Anda di halaman 1dari 15

Psycholinguistics Assignments

Slip of the Tongue

Arranged By:
Group V and VI
Claas : 2 N
Lecturer: Dr. Phil. Merry Lapasau, M.A

Group V Group VI
1 Susianti Rosalina (20197470117) Harianto Arbi (20197470100)
2 Yustina anna Sri Utami (20197470151) Titis Ageng Wicaksono (20197470103)
3 Slamet Noegroho (20197470153) Siti Rohimah (20197470149)
4 Ulfa Rahma Dhini (20197470056) Irfansyah (20197470066)
Syifa Khoirunnisa Ismail
5 Susanti Wijaya (20197470117) (20197470045)
6 Imat Abdullah (20197470112) Farhan Azizy (20197470046)
7. Anah Herlina (20197470085) Nur Aulia (20197470079)
8. Erwan Hardani (20187479061) El Syifa Hasni (20197470105)

Master of English Education Department


Indraprasta University- Jakarta
2020
2

TUGAS PSIKOLINGUISTIK KELOMPOK 5 dan 6

Kilir lidah (Slip of the tongue) merupakan suatu kesalahan berbahasa yang terjadi akibat
suatu kekeliruan dalam perencanaan produksi tuturan; yakni ketika pembicara ingin menuturkan
beberapa kata, frasa, atau kalimat, dan selama proses perencanaan berlangsung terjadi sesuatu
yang keliru sehingga produksinya tidak sesuai dengan perencanaannya (Jaeger,2005). Kilir lidah
merupakan suatu fenomena dalam produksi ujaran ketika pembicara “terkilir” lidahnya sehingga
kata–kata yang di produksi bukanlah kata yang dimaksudkan. Ketika penutur menyadari
kesalahan yang telah dibuat, biasanya mereka melakukan perbaikan, senyap sebentar,
membetulkan ucapannya, atau melanjutkan tuturannya lagi, atau terkadang membumbuinya dengan
komentar atas kekeliruan yang telah diucapkan tersebut.

Temukan paling sedikit 20 kilir lidah yang terjadi di saat pembacaan berita di media seperti
televisi atau radio atau ketika Anda berbicara dengan orang lain. Analisislah ujaran kilir lidah tersebut
mengenai bentuk kesalahan yang dibuat dan beri keterangan.

Contoh

No Kilir lidah Bentuk kesalahan Keterangan


1. Konteks: Presentasi Pertukaran suku kata ja dengan ra Antisipasi
mahasiswa Suku kata kedua, yaitu ja Penutur mengantisipasi akan
A: Informasi lain nya seharusnya huruf awal adalah munculnya suatu bunyi , lalu
saya ambil dari jeraring /j/ , tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
sosial. mengantisipasi adanya huruf /r/ ganti dari bunyi yang
B: Jejaring! maka kata tersebut menjadi seharusnya.
A: eh…, jejaring sosial. jeraring, bukan jejaring.

2. A: Sandal sepite, eh… Bunyi /j / pada kata jepit Perseverasi (Perseverat ions)
sandal jepite terbawa ke belakang sehingga Kekeliruan ini kadang-
pintenan Bu? kata yang harusnya kadang disebut juga sebagai
diucapkan adalah jepit repetisi, yaitu kebalikan dari
menjadi sepit. antisipasi. Kalau pada
antisipasi
kekeliruan terjadi di muka,
pada perseverasi kekeliruan
terjadi pada kata yang di
belakang.
3. A: Bajunya di sinu yaaa…, Kata ‘sinu’ merupakan gabungan Campur Kata
eh di situ.” dari kata sini dan situ yang Penutur tergesa-gesa dalam
menunjukkan kilir lidah yang mengucapkan kalimat sehingga
tejadi secara tidak sengaja. terjadi Kilir lidah dengan
mencampur atau mengambil satu
atau sebagian suku dari kata
pertama dan sebagian suku dari
kata yang kedua.
4. Konteks: Dosen menjelaskan Suku kata /ra/ bertukar tempat Kekeliruan Asembling
di depan kelas dengan suku kata /ba/, jadi kata Kilir lidah terjadi tanpa disadari
A: Setelah melakukan yang seharusnya diucapkan karena kekeliruan produksi
perjalanan dari Jakarta – Surabaya menjadi Subaraya. ujaran atau suku kata yang
3

Subaraya ia kecapean. Biasanya hampir selalu yang dikeluarkan secara terbalik oleh
tertukar itu adalah konsonan penutur.
pertama dari suatu suku dengan
konsonan pertama dari suku lain.
5. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku Kekeliruan Asembling
sedang bertanya kepada kata, yaitu /cing/ dan /kir/. Jadi, Kilir lidah terjadi karena
ibunya. kata yang seharusnya diucapkan ketidak sengajaan (spontanitas)
kincir menjadi cingkir. penutur mengucapkan suku kata
A: Bunda, itu cingkir ya? secara terbalik.
Eh cingkir, …kincir.
6. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku kata, Kekeliruan Asembling
sedang berbicara kepada yaitu /cang/ dan /kil/ untuk kata Penutur tidak sengaja melakukan
ibunya. kancil kekeliruan ucapan dengan
membalikkan suku kata. Apabila
A: Bunda, nanti kalau bobok, tidak diingatkan oleh lawan
Bunda cerita cangkil yaaa. tuturnya, penutur tidak akan
menyadarinya.
7. Konteks: Seorang anak Terjadi pembalikkan suku kata, Kekeliruan Asembling
sedang berbicara kepada yaitu /kan/ dan /cir/ untuk kata Kilir lidah terjadi karena
ibunya. cangkir. penutur yang tidak menyadari
bahwa yang diucapkannya
A: Bun, nanti ke Tip-Top terbalik atau salah apabila tidak
Wawa mau naik kancir putar. diingatkan.
8. Konteks: Tuturan yang Kekeliruan pada seleksi semantik Kekeliruan Seleksi
diucapkan oleh seorang ibu umumnya berwujud kata yang Pemikiran penutur berbeda
rumah tangga yang memiliki utuh dan berasal dari medan dengan yang diucapkannya.
empat orang anak laki-laki. semantik yang sama, yaitu sama- Dalam memori penutur
Ketika ingin memanggil sama nama orang, seperti ‘yuri, tersimpan nama keempat
salah satu anaknya, dia Pono, Muji, dan Blumut.’ anaknya. Jadi, ketika memanggil
selalu menyebut nama salah satu nama anaknya,
keempat anaknya. penutur cenderung menyebut
semua nama keempat
A: Yur…, No…, Ji…, Mut… anaknya.Terkadang penutur juga
salah memanggil nama,
misalnya nama anak yang ingin
dipanggil adalah Yuri, tapi yang
keluar secara lisan adalah Muji.
9. Konteks: Tuturan yang Seleksi semantik yang keliru Kekeliruan Seleksi
diucapkan oleh seorang karena dalam memori otak Kilir lidah terjadi karena seleksi
kakak yang sedang menjadi penutur ada kata ‘kanan’ dan yang keliru. Saat itu sang kakak
penunjuk jalan ketika ‘kiri’ yang memiliki medan ingin mengatakan bahwa untuk
dibonceng oleh adiknya semantik sama. menuju ke tempat yang dicari
mengendarai sepeda motor. seharusnya berbelok ke arah
kanan, tetapi yang disampaikan
A: Kiriiiii…kiriiiii, piye secara lisan menjadi kiri.
to??? Lha iki kiri. Eh…, Mendengar petunjuk dari
maksute kanan. kakaknya, sang adik pun
langsung berbelok ke kiri, akan
4

tetapi spontan sang kakak


berteriak bahwa seharusnya
berbelok ke kiri. Setelah adiknya
menjawab bahwa dia sudah
mengikuti petunjuk sang kakak
untuk berbelok ke kiri, sang
kakak baru menyadari bahwa
yang ada di pikirannya dengan
yang diucapkannya berbeda.
10 Konteks: Tuturan yang Kata ‘statusisasi’ merupakan kata Malaproprisme
. diucapkan oleh seorang anak yang keliru digunakan sebagai Kata ‘statusisasi’ merupakan
SMP yang sedang istilah untuk menunjukkan status malaproprisme atau kata yang
mengobrol di depan rumah. atau segala sesuatu yang ditulis keliru digunakan sebagai istilah
seseorang di media sosial. yang memiliki arti segala
A: Yaaa, panteslah, sesuatu yang ditulis yang
statusisasinya aj gi kok. menunjukkan status seseorang di
media sosial. Kata ‘statusisasi’
dipopulerkan oleh Vicky
Prasetyo yang keliru dalam
menggunakan istilah ini.
Kekeliruan semacam ini
biasanya bertujuan agar penutur
terlihat intelektual dan keren,
tetapi sebenarnya salah.
11. Konteks: Seorang ibu rumah Kalimat ‘weduse mangan sapi’ Kekeliruan Seleksi
tangga kaget melihat padi di (kambingnya makan sapi) secara Kata-kata yang diproduksi di
sawahnya di makan spontan diucapkan dalam dalam otak tidak dikeluarkan
kambing. keadaan panic karena biasanya di secara lisan dengan baik ketika
sawah terdapat kambing dan sapi. karena penutur berbicara
A: Eh…, kae, weduse Sehingga, kata-kata yang tergesa-gesa dan cenderung
mangan sapi, kae weduse diucapkan penutur menjadi tidak mengalami kekeliruan dalam
mangan sapi. (Eh…, itu karuan. memproduksi kalimat.
kambingnya makan sapi, itu
kambingnya makan sapi).

12 Konteks: Komunikasi suami Kalimat kedua, yaitu ‘junjunge Kekeliruan Asembling


. istri tak gentong’, mengalami Kekeliruan kata yang terjadi
A: Lho, gentong ning kene pertukaran kata. Kata gentong ketika kata yang terdapat di
mau ndi? yang seharusnya berada pada dalam kalimat tertukar tempat.
B: Junjunge tak gentong. awal kalimat bertukar posisi Sehingga, kekeliruan terjadi
Eeeee…, maksute gentonge dengan kata junjunge yang karena kata-kata yang dipilih
tak junjung. seharusnya berada di akhir sudah benar akan tetapi
kalimat. assemblingnya keliru.
13 Konteks: Humor atau Pada contoh tersebut terjadi Kekeliruan Segmen Fonetik
. lelucon pertukaran fonem, yaitu fonem Kekeliruan fonetik terjadi karena
/h/ pada kata ‘teh’ bertukar fonem bertukar tempat. Penutur
A : Panas-panas gini enaknya dengan fonem /s/ pada kata ‘es’. sengaja ingin menciptakan
minum eh tes. Jadi, kata yang seharusnya es teh suasana humor dengan
5

menjadi ‘eh tes’. mengucapkan kata es teh


menjadi eh tes.
14 Konteks: Seorang ibu sedang Terjadi pertukaran fonem, yaitu Kekeliruan Segmen Fonetik
. bercanda kepada anaknya fonem /k/ bertukar dengan Kekeliruan fonetik dilakukan
fonem /l/ pada kata ‘kulkas’ penutur secara sengaja dengan
A : Ka, tolong ambilkan menjadi ‘kuklas’. mengucapkan kata kulkas
Bunda apel di kuklas ya! menjadi kuklas dengan maksud
B : (sambil tertawa) Eeee…, bercanda dan mengetahui
Bunda salah, kok kuklas, kemampuan sang anak yang
kul-kas, Bunda ngarang. berumur 3 tahun dalam
menguasai kata-kata bahwa kata
kuklas yang diucapkan ibunya
salah.
15 Konteks: Humor atau Terjadi pertukaran suku kata, Kekeliruan Asembling
. lelucon yaitu suku /bu/ dan /ku/dari kata Kilir lidah dilakukan penutur
‘buku’ bertukar tempat menjadi secara sengaja sebagai lelucon
A : Kubu mana kubu??? ‘kubu’. dengan cara membalikkan suku
B : Kubu apaan? kata bu-ku menjadi ku- bu.
A : Buku…, hahahahaha
16 Konteks: Seorang anak Kata ‘polisi’ salah atau keliru Tidak konsentrasi
. sedang memberitahu ibunya diucapkan menjadi ‘polosi’ Kekeliruan terjadi karena
tentang sesuatu. penutur terganggu
konsentrasinya. Penutur
A: Bunda, di TV ada polosi, cenderung mengalami
eh polosi, eh polisi. kekeliruan dalam berbicara
ketika seseorang dalam hal ini
ibunya yang menggodanya
dengan mengacaukan kata-
katanya, sehingga kata yang
diucapkan oleh sang anak
menjadi keliru sebelumnya.
17 Contoh kekeliruan Salah satu bentuk kekeliruan ini Kekeliruan Assembling adalah
. assembling: adalah transposisi yaitu bentuk kekeliruan dimana kata-
memindahkan kata atau bunyi kata yang dipilih sudah benar,
A: Saya gas butuh dari suatu posisi ke posisi lain. tetapi assaemblingnya keliru.

Maksudnya adalah saya


butuh gas
18 Context: teacher asked In this utterance which made by Student made a slipped word in
. his/her student about date of student, she/he was getting pronouncing the word because
birth anticipate and more focused on she more focuses on the word
the second word that is ninety “ninety” which should be nine.
T: When were you born?
S: I was born on twenty nine
February ninety ninety six
19 Context: asking about Based on this utterance, This -s in this case the speaker
. parents’ condition suffix addition is not appropriate definitely get slip when
because the adding sound /s/ pronouncing her
6

A: How about your parents? showed the quantity of the object my fathers and my mothers· -s
B: Alhamdulilah, my fathers my fathers and my mothers is a in those
and my mothers are fine. singular noun which belong to the words and it was inappropriate.
speaker itself
20 Konteks: percakapan antara Terdapat kekeliruan kilir lidah Kekeliruan kilir lidah atau
guru dan siswa. asembling, yaitu terjadinya assembling ini disebabkan
perubahan dari kata [kelereng] karena pelafalan yang belum
Guru: “ Ini gambar apa menjadi [keleleng] dan kata sempurna.
anak-anak sekalian?” [gambar] menjadi [gambal]. Hal
ini dikarenakan adanya
Siswa: “Gambal keleleng pergantian bunyi
buk. Keleleng buk Keleleng (huruf) dari /r/ menjadi /l/.
buk.” Terdapat kata yang diucapkan
secara keliru, yakni pada saat
pengucapan kata [buk] yang
seharusnya adalah [bu].
21 Context: phone conversation In this section, the In this section, the
. speaker also in a hurry situation speaker also in a hurry situation
Boss: Have you sent the and little confused about what is and little confused about what is
data? send it as soon as she going to say. Then, the she going to say. Then, the
possible speaker say it repeated or stutter. speaker immediately repaired his
utterance when he realized that it
Secretary: Ok Sir!! I….I will was omitted or
…I will send it! uncompleted.
22 Konteks: Percakapan antara kesalahan pada huruf kedua, yang -perseverasi ( perseverations)
. dua orang seharusnya /B/ menjadi /T/ kekeliruan ini kadang disebut
sehingga kata yang harusnya juga sebagai repetisi, yaitu
A. Saya ini adalah anak itu diucapkan ibu menjadi itu . kebalikan dari antisipasi. Kalau
saya. pada antisipasi kekeliruan terjadi
B. Apa! Itu saya... dimuka pada perseverasi
A. Hehhe maaf. Mksd saya kekeliruan terjadi pada yang
ibu saya... dibelakang
23 Kontek "memberi nasehat Bunyi /S/ pada suku kata kedua Antisipasi
. kepada anak" diucapkan menjadi bunyi /L/ Penutur mengantisipasikan akan
munculnya suatu bunyi lalu
Ibu :Golok gigi sebelum bunyi itu diucapkan sebagai
tidur yah... ganti dari bunyi yang seharusnya

Anak :iya Bu...


24 Kontek : "Sang pembeli dan Pertukaran suku kata Ko dengan kekeliruan antisipasi maksud
. penjaga warung kopi" To dari kekeliruan antisipasi adalah
Suku kata pertama yaitu to pembicara mengantisipasi akan
Pembeli : Saya butuh topi seharusnya suku kata awal munculnya suatu bunyi, lalu
pahit panas sekarang yaitu /Ko/ tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
mengantisipasi adanya suku ganti bunyi yang seharusnya.
Penjual : kopi panas yah pak kata /To/ maka kata tersebut
maksudnya menjadi Topi, bukan Kopi
25 Context: Conversation Terdapat dua kekeliruan pada Pada kata clear dan glear terjadi
7

. between mom and daughter frasa tersebut yaitu Kata clear penggantian fitur distingtif [-
berubah menjadi glear dan blue vois] dengan [+vois]. Pada blue
Daughter: Mom, look the berubah menjadi plue dan plue kebalikannya, yakni
sky is glear and plue fitur distingtif [+vois] diganti
dengan[- vois].

Clear blue sky - glear blue


sky
26 Kontek: dokter dan pasien Suku kata ke-pa-la berubah Terjadi kekeliruan pada dua suku
. menjadi ke-la-pa kata tersebut. Yaitu pertukaran
Pasien: Kelapa saya sering konsosnan pertama dari suku
kali pusing, dok! kata ke-pa-la dengan konsonsan
Dokter: Sakit kepala ya pak pertama dari suku kata ke-la-pa.

Kepala – Kelapa
27 Kontek: MC disebuah acara Suku kata se-mi-nar berubah Terjadi kekeliruan pada dua suku
. menjadi se-ni-mar kata tersebut. Yaitu pertukaran
MC: Senimar ini konsosnan pertama dari suku
diselenggarakan oleh kata se-mi-nar dengan konsonan
yayasan……… pertama dari suku kata se-ni-mar

Seminar - Senimar
28 Kontek: seorang kepala Terjadi pertukaran tempat pada Contoh tersebut merupakan jenis
. sekolah berbicara di depan frasa tersebut yaitu kata pada dan kekeliruan kata. Pada umumnya
murid-muridnya hari yang susunan seharusnya orang menyadari bila telah
adalah pada hari berubah menjadi membuat kekeliruan seperti ini
Kepala sekolah: hari pada hari pada dan mengoreksinya. Akan tetapi,
ini kita akan melaksanakan kadang-kadang kekeliruan itu
upacara pengibaran bendera berlalu tanpa pembicara
merah putih… menyadarinya.

Pada hari ini – hari pada ini


29 Kontek: seorang guru Terjadi perubahan huruf p pada Selip lidah pada kata tersebut
. memberikan intruksi kepada kata tepat menjadi huruf b merupakan jenis kekeliruan
murid-muridnya saat akan sehingga membentuk kata tebat assembling, yaitu antisipasi.
mengerjakan tugas yang Antisipasi dapat terjadi karena
telah diberikan pembicara mengantisipasi
bunyi-bunyi tertentu sehingga
Guru: gunakanlah kalimat memunculkan bunyi yang tidak
yang tebat untuk menjawab dimaksud, yaitu /tebat/ yang
pertanyaan berikut ini seharusnya /tepat/. Pembicara
mengantisipasi konsonan [p]
/tepat/ - /tebat/ menjadi [b]. Hal ini merupakan
kekeliruan dari segi unit fitur
distingtifnya. [p] dan [b]
memilki kesamaan yaitu,
merupakan bunyi bilabial dan
8

hambat. Perbedaanya terletak


pada fitur distingtifnya, yaitu
konsonan [p] tak bersuara,
sedangkan [b] bersuara.
30 Kontek: Percakapan seorang Perubahan huruf akhir a pada Selip lidah pada kata tersebut
. anak bersama temannya saat kata mereka menjadi I sehingga merupakan jenis kekelliruan
menyaksikan beberapa membentuk kata mereki assembling, yaitu antisipasi.
temannya yang lain sedang Antisipasi dapat terjadi karena
bersiap-siap untuk pergi pembicara mengantisipasi
bunyi-bunyi tertentu sehingga
A: akan pergi kemana memunculkan bunyi yang tidak
mereka? dimaksud, yaitu /mereki/ yang
B: Mereki akan pergi seharusnya /mereka/. Pembicara
berenang, eh maksudnya mengantisipasi vokal [a]
mereka akan pergi berenang menjadi [i]. Hal ini dapat terjadi
karena vokal [a] dan [i] memiliki
/mereka/ - /mereki/ kesamaan berdasarkan maju
mundurnya lidah, yaitu sama-
sama vokal depan.
Perbedaannya hanya terletak
pada tinggi rendahnya posisi
lidah, yatiu [a] termasuk vokal
rendah dan netral, sedangkan [i]
termasuk vokal tinggi atas dan
bundar.
31 Kontek: percakapan kaka Terjadi pertukaran suku kata /per- Selip lidah pada kata
. dan adik ta-nya-an/ menjadi /per-nya-ta- /pertanyaan/ menjadi
an/. /pernyataan/ tersebut merupakan
Kaka: apakah kamu jenis pertukaran (exchange) pada
mendengarkan pernyataan- suku kata. /pertanyaan/ terdiri
pernyataan kaka? dari empat suku kata /per-ta-nya-
Adik: pernyataan? an/. Kata yang selip /pernyataan/
Kaka: iyah pertanyaan juga terdiri dari empat suku kata,
tentang kegiatan kamu di yaitu /per-nya-ta-an/. Hal ini
sekolah dapat terjadi karena /pertanyaan/
dan /pernyataan/ memiliki
/pertanyaan/ - /pernyataan/ kesamaan, yaitu dalam hal
konfiks per±an Pertukaran suku
kata terjadi pada suku kata
ketiga /nya/ pada /pertanyaan/
yang tertukar pada posisi suku
kata kedua menjadi /pernyataan/.
Hal ini berkaitan dengan
penyimpanan kata berdasarkan
morpheme based theory yang
memperlihatkan bahwa
pertukaran terjadi pada
konsonan pertama dari suatu
9

suku dengan konsonsan pertama


dari suku lain, sedangkan
morfem terikat berupa konfiks
tetap berada di posisi semula.
Dengan demikian, morfem
terikat memang tesimpan di
tempat tersendiri.
32 Kontek: percakapan ibu dan Terjadi pertukaran suku kata /ter- Selip lidah pada kata /terjaga/
. anak ja-ga/ menjadi /te-ga-ja/. menjadi /tegaja/ tersebut
merupakan jenis pertukaran
Anak: bu, ade boleh gak (exchange) suku kata. /terjaga/
tidur sama ibu malam ini? terdiri dari tiga suku kata /ter-ja-
Ibu: ade kenapa? ga/. Kata yang selip /tegaja/ juga
Anak: ade takut bu tapi kalau terdiri dari tiga suku kata,
ade tidur sama ibu, ade akan yaitu /te-ga-ja/. Pertukaran suku
merasa tegaja sepanjang kata terjadi pada suku kata
malam kedua /ja/ pada /terjaga/ yang
tertukar pada posisi suku kata
/terjaga/ /tegaja/ ketiga menjadi /tegaja/. Jadi,
pertukaran terjadi pada
konsosnan pertama dari suatu
suku dengan konsonsan pertama
dari suku lain.
33 Kontek: seorang guru IPS Terdapat kekeliruan seleksi kata Maksud selip pada kata dalam
sedang menjelaskan materi pada kata manusia menjadi hal ini tidak hanya kekeliruan
di depan kelas mahasiswa yang disebabkan yang terjadi apabila kata
karena /manusia/ dan bertukar tempat dalam sebuah
Guru: mahasiswa adalah /mahasiswa/ tersimpan dalam kalimat. Akan tetapi, dalam hal
makhluk sosial karenanya memori sebagai kata benda ini adalah kekeliruan seleksi
mereka senang berinteraksi (makhluk hidup) yang berakal kata dalam kaitannya dengan
satu sama lain budi. makna sehingga kata yang
diujarkan bukanlah yang
/manusia/ - /mahasiswa/ dimaksud. Selip lidah pada
kata /manusia/ menjadi
/mahasiswa/ merupakan jenis
kekeliruan seleksi semantik yang
berdampak pada kata yang
diujarkan. Hal ini dapat terjadi
karena /manusia/ dan
/mahasiswa/ tersimpan dalam
memori sebagai kata benda
(makhluk hidup) yang berakal
budi. Kekeliruan dalam meretrif
kata tersebutlah yang
menyebabkan terjadi pertukaran
kata yang disebut selip lidah saat
kata diujarkan.
34 Kontek: perlombaan debat Terdapat kekeliruan seleksi kata Maksud selip pada kata dalam
10

antar sekolah pada kata detik menjadi menit hal ini tidak hanya kekeliruan
yang disebabkan karena /detik/ yang terjadi apabila kata
Moderator: setiap peserta dan /menit/ tersimpan dalam bertukar tempat dalam sebuah
memiliki waktu 41 menit memori sebagai satuan ukuran kalimat. Akan tetapi, dalam hal
untuk menjawab pertanyaan waktu. ini adalah kekeliruan seleksi
yan diberikan, maksud saya kata dalam kaitannya dengan
adalah 41 detik untuk itu makna sehingga kata yang
setiap peserta diharapkan diujarkan bukanlah yang
dapat memaksimalkan waktu dimaksud. Selip lidah pada
yang sudah diberikan dengan kata /41 detik/ menjadi /41
baik menit/ merupakan jenis
kekeliruan seleksi semantik yang
/41 detik / - /41 menit/ berdampak pada kata yang
diujarkan. Hal ini dapat terjadi
karena /detik/ dan /menit/
tersimpan dalam memori sebagai
satuan ukuran waktu. Kekeliruan
dalam meretrif kata tersebutlah
yang menyebabkan terjadi
pertukaran kata yang disebut
selip lidah saat kata diujarkan.
35 Konteks: percakapan guru Pertukaran suku kata ru dengan Kekeliruan antisipasi. Maksud
. dan murid lu. dari kekeliruan antisipasi adalah
Suku kata kedua, yaitu ru pembicara mengantisipasi akan
Guru: alat music apa yang seharusnya huruf awal adalah munculnya suatu bunyi, lalu
paling kalian sukai? /r/ , tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
Murid: seluling bambu bu mengantisipasi adanya huruf /l/ ganti dari bunyi yang
maka kata tersebut menjadi seharusnya.
seruling bambu     → seluling, bukan seruling.
seluling bambu
36 Kontek: percakapan anak Pertukaran suku kata bi dengan Kekeliruan antisipasi. Maksud
. remaja si. dari kekeliruan antisipasi adalah
Suku kata pertama, yaitu bi pembicara mengantisipasi akan
A: aku ingin membeli buku seharusnya huruf awal adalah munculnya suatu bunyi, lalu
tapi tidak punya cukup /b/ , tetapi karena penutur bunyi itu diucapkan sebagai
waktu karna senin sampai mengantisipasi adanya huruf /s/ ganti dari bunyi yang seharusnya
sabtu harus sekolah dan hari maka kata tersebut menjadi
minggu harus membantu ibu sisa, bukan bisa.
di rumah
B: Kamu sisa saja pulang
sekolah mampir ke toko
buku terlebih dulu sebelum
pulang ke rumah

bisa saja → sisa saja


37 Konteks: percakapan ibu dan Pada contoh tersebut, kol dan orang meretrif/retrifal atau
. anak sawi termasuk di dalam satu mengingat kembali kata yang
kelompok yang dinamakan ternyata bukan yang dia
11

Ibu: Kamu nanti beli kol, sayuran. inginkan. Hal ini dikarenakan,
maksud ibu, sawi, ya. manusia menyimpan kata
berdasarkan sifat-sifat kodrati
yang ada pada kata-kata itu.
Kekeliruan pada seleksi
semantik ini pada umumnya
berwujud kata yang utuh dan
berasal dari medan semantik
yang sama.
38 Kontek: seorang anak sedang Suku kata Je-ra-pah berubah Terjadi kekeliruan pada dua suku
. bercerita tentang pengalaman menjadi Je-pa-rah kata tersebut. Yaitu pertukaran
liburannya dari suku kata ke dua dari kata
Je-ra-pah dengan kata ke dua
A: “kemarin saya lihat dari suku kata Je-pa-rah.
jeparah itu lehernya panjang
sekali”.
39 “Bake my bike” > “take my Kata pertama seharusnya adalah Pembicara mengantisipasi akan
. bike” take, yakni, kata yang mulai munculnya suatu bunyi, lalu
dengan bunyi /t/. Akan tetapi, bunyi itu diucapkan sebagai
karena pembicara mengantisipasi ganti dari bunyi yang
akan munculnya bunyi /b/ pada seharusnya.
bike, maka bunyi /b/ ini dipakai
untuk menggantikan /t/ sehingga
muncullah kata bake.
40 “Pulled a tantrum” > Bunyi /p/ pada kata pulled Kekeliruan ini kadang-kadang
. pulled a pantrum terbawa ke belakang sehingga disebut juga sebagai repetisi,
yang harusnya tantrum menjadi yaitu kebalikan dari antisipasi.
pantrum. Kalau pada antisipasi kekeliruan
terjadi di muka, pada perseverasi
kekeliruan terjadi pada kata
yang di belakang.
41 Konteks : Menjawab Kata ‘benul’ merupakan Campur Kata
. pertanyaan saat talkshow di gabungan dari kata benar dan Penutur tergesa-gesa dalam
acara tv betul yang menunjukkan kilir mengucapkan kalimat sehingga
lidah yang tejadi secara tidak terjadi Kilir lidah dengan
Host : “Pasti lebih banyak sengaja. mencampur atau mengambil satu
aplikasi musik di atau sebagian suku dari kata
handphonemu” pertama dan sebagian suku dari
Guest Star : “Benul” kata yang kedua yang memiliki
Host : eh, benul lagi arti sama, yakni “Benar” dan
“Betul”.
42 Konteks : Membaca surat Kesalahan pengucapakan kata Kilir lidah ini merupakan
. yang berisi do’a. “dikabulkan” menjadi kekeliruan assembling
“dikalbukan” transposisi dimana penutur
A : “… Semoga setiap secara tidak sengaja
kalimat yang kau baca nanti menempatkan fonem “L” yang
akan dikalbukan oleh Tuhan” seharusnya setelah huruf “u”
menjadi di setelah huruf “a”
12

pada saat hendak mengucapkan


kata “dikabulkan”
43 Konteks : Wawacara bunyi /k/ pada suku kata kedua Antisipasi
. diucapkan menjadi bunyi /l/ bunyi /k/ pada suku kata kedua
Host : Dimana saja lokasinya diucapkan menjadi bunyi /l/. Hal
mba ? itu terjadi karena terdapat dua
bunyi /l/ pada suku kata ketiga
Narasumber : Di seliling dan keempat sehingga kata
rumah ini sekeliling diucapkan dengan
keliru menjadi seleliling.
44 Konteks: Konten pada Bunyi huruf -‘skrib pada Kilir lidah ini merupakan
. Youtube pertengahan kata menjadi. -sak kekeliruan antara penggabungan
atau -sap. huruf s-k dan r. Sehingga
A: jangan lupa like, pengucapan sab’- skr-ib akan
comment and SAKREB.. mudah keliru menjadi sak-reb
atau sap-reb.
B: (membetulakan ucapan)
SUBSCRIBE

A: SAPREB
45 Konteks: pak Mahfud Md Kekeliruan ini secara sepontan di Kilir lidah ini di sebabkan
. ucapkan berkali kali, kata karena speaker mengucapkan
“Itu dapat menyesengrakan menyengsarakan berasal dari kata terlalu cepat, sehingga dari kata
rakyat” sengsara yang di tambah oleh “menyengsarakan” menjadi
beberapa imbuhan. Menjadi “menyesengrakan”.
“Saya ulang ya agar tidak di keliru sehingga terucap
tertawakan, “menyengsengrakan”
menyengsengsarakan rakyat”

46 Konteks: Percakapan antara Berdasarkan percakapan Kesalahan asembling yang


. Herman dan Anis teersebut tampak bahwa Herman dilakukan herman masuk ke
mengalami kilir lidah. Kilir lidah dalam jenis kesalahan antisipasi.
Herman "Mba Anis tolong yang dilakukan oleh herman Kata yang seharusnya “selai roti
ambilkan selei roti di atas akibat dari kesalahan asembling. ” menjadi “selei
meja makan" Pilihan katanya sudah tepat, roti”. Kekeliruan antisipasi
tetapi asemblingnya yang salah. terjadi akibat
Anis menjawab " selai roti herman mengantisipasi huruf
( membenarkan jawaban selanjutnya sehingga terjadi
Herman ) kesilapan pada
kata sebelumnya yang
seharusnya diucapkan. 
47 Kontek: Perbincangan antara Berdasarkan percakapan Pilihan katanya sudah tepat,
. Hadi dan Aldi tersebut, tampak bahwa Hadi tetapi asemblingnya yang salah.
mengalami kilir lidah. Kilir lidah Kesalahan asembling yang
Hadi" settiap orang memiliki yang dilakukan oleh hadi akibat dilakukan hadi masuk ke dalam
qudrat nya masing- masing " dari kesalahan asembling. jenis kesalahan antisipasi. Kata
Aldi menjawab " yang seharusnya “qodrat
qodrat( membenarkan manusia ” menjadi “qudrat
13

