Anda di halaman 1dari 18

BAHASA DAN BERBAHASA

Mata Kuliah Psycholinguistics

Dosen : Dr. Oom Rohmah Syamsudin

Disusun Oleh :

SAVISTA HAKIM 20197470071


IRVANSYAH 20197470066
SUSI LAWATI 20197470160
TITIS AGENG WICAKSONO 20197470103
IRFAN S. 20197470106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA

Psikolinguistik | 1
PEMBAHASAN

1. HAKIKAT BAHASA

Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan / perasaan

dengan memakai tanda – tanda, bunyi – bunyi, gesture yang berkaitan dengan

mimic atau tanda – tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat

dipahami. Bahasa terdiri dari kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing dari

kata mempunyai makna, yakni hubungan abstrak antara kata sebagai lambang

dengan objek atau konsep yang diwakili oleh kumpulan kata atau kosakata itu,

oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis atau menurut urutan abjad dan disertai

dengan penjelasan artinya serta kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.

Berikut beberapa pengertian bahasa menurut para ahli :

1. Harimurti Kridalaksana

Bahasa iadalah sistem bunyi bermakna yang digunakan untuk komunikasi

oleh kelompok manusia.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota

suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, serta

mengidentifikasikan diri.

3. Finoechiaro

Bahasa yakni sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua

orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari

sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.

Psikolinguistik | 2
4. Carol

Bahasa ialah sistem bunyi atau urutan bunyi vokal yang terstruktur yang

digunakan atau dapat digunakan dalam komunikasi internasional oleh

kelompok manusia dan dengan lengkap digunakan untuk mengungkapkan

sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia.

5. I.G.N. Oka dan Suparno

Bahasa yakni sistem lambang bunyi oral yang arbitrer yang digunakan oleh

sekelompok manusia atau masyarakat sebagai alat komunikasi.

6. Kamus Linguistik

Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

anggota suatu masyarakat untuk kerja sama, berinteraksi dan

mengidentifikasikan diri..

7. D.P. Tambulan

Bahasa ialah untuk memahami pikiran dan perasaan, dan menyatakan

pikiran dan perasaan

8. H.G. Brown

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi dengan menggunakan bunyi

yang diucapkan melalui organ-organ ujaran dan didengar di antara anggota-

anggota masyarakat, dan menggunakan pemrosesan simbol-simbol vokal

dengan makna konvensional secara arbitrer.

Ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa ialah:

1. Bahasa sebagai system

Maksudnya bahwa terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen

teratur dan menurut pola tertentu.

Psikolinguistik | 3
Contohnya : bersistematis yaitu tersusun oleh polanya.

a. Saya = sistematis dan memiliki makna

b. Yasa = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

c. Aasy = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

2. Bahasa sebagai lambing

Lambang – lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa

satuan – satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.

Contohnya : Bendera merah putih

a. Merah = berani

b. Putih = suci

3. Bahasa adalah bunyi

Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang

dimaksud dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi

yang bukan dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.

Contohnya : Bunyi teriakan, bersin, batuk, dan lain – lain.

4. Bahasa itu bermakna

Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah system lambang , oleh karena

itu lambang – lambang itu mengacu pada suatu konsep , ide, atau pikiran, maka

dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Contohnya : kuda = berkaki empat binatang peliharaan sebagai alat

transportasi.

5. Bahasa itu arbitrer

Arbitrer adalah sembarang, sewenang – wenang, maka suka, berubah – ubah.

Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan

Psikolinguistik | 4
konsep atau pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak

bisa menjelaskan hubungan antara lambang bunyi (air) dengan benda yang

dilambangkan yaitu benda cair yang diapakai.

Contohnya : kuda yang disebut oleh orang

6. Bahasa itu konvensional

Telah kita bahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan

yang dilambangkan bersifat, arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut

untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional.

Contohnya: Semua masyarakat jawa menyebut pesawat dengan sebutan kapal

terbang.

7. Bahasa itu bersifat produktif

Maksudnya adalah walaupun unsur – unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan

unsur – unsur yang jumlahnya terbatas itu dpat dibuat satuan – satuan bahasa

yang jumlahnya tak terbatas, meski secara relattif, sesuai dengan yang berlaku

pada basa itu.

