Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT BAHASA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

ILMU LUGHOH

Disusun oleh kelompok 1/ PBA C


1. ‘Ainur rohman (202180082)
2. Ardya utami ragita cahyani (202180087)
3. Zahrotul ula (202180077)

Dosen Pengampu:
Miftakhul Maesaroh, SS., M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan
sesamanya. Ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan keberadaban pun pada dasarnya juga
dipelajari dan diwariskan dari generasi ke genarasi denga menggunakan bahasa.
Tanpa bahasa, kehidupan manusia sulit berkembang. Tanpa bahasa, interaksi dan
komunikasi antar manusia menjadi terbatas.
Bahasa begitu dekat dengan manusia. bahasa begitu menyatu dalam kehidupan
manusia. pemahaman manusia terhadap hakikat bahasa menjadi bukti kedekatan dan
penyatuan manusia dengan bahasa. Karena pentingnya bahasa, dengan itu pada
makalah ini akan membahas tentang apa itu pengertian bahasa, karakteristik bahasa,
fungsi bahasa dan asalusul bahasa itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi Bahasa?
2. Bagaimana Karakteristik dari Bahasa?
3. Apa fungsi dari Bahasa?
4. Bagaimana Asal Usul Bahasa?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bahasa
Bahasa adalam sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh
anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gestus yang disepakati yang
mengandung makna yang dapat dipahami1.
Adapun secara terminologis ada beberapa pendapat yaitu2 :
1. Menurut ahli bahasa Abu Al- Fath Utsman ibn Jinny :

ِ ‫ع ْن أ َ ْغ َر‬
‫اض ِه ْم‬ َ ‫ات يُ َعبِ ُر ِب َها ُك ِل قَ ْو ٍم‬
ٌ ‫ص َو‬ َ ‫اَللُّغَةُ ِه‬
ْ َ‫ي أ‬
Bahasa adalah suara-suara yang diucapkan oleh setiap bangsa untuk
mengungkapkan tujuan.

Definisi ini mencangkup beberapa realita kebahasaan :


a. Hakekat bahasa sebagai suara.
b. Fungsi bahasa sebagai fungsi sosial karena bahasa sarana komunikasi
sosial.
c. Terjadinya perbedaan dengan berbedanya suatu masyarakat.

2. Menurut Linguis modern Prancis Andre Martunat :

‫ان َعلَى‬
ِ ‫س‬َ ‫اإل ْن‬
ِ ‫ص ُل بِ ِقيَا ِس َها ت َ ْح ِل ْي ٌل ِل َما بِ َخبَ ِر ِه‬ َ َ‫اَللُّغَةُ أَد‬
ُ ‫ارة ٌ ت َ ْبلُ ُغ َو يَ ْح‬
‫ي‬َ ‫ِخالَفٍ َبيْنَ َج َما َع ٍة َوأ ُ ْخ َر‬
Bahasa adalah perangkat penyampaian yang tersampainya memahai
sesuatu yang dikabarkan oleh seseorang dengan cara berbeda oleh suatu
kelompok dengan kelompok lain.

Definisi ini mengandung beberapa pemahaman yaitu :

a. Bahasa adalah sarana komunikasi dan penyampaian.


b. Bahasa akan berbeda seiring dengan perbedaan masyarakat.

1
Abdul caher, Linguistik Umum, (Jakarta: Renika Cipta, 2012), hal 5
2
Agus Tricahyono, Linguistik Arab, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2011), hal 1
c. Setiap bahasa terdiri atas satuan bunyi yang beragam.
d. Satuan bunyi pada masing-masing bahasa tersebut tersusun atas tingkatan
tertentu serta memiliki tabiat yang berbeda antara satu bahasa dengan
bahasa lainnya.

B. Karakteristik Bahasa
Alkhuli (1982), mengemukakan adanya enam karakteristik bahasa yaitu3 :
1. Bahasa memiliki ragam sosial sosiolek yang menunjukkan tingkat sosial
ekonomi. Ragam bahasa yang digunakan oleh penutur yang terpelajar berbeda
dengan ragam yang digunakan oleh penutur yang kurang berpendidikan.
2. Memiliki ragam geografis atau dialek yang berbeda antar suatu daerah dengan
daerah lainnya.
3. Memiliki ragam yang bertingkat, yaitu ragam standar dan ragam pasaran.
4. Setiap individu berbahasa dengan cara khusus yang berbeda dari individu
lainnya yang lazim disebut dialek.
5. Bahasa dapat digunakan secara lisan dan tertulis.
6. Bahasa mempunyai tingkatan suatu bentuk kebahasaan, mulai dari tingkatan
tatanan bunyi sebagai tatanan terendah sampai tatanan tertinggi, yaitu wacana.

Dalam bukunya Perihal Bahasa, Suparno (1995) mengemukakan karakteristik


Bahasa secara lengkap. Ada sepuluh karakteristik bahasa yang dikemukakan,
yaitu4 :

1. Oral
Suparno (1995) mengemukakan bahwa bahasa pada hakikatnya adalah
lisan (oral). Karakter ini terlihat pada kenyataan bahwa semua manusia itu
berbahasa secara lisan, tetapi sebagian dari mereka tidak bisa menulis atau
tidak bisa mengenal lambang tulis. Dengan ungkapan yang mudah, dikatakan
bahwa kadang-kadang ditemukan adanya warga masyarakat bahasa yang buta
huruf.

2. Sistematis, sistemis, komplit

3
Imam Ansori, Sintaksis Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT, 2004), hal 8
4
Ibid. Hal 9
Sistemati, maksudnya adalah setiap bahasa mempunyai aturan-aturan
khas. Bahasa itu bekerja sesuai aturannya masing-masing.
Sistemis, maksudnya bahasa itu merupakan sistem yang terdiri atas
sejumlah sub-sistem, yaitu sub-sistem bunyi, sub-sistem kata, sub-sistem
kalimat dan sub-sistem wacana.
Komplit,maksudnya bahasa itu mempunyai semua perangkat yang
diperlukan oleh masyarakat pemilik bahasa itu dalam rangka komunikasi antar
mereka. Dengan kata lain, bahwa masyarakat Indonesia dapat mengatakan dan
mengemukakan apa saja dengan bahasanya.
3. Arbitar dan simbolis
4. Konvensional
Maksudnya hubungan antara lambang dan acuan beserta aturan yang ada
dalam bahasa merupakan kesepakatan masyarakat pengguna bahasa. Tetapi
kesepakatan tersebut bukanlah kesepakatan formal yang melibatkan banyak
anggota. Kesepakatan tersebut maksudnya merupakan kebiasaan bahasa yang
berlangsung turun menurun sejak nenek moyang.
5. Unik dan Universal
Unik, artinya setiap bahasa memiliki ciri khas yang berbeda dari bahasa
lainnya. Adapun Universal, artinya adalah bahwa setiap bahasa itu memiliki
ciri-ciri yang universal yang berlaku pada semua bahasa.
6. Beragam
Beragam, artinya bahasa itu mewujud dalam wujud yang bervariasi.
Menurut Joss dalam (Kartomihardjo 1988) berdasarkan pemakaiannya, ragam
bahasa dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu ragam beku, ragam resmi
(formal), ragam ragam konsultatif, ragam santai, dan ragam akrab.
7. Berkembang
Bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi mempunyai sifat
selalu berkembang.
8. Produktif dan kreatif
Produktif maksudnya adalah produksi suatu bahasa sangat melimpah.
Bahasanya sangat melimpah dan tak terbatas. Sedangkan kreatif maksudnya
bahwa bahasa yang dihasilkan manusia selalu baru. Hampir tidak pernah
seseorang memproduksi bahasa atau tuturan yang persis sama dengan tuturan
yang pernah diproduksi sebelumnya.
9. Fenomena sosial
Bahasa pada dasarnya merupakan fenomena sosial. Artinya, bahasa itu
merupakan konvensi suatu masyarakat pemilik atau pengguna bahasa tersebut.
Seseorang menggunakan bahasa sesuai dengan norma-norma yang telah
disepakati atau ditetapkan untuk bahasa itu.
10. Insani
Bahasa bersifat Insani maksudnya bahasa itu merupakan produksi
manusia. memang hanyalah manusia yang mempunyai kemampuan untuk
berbahasa.

C. Fungsi Bahasa
Dalam definisi atau pengertian tentang bahasa dapat di ketahui bahwa bhasa
merupakan alat komunikasi. Untuk keperluan apapun dan dalam kegiatan apapun
bahasa di gunakan oleh seseorang atau suatu masyarakat, maka untuk keperluan
tersebut dan dalam kegiatan tersebut bahasa di gunakan sebagai alat komunikasi5

Beberapa fungsi bahasa dalam kehidupan manusia antara lain :


1. Bahasa adalah alat berpikir
Sebuah gagasan atau ide timbul dalam pikiran belum merupakan bahasa
karena belum mempunyai bentuk tertentu. Tetapi, ketika gagasan itu sudah di
tuangkan dan di atur urutan unsur-unsurnya dalam bentuk kata atau kalimat yang
di ucapkan dengan lisan atau di catat dengan simbol-simbol(tulisan), gagasan itu
berubah menjadi bahsa karena ia sudah mempunyai bentuk dan berwujud.
2. Bahasa sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar
Semua manusia mempunyai kebutuhan dasarnya masing-masing baik
individu maupun sosial. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak bisa bekerja
sendirian, tetapi memerlukan bantuan dari orang lain. Pada saat yang sama ia
perlu menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengutarakan maksudnya.

3. Bahasa untuk alat berekspresi

5
Agus Tricahyo, Linguistik Arab, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2011), hal 12
Bahasa di gunakan orang untuk menyatakan atau mengekspresikan perasaan,
emosi, harapan, keinginan, cita-cita, dan pikirannya masing-masing. Sebaliknya,
bahasajuga menjadi alat untuk mengerti dan menghayati perasaan, harapan,
keingian dan pikiran orang lain.
4. Bahasa sebagai media penghubung antar kelompok
Dalam hal ini, bahsa nerupakan salah satu faktor terpenting yang dapat
mempererathubungan dan menciptakan saling pengertian antar bangsa. Juga
sebagai alat untuk meyakinkan orang lain atau mempengaruhi sekelompok orang
atau masyarakat., baik secara formal maupun tidak formal.
5. Bahasa menjadi salah satu simbol agama
Tak bisa di pungkiri bahwa bahsa kaitannya sangat erat dengan agama. Sebab
bagaimanapun, pesan-pesan tuhan harus di sampaikan melalui bahasa yang dapat
di pahami oleh manusia yang melaksanakan agama itu. Misalnya bahasa ibrani
menjadi alat publikasi bagi agama Yahudi, bahasa latin menjadi propaganda bagi
agama khatolik Roma dan begitu pula dengan agama-agama yang lainnya.
6. Bahasa pendukung utama pengetahuan
Sebagian besar bidang pengajaran menjadikan bahasa sebagai alat terpenting
dan mutlak di perlukan. Karya besar umat manusia dalam bidang sains, teknologi,
seni dan sebagainya akan mudah di pahami oleh masyarakat dengan bahasa.
7. Bahasa sebagai alat pemersatu
Bangsa yang di bangun oleh kelompok masyarakat yang berbeda baik etnis,
suku, agama, dan sosial-ekonomi hanya dapat bersaru dan kompak jika diikat dan
dijalin oleh kesatuan oleh kesatuan bahasa.dalam skala makro, bahasa dapat
mempersatukan umat manusia di dunia, maka muncullah apa yang disebut bahasa
internasional. Yaitu suatu bahasa yang bisa digunakan oleh masyarakat dunia
dalam membangun kehidupan makro. Misalnya bahasa inggris dan bahasa arab.
8. Bahasa sebagai alat politik
Salah satu kecenderungan umat manusia adalah mencari kekuasana atas
manusia lain. Kekuasaan ini senantiasa dicari dengan berbagai cara yang kadang-
kadang menciptakan nuansa persaingan. Persaingan-persaingan ini dalam konteks
tertentu bisa memunculkan gerakan subversif untuk mempropagandakan
kepentingan-kepentingannnya. Misalnya, muncul gerakan intelijen guna
melemahkan atau menghancurkan kekuatan lawan.
Selain fungsi umum tersebut, bahasa mempunyai sejumlah fungsi khusus.
Halliday (1970) dalam Aziz dan Alwasilah (1996) menjabarkan bahwa
penggunaan bahasa secara fungsional, yang menurutnya ada tujuh fungsi khusus
bahasa yang tampak pada penggunaan bahasa sebagai alat komuikasi6.
1. Fungsi insrtumental, menggunakan bahasa oleh untuk memperoleh sesuatu.
2. Fungsi regulatori, menggunakan bahasa untuk mengontrol perilaku orang lain.
3. Fungsi personal, yaitu fungsi bahasa yang tampak pada penggunaan bahasa
untuk mengungkapkan perasan dan ide.
4. Fungsi interaksional, fungsi bahasa yang melekat ketika digunakanuntuk
menciptakan interaksi dengan orang lain.
5. Fungsi heuristik, menggunakan bahasa umtuk belajar dan menemukan makna.
6. Fungsi imajinatif, menggunakan bahasa untuk menciptakan dunia imajinasi.
7. Fungsi representasional, menggunakan bahasa untuk menyampaikan
informasi.

Agak berbeda dengan Halliday, Finochiaro(dalam suparno 1995)


menggunakan lima fungsi khusus dalam bahasa7.

1. Fungsi personal, yaitu fungsi bahsa untuk menyatakan diri.


2. Fungsi interpersonal, merupakan fungsi bahasa untuk menjalin dan
membangun hubungan dengan orang lain.
3. Fungsi direktif, yaitu fungsi bahsa yang digunakan untuk mengatur orang lain.
4. Fungsi referensial, yaitu fungsi bahasa untuk menyatakan suatu acuan-konkrit
ataupun abstrak dengan menggunakan lambang bahasa.
5. Fungsi imajinatif, meupakn fungsi bahasa untuk menciptakan sesuatu dengan
berimajinasi.

D. Asal Usul Bahasa


Bahasa merupakan objek yang sangat menarik dibicarakan. Diantara beberapa
pembicaraan, aspek asal usul bahasa tidak sampai pada kesepakatan bulat. Banya teori
yang mempersoalkan asal bahasa, ada yang lucu, ada yang aneh, sampai yang berbau

6
Imam Ansori, Sintaksis Bahasa Arab, (Malang: MISYKAT, 2004), hal 17
7
Ibid. Hal 18
ilmiah. Setidaknya ada dua pendekatan untuk melihat teori-teori itu, yaitu pendekatan
tradisional dan modern8.
1. Pendekatan tradisional
Sampai pertengahan abad ke-18 teori-teori asal bahasa dapat dikategorikan
sebagai divine origin (berdasarkan kedewaan/ kepercayaan). Pada bagian akhir
abad ke-18 spekulasi asal usul bahasa berpindah dari wawasan-wawasan
keberagamaan, mistik dan tahayul ke alam baru yang disebut oganik phase (fase
organis).
Beberapa teori yang mempersoalkan bahasa secara tradisional antara lain:
a. Teori Tawqif
Teori ini melihat bahwa bahasa berasal dari Tuhan melalui ilham,
pembawaan, dan insting. Selain itu dikatakan pula bahwa manusia diciptakan
secara stimulan, dan pada penciptaan ini pula dikaruniai ujaran sebagai
anugerah Tuhan. Teori ini memandang bahwa bahasa lahir melalui pemberian
Tuhan bukan produk manusia, maka manusia hanya menerima pemberian.
b. Teori Isthilah
Teori kesepakatan memandang bahwa bahasa didunia lahir karena ada
persetujuan manusia-manusia yang memiliki bahasa yang bersangkutan.
Dengan kata lain, bahasa merupakan produk manusia yang tumbuh dan
berkembang sejalan denganusaha manusia itu sendiri.
c. Teori pooh-pooh
Teori pooh-pooh memandang bahwa bahasa manusia dimulai dari
ekspresi emosional manusia seperti jengkel, gembira, sedih, marah, kesepian,
dan lain-lain. Dari kondisi emosional ini muncullah kata-kata yang
menunjukannya. Sebagai contoh perasan jengkel atu jijik terlahirkan dengan
mengeluarkan udara dari hidung, terdengar sebagai “ pooh” atau “pish”.
Mungkin ini pila yang melatar belakangi penamaan teori ini dengan pooh-
pooh.
d. Teori ding dong
Teori ding-dong memandang bahwa setiap kata yang terucap
menunjukan kepada makannya. Menurut teori ini manusia mempunyai insting
yang istimewa untuk mengelurkan ekspresi ujaran bagi setiap kesan (yang

8
Agus Tricahyo, Linguistik Arab, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2011), hal 3-8
berarti stimulus) dan luar. Kesan yang di terima lewat indera, bagaikan
pukulan pada bel hingga melahirkan ucapan yang sesuai. Kurang lebih ada
400 bunyi pokok yang membentuk bahsa pertama ini. Sewaktu orang primitif
dahulu melihat seekor serigala, pandangan ini menggetarkan bel yang ada
pada dirinya secara insting sehingga terucapkanlah kata “ wolf”(serigala).
e. Teori Yo-He-Ho
Teori yo-he-ho menyimpulkan bahwa bahasa pertama lahir dalam satu
kegiatan sosial. Sekelompok orang primitif dahulu bekerja sama. Kitapun
mengalami kerja serupa, misalnya sewaktu mengangkat sebatang kayu besar.
Seperti biasa kalau mengangkat kayu tersebut kita secara spontan bersama
mengeluarkan ucapan-ucapan tertentu, karena terdorong gerakan otot.
Demikian juga orang primitif zaman dahulu, sewaktu bekerja tadi, pita suara
mereka bergetar lalu terlahirkan ucapan-ucapan khusus untuk setiap tindakan.
Ucapan-ucapan tadi lalu menjadi nama untuk pekerjaan itu seperti Heave!
(angkat), Rest! (diam) dan sebagainya.
f. Teori Bow-Bow
Teori ini disebut juga teori onomatope atau echoic. Menurut teori ini
kata-kata yang pertama kali ada adalah tiruan terhadap bunyi alami seperti :
nyanyian burung, suara binatang, suara guntur, hujan, angin, sungai, ombak
samudra dan sebagainya.
g. Teori gestur
Teori gestur mengatakan bahwa isyarat mendahului ujaran. Salah satu
contoh yaitu bahasa isyarat yang dipakai oleh suku indian di amerika utara,
sewaktu berkomunikasi dengan suku-suku yang tidak berbahasa. Jadi menurut
teori ini bahsa lahir dan isyarat-isyarat yang bermakna.
2. Pendekatan Modern
Menurut pendekatan modern, manusia dilahirkan sempurna dengan
perlengkapan fisik untuk berbicara. Ada seorang tokoh ilmuan berpendapat yaitu
Otto Jespersen mengungkapkan bahwa ada persamaan antara bahasa bayi dengan
manusia primitif. Bahasa primitif hampir tak memiliki arti serupa dengan ucapan-
ucapan bayi. Lama-kelamaan ucapan-ucapan tersebut berkembang menjadi
sempurna9

9
Agus Tricahyo, Linguistik Arab, (Ponorogo:STAIN Ponorogo Press, 2011), hal 9
BAB III
KESIMPULAN

1. Bahasa adalam sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri
dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gestus yang disepakati yang
mengandung makna yang dapat dipahami.
2. Karakteristik bahasa menurut Alkhuli (1982):
Bahasa memiliki ragam sosial atau sosiolek , bahasa memiliki ragam geografis
atau dialek, bahasa memiliki ragam bertingkat, idiolek, dapat di gunakan secara
lisan dan tulisan dan mempunyai tingkatan suatu bentuk kebahasaan
karakteristik menurut suoarno(1995) :
Oral, Sistematis, sistemis, komplit, Arbitar dan simbolis, Konvensional, Unik dan
universal, Beragam, Berkembang, Produktif-kreatif, Fenomena sosial, Insani.
3. Fungsi bahasa:
a. Bahasa adalah alat pikir
b. Bahasa alat untuk memenuhi kebutuhan dasar
c. Bahasa alat untuk berekspresi
d. Bahasa media penghubung antar kelompok
e. Bahasa salah satu simbol agama
f. Bahasa pendukung utama pengetahuan
g. Bahasa alat pemersatu
h. Bahasa alat polotik
4. Asal usul bahasa
a. Pendekatan tradisional
b. Pendekatan modern
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, imam. 2004. Sintaksis Bahasa Arab. Malang :MISYKAT Malang


Chaer, abdul . 2012. Linguistik umum . Jakarta : Renika cipta
Tricahyo, Agus. 2011. Linguistik Arab. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press

Anda mungkin juga menyukai