahraga ini ditentukan dari catatan waktu tercepat.

Meski jarak yang ditempuh terbilang pendek, teknik berlari tetap harus

diperhatikan. Selain kecepatan, cara atau teknik dalam berlari juga menjadi satu di

antara pertimbangan.

Dengan teknik yang tepat tentu para pelari jarak pendek bisa meraih hasil yang

optimal ketika bertanding.

Teknik Lari Jarak Pendek

1. Teknik Start
Menurut (Purnomo 2007: 23), seorang pelari harus melakukan persiapan awal

sebelum berlari atau dinamakan start, tujuan utamanya adalah mengoptimalkan

pola lari cepat.

Ada tiga jenis teknik start dalam lari jarak pendek, yakni Start Pendek (Bunch

Start), Start Menengah (Medium Start), dan Start Panjang (Long Start).

2. Teknik Lari

Teknik ini digunakan oleh pelari untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan

dengan teknik berlari yang telah dipelajari. Ada dua tahap dalam berlari cepat, di

antaranya adalah:

* Fase Topang

Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Caranya dilakukan

dengan mendarat pada telapak kaki, lutut kaki topang bengkok harus minimal

pada saat amortisasi, kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut, dan mata kaki

dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.

Kemudian, kaki harus diayunkan naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.

* Fase Layang

Tujuan fase layang adalah memaksimalkan dorongan ke depan. Caranya

melakukan fase layang adalah sebagai berikut:

1. Mengayunkan lutut kaki, bergerak ke depan, dan ke atas.


2. Pada fase pemulihan, lutut kaki topang bengkok, irama ayunan lengan aktif

namun rileks.

3. Kemudian, kaki topang bergerak ke belakang.

3. Teknik Finish

Seorang sprinter harus melewati garis finish dengan cepat. Seorang pelari

dinyatakan finish jika beberapa bagian tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari

sisi terdekat garis finish.

Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis

finish pada lari jarak pendek atau sprinter, yaitu:

1. Mencondongkan dada, kemudian menjatuhkannya ke depan.

2. Salah satu bahu dijatuhkan ke depan.

4. Lari secepat mungkin hingga beberapa meter garis finish terlewati.

Aturan Perlombaan Lari 100 Meter


Lari Jarak Pendek (Sumber: Unsplash)

Induk organisasi atletik Internasional IAAF (International Amateur Athletic

Federation) membuat peraturan perlombaan yang dijadikan sebagai acuan untuk

perlombaan lari jarak pendek.

Aturan tersebut juga ikut dilaksanakan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh

Indonesia) di tingkat nasional. Berikut ini adalah aturan perlombaan untuk lari

jarak pendek:

1. Aturan Perlombaan

1. Garis start dan finish selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan.

Tepi garis start dan tepi garis finish terdekat menjadi ukuran jarak perlombaan.

2. Aba-aba yang digunakan untuk memulai lomba adalah “bersedia”, “siap” dan

“ya”, atau bunyi pistol.

3. Saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, semua peserta

lomba lari mulai berlari.

4. Peserta yang membuat kesalahan saat start diberikan peringatan maksimal tiga

kali.

5. Pada perlombaan besar lari jarak pendek dilakukan empat tahap, yaitu babak

pertama, babak kedua, babak semifinal, dan babak final.


6. Akan terjadi babak pertama jika jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap

heat berhak maju ke babak berikutnya.

2. Hal yang Dianggap Tidak Sah

Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek adalah:

* Melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali.

* Memasuki lintasan pelari lain.

* Mengganggu pelari lain.

* Keluar dari lintasan.

* Terbukti mengonsumsi obat-obatan terlarang.

3. Sarana dan Peralatan yang Digunakan

* Lintasan: perlombaan lari jarak pendek lebar lintasan yang digunakan berukuran

1,22 meter. Panjang lari menyesuaikan kategori yang diikuti oleh seorang pelari.

* Peralatan: beberapa peralatan penting yang digunakan dalam perlombaan lari

jarak pendek adalah sepatu spikes, stopwatch, bendera aba-aba, start block, dan

tiang finish.

Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal yang

dihasilkan oleh dorongan badan ke depan. Pada ajang olahraga internasional


seperti Olimpiade, nomor lari jarak pendek yang dilombakan adalah 100 meter,

200 meter, dan 400 meter. Juri lari jarak pendek Agar perlombaan bisa berjalan,

lari jarak pendek membutuhkan sarana dan prasarana, salah satunya adalah juri.

Berikut adalah peran dan tanggung jawab juri dalam lomba lari jarak pendek.

1. Starter

Starter yaitu petugas atau juri yang memberangkatkan pelari.

2. Recall Starter

Petugas yang mengecek atau mengabsen para pelari disebut recall starter.

3. Timer

Timer adalah juri yang bertugas mencatat waktu.

4. Pengawas lintasan

Pengawas lintasan adalah petugas yang berdiri di tempat tertentu dan bertugas

mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan atau pelanggaran.

5. Juri Kedatangan

Juri kedatangan adalah petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama

sampai terakhir dan menentukan ranking atau urutan kejuaraan.

6. Juri Pencatat Hasil


Juri pencatat hasil bertugas untuk mencatat hasil setelah pelari memasuki garis

finish.

Anda mungkin juga menyukai