Anda di halaman 1dari 13

Karya Tulis Ilmiah

“Pengaruh Tanah Longsor Terhadap Lingkungan”

Disusun oleh :
LIYATUL WALIDAH/X4/22

SMA NEGERI 1 KRAKSAAN


Jl. Imam Bonjol No. 13 Kraksaan Telp. (0335) 841214 Kode Pos 67282
Kabupaten Probolinggo Jawa Timur
Website : http://sman1kraksaan.sch.id Email : sman1kraksaan@gmaill.com
TAHUN 2014
Lembar Pengesahan
Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan oleh penulis guna melengkapi tugas mata
pelajaran geografi dan sebagai persyaratan mengikuti ujian semester genap atau kenaikan kelas
pada SMA Negeri 1 Kraksaan tahun pelajaran 2013 / 2014.

Telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Probolinggo,……………..2014

Mengetahui,

Kepala sekolah Guru Pembimbing

Drs. H. Saeri Dian Ekawati S.Pd.


NIP. NIP.

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayat-Nya. Penulis dapat mengerjakan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Tanah
Longsor Terhadap Lingkungan” dapat terselesaikan dengan lancar.
Semua berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak yang rela hati meluangkan
waktu dan tenaganya untuk memberikan saran dan nasehat kepada penulis demi terlaksananya
tugas mata pelajaran geografi dan sebagai persyaratan mengikuti ujian semester genap atau
kenaikan kelas pada SMA Negeri 1 Kraksaan tahun pelajaran 2013 / 2014. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Dian Ekawati S. Pd, selaku
guru pembimbing mata pelajaran Geografi dan penulis juga berterimakasih kepada semua
pihak yang membantu demi terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, tentunya Karya ini baik penyusunan
maupun materi masih banyak kekurangan dikarenakan kami masih dalam tahap belajar
sehingga untuk memacu, mengembangkan dan membuat yang lebih baik, kami masih perlu
bimbingan.
Untuk kesempurnaan penyusun laporan ini, kami mengharap kritik serta saran yang
bersifat membangun. Mudah – mudahan bermanfaat khususnya bagi penulis sebagai penyusun
dan bagi pembaca pada umumnya.

Probolinggo, 9 januari 2014

Penulis

Daftar Isi
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Abstraksi iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Bab 1 Pendahuluan
• Latar Belakang 1
• Rumusan Masalah 1
• Batasan Masalah 1
• Hipotesis 1
• Tujuan Penulisan 1

Manfaat Penulisan 1
• Metodologi Penelitian 1
Bab2 Tinjauan Pustaka
Bab 3 Metode Penelitian
Bab 4 Pembahasan
Bab 5 Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penduduk bertempat tinggal di berbagai macam daerah salah satunya adalah daerah
dataran tinggi. Di daerah dataran tinggi cukup baik dari segi kehidupannya sebab potensi
pertanian,perkebunan,dan pariwisata lebih meningkat dari pada daerah-daerah lainnya. Maka,
kegiatan tersebut akan terhambat apabila terjadi bencana. Salah satu bencana yang sering
terjadi di dataran tinggi adalah tanah longsor. Jika kegiatan tersebut sudah terhambat maka
akan mempengaruhi ekonomi masyarakat juga ikut terhambat. Hal itu di sebabkan
karena masyarakat di daerah dataran tinggi kurang mementingkan lingkungan sekitar,
sehingga membuat banyak bencana yang hasilnya akan merugikan masyarakat termasuk tanah
longsor. Agar bencana tanah longsor tidak terjadi, maka dari itu di butuhkan penanggulangan,
pencegahan, upaya yang serius dan sistematis dari peneliti.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Tanah
Longsor Terhadap Lingkungan”

1.2 Rumusan Masalah


Dalam latar belakang di atas ada Permasalahan yang di rumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengaruh tanah longsor terhadap lingkungan ?
2. Bagaimana upaya pencegahan bencana tanah longsor ?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini memiliki arah yang cukup jelas, maka perlu adanya suatu batasan
masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Subjek penelitian adalah pedosfer
2. Objek penelitian adalah tanah longsor

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Mengetahui sebab-sebab terjadinya tanah longsor
2. Mengkaji pengaruh tanah longsor terhadap lingkungan
3. Mengkaji lebih dalam bagaimana cara menanggulangi tanah