Anda di halaman 1dari 22

N.

Lia Marliana
PEMAKAIAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
No Pemakaian Contoh
1 Dipakai pada akhir kalimat Ayahku tinggal di Solo.
2 Dipakai di belakang angka atau huruf a. III. Departemen Dalam Negeri
dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
3 Dipakai untuk memisahkan angka Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit
jam, menit, dan detik yang 20 detik)
menunjukkan waktu
4 Dipakai untuk memisahkan angka 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20
jam, menit, dan detik yang detik)
menunjukkan jangka waktu

5 dipakai di antara nama penulis, judul Siregar, Merari. 1920. Azab dan
tulisan yang tidak berakhir dengan Sengsara. Wei-tevreden: Balai
tanya dan tanda seru, dan tempat Poestaka
terbit dalam daftar pustaka
No Pemakaian Contoh

6. a. Dipakai untuk memisahkan Desa itu berpenduduk 24.200 orang.


bilangan ribuan atau kelipatannya

b. Tidak dipakai untuk memisahkan Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.


bilangan ribuan atau kelipatannya Nomor gironya 5645678.
yang tidak menunjukkan jumlah.

7. Tidak dipakai pada akhir judul yang Acara Kunjungan Adam Malik
merupakan kepala karangan atau Salah Asuhan
kepala ilustrasi, tabel, dan
sebagainya.
8. Tidak dipakai di belakang (1) alamat Jalan Diponegoro 82
pengirim dan tanggal surat atau (2) 1 April 2021 (tanpa titik)
nama dan alamat penerima surat.
B. Tanda Koma (,)

No Pemakaian Contoh

1 Dipakai di antara unsur-unsur dalam Saya membeli kertas, pena, dan tinta
suatu perincian atau pembilangan

2 Dipakai untuk memisahkan kalimat Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata
seperti tetapi atau melainkan.

3 a. Dipakai untuk memisahkan anak Kalau hari hujan, saya tidak akan
kalimat dari induk kalimat jika datang. Oleh karena sibuk, ia lupa
anak kalimat itu mendahului induk akan janjinya.
kalimatnya
b. Tidak dipakai untuk memisahkan Saya tidak akan datang kalau hari
anak kalimat dari induk kalimat hujan. Dia lupa akan janjinya karena
jika anak kalimat itu mengiringi sibuk. Dia tahu bahwa soal itu
induk kalimatnya. penting.
No Pemakaian Contoh
4 Dipakai di belakang kata atau … Oleh karena itu, kita harus berhati-
ungkapan penghubung antarkalimat hati.
yang terdapat pada awal kalimat. … Jadi, soalnya tidak semudah itu.
Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu,
akan tetapi.
5 Dipakai untuk memisahkan kata O, begitu?
seperti “o, ya, wah, aduh, kasihan” Wah, bukan main!
dari kata yang lain yang terdapat di Hati-hati, ya, nanti jatuh.
dalam kalimat.
6. Dipakai untuk memisahkan petikan Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
7. Dipakai di antara (i) nama dan Surat-surat ini harap dialamatkan
alamat, (ii) bagian alamat, (iii) kepada Dekan Fakultas Kedoktaran,
tempat dan tanggal, dan (iv) nama Universitas Indonesia, Jalan Raya
tempat dan wilayah atau negeri yang Salemba 6, Jakarta.
ditulis berurutan.
No Pemakaian Contoh

8. Dipakai untuk menceraikan bagian Alisjhbana, SutanTakdir. 1949.


nama yang dibalik susunannya dalam Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
daftar pustaka. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka
Rakjat.
9. Dipakai di antara bagian-bagian W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa
dalam catatan kaki. Indonesia untuk Karang-Mengarang
(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967),
hlm. 4.
10 Dipakai di antara nama orang dan B. Ratulangi, S.E.
gelar akademik yang mengikutinya Ny. Khadijah, M.A.
untuk membedakannya dari Prof. Dr. Surya, M.Sc., M.Pd.
singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
11 Dipakai di muka angka persepuluhan 12,5 miliar
atau di antara rupiah dan sen yang Rp12,50
dinyatakan dengan angka Rp200.000,00
No Pemakaian Contoh