Contoh; Galau,alay lebay

8. Bahasa itu unik

Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang

lain. Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki

bahasa lain.

Contoh; Bahasa banjar berbeda dengan bahasa jawa.

9. Bahasa itu universal

Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa

itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah

Psikolinguistik | 5
bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahsa yang mempunyai bunyi bahasa yang

terdiri dari vocal dan konsonan.

Contoh; I love you dengan aishiteru

10. Bahasa itu dinamis

Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan

bermasyrakat kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga

ikut berbah, menjadi tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu

disebut dinamis.

Contoh; download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah

11. Bahasa itu bervariasi

Anggota suatu masyrakat beraneka ragam , ada yang berpendidikan ada yang

juga yang tidak, ada yang berpropesi sebagai dokter, petani,nelayan, dan

sebagainya. Oleh karena latar belakang dan lingkungan yang tidak sama maka

bahasa yang mereka gunakan bervariasi atau beragam.

Contoh; pedagang sate Madura dengan pedagang sate banjar menyebutkan kata

satenya berbeda. Pedagang Madura ( Te-Satte), sedangkan pedagang Banjar

(Sate).

12. Bahasa itu manusiawi

Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa

adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat

digunakan oleh manusia.

Contohnya : hanya di miliki oleh manusia.

Psikolinguistik | 6
2. ASAL USUL BAHASA

Karena hasil studi tentang asal usul bahasa dianggap tidak pernah memuaskan,

malah ada yang bersifat mitos dan main-main, maka pada 1866 Masyarakat

Linguistik Perancis pernah melarang mendiskusikan asal usul bahasa karena

hasilnya tidak pernah jelas dan hanya buang-buang waktu saja. Perhatian dan waktu

lebih baik dipusatkan untuk mengkaji bidang-bidang lain yang hasilnya jelas dan

tidak spekulatif, seperti bidang kedokteran, biologi, fisika, astronomi dan

sebagainya (Alwasilah, 1990: 1).

Namun demikian, terdapat beberapa teori tentang asal usul bahasa, di antaranya

bersifat tradisional dan mistis. Misalnya, ada yang beranggapan bahwa bahasa

adalah hadiah para dewa yang diwariskan secara turun temurun kepada manusia,

sebuah ungkapan yang sulit diterima kebenarannya secara ilmiah dan nalar logis.

Namun menurut Pei (1971: 12) pada Kongres Linguistik di Turki tahun 1934

muncul pendapat yang menyatakan bahwa bahasa Turki adalah akar dari semua

bahasa dunia karena semua kata dalam semua bahasa berasal dari giines, kata Turki

yang berarti “matahari”, sebuah planet yang pertama kali menarik perhatian

manusia dan menuntut nama. Kendati kebenarannya masih dipertanyakan banyak

kalangan, pendapat tersebut tidak berlebihan. Sebab, dari sisi penggunanya bahasa

Turki dipakai tidak saja oleh orang Turki, tetapi juga oleh masyarakat di negara-

negara bekas Uni Soviet, seperti Tajikistan, Ubekistan, Armenia, Ukraina, dan

sebagainya.

Sebuah hipotesis tentang teori bahasa yang didukung oleh Darwin (1809-1882)

menyatakan bahwa bahasa hakikatnya lisan dan terjadi secara evolusi, yakni

berawal dari pantomime-mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara,

Psikolinguistik | 7
larynk, hidung, vocal cord dan sebagainya secara reflek berusaha meniru gerakan-

gerakan tangan dan menimbulkan suara. Suara-suara ini kemudian dirangkai untuk

menjadi ujaran (speech) yang punya makna. Masih menurut Darwin kualitas bahasa

manusia dibanding dengan suara binatang hanya berbeda dalam tingkatannya saja.

Artinya, perbedaan antara bahasa manusia dan suara binatang itu sangat tipis,

sampai-sampai ada sebagian yang berpendapat bahwa binatang juga berbahasa.

“All social animals communicate with each other, from bees and ants to whales and

apes, but only humans have developed a language which is more than a set of

prearranged signals”. .

Bahasa manusia seperti halnya manusia sendiri yang berasal dari bentuk yang

sangat primitif berawal dari bentuk ekspresi emosi saja. Contohnya, perasaan

jengkel atau jijik diekspresikan dengan mengeluarkan udara dari hidung dan mulut,

sehingga terdengar suara “pooh” atau “pish”. Oleh Max Miller (1823-1900),

seorang ahli filologi dari Inggris kelahiran Jerman, teori ini disebut poo-pooh

theory, kendati Miller sendiri tidak setuju dengan pendapat Darwin (Alwasilah,

1990: 3).

Sebagian yang lain berpendapat bahwa bahasa awalnya merupakan hasil

imajinasi orang dengan melihat cara jenis-jenis hewan atau serangga tertentu

berkomunikasi. Misalnya, kumbang menyampaikan maksud kepada sesamanya

dengan mengeluarkan bau dan menari-nari di dalam sarangnya. Semut

berkomunikasi dengan antenenya.

Walau teori tentang asal mula bahasa masih kabur dan demikian beragam, dari

yang bersifat mitos, religius, mistis sampai yang agak ilmiah, menurut Hidayat

(1996: 29) secara garis besar terdapat tiga perspektif teoretik mengenai asal usul

Psikolinguistik | 8
bahasa yang bisa dipakai sebagai bahan diskusi ilmiah, yakni teologik, naturalis,

dan konvensional. Aliran teologik umumnya menyatakan bahwa kemampuan

berbahasa manusia merupakan anugerah Tuhan untuk membedakannya dengan

makhluk ciptaanNya yang lain. Dalam al Qur’an (2: 31) Allah dengan tegas

memerintahkan Adam untuk memberi nama benda-benda (tidak menghitung

benda). Para penganut aliran ini berpendapat kemampuan Adam untuk memberi

nama benda disebut tidak saja sebagai peristiwa linguistik pertama kali dalam

sejarah manusia, tetapi juga sebuah peristiwa sosial yang membedakan manusia

dengan semua makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Tak bisa dipungkiri bahasa

kemudian menjadi pembeda yang sangat jelas antara manusia (human) dengan

makhluk yang bukan manusia (non-human).

Tentu saja pendapat ini bersifat dogmatis dan karenanya tidak perlu dilakukan

kajian secara ilmiah dan serius tentang asal usul bahasa. Kehadiran bahasa diterima

begitu saja, sama dengan kehadiran manusia yang tidak perlu dipertentangkan.

Karena bersifat teologik, maka aliran ini terkait dengan keimanan seseorang. Bagi

yang beragama Islam perintah Allah kepada Adam di atas harus diterima sebagai

kebenaran, karena tersurat dengan jelas di dalam kitab suci al Qur’an. Sisi positif

aliran ini adalah kebenarannya bersifat mutlak, sehingga tidak perlu diperdebatkan

karena berasal dari Tuhan. Tetapi sisi negatifnya ialah aliran ini menjadikan ilmu

pengetahuan tentang bahasa tidak berkembang. Sebab, tidak lagi ada kajian atau

penelitian tentang asal usul bahasa. Padahal, penelitian merupakan aktivitas ilmiah

yang sangat penting untuk menjelaskan dan mencari jawaban atas berbagai

fenomena alam, sosial, dan kemanusiaan termasuk fenomena bahasa. Lebih dari itu,

penelitian merupakan aktivitas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak

Psikolinguistik | 9
pernah ada ilmu pengetahuan berkembang tanpa penelitian. Hampir semua ilmu

pengetahuan yang berkembang pesat dibarengi dengan kegiatan penelitian secara

intensif. Misalnya, ilmu-ilmu kedokteran, biologi, fisika, astronomi dan sebagainya.

3. FUNGSI – FUNGSI BAHASA

Pandangan Chaer, (2010:33) tentang fungsi bahasa, mencakup lima fungsi dasar,

yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan

fungsi entertainmen.

1. Fungsi ekspresi: bahwa bahasa alat untuk melahirkan ungkapan-ungkapan

batin yang ingin disampaikan seorang penutur kepada orang lain. Pernyataan

senang, benci, kagum, marah, jengkel, sedih, dan kecewa dapat diungkapkan

dengan bahasa, meskipun tingkah laku, gerak-gerik, dan mimik juga berperan

dalam pengungkapan ekspresi batin itu.

2. Fungsi informasi: fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada

orang lain.

3. Fungsi eksplorasi: penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara,

dan keadaan.Fungsi persuasi: penggunaan bahasa yang bersifat

mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu secara baik-baik.

4. Fungsi entertaimen: penggunaan bahasa dengan maksud menghibur,

menyenangkan, atau memuaskan perasaan batin.

Psikolinguistik | 10
4. STRUKTUR BAHASA

Untuk menganalisis sebuah Bahasa diperlukan konsep struktur dan system.

Struktur adalah hubungan antara unsur-unsur di dalam ujaran, misalnya fonem di

dalam kata, kata dengan kata di dalam frase, atau frase dengan frase di dalam

kalimat. Dan system yang berhubungan dengan unsur-unsur Bahasa pada satuan-

satuan ujaran.

Dalam linguistic generative transformasi struktur sama dengan tata Bahasa.

Dalam pelaksanaan Bahasa itu, terdiri atas struktur luar dan struktur dalam.

a. Tata Bahasa, adanya pengetahuan pada pemahaman kalimat-kalimat yang

didengar ataupun kalimat-kalimat bahasanya.

b. Struktur-dalam dan struktur-luar, kedua struktur ini memiliki peranan yang

berbeda. Struktur dalam merupakan struktur kalimat yang abstrak yang berada

di dalam otak. Dan struktur luar merupakan struktur kalimat yang telah

diucapkan.

c. Komponen Bahasa, memiliki tiga buah komponen, yaitu komponen sintaksis,

komponen semantic, dan komponenfonologi.

Secara garis besar struktur Bahasa ini menyangkut beberapa bidang yaitu :

morfologi, fonologi, sintaksis dan semantik.

a. Bidang Morfologi

Morfologi adalah bidang ilmu yang membicarakan morfem serta bagaimana

morfem itu dibentuk menjadi kata. Morfem adalah bentuklinguistik yang

paling kecil. Morfem Bahasa Indonesia dibedakan atas tiga golongan :

• Morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata, yaitu morfem bebas

seperti : makan, pergi, minum, dsb.

Psikolinguistik | 11
• Morfem yang tidak pernah berdiri sendiri, tetapi selalu terikat pada

morfem yang lain dan disebut imbuhan (afiks). Misalnya : me-, di-, pe-,

dsb.

• Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak pernah berdiri sendiri, tetapi

selalu terikat dengan morfem yang lain dalam ikatan suatu frase, klausa,

atau kalimat. Misalnya : siur pada simpang siur.

b. Bidang Fonologi

Fonologi merupakan salah satu bagian dari tatabahasa, yaitu bagian yang

mempelajari bunyi-bunyi Bahasa pada umumnya. Fonologi menyusun aturan-

aturan untuk menentukan dan membedakan fonem satu dengan fonem yang

lain serta bagaimana ia dapat berfungsi di dalam semantika Bahasa sehingga

komunikasi dengan Bahasa menjadi efektif. Dalam ilmu fonologi dikenal

adanya fonem, yaitu bunyi terkecil dari suatu Bahasa yang membedakan arti.

Misalnya : paying dan gayung. /p/ dan/g/ membentuk dua kata yang berbeda

dan mempunyai dua makna yang berbeda pula.

c. Bidang Sintaksis

Sintaksis adalah bagian dari tatabahasa yang mempelajari tentang proses

pembentukan suatu kalimat. Sebuah kalimat dapat diruntut dari struktur

grammatikalnya. Dalam ilmu sintaksis peranan tersebut dikategorikan dalam

subjek, predikat, objek, dan keterangan. Sebuah kalimat dinyatakan dapat

menjadi kalimat yang utuh secara grammatical jika minimal terdiri atas dua

fungsi, yaitu fungsi subjek dan fungsi predikat. Misalnya : saya makan

S P

Psikolinguistik | 12
d. Bidang Semantik

Semantik adalah ilmu yang mempelari tentang “Arti” sebuah

kalimat/perkataan. Ada dua kelompok besar dari pandangan ilmu semantik

yaitu teori referensi dan teori pengertian.

• Teori Referensi

Teori ini mempelajari kaitan antara kata dengan dengan objek atau benda

yang dirujuk. Misalnya: kata “celana” akan merujuk bunyi tersebut dengan

celana model apapun yang ada di dunia.

• Teori Pengertian

Teori pengertian mempelajari hubungan kata dengan konsepnya.

Misalnya: kata “celana” menimbulkan konsep tentang pakaian yang dipakai

sebagai padu padan dari atasan.

5. PROSES BAHASA

Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama

dengan kemampuan dan perilaku untuk berfikir, bercakap-cakap, bersuara ataupun

bersiul. Bebahasa merupakan kegiatan dan proses memahami dan menggunakan

isyarat komunikasi yang disebut bahasa.

Berbahasa merupakan gabungan dari dua proses yaitu proses produktif dan

proses reseptif. Proses produktif berlangsung pada diri sang pembicara yang

menghasilkan kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna. Sedangkan proses

reseptif berlangsung pada diri pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang

bermakna.

Psikolinguistik | 13
Proses rancangan bahasa produktif dimulai dengan enkode semantik yakni

proses penyusunan konsep, ide, atau pengertian. Kemudian dilanjutkan dengan

proses decode dramatikal yakni pemahaman bunyi itu sebagai satuan gramatikal.

Selanjutnya diteruskan enkode fonologi yakni penyusunan unsure bunyi dari kode

itu. Proses enkode ini terjadi pada otak pembicara.

Proses decode dimulai dengan decode fonologi yakni penerimaan unsure-unsur

bunyi melalui telinga pendengar. Kemudian dilanjutkan dengan proses decode

gramatikal yakni pemahaman bunyi itu sebagai satuan gramatikal. Lalu diakhiri

dengan decode semantic yakni pemahaman akan konsep-konsep atau ide-ide yang

dibawa oleh kode-kode tersebut. Proses decode ini terjadi pada otak pendengar.

Dari proses enkode dan decode ini terjadilah proses transmisi, proses transmisi

adalah proses pemindahan atau pengiriman kode-kode yang terdiri atas ujaran

manusia yang disebut bahasa. Proses ini terjadi antara mulut pembicara sampai ke

telinga pendengar. Proses enkode dan decode ini terangkum dalam proses

komunikasi.

De Saussure seorang linguis dari Swiss menyatakan bahwa proses bertutur atau

tindak bahasa itu merupakan rantai hubungan di antara dua orang atau lebih penutur

A dan pendengar B (Simanjuntak, 1987). Perilaku tuturan itu terdiri atas bagian

fisik yang terdiri atas mulut, telinga dan bagian dalam yaitu bagian jiwa atau akal

yang terdapat dalam otak bertibdak sebagai pusat penghubung. Jika A bertutur,

maka B mendengar dan jika B bertutur maka, A mendengar.

Apabila kita menguasai suatu bahasa, maka dengan mudah tanpa ragu ragu kita

dapat menghasilkan kalimat kalimat baru yang tidak terbatas jumlahnya. Teori

semacam itu merupakan teori Chomsky. Teori itu terutama menyangkut sepasang

Psikolinguistik | 14
pembicara yang ideal dalam suatu masyarakat bahasa, di mana kedua pembicara itu

mempunyai kemampuan yang sama. Penutur dan pendengar harus mengetahui

bahasanya dengan baik. Terjadinya proses komunikasi bahasa membutuhkan

interaksi dari bermacam macam faktor, yaitu kompetensi bahasa penutur dan

pendengar sebagai pendukung komunikasi tadi. Chomsky membedakan kompetensi

bahasa, yaitu pengetahuan penutur tentang bahasanya dan performansi yaitu

penggunaan bahasa (menghasilkan dan memahami kalimat kalimat dalam realitas).

Proses produksi kalimat itu pada hakikatnya bermula dari makna dan kemudian

pembicara mengantikannya dengan bunyi bahasa. Hal itu sejajar dengan

pemahaman makna yang bermula dari bunyi bahasa dan pendengar

menggantikannya dengan makna. Dalam menghasilkan kalimat atau tuturan, urutan

ketat antara tahap tahap semantik, sintaksis, dan fonetik tidak perlu harus ditaati.

Kadang kadang urutan itu bisa dilompati.

Dalam proses memahamii tuturan, sebenarnya telah terjadi proses mental

dalam diri pendengar. Pendengar tidak hanya secara pasif mendaftar bunyi bunyi

itu saja, tetapi ia secara aktif memproses dalam pikirannya. Ada tuturan yang

mudah dipahami dan ada pula tuturan yang sukar dipahami. Tuturan itu sukar bagi

pendengar apabila tuturan itu tidak sesuai dengan harapan kebahasaannya dan jauh

dari batas psikologis tertentu. Pendengar merekonstruksi secara aktif bunyi-bunyi

bahasa dan kalimat dalam keselarasannya dengan harapan, baik secara kebahasaan

maupun secara psikologis.

Psikolinguistik | 15
KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas, maka dapat sekiranya kita membuat kesimpulan :

1. Menurut kajian Abdul Chaer, bahasa itu satu system lambing bunyi yang bersifat

arbitrer yang digunakan oleh sekelompok masyarakat untuk berinteraksi dan

mengidentifikasikan diri. Jadi jelas didalam pengertian itu tersimpan hakikat dari

bahasa itu dan juga fungsinya.

2. Sedangkan asal-usul bahasa terjadi karena bunyi manusia itu terjadi melalui getaran

yang diakibatkan tekanan arus udara yang keluar dari paru-paru berinteraksi dengan

dua buah pita suara di kerongkongan yang kemudian dibentuk di tempat-tempat

tertentu dan dimodifikasi dengan cara tertentu sehingga akhirnya keluar melalui

mulut atau hidung. Kami ambil kesimpulan ini juga berdasarkan pendapannya F.B

Condillac (Fisuf Perancis).

3. Fungsi bahasa mencakup lima fungsi dasar, yaitu fungsi ekspresi, fungsi informasi,

fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertainmen

4. Setiap bahasa memiliki struktur bahasanya sendiri. Ada beberapa yang sama atau

mirip namun tiap bahasa pasti memiliki khas masing-masing terkait struktur

bahasa. Misalnya struktur bahasa Indonesia dan bahasa Arab, ada sedikit kesamaan

namun keduanya berbeda. Akan tetapi, setiap bahasa tentu memiliki komponen

semantic, fonologi, dan gramatika.

5. Berbahasa merupakan gabungan dari dua proses yaitu proses produktif dan proses

reseptif. Proses produktif berlangsung pada diri sang pembicara yang menghasilkan

kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna. Sedangkan proses reseptif

berlanglung pada diri pendengar yang menerima kode-kode bahasa yang bermakna.

Psikolinguistik | 16
PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian bahasa menurut Douglas Brown!

2. Jelaskan maksud hakikat bahasa bahwa Bahasa itu unik!

3. Kapan tepatnya muncul asal-usul bahasa ?

4. Sebutkan teori-teori tentang asal-usul bahasa !

5. Menurut pandangan Chaer, bahasa memiliki 5 Fungsi. Jelaskan secara singkat 5

fungsi tersebut !

6. Apa yang dimaksud dengan bahasa sebagai fungsi eksplorasi dan berikan

contohnya !

7. Apakah struktur Bahasa mempengaruhi proses pemahaman suatu Bahasa?

8. Manakah yang paling menonjol dari morfologi, fonologi, sintaksis, dan semantik

yang paling menonjol dalam proses pemahaman berbahasa?

9. Proses berbahasa merupakan gabungan dari dua proses, sebutkan dan jelaskan dua

proses tersebut !

10. Jelaskan faktoe-faktor yang dibutuhkan dalam proses komunikasi !

Psikolinguistik | 17
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2015. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta. Rineka Cipta.

https://books.google.co.id/books?

id=YTFTDwAAQBAJ&pg=PT28&lpg=PT28&dq=struktur+bahasa+luar+dan+stru

ktur+dalam.Psikolinguistik&source=bl&ots=BwnHbnpS61&sig=ACfU3U1D2Lck

99L29VFrvPhBtbAXYLBXfw&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjEir2x6_oAhUijuY

KHZkoDE44FBDoATAAegQIChAB#v=onepage&q&=true

http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=2184

http://wacanalingustik.blogspot.com/2012/10/hakikat-bahasa.html

https://www.masterpendidikan.com/2019/11/pengertian-bahasa-dan-hakikat-bahasa-

menurut-para-ahli.html

Psikolinguistik | 18

Anda mungkin juga menyukai