Zohri spesialis lari jarak 100 meter walaupun terdapat 200 meter dan 400 meter sebagai alternatif lintasan yang
dilombakan pada lari jarak pendek. Berikut beberapa kajian pustaka perihal deskripsi teori hakikat lari jarak pendek
(sprint) 100 meter :
Dalam bukunya Yoyo Bahagia (2000:11) menyatakan bahwa lari termasuk dalam fase layang adalah gerakan tubuh
dimana kedua kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas dari tanah), berbeda dengan jalan dimana
kaki selalu kontak dengan bumi atau tanah.
● Mochamad Djuminar menerangkan seorang pelari akan melakukan frekuensi langkah yang dipercepat,
sehingga pada satu waktu kecenderungan badan melayang pada saat ia berlari. Artinya ketika kedua kaku
melayang setidaknya ada setu kaku yang menopang tanah. (Mochamad Djuminar A. Widya, 2004: 13)
Manfaat sprint
Pada Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 disebutkan
Aerobik, merupakan aktivitas olahraga yang dilakukan secara terus menerus dengan
intensitas rendah hingga sedang, seperti: jalan kaki, lari, bersepeda dan jogging.
Berbeda dengan anaerobik, aktivitas olahraga ini memerlukan intensitas tinggi
dengan energi secara cepat dalam waktu singkat, namun tidak dengan durasi yang
lama dan terus menerus.
Bagi seorang pelari profesional, terutama pada jarak pendek, mereka akan
menggunakan teknik-teknik khusus baik latihan Aerobik dan Anaerobik tadi. Teknik
latihan ini akan bermanfaat membentuk tubuh mereka agar kelak siap berlari dengan
cepat.
Analisa biomekanikal (metode mekanika dengan kajian struktur dan fungsi aspek
mekanika dari sistem biologi, pada tingkat dari seluruh organisme sampai organ, sel
dan organel sel) dari para pelari menunjukkan perubahan pada tubuhnya antara lain,
ketika melakukan gerakan-gerakan berlari adanya sudut yang besar dari lutut-lutut
mereka.
Disebutkan oleh (Riyadi, 1982), untuk meningkatkan kinerja dari seorang pelari
dibutuhkan pembentukan kekuatan dan tenaga otot yang maksimal,
Gambar cara sprint
Teknik start
sprint
Sebagai pelari pemula sebelum “start” diharuskan melakukan pemanasan tubuh terlebih
dahulu. Menurut (Purnomo 2007: 23) seorang pelari harus melakukan persiapan awal
sebelum berlari, itu dinamakan start, tujuan utamanya adalah mengoptimalkan pola lari
cepat.
Ada tiga macam teknik start dalam lari cepat atau lari jarak pendek, yaitu sebagai berikut:
Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan sejajar di
sebelah kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah,
keduanya diletakkan di belakang garis start.
Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri tetap berada di depan, lutut kaki kanan diletakkan
di sebelah kanan, sejajar dengan tumit kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari
tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
Start Panjang (Long Start). Seperti dua teknik di atas, Kaki kiri diletakkan di depan lutut
kaki kanan yang berada di belakang kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan
rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
Terdapat tiga urutan atau langkah-langkah teknik start lari jarak pendek dijelaskan Bompa
(1999), antara lain sebagai berikut :
Teknik lari sprint
“
a. Fase Topang
fase topang pada lari jarak pendek
Gambar : Ilustrasi fase topang dalam berlari cepat.
1 2 3
Perkembangan Meningkatkan Oksidasi Lemak Meningkatkan sintesis protein,
kekuatan otot atau pembakaran lemak perkembangan otot yang
maksimal tanpa lemak
4 2 2
Meningkatkan Memaksimalkan Meningkatkan sensitivitas
kapasitas aerobik, kemampuan insulin, baik untuk
tubuh jadi lebih serat otot latihan penyembuhan
bugar Diabetes
Teknik dasar sprint
Mencondongkan tubuh sedikit ke depan saat berlari, sudut kedua lengan sedikit
fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan searah.
Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan pada
depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah.