Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Atletik Dasar ( Lempar Lembing )

Oleh :
Nama : Laila Safitri
NIM : 0400921

PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


STKIP AGAMA HINDU SINGARAJA
TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karuniaNya saya dapat menyelesaikan Makalah “Atletik Dasar” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai “Lempar Lembing“ dengan benar. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini.Sekian dan terima kasih.

Penulis

Daftar isi
KATA PENGANTAR .........................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................2
1.3 TUJUAN .................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN LEMPAR LEMBING ..................................................................3
2.2 SEJARAH LEMPAR LEMBING ..........................................................................3
2.3 PERATURAN LEMPAR LEMBING ....................................................................3
2.4 TEKNIK LEMPAR LEMBING .............................................................................4
2.5 SPESIFIKASI ALAT DAN LAPANGAN ...........................................................5
2.6 SESIN DISKUSI .....................................................................................................5
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................7
KESIMPULAN ..............................................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of Sports yaitu
sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini merupakan olahraga pertama
kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dan Dapan (3: 2011). Olahraga ini sangat
terkenal pada masa kejayaanya, dimulai dari negara Yunani, negara–negara dibenua
Eropa sampai Amerika dan seluruh dunia, masyarakat sangat antusias dan bersemangat
dalam memainkanya. Dalam Olimpiade, atletik merupakan cabang olahraga yang
memperebutkan banyak medali, hal ini muncul karena atletik mempunyai cabang
olahraga yang banyak, terdiri dari 4 nomor yaitu; jalan, lari , lempar dan lompat. Dari
tiap-tiap nomor tersebut di dalamnya terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Untuk
nomor lari terdiri dari: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari
gawang, lari sambung dan lari lintas alam. Nomor lompat meliputi lompat jauh, lompat
tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi lempar cakram,
lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil. Seiring dengan berkembangnya zaman,
olahraga atletik mulai kurang diperhatikan masyarakat. Ini dapat kita perhatikan dalam
hal jumlah penonton yang mulai berkurang antusiasmenya untuk melihat perlombaan
atletik, bahkan dalam setiap perlombaan atletik yang ada di dalam stadion hanya ada atlet
itu sendiri dan para official. Ini berbanding terbalik dengan olahraga Sepak bola yang
disetiap kursi stadion dipenuhi oleh suporter baik laki–laki maupun 15 perempuan,
dimana setiap pemain sepakbola bisa dihafal dan dikenal oleh masyarakat sementara
untuk atletik kurang begitu dikenal dikalangan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian lempar lembing
2. Sejarah lempar lembing
3. Peraturan dalam lempar lembing
4. Teknik dalam lempar lembing
5. Spesifikasi alat dan lapangan
6. Sesi diskusi
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahi pengertian lempar lembing
2. Untuk mengetahui sejarah lempar lembing
3. Untuk mengetahu peraturan lempar lembing
4. Untuk mengetahui teknik lempar lembing
5. Untuk mengetahui spesifikasi alat dan lapangan
6. Untuk membahas materi yang belum dimengerti

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lempar Lembing


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian lempar lembing mengacu pada
pengertian kata "lempar" dan "lembing". Maka dapat diartikan jika pengertian lempar
lembing adalah aktivitas olahraga yang dilakukan dengan membuang jauh-jauh lembing atau
tombak. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), lempar lembing atau yang dalam Bahasa
Inggris disebut sebagai javelin throw adalah salah satu cabang olahraga atletik yang
dilakukan dengan melempar tombak sejauh mungkin.

2.2 Sejarah Lempar Lembing


Kegiatan lempar lembing sering kali dilakukan oleh manusia pada zaman kuno untuk berburu
binatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia juga menggunakan lembing ini
untuk berperang. Sebelum dijadikan sebagai olahraga, kegiatan lempar lembing ini lebih
digunakan untuk beraksi dan melindungi diri. Setelah berabad-abad kemudian, lempar
lembing dijadikan olahraga seperti sekarang.
Lempar lembing ini sudah diperkenalkan sejak olimpiade pada masa kuno sebagai bagian
dari Pentathlon pada 708 SM. Selanjutnya olahraga ini juga muncul di Jerman dan Swedia
pada tahun 1870-an. Lalu olahraga lempar lembing ini secara resmi menjadi bagian dari
cabang atletik pada olimpiade modern sejak tahun 1908 (pria) dan tahun 1932 (wanita).
Selain itu ada dua perkembangan yang telah memengaruhi perkembangan dari olahraga
lempar lembing ini. Yang pertama adalah menggunakan cakram sebagai alat putaran untuk
melempar. Metode tersebut menghasilkan jarak yang baik untuk melempar, namun metode
tersebut juga sering dilarang. Yang kedua adalah aturan agar atlet tidak membelakangi arah
lemparan.

2.3 Peraturan Lempar Lembing


1. Tidak diperbolehkan menggunakan taping untuk merekatkan dua atau lebih jari yang
membantu atlet dalam melempar, termasuk untuk penggunaan sarung tangan.
2. Setiap atlet hanya memiliki waktu satu menit untuk melakukan lemparan. Jika
mencapai 15 detik terakhir dan atlet belum melempar, wasit akan mengibarkan
bendera kuning sebagai peringatan. Jika melebihi batas waktu, poin atlet tidak akan
dihitung.
3. Selama melakukan ancang-ancang, atlet harus tetap berada dalam area landasan.
Dilarang untuk menyentuh sela-sela atau tanah yang berada di luar landasan.
4. Atlet harus melempar lembing ke bagian atas lengan lempar dan tidak boleh melewati
garis batas lengkungan lemparan.
5. Pelanggaran terjadi jika pelempar berputar sepenuhnya sehingga bagian punggung
mengarah ke area pendaratan lembing. Atlet tidak boleh memutar badan pada tahap
apapun sampai lemparan dan pendaratan selesai.
6. Lembing harus mendarat dalam area pendaratan dan hanya perlu membuat tanda pada
permukaan tanah, tidak perlu hingga menempel atau melubangi rumput.
7. Atlet umumnya akan melakukan tiga kali percobaan melempar lembing dalam sebuah
kompetisi. Pada beberapa kasus, atlet bisa melakukan hingga enam kali percobaan.
8. Wasit akan menentukan pemenang dengan kriteria lemparan yang sah dan
memperoleh jarak terjauh.

2.4 Teknik Lempar Lembing


A. Teknik Memegang Lembing
Ada tiga gaya pegangan lempar lembing yang berbeda, yakni gaya Amerika, gaya Finlandia,
dan gaya penjepit atau tang. Apabila baru memulai olahraga ini, cobalah setiap gaya dalam
memegang lembing untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Hal yang terpenting adalah lembing harus Anda letakkan secara horizontal pada bahu, dengan
telapak tangan menghadap ke atas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing teknik
memegang lembing.
1. Gaya Amerika (American grip). Teknik pegangan paling umum yang bisa Anda
lakukan dengan memegang lembing dengan bagian tali di antara ibu jari dan jari
telunjuk. Telapak tangan dan sisa jari lainnya menggenggam seperti biasa.
2. Gaya Finlandia (Finnish grip). Hampir mirip seperti gaya Amerika, namun Anda
perlu mengulur jari telunjuk agak ke belakang untuk kontrol. Sementara untuk
mencengkram bagian tali Anda lakukan dengan ibu jari dan jari tengah.
3. Gaya penjepit (V-grip). Biasa disebut sebagai gaya tang, karena Anda akan menjepit
lembing di antara jari telunjuk dan jari tengah. Sementara, ibu jari, jari manis, dan jari
kelingking memegang santai lembing.

B. Teknik membawa lembing


 Mulailah dengan memegang lembing di atas bahu, dengan posisi siku harus
mengarah ke depan. Kemudian arahkan ujung lembing ke arah area lemparan
dengan kemiringan sekitar 40 derajat.
 Saat melakukan langkah pertama, posisikan pinggul Anda tegak lurus dengan
area target. Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum
melempar, sementara atlet bisa melakukan 13 hingga 18 kali langkah.
 Selama berlari, pastikan Anda pertahankan posisi lembing seperti pada
gerakan awal.
 Jika telah mencapai langkah terakhir, putar kaki yang berlawanan dengan
tangan Anda yang memegang lembing dan arahkan pinggul ke target Anda.
 Lakukan gerakan kaki menyilang, sambil menarik lembing ke belakang.
Posisikan badan condong ke belakang sambil meluruskan lengan dan bahu
untuk bersiap melempar.