12 Dipakai untuk mengapit keterangan Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
tambahan yang sifatnya tidak Pasien saya, usia 23 tahun, dirawat di
membatasi. RSJ.
13 Dipakai untuk menghindari salah Dalam pembinaan dan
baca di belakang keterangan yang pengembangan bahasa, kita
terdapat pada awal kalimat. memerlukan sikap yang bersungguh-
sungguh.
Atas bantuan Agus, Andri
mengucapkan terima kasih.
14 Tidak dipakai untuk memisahkan “Di mana Saudara tinggal?” tanya
petikan langsung dari bagian lain Karim.
yang mengirinya dalam kalimat jika “Berdiri lurus-lurus!” perintahnya.
petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru.
C. Tanda Titik Koma (;)

No Pemakaian Contoh

1 Dipakai untuk memisahkan bagian- Malam makin larut; pekerjaan belum


bagian kalimat yang sejenis dan selesai juga.
setara

2. Dipakai sebagai pengganti kata Ayah mengurus tanamannya di kebun


penghubung untuk memisahkan itu; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
kalimat yang setara di dalam kalimat menghapal nama-nama pahlawan
majemuk. nasional; saya sendiri asyik
mendengarkan siaran “Pilihan
Pendengar”
D. Tanda Titik Dua (:)
No Pemakaian Contoh

1 a. Dipakai pada akhir suatu Kita sekarang memerlukan perabot


pernyataan lengkap jika diikuti rumah tangga: kursi, meja, dan
rangkaian atau pemerian. lemari.
b. Tidak dipakai jika rangkaian atau Kita memerlukan kursi, meja, dan
pemerian itu merupakan lemari.
pelengkap yang mengakhiri
pernyataan.
2 Dipakai sesudah kata atau ungkapan Ketua : Ahmad Wijaya
yang memerlukan pemerian. Sekretaris : S. Handayani
Bendahara : B. Hartawan
No Pemakaian Contoh

3 Dipakai dalam teks drama sesudah Ibu : (meletakkan beberapa kopor)


kata yang menunjukkan pelaku “Bawa kopor ini, Mir!”
dalam percakapan Amir : “Baik, Bu.” (mengangkat
kopor dan masuk)

4 Dipakai (i) di antara jilid atau nomor Tempo, I (1971), 34: 7


halaman (ii) di antara bab dan ayat Surat Yasin: 9
dalam kitab suci, (iii) di antara judul
dan anak judl suatu karangan, serta
(iv) nama kota dan penerbit buku
acuan dalam karangan.
E. Tanda Hubung (-)
No Pemakaian Contoh

1 Menyambung suku-suku kata dasar Di samping cara-cara lama itu, ada ju-
yang terpisah oleh pergantian baris. ga cara yang baru

2 Menyambung awalan dengan bagian Kini ada cara yang baru untuk meng-
kata di belakangnya atau akhiran ukur panas
dengan bagian kata di depannya
pada pergantian baris.
3 Tanda hubung menyambung unsur- anak-anak
unsur kata ulang. berulang-ulang

4 Menyambung huruf kata yang dieja p-a-n-i-t-i-a


satu-satu dan bagian-bagian tanggal 8-4-1973
5 Dipakai untuk memperjelas (i) Ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan
hubungan bagian-bagian kata atau (20 x 500), tanggung jawab-
ungkapan, dan (ii) penghilangan dan kesetiakawanan sosial
bagian kelompok kata
No Pemakaian Contoh

6 Dipakai untuk merangkaikan (i) se- se-Indonesia


dengan kata berikutnya yang dimulai se-Jawa Barat
dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan hadiah ke-2
angka, (iii) angka dengan –an, (iv)
singkatan berhuruf kapital dengan tahun 50-an
imbuhan atau kata, dan (v) nama mem-PHK-kan
jabatan rangkap.

7 Dipakai untuk merangkaikan unsur di-smash,


bahasa Indonesia dengan unsur pen-tackle-an
bahasa Asing
F. Tanda Pisah (-)

No Pemakaian Contoh

1 Membatasi penyisipan kata atau Kemerdekaan bangsa itu -saya yakin


kalimat yang memberi penjelasan di akan tercapai diperjuangkan oleh
luar bangun kalimat. bangsa itu sendiri.
2 Menegaskan adanya keterangan Rangkaian temuan ini –evolusi, teori
aposisi atau keterangan yang lain kenisbian, dan kini juga pembelahan
sehingga kalimat menjadi lebih jelas. atom- telah mengubah konsepsi kita
tentang alam semesta

3 Dipakai di antara dua bilangan atau 1910–1945


tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau Tanggal 5–10 April 1970
‘sampai dengan’.
G. Tanda Elipsis (…)

No Pemakaian Contoh

1 Tanda elipsis dipakai dalam kalimat Kalau begitu … ya, marilah kita
yang terputus-putus. bergerak.

2 Menunjukkan bahwa dalam suatu Sebab-sebab kemerosotan … akan


kalimat atau naskah ada bagian yang diteliti lebih lanjut.
dihilangkan.
H. Tanda Tanya (?)

