Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Lari Jarak Pendek

Atletik telah ada dari zaman dahulu. Berjalan, berlari, melempar


dan melompat adalah bentuk gerak yang dilakukan manusia dalam
kehidupannya semenjak dilahirkan. Atletik, terutama lari, sebagai
bentuk perlombaan telah dikenal sekitar tahun 1500 SM oleh bangsa
Mesir kuno dan bangsa purba sebelumnya. Marathon seorang pejuang
kesatria dari Yunani yang gugur setelah berperang adalah contoh yang
namanya diabadikan sebagai salah satu nomor lomba lari marathon yang
menempuh jarak 42.195 km.
Nomor lari pada cabang olahraga atletik dibagi menjadi tiga, yaitu; lari
jarak pendek, lari jarak menengah dan lari jarak jauh. Lari jarak pendek
memiliki nomor lomba 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Lari jarak
pendek adalah nomor lari yang menggunakan kecepatan maksimal dari
mulai start sampai inish, dan menggunakan jenis pernapasan anerobik.
Pelari jarak pendek disebut sprinter dan jenis start yang digunakan adalah
start jongkok.

B. Sejarah Lari Jarak Pendek

Berdasarkan catatan sejarah, lari jarak pendek mulai muncul pada abad ke-7 SM atau pada
zaman Yunani Kuno serta berasal dari seorang prajurit Yunani Kuno. Pada saat itu, seorang
prajurit tersebut ingin mengumumkan kemenangan Yunani dari Persia dan ia pun berlalri
sambi membawa pesan untuk menyampaikan kepada sang Raja.

Namun, tanpa diduga, setelah menyampaikan pesan atas kemenangan tersebut kepada sang
Raja, beliau meninggal dunia. Sang raja yang mendengar kabar itu ingin memberikan
penghormatan atas kematian prajurit tersebut dengan cara menyelenggarakan lomba lari jarak
pendek.

Zaman yang terus berkembang membuat lari jarak pendek semakin dikenal oleh masyarakat
dunia. Hingga pada akhirnya, di tahun 1912 ada sebuah organisai yang menaungi olahraga
atletik lari jarak pendek, yaitu IAAF (International Association of Athletics Federation). Saat
ini, sudah sekitar 212 negara sudah menjadi anggota IAAF.

C. Manfaat Lari Jarak Pendek

Tidak hanya manusia, bahkan hewanpun memanfaatkan lari sebagai cara tercepat bergerak
menggunakan kaki. Pada satu waktu gerakan lari semua kaki tidak menginjak tanah, dalam
istilah olahraga sebagai gerakan tubuh (gait). Lari adalah salah satu bentuk latihan aerobik
dan anaerobik.

Pada Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 disebutkan Aerobik,
merupakan aktivitas olahraga yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas rendah
hingga sedang, seperti: jalan kaki, lari, bersepeda dan jogging. Berbeda dengan anaerobik,
aktivitas olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dengan energi secara cepat dalam waktu
singkat, namun tidak dengan durasi yang lama dan terus menerus.
Bagi seorang pelari profesional, terutama pada jarak pendek, mereka akan menggunakan
teknik-teknik khusus baik latihan Aerobik dan Anaerobik tadi. Teknik latihan ini akan
bermanfaat membentuk tubuh mereka agar kelak siap berlari dengan cepat.

Jenis Lari Jarak Pendek

Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 meter, lari 200 meter, lari 400 meter. Pelari jarak
pendek biasa disebut dengan sprinter.

Untuk mendapatkan hasil terbaik pada lari jarak pendek, maka seorang sprinter harus
mempunyai jenis otot fast twist, kekuatan, koordinasi, teknik, kelentukan dan daya tahan
kecepatan.

Dikutip dari buku "Dasar-dasar Atletik" oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo,
ada tiga teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pelari jarak pendek, yaitu: teknik awalan
(start), teknik berlari, dan teknik memasuki garis akhir (finish).

A. Teknik Lari Jarak Pendek Awalan (Start)

Teknik awalan biasa disebut juga dengan teknik start, yaitu suatu persiapan awal seorang
pelari sebelum melakukan gerakan berlari yang bertujuan untuk mengoptimalkan pola lari
cepat.
Berdasarkan jenis dan dan fungsinya, start dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: start
jongkok (crouching start), start melayang (flying start), dan start berdiri (standing start). Start
jongkok digunakan untuk lari jarak pendek.

Untuk start jongkok sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu start pendek (bunch start),
start menengah (medium start), dan start panjang (long start).

B. Teknik Lari Jarak Pendek Saat Berlari

Dalam lari jarak pendek, terdapat dua tahap untuk menghasilkan teknik berlari cepat, yaitu:
fase topang dan fase melayang. Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat
menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.

Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Adapun teknik fase topang adalah

Mendarat pada telapak kaki


Lutut kaki topang bengkok harus minimal saat amortisasi; kaki ayun adalah dipercepat.
pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat
bertolak
Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal
Sementara itu, fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk
mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Adapun teknik
fase layang adalah
Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah
panjang langkah)
Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif namun rileks
Kaki topang bergerak ke belakang (untuk memperkecil gerak menghambat pada saat sentuh
tanah).
Tugas dikerjakan dikertas lembar dan dikumpul.
1. Apa yang kalian ketahui tentang lari jarak pendek !
2. Sebutkan macam-macam Teknik start dalam lari jarak pendek
3. Sebutkan apa saja nomor lari dalam lari jarak pendek!
4. Jelaskna Teknik awalan start pada nomor lari jarak pendek !
5. Jelaskan Teknik lari jarak pendek saat berlari !

Anda mungkin juga menyukai