C. Teknik Melempar Lembing


 Setelah meluruskan kedua lengan dan tubuh condong ke belakang, tetap
pertahankan pandangan Anda ke area target.
 Gunakan kaki yang berada di depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki
Anda yang lainnya. Pindahkan berat badan Anda ke depan sambil bersiap
untuk melemparkan lembing.
 Pada saat bersamaan, dorong lengan yang memegang lembing ke atas dan ke
depan. Lepaskan lembing saat tangan berada di depan kaki tumpuan atau di
puncaknya.
 Lempar sekuat-kuatnya dan jaga keseimbangan tubuh setelah melempar
lembing.
2.5 Spesifikasi Alat dan Lapangan
International Association of Athletics Federations (IAAF) menentukan sejumlah aturan
terkait peralatan lembing dan lapangan pertandingan pada Olimpiade dan turnamen atletik
lainnya. Beberapa peraturan lempar lembing tersebut antara lain sebagai berikut :

 Spesifikasi lembing. Lembing merupakan tombak dari kayu atau logam dengan ujung
logam yang tajam, serta sebuah pegangan tali padanya. Bobot lembing setidaknya 800
gram dengan panjang 2,6-2,7 m untuk pria dan bobot minimal 600 gram dengan
panjang 2,2-2,3 m untuk wanita.
 Landasan lempar lembing. Tempat untuk melakukan awalan minimal berjarak 30 m,
tetapi pada beberapa kondisi panjang bisa menjadi 36,5 m. Lebar landasan adalah 4 m,
dengan lengkungan lemparan yang berupa garis memiliki radius 8 m sebagai batas
akhir sebelum melemparkan lembing.
 Area pendaratan lembing. Sektor pendaratan ditandai dengan busur pada lapangan
rumput dengan sudut 28,96 derajat.

2.6 Sesi Diskusi


1. Made Suarnatha
Apa saja yang membuat pemain didiskualifikasi?
 Membuang waktu
 Lembing menyentuh tanah diluar lingkaran
 Lembing tidak dipegang pada tempat pembalutnya
 Keluar dari garis lempar
 Ujung lembing tidak menyentuh tanah
 Lembing tepat jatuh diluar area lemparan
2. Ni Kadek Ayu Darmiasri
Kesalahan apa yang sering terjadi saat melakukan lempar lembing?
 Tidak menjaga keseimbangan
 Saat berlari lembing dibiarkan
 Kecepatan berlari tidak teratur
 Lembing lepas tidak melewati atas pundak sebelah kanan
3. I Kadek Agus Ariasa
Apa saja yang harus diseimbangkan untuk memaksimalkan lemparan?
 Menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh kedepan
 Menyelaraskan kecepatan gerak badan setelah melempar
 Menyelaraskan gerakan setelah melempar
 Fokus
 Teknik
4. Ida Ayu Kadek Mayoni
Dalam lempar lembing apakah ada cidera yang kemungkinan terjadi?
 Ada seperti keseleo pergelangan kaki, cidera lutut, cidera paha, cidera bahu,
cidera siku, cidera punggung, dan cidera kepala
5. Ketut Perdi Arya Perdana
Apa tujuan dari gerak ikutan olahraga lempar lembing?
 Membantu kekuatan otot
6. I Made Adi Arimbawa
Berapa lebar lilitan tali pegangan atlet laki-laki dan perempuan
 Laki-laki : 15-16cm
 Permuan : 14-15cm

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, makan dapat disimpulkan bahwa :
Lempar lembing lembing adalah aktivitas olahraga yang dilakukan dengan membuang jauh-
jauh lembing atau tombak. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), lempar lembing atau
yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai javelin throw adalah salah satu cabang olahraga
atletik yang dilakukan dengan melempar tombak sejauh mungkin. Dalam permainan lempar
lembing, diperlukan penguasaan berbagai teknik untuk mecapai hasil yang maksimal dan
sesuai harapan, yakni meraih lemparan sejauh mungkin. Selain itu, juga terdapat beberapa
ketentuan yang harus dipatuhi dan hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak terdiskualifikasi
atau kalah.

Anda mungkin juga menyukai