No Pemakaian Contoh

1 Dipakai pada akhir kalimat tanya. Kapan ia berangkat?


Saudara tahu, bukan?

2 Dipakai di dalam tanda kurung untuk Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
menyatakan bagian kalimat yang Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?)
disangsikan atau yang kurang dapat hilang.
dibuktikan kebenarannya.
I. Tanda Seru (!)

No Pemakaian Contoh

1 Dipakai sesudah ungkapan Alangkah seramnya peristiwa itu!


atau pernyataan yang berupa Bersihkan kamar itu sekarang juga!
seruan atau perintah yang
menggambarkan
kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun
rasa emosi yang kuat.
J. Tanda Kurung ((…))

No Pemakaian Contoh

1 Mengapit tambahan keterangan Bagian Perencanaan sudah selesai


atau penjelasan. menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan)
kantor itu.
2 Mengapit keterangan atau Sejak Tranggono yang berjudul “Ubud”
penjelasan yang bukan bagian (nama tempat yang terkenal di Bali)
integral pokok pembicaraan ditulis pada tahun 1962.

3 Mengapit huruf atau kata yang Kata cocaine diserap ke dalam bahasa
kehadirannya di dalam teks Indonesia menjadi kokain (a).
dapat dihilangkan

4 Mengapit angka atau huruf yang Faktor produksi menyangkut masalah (a)
memerinci satu urutan alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
keterangan.
K. Tanda Kurung Siku ([…])

No Pemakaian Contoh

1 Mengapit huruf, kata, atau Sang Sapurba men [d] engar bunyi
kelompok kata sebagai koreksi gemerisik
atau tambahan pada kalimat
atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan
atau kekurangan itu terdapat di
dalam naskah asli.
2 Mengapit keterangan dalam Persamaan kedua proses ini
kalimat penjelas yang sudah (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
bertanda kurung. II (lihat halaman 35-38) perlu
dibentangkan di sini
L. Tanda Petik (“…”)
No Pemakaian Contoh

1 Mengapit petikan langsung yang “Saya belum siap,” kata Mira,


berasal dari pembicaraan dan naskah “tunggu sebentar!”
atau bahan tertulis lain

2 Mengapit judul syair, karangan, atau Bacalah “Bola Lampu” dalam buku
bab buku yang dipakai dalam kalimat. Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
3 Mengapit istilah ilmiah yang kurang Pekerjaan itu dilaksanakan
dikenal atau kata yang mempunyai arti dengan cara “coba dan ralat”
khusus saja.

4 Penutup mengikuti tanda baca yang Kata Tono, “Saya juga minta
mengakhiri petikan langsung satu.”
5 Penutup kalimat atau bagian kalimat Karena warna kulitnya, Budi
ditempatkan di belakang tanda petik mendapat julukan “Si Hitam”.
yang mengapit kata atau ungkapan
yang dipakai dalam arti khusus pada
ujung kalimat atau bagian kalimat.
M. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

No Pemakaian Contoh

1 Mengapit petikan yang “Kau dengar bunyi ‘kring-


tersusun di dalam petikan lain kring’ tadi?”

2 Mengapit makna, terjemahan, feed-back ‘balikan’


atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
N. Tanda Garis Miring (/)
No Pemakaian Contoh

1 Dipakai di dalam nomor surat No. 7/PK/1973


dan nomor pada alamat dan Tahun anggaran
penandaan masa satu tahun 1985/1986
yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
2 Dipakai sebagai pengganti Dikirimkan lewat
kata atau tiap darat/laut (lewat darat
atau laut)
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

No Pemakaian Contoh

1 Untuk menunjukkan Ali’kan kusurati


penghilangan bagian kata (kan = akan)
atau bagian angka tahun. Malam ‘lah tiba.
(‘lah = telah)
1 Januari ’88
(’88 = 1988)

Anda mungkin juga menyukai