jawaban hadi manusia”. Kekeliruan antisipasi


terjadi akibat
Hadi mengantisipasi huruf
selanjutnya sehingga terjadi
kesilapan pada
kata sebelumnya yang
seharusnya diucapkan.  
48 Kontek: Percakapan antara Berdasarkan percakapan tersebut Kesalahan asembling yang
. Salman dan andi tampak bahwa salman mengalami dilakukan Salman masuk ke
kilir lidah. Kilir lidah yang dalam jenis kesalahan antisipasi.
Salman " sebutkan negeri dilakukan oleh Salman akibat Kata yang seharusnya “negri
yang ada di Asia tenggara" dari kesalahan asembling. Pilihan asia ” menjadi
katanya sudah tepat, tetapi “negeri”. Kekeliruan antisipasi
Andi menjawab " negri" asemblingnya yang salah. terjadi akibat Salman
membenarkan jawaban hadi mengantisipasi huruf selanjutnya
sehingga terjadi kesilapan pada
kata sebelumnya yang
seharusnya diucapkan.
49 Kontek:Seorang pemuda Berdasarkan percakapan tersebut kekeliruan antisipasi maksud
. yang sedang menyampaikan tampak bahwa salman mengalami dari kekeliruan antisipasi adalah
pidato kilir lidah. Kilir lidah yang pembicara mengantisipasi akan
dilakukan oleh Salman akibat munculnya suatu bunyi, lalu
Pemuda : "kita harus dari kesalahan asembling. Pilihan bunyi itu diucapkan sebagai
bersukur atas nikmat yang katanya sudah tepat, tetapi ganti bunyi yang seharusnya.
telah Tuhan kasih" asemblingnya yang salah.

Pengajar : bersyukur
50 A: where is the boy? Kata kedua seharusnya adalah Pembicara mengantisipasi akan
B: the boy shook a tower took, yakni, kata yang mulai munculnya suatu bunyi, lalu
dengan bunyi /t/. Akan tetapi, bunyi itu diucapkan sebagai
The boy took a shower – the karena pembicara mengantisipasi ganti dari bunyi yang
boy shook a tower akan munculnya bunyi /s/ pada seharusnya.
shower, maka bunyi /s/ ini
dipakai untuk menggantikan /t/
sehingga muncullah kata shook.
Begitupun kata shower yang
berubah menjadi tower
14

KESIMPULAN

Tuturan terjadi akibat gerakan alat ucap yang berkontraksi di sekitar mulut. Akan
tetapi, ketika bertutur seseorang seringkali melakukan kesalahan yang disebut dengan kilir
lidah (slip of the tongue). Kilir lidah bisa dikarenakan kekeliruan assembling.

Kekeliruan asembling adalah bentuk kekeliruan karena pemilihan kata yang sudah
benar hanya asemblingnya yang salah. Terdapat tiga macam kekeliruan yang terjadi pada
asembling. Yang pertama adalah kekeliruan transposisi yaitu kekeliruan ketika seseorang
memindahkan kata atau bunyi dari suatu posisi ke posisi yang lain. Yang kedua kekeliruan
antisipasi yaitu kekeliruan ini terjadi karena penutur mengantisipasi kata berikutnya sehingga
penutur salah menyebutkan bunyi yang seharusnya dan yang terakhir adalah preservasi yaitu
kekeliruan jenis ini berkebalikan dengan antisipasi. Kalau kekeliruan pada antisipasi terletak
di depan, maka pada preservasi kekeliruan terletak di belakang

Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya dua macam senyapan, yaitu senyapan
karena pernapasan dan senyapan karena penutur mengalami keragu-raguan. Terjadinya
senyapan pada seseorang bisa disebabkan sikap grogi, tidak dan belum siap, takut melakukan
kesalahan, dan terlalu berhati-hati dalam berbicara. Untuk penyebab seseorang melakukan
kilir lidah juga berbeda-beda. Kilir lidah bisa terjadi pada karena penutur berbicara tergesa-
gesa, humor, tidak sengaja, dan tidak konsentrasi. Unit-unit dalam kilir lidah, yaitu terjadinya
kekeliruan pada segmen fonetik, kekeliruan suku kata, dan kekeliruan kata.
15

Anda mungkin juga menyukai