Arranged By:
Group V and VI
Claas : 2 N
Lecturer: Dr. Phil. Merry Lapasau, M.A
Group V Group VI
1 Susianti Rosalina (20197470117) Harianto Arbi (20197470100)
2 Yustina anna Sri Utami (20197470151) Titis Ageng Wicaksono (20197470103)
3 Slamet Noegroho (20197470153) Siti Rohimah (20197470149)
4 Ulfa Rahma Dhini (20197470056) Irfansyah (20197470066)
Syifa Khoirunnisa Ismail
5 Susanti Wijaya (20197470117) (20197470045)
6 Imat Abdullah (20197470112) Farhan Azizy (20197470046)
7. Anah Herlina (20197470085) Nur Aulia (20197470079)
8. Erwan Hardani (20187479061) El Syifa Hasni (20197470105)
Kilir lidah (Slip of the tongue) merupakan suatu kesalahan berbahasa yang terjadi akibat
suatu kekeliruan dalam perencanaan produksi tuturan; yakni ketika pembicara ingin menuturkan
beberapa kata, frasa, atau kalimat, dan selama proses perencanaan berlangsung terjadi sesuatu
yang keliru sehingga produksinya tidak sesuai dengan perencanaannya (Jaeger,2005). Kilir lidah
merupakan suatu fenomena dalam produksi ujaran ketika pembicara “terkilir” lidahnya sehingga
kata–kata yang di produksi bukanlah kata yang dimaksudkan. Ketika penutur menyadari
kesalahan yang telah dibuat, biasanya mereka melakukan perbaikan, senyap sebentar,
membetulkan ucapannya, atau melanjutkan tuturannya lagi, atau terkadang membumbuinya dengan
komentar atas kekeliruan yang telah diucapkan tersebut.
Temukan paling sedikit 20 kilir lidah yang terjadi di saat pembacaan berita di media seperti
televisi atau radio atau ketika Anda berbicara dengan orang lain. Analisislah ujaran kilir lidah tersebut
mengenai bentuk kesalahan yang dibuat dan beri keterangan.
Contoh
2. A: Sandal sepite, eh… Bunyi /j / pada kata jepit Perseverasi (Perseverat ions)
sandal jepite terbawa ke belakang sehingga Kekeliruan ini kadang-
pintenan Bu? kata yang harusnya kadang disebut juga sebagai
diucapkan adalah jepit repetisi, yaitu kebalikan dari
menjadi sepit. antisipasi. Kalau pada
antisipasi
kekeliruan terjadi di muka,
pada perseverasi kekeliruan
terjadi pada kata yang di
belakang.
3. A: Bajunya di sinu yaaa…, Kata ‘sinu’ merupakan gabungan Campur Kata
eh di situ.” dari kata sini dan situ yang Penutur tergesa-gesa dalam
menunjukkan kilir lidah yang mengucapkan kalimat sehingga
tejadi secara tidak sengaja. terjadi Kilir lidah dengan
mencampur atau mengambil satu
atau sebagian suku dari kata
pertama dan sebagian suku dari
kata yang kedua.
4. Konteks: Dosen menjelaskan Suku kata /ra/ bertukar tempat Kekeliruan Asembling
di depan kelas dengan suku kata /ba/, jadi kata Kilir lidah terjadi tanpa disadari
A: Setelah melakukan yang seharusnya diucapkan karena kekeliruan produksi
perjalanan dari Jakarta – Surabaya menjadi Subaraya. ujaran atau suku kata yang
3
Subaraya ia kecapean. Biasanya hampir selalu yang dikeluarkan secara terbalik oleh
tertukar itu adalah konsonan penutur.
pertama dari suatu suku dengan
konsonan pertama dari suku lain.
5. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku Kekeliruan Asembling
sedang bertanya kepada kata, yaitu /cing/ dan /kir/. Jadi, Kilir lidah terjadi karena
ibunya. kata yang seharusnya diucapkan ketidak sengajaan (spontanitas)
kincir menjadi cingkir. penutur mengucapkan suku kata
A: Bunda, itu cingkir ya? secara terbalik.
Eh cingkir, …kincir.
6. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku kata, Kekeliruan Asembling
sedang berbicara kepada yaitu /cang/ dan /kil/ untuk kata Penutur tidak sengaja melakukan
ibunya. kancil kekeliruan ucapan dengan
membalikkan suku kata. Apabila
A: Bunda, nanti kalau bobok, tidak diingatkan oleh lawan
Bunda cerita cangkil yaaa. tuturnya, penutur tidak akan
menyadarinya.
7. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku kata, Kekeliruan Asembling
sedang berbicara kepada yaitu /kan/ dan /cir/ untuk kata Kilir lidah terjadi karena
ibunya. cangkir. penutur yang tidak menyadari
bahwa yang diucapkannya
A: Bun, nanti ke Tip-Top terbalik atau salah apabila tidak
Wawa mau naik kancir putar. diingatkan.
