Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

HAKIKAT KEBAHASAAN

DOSEN PENGAMPU

Siti Mutmainah, S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH

Faris Candra Mulyawan

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM TELEVISI & FILM

2022/2023
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Selain sebagai alat komunikasi juga
sebagai lambang identitas suatu bangsa. Bahasa di Negara kita yang kita gunakan sehari-hari adalah
Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sangatlah penting penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai alat komunikasi antar warga yang satu dengan yang lain. Bahasa Indonesia juga merupakan
bahasa nasional yang mana setiap warga wajib mengetahuinya dan Bahasa Indonesia juga
merupakan bahasa persatuan Negara kita.

Maka dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai apa hakikat bahasa, dan semoga
pembaca dapat menjadi tahu akan hakikat bahasa itu selain sebagai alat komunikasi, dan sebagai
simbol nasionalisme bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bahasa ?

2. Apakah pengertian hakikat bahasa itu ?

3. Apa ciri hakikat bahasa ?

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa

Dalam beberapa abad, para linguistik dan psikolog telah berusaha mendefinisikan istilah
bahasa verbal. Diantara definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bahasa adalah suatu sistem komunikasi menggunakan bunyi yang diucapkan melalui organ ujaran
dan di dengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta menggunakan pemrosesan simbol-
simbol vokal dengan makna konvensial secara arbitrer. (Pei dalam Brown,1987:4).

2. Bahasa adalah seperangkat sistem simbol linguistik yang digunakan di dalam suatu kebiasaan yang
sama oleh sejumlah orang yang memungkinkan orang berkomunikasi dan dapat di mengerti antara
satu dengan yang lain. (Random House Dictionary of the English Language, dalam Brown, 1987:4).

3. Bahasa adalah sebuah sistem simbol vokal yang arbitrer dan digunakan untuk komunikasi manusia
(Wardhaugh dalam Brown, 1987:4).
Ada berbagai macam cara manusia dalam berbahasa yang sering dilakukan, diantaranya :

1. Bahasa Diam, yaitu berkomunikasi di mana lawan bicara menanggapi dengan cara diam.

2. Bahasa tanda, yaitu komunikasi dengan menggunakan tanda-tanda. Bahasa ini banyak digunakan
oleh para polisi lalu lintas.

3. Bahasa kode, yaitu cara berkomunikasi dengan menggunakan isyarat. Contohnya : dalam bangsa
Indonesia, dengan menganggukkan kepala berarti setuju, dan menggelengkan kepala berarti tidak
setuju.

4. Bahasa kontak, yaitu cara berkomunikasi dengan cara menyinggung anggota tubuh dengan lawan
bicara.

5. Bahasa simbol, yaitu bahasa yang disimbolkan. Lawan komunikasi dapat memahami dengan
mengamati simbol yang digunakan oleh komunikator.

6. Bahasa verbal, yaitu komunikasi antar partisipan dengan cara menggunakan organ-organ atau
lambang-lambang verbal.

B. HAKIKAT BAHASA

Menurut teori struktural, bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu sistem tanda arbiter yang
konvensional. Berkaitan dengan ciri sistem, bahasa bersifat sistematik dan sistemik. Bahasa bersifat
sistematik karena mengikuti ketentuan-ketentuan atau kaidah yang teratur. Bahasa juga bersifat
sistemik karena bahasa itu sendiri merupakan suatu sistem atau subsistem-subsistem. Misal,
subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistme sintaksis, subsistem semantik, dan subsistem
leksikon.

Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai
tanda-tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat dipahami.

Hakikat bahasa menurut Hari Murti Krida Laksana dalam kamus linguistik edisi ketiga adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Menurut H. Douglas Brown dalam bukunya Henry Guntur Tarigan “pengajaran pragmatik”
menyebutkan hakikat bahasa sebagai suatu sistem yang sistematis juga untuk sistem generative,
seperangkat lambang-lambang atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Abdul Chair dan Leonie Agustine meneybutkan hakikat bahasa dalam buku “pragmatic :
perkenalan awal” yaitu sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang
berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan.

Disamping itu, menurut A.S. Hornby (1996) dalam Oxford advenced Learne’s dictionary, menyatakan
bahasa adalah sistem bunyi dan kata yang digunakan manusia untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaannya.
Berdasarkan definisi bahasa dari Krida Laksana dan dari beberapa pakar lain, maka dapat
disebutkan ciri-ciri atau sifat yang hakiki dari suatu bahasa, ciri atau sifat itu antara lain sebagai
berikut :

1. Bahasa sebagai sistem.

Maksudnya bahwa bahasa tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen teratur dan menurut
pola tertentu.
Contohnya :

Saya = sistematis dan memiliki makna

Yasa = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

Aasy = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

2. Bahasa sebagai lambang.

Lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk, yang berupa satuan-satuan bahasa seperti
kata atau gabungan kata.
Contohnya :

Bendera merah putih

Merah = berani

Putih = suci

3. Bahasa adalah bunyi.

Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud dengan bunyi
pada bahasa atau termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan dihasilkan alat ucap manusia.
Contohnya :

Bunyi teriakan, batuk, bersin, dan yang lainnya.

4. Bahasa itu bermakna.

Bahasa adalah sistem lambang. Oleh karena itu lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep,
ide atau pikiran. Maka, dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna
Contohnya :

Kuda = berkaki empat, binatang peliharaan, sebagai alat transportasi.

5. Bahasa itu arbitrer.

Arbitrer adalah sembarang, sewenang-wenang, mana suka, berubah-ubah. Maksudnya adalah tidak
ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud
lambang tersebut. Misalnya kita tidak bisa menjelaskan hubungan antara lambang bunyi (air) dengan
benda yang dilambangkan yaitu benda air yang diapakai.
Contohnya :
Kuda yang disebut oleh orang.

6. Bahasa itu konvensional.

Hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer tetapi penggunaan lambang
tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional.
Contohnya :

Semua masyarakat jawa menyebut pesawat dengan sebutan kapal terbang.

7. Bahasa itu bersifat produktif.

Maksudnya adalah walaupun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang
jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski
secara relatir, sesuai dengan yang berlaku pada bahasa itu.
Contohnya :

galau, alay, lebay.

8. Bahasa itu unik.

Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Artinya setiap
bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contohnya :

Bahasa banjar berbeda dengan bahasa jawa.

9. Bahasa itu universal.

Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa itu berupa ujaran,
maka ciri universal dari bahasa yang paling umu adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa
yang terdiri dari vokal dan konsonan.
Contohnya :

I love you dengan Aishiteru.

10. Bahasa Itu dinamis.

Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat
kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah. Karena itulah bahasa disebut dinamis.
Contohnya :

Download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah.

11. Bahasa itu manusiawi

Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia hanya milik manusia saja dan hanya digunakan
oleh manusia.
BAB III. PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Bahasa adalah suatu sistem komunikasi
menggunakan bunyi yang diucapkan melalui organ-organ ujaran dan didengar di antara anggota-
anggota masyarakat, serta menggunakan pemrossesan simbol-simbol vokal dengan makna
konvensional secara arbitrer. (Pei dalam Brown, 1987:4).

Hakikat bahasa antara lain :

1. Bahasa sebagai sistem.

2. Bahasa sebagai lambang.

3. Bahasa sebagai bunyi.

4. Bahasa itu bermakna.

5. Bahasa itu arbitrer.

6. Bahasa itu konvensional.

7. Bahasa itu bersifat produktif.

8. Bahasa itu unik.

9. Bahasa itu universal.

10. Bahasa itu dinamis.

11. Bahasa itu manusiawi.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai