Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan tahap-tahap pemerolehan Bahasa!

Jawaban : TAHAP-TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA


Di tahun pertama kehidupan, manusia tampaknya memproduksi
bahasa dengan bergerak maju melewati tahap- tahap berikut :
a. Mendekut ( kebanyakan mengandung bunyi vokal)
Bayi-bayi sanggup memproduksi bunyi dari dirinya sendiri.
Yang paling jelas, aspek-aspek komunikatif dari tangisan –
entah diniatkan atau tidak- berfungsi cukup efektif. Namun
berdasarkan kemahiran berbahasanya, mendekutnya bayi-
bayi yang paling membingungkan ahli-ahli bahasa.
Mendekut (cooing) adalah ekspresi oral bayi
mengeksplorasi pemroduksian bunyi vocal.Mendekutnya
bayi di seluruh dunia, termasuk bayi-bayi tuli juga, tidak
bisa dibedakan di antara bayi -bayi dan bahasa-bahasa yang
berbeda. Mereka bisa membuat pilihan fonetik yang sudah
tidak bisa dibedakan lagi oleh orang dewasa.

b. Meraban/ mengoceh (mengandung bunyi konsonan dan


bunyi vokal)
Di tahap ini bayi-bayi tuli tidak lagi mengucapkan bunyi
vokal. Bagi telinga kita, merabannya bayi terus meningkat di
antara pembicara-pembicara dari kelompok-kelompok
bahasa yang berbeda terdengar sangat mirip.
Bunyi diproduksi berdasarkan perubahan di dalam
pendengaran bayi. Meraban (babbling) adalah produksi
yang dipilih bayi terkait fonem-fonem yang terpilih –entah
bunyi vokal maupun konsonannya- yang merupakan cirri
bahasa asal bayi (Locke, 1994; petitto & Marentette,1991).
Oleh karena itu, mendekutnya bayi diseluruh dunia
esensinya sama, namun merabannya bayi berbeda. Salama
tahap Ini, kemampuan bayi untuk mencerap dan
memproduksi fon-fon selain fonem semakin memudar.
c. Ucapan Satu Kata
Pada akhirnya, bayi mengucapkan kata pertamanya. Ini
diikuti dengan singkat oleh satu dua kata lagi. Segara
sesudahnya, beberapa kata lagi menyusul. Ucapan ini
terbatas pada bunyi vokal dan konsonan yang digunakan
(Ingram, 1999). Bayi menggunakan satu kata ini –yang
disebut holo frase- untuk menyampaikan intense, keinginan
dan tuntutan. Biasanya, kata-kata adalah kata benda yang
melukiskan objek yang dikenal, yang biasa dilihat anak
(seperti mobil, buku, bola,dll) atau keinginan (seperti
mama. Papa, jus, kue, dll).
Pada usia 18 bulan, anak-anak biasanya memiliki kosakata
3 sampai 100 kata (Siegler, 1986). Namun, kosakata anak
kecil masih tidak bisa menuangkan semua keinginanny.
Akibatnya, anak-anak banyak melakukan kesalahan. Sebuah
kekeliruan melebih-lebihkan isi (overextension error)
adalah perluasan sacara keliru makna kata-kata dari dalam
leksikon untuk menuangkan hal-hal dan gagasan-gagasan
tetapi masih belum mrmiliki kata baru untuk
mengekspresikannya.

d. Ucapan Dua Kata dan Ujaran Telegrafik.