8. Konteks: Tuturan yang Kekeliruan pada seleksi semantik Kekeliruan Seleksi
diucapkan oleh seorang ibu umumnya berwujud kata yang Pemikiran penutur berbeda
rumah tangga yang memiliki utuh dan berasal dari medan dengan yang diucapkannya.
empat orang anak laki-laki. semantik yang sama, yaitu sama- Dalam memori penutur
Ketika ingin memanggil sama nama orang, seperti ‘yuri, tersimpan nama keempat
salah satu anaknya, dia Pono, Muji, dan Blumut.’ anaknya. Jadi, ketika memanggil
selalu menyebut nama salah satu nama anaknya,
keempat anaknya. penutur cenderung menyebut
semua nama keempat
A: Yur…, No…, Ji…, Mut… anaknya.Terkadang penutur juga
salah memanggil nama,
misalnya nama anak yang ingin
dipanggil adalah Yuri, tapi yang
keluar secara lisan adalah Muji.
9. Konteks: Tuturan yang Seleksi semantik yang keliru Kekeliruan Seleksi
diucapkan oleh seorang karena dalam memori otak Kilir lidah terjadi karena seleksi
kakak yang sedang menjadi penutur ada kata ‘kanan’ dan yang keliru. Saat itu sang kakak
penunjuk jalan ketika ‘kiri’ yang memiliki medan ingin mengatakan bahwa untuk
dibonceng oleh adiknya semantik sama. menuju ke tempat yang dicari
mengendarai sepeda motor. seharusnya berbelok ke arah
kanan, tetapi yang disampaikan
A: Kiriiiii…kiriiiii, piye secara lisan menjadi kiri.
to??? Lha iki kiri. Eh…, Mendengar petunjuk dari
maksute kanan. kakaknya, sang adik pun
langsung berbelok ke kiri, akan
4
A: How about your parents? showed the quantity of the object my fathers and my mothers· -s
B: Alhamdulilah, my fathers my fathers and my mothers is a in those
and my mothers are fine. singular noun which belong to the words and it was inappropriate.
speaker itself
20 Konteks: percakapan antara Terdapat kekeliruan kilir lidah Kekeliruan kilir lidah atau
guru dan siswa. asembling, yaitu terjadinya assembling ini disebabkan
perubahan dari kata [kelereng] karena pelafalan yang belum
Guru: “ Ini gambar apa menjadi [keleleng] dan kata sempurna.
anak-anak sekalian?” [gambar] menjadi [gambal]. Hal
ini dikarenakan adanya
Siswa: “Gambal keleleng pergantian bunyi
buk. Keleleng buk Keleleng (huruf) dari /r/ menjadi /l/.
buk.” Terdapat kata yang diucapkan
secara keliru, yakni pada saat
pengucapan kata [buk] yang
seharusnya adalah [bu].
21 Context: phone conversation In this section, the In this section, the
. speaker also in a hurry situation speaker also in a hurry situation
Boss: Have you sent the and little confused about what is and little confused about what is
data? send it as soon as she going to say. Then, the she going to say. Then, the
possible speaker say it repeated or stutter. speaker immediately repaired his
utterance when he realized that it
Secretary: Ok Sir!! I….I will was omitted or
…I will send it! uncompleted.
22 Konteks: Percakapan antara kesalahan pada huruf kedua, yang -perseverasi ( perseverations)
. dua orang seharusnya /B/ menjadi /T/ kekeliruan ini kadang disebut
sehingga kata yang harusnya juga sebagai repetisi, yaitu
A. Saya ini adalah anak itu diucapkan ibu menjadi itu . kebalikan dari antisipasi. Kalau
saya. pada antisipasi kekeliruan terjadi
B. Apa! Itu saya... dimuka pada perseverasi
A. Hehhe maaf. Mksd saya kekeliruan terjadi pada yang
ibu saya... dibelakang
23 Kontek "memberi nasehat Bunyi /S/ pada suku kata kedua Antisipasi
. kepada anak" diucapkan menjadi bunyi /L/ Penutur mengantisipasikan akan
munculnya suatu bunyi lalu
Ibu :Golok gigi sebelum bunyi itu diucapkan sebagai
tidur yah... ganti dari bunyi yang seharusnya
. between mom and daughter frasa tersebut yaitu Kata clear penggantian fitur distingtif [-
berubah menjadi glear dan blue vois] dengan [+vois]. Pada blue
Daughter: Mom, look the berubah menjadi plue dan plue kebalikannya, yakni
sky is glear and plue fitur distingtif [+vois] diganti
dengan[- vois].
Kepala – Kelapa
27 Kontek: MC disebuah acara Suku kata se-mi-nar berubah Terjadi kekeliruan pada dua suku
. menjadi se-ni-mar kata tersebut. Yaitu pertukaran
MC: Senimar ini konsosnan pertama dari suku
diselenggarakan oleh kata se-mi-nar dengan konsonan
yayasan……… pertama dari suku kata se-ni-mar
Seminar - Senimar
28 Kontek: seorang kepala Terjadi pertukaran tempat pada Contoh tersebut merupakan jenis
. sekolah berbicara di depan frasa tersebut yaitu kata pada dan kekeliruan kata. Pada umumnya
murid-muridnya hari yang susunan seharusnya orang menyadari bila telah
adalah pada hari berubah menjadi membuat kekeliruan seperti ini
Kepala sekolah: hari pada hari pada dan mengoreksinya. Akan tetapi,
ini kita akan melaksanakan kadang-kadang kekeliruan itu
upacara pengibaran bendera berlalu tanpa pembicara
merah putih… menyadarinya.
antar sekolah pada kata detik menjadi menit hal ini tidak hanya kekeliruan
yang disebabkan karena /detik/ yang terjadi apabila kata
Moderator: setiap peserta dan /menit/ tersimpan dalam bertukar tempat dalam sebuah
memiliki waktu 41 menit memori sebagai satuan ukuran kalimat. Akan tetapi, dalam hal
untuk menjawab pertanyaan waktu. ini adalah kekeliruan seleksi
yan diberikan, maksud saya kata dalam kaitannya dengan
adalah 41 detik untuk itu makna sehingga kata yang
setiap peserta diharapkan diujarkan bukanlah yang
dapat memaksimalkan waktu dimaksud. Selip lidah pada
yang sudah diberikan dengan kata /41 detik/ menjadi /41
baik menit/ merupakan jenis
kekeliruan seleksi semantik yang
/41 detik / - /41 menit/ berdampak pada kata yang
diujarkan. Hal ini dapat terjadi
karena /detik/ dan /menit/
tersimpan dalam memori sebagai
satuan ukuran waktu. Kekeliruan
dalam meretrif kata tersebutlah
yang menyebabkan terjadi
pertukaran kata yang disebut
selip lidah saat kata diujarkan.
35 Konteks: percakapan guru Pertukaran suku kata ru dengan Kekeliruan antisipasi. Maksud
. dan murid lu. dari kekeliruan antisipasi adalah
Suku kata kedua, yaitu ru pembicara mengantisipasi akan
Guru: alat music apa yang seharusnya huruf awal adalah munculnya suatu bunyi, lalu
paling kalian sukai? /r/ , tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
Murid: seluling bambu bu mengantisipasi adanya huruf /l/ ganti dari bunyi yang
maka kata tersebut menjadi seharusnya.
seruling bambu → seluling, bukan seruling.
seluling bambu
36 Kontek: percakapan anak Pertukaran suku kata bi dengan Kekeliruan antisipasi. Maksud
. remaja si. dari kekeliruan antisipasi adalah
Suku kata pertama, yaitu bi pembicara mengantisipasi akan
A: aku ingin membeli buku seharusnya huruf awal adalah munculnya suatu bunyi, lalu
tapi tidak punya cukup /b/ , tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
waktu karna senin sampai mengantisipasi adanya huruf /s/ ganti dari bunyi yang seharusnya
sabtu harus sekolah dan hari maka kata tersebut menjadi
minggu harus membantu ibu sisa, bukan bisa.
di rumah
B: Kamu sisa saja pulang
sekolah mampir ke toko
buku terlebih dulu sebelum
pulang ke rumah
Ibu: Kamu nanti beli kol, sayuran. inginkan. Hal ini dikarenakan,
maksud ibu, sawi, ya. manusia menyimpan kata
berdasarkan sifat-sifat kodrati
yang ada pada kata-kata itu.
Kekeliruan pada seleksi
semantik ini pada umumnya
berwujud kata yang utuh dan
berasal dari medan semantik
yang sama.
38 Kontek: seorang anak sedang Suku kata Je-ra-pah berubah Terjadi kekeliruan pada dua suku
. bercerita tentang pengalaman menjadi Je-pa-rah kata tersebut. Yaitu pertukaran
liburannya dari suku kata ke dua dari kata
Je-ra-pah dengan kata ke dua
A: “kemarin saya lihat dari suku kata Je-pa-rah.
jeparah itu lehernya panjang
sekali”.
39 “Bake my bike” > “take my Kata pertama seharusnya adalah Pembicara mengantisipasi akan
. bike” take, yakni, kata yang mulai munculnya suatu bunyi, lalu
dengan bunyi /t/. Akan tetapi, bunyi itu diucapkan sebagai
karena pembicara mengantisipasi ganti dari bunyi yang
akan munculnya bunyi /b/ pada seharusnya.
bike, maka bunyi /b/ ini dipakai
untuk menggantikan /t/ sehingga
muncullah kata bake.
40 “Pulled a tantrum” > Bunyi /p/ pada kata pulled Kekeliruan ini kadang-kadang
. pulled a pantrum terbawa ke belakang sehingga disebut juga sebagai repetisi,
yang harusnya tantrum menjadi yaitu kebalikan dari antisipasi.
pantrum. Kalau pada antisipasi kekeliruan
terjadi di muka, pada perseverasi
kekeliruan terjadi pada kata
yang di belakang.
41 Konteks : Menjawab Kata ‘benul’ merupakan Campur Kata
. pertanyaan saat talkshow di gabungan dari kata benar dan Penutur tergesa-gesa dalam
acara tv betul yang menunjukkan kilir mengucapkan kalimat sehingga
lidah yang tejadi secara tidak terjadi Kilir lidah dengan
Host : “Pasti lebih banyak sengaja. mencampur atau mengambil satu
aplikasi musik di atau sebagian suku dari kata
handphonemu” pertama dan sebagian suku dari
Guest Star : “Benul” kata yang kedua yang memiliki
Host : eh, benul lagi arti sama, yakni “Benar” dan
“Betul”.
42 Konteks : Membaca surat Kesalahan pengucapakan kata Kilir lidah ini merupakan
. yang berisi do’a. “dikabulkan” menjadi kekeliruan assembling
“dikalbukan” transposisi dimana penutur
A : “… Semoga setiap secara tidak sengaja
kalimat yang kau baca nanti menempatkan fonem “L” yang
akan dikalbukan oleh Tuhan” seharusnya setelah huruf “u”
menjadi di setelah huruf “a”
12
A: SAPREB
45 Konteks: pak Mahfud Md Kekeliruan ini secara sepontan di Kilir lidah ini di sebabkan
. ucapkan berkali kali, kata karena speaker mengucapkan
“Itu dapat menyesengrakan menyengsarakan berasal dari kata terlalu cepat, sehingga dari kata
rakyat” sengsara yang di tambah oleh “menyengsarakan” menjadi
beberapa imbuhan. Menjadi “menyesengrakan”.
“Saya ulang ya agar tidak di keliru sehingga terucap
tertawakan, “menyengsengrakan”
menyengsengsarakan rakyat”
Pengajar : bersyukur
50 A: where is the boy? Kata kedua seharusnya adalah Pembicara mengantisipasi akan
B: the boy shook a tower took, yakni, kata yang mulai munculnya suatu bunyi, lalu
dengan bunyi /t/. Akan tetapi, bunyi itu diucapkan sebagai
The boy took a shower – the karena pembicara mengantisipasi ganti dari bunyi yang
boy shook a tower akan munculnya bunyi /s/ pada seharusnya.
shower, maka bunyi /s/ ini
dipakai untuk menggantikan /t/
sehingga muncullah kata shook.
Begitupun kata shower yang
berubah menjadi tower
14
KESIMPULAN
Tuturan terjadi akibat gerakan alat ucap yang berkontraksi di sekitar mulut. Akan
tetapi, ketika bertutur seseorang seringkali melakukan kesalahan yang disebut dengan kilir
lidah (slip of the tongue). Kilir lidah bisa dikarenakan kekeliruan assembling.
Kekeliruan asembling adalah bentuk kekeliruan karena pemilihan kata yang sudah
benar hanya asemblingnya yang salah. Terdapat tiga macam kekeliruan yang terjadi pada
asembling. Yang pertama adalah kekeliruan transposisi yaitu kekeliruan ketika seseorang
memindahkan kata atau bunyi dari suatu posisi ke posisi yang lain. Yang kedua kekeliruan
antisipasi yaitu kekeliruan ini terjadi karena penutur mengantisipasi kata berikutnya sehingga
penutur salah menyebutkan bunyi yang seharusnya dan yang terakhir adalah preservasi yaitu
kekeliruan jenis ini berkebalikan dengan antisipasi. Kalau kekeliruan pada antisipasi terletak
di depan, maka pada preservasi kekeliruan terletak di belakang
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya dua macam senyapan, yaitu senyapan
karena pernapasan dan senyapan karena penutur mengalami keragu-raguan. Terjadinya
senyapan pada seseorang bisa disebabkan sikap grogi, tidak dan belum siap, takut melakukan
kesalahan, dan terlalu berhati-hati dalam berbicara. Untuk penyebab seseorang melakukan
kilir lidah juga berbeda-beda. Kilir lidah bisa terjadi pada karena penutur berbicara tergesa-
gesa, humor, tidak sengaja, dan tidak konsentrasi. Unit-unit dalam kilir lidah, yaitu terjadinya
kekeliruan pada segmen fonetik, kekeliruan suku kata, dan kekeliruan kata.
15