Secara bertahap, antara usia 1,5 sampaai 2,5 tahun, anak-
anak mulai mengombinasikan kata-kata tunggal untuk
menghasilkan ucapan dua kata. komunikasi-komnikasai
awal ini tampaknya lebih lebih mirip telegram ketimbang
percakapan. Kata depan, kata sambung dan morfem-fungsi
lainnya biasanya ditinggalakan.. oleh karena itu, para ahli
bahasa menyebut ucapan-ucapan awal ini mirip ujaran di
dalam telegram.
Ujaran telegrafis ini dapat digunakan untuk
menggambarkan ujaran dua atau tiga kata bahkan yang
sedikit lebih panjang, namun tidak memiliki fungsi.
e. Struktur Kalimat dasar Orang Dewasa
Kosakata mengembang dengan cepat. Ia berlipat lebih dari
tiga kali, dari sekitar 300 kata pada usia 2 tahun menjadi
1.000 kata pada usia 3 tahun.hampir secara menakjubkan,
mulai dari kira-kira usia 4 tahun, dengan kemahiran
kosakata yang bertambah kemampuan anak mencapai
fondasi dan struktur bahasa orang dewasa. Pada usia 5
tahun, kebanyakan anak juga bisa mengerti dan
memroduksi konstruksi kalimat yang cukup kompleks dan
tidak lazim. Pada usia 10 tahun, bahasa anak secara
fundamental sudah samaa seperti orang dewasa.

2. Bagaimana strategi Pemerolehan Bahasa!

Jawaban : anak-anak memperoleh strategi bahasa pertamanya dengan


begitu cepat dan baik, padahal mereka tidak diajari secara khusus.
Sebenarnya anak-anak tanpa kita sadari sudah melakukan strategi
dalam belajar suatu bahasa ,salah satunya dengan cara :

1. mengingat bunyi atau penyebutan tertentu seperti anak saya


ketika bicara mamam artinya untuk makan dan eek untuk buang
air besar.
2. meniru apa yang kita ucapkan, jadi jangan sekali-kali kita
mengucapkan kata-kata vulgar atau kasar jika tidak anak-anak
akan mudah menirunya padahal mereka tidak tahu akan artinya.
3. mengalami langsung,ketika anak-anak sudah mulai lancer
berbahasa anak-anak akan menggunakan bahasanya untuk
berkomunikasi secara langsung dan sekaligus memperoleh
umpan balik tanggapan dari lawan bicaranya.
4. Bermain, dengan bermain anak-anak dapat mengembangkan
kemampuan berbahasanya. Seperti permainan dokter dan pasien,
atau rumah-rumahan dan ada banyak lagi.
5. Penyederhanaan,biasanya anak-anak akan menyederhanakan
bahasanya atau bawaan bahasa bayi seperti mama minta cucu,
harusnya mama minta susu, atau mama cuka ya padahal artinya
mama suka ya. Ini lah sekilas strategi pemerolehan bahasa anak-
anak.

3. Berikan pendapat Anda tentang proses pemerolehan Bahasa kedua


(B2)?

Jawaban : menurut pendapat saya pemerolehan bahasa kedua (b2) atau


bahasa yang telah dipelajari dan di kuasai oleh anak setelah menguasai
satu bahasa. belajar bahasa kedua (b2) bisa dilakukan dengan cara yang
pertama terpimpin, melalui pembelajaran khusus. Yang kedua alamiah,
melalui kegiatan langsung berbahasa dalam suasana nyata, dan yang
ketiga terpimpin dan alamiah. Dari ketiga cara ini yang paling efektif
mempercepat proses pemerolehan bahasa kedua adalah cara yang ke
tiga.

4. Jelaskan Fungsi anatomi syaraf dalam pemerolehan Bahasa kedua(B2)?

Jawaban: Teori anatomi syaraf menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi
syaraf. Belahan otak kanan (daerah Wernickle) dan belahan otak kiri (daerah Brocka)
menentukan pemerolehan B2. Belahan otak kanan berkaitan dengan proses menyeluruh dan
berfungsi untuk merekam dan memproses ujaran yang berpola. Belahan otak kiri berkaitan
dengan penggunaan bahasa secara kreatif yang meliputi pemrosesan sintaktik dan semantik,
serta pengendali aktivitas berbicara dan menulis.
Pemerolehan B2 dapat diterangkan menurut fungsi syaraf dengan memperhatikan dua hal.
a. Fungsi syaraf yang mana yang digunakan untuk berkomunikasi

b. Tingkatan mana dalam sistem syaraf tersebut yang dilibatkan.

Anda mungkin juga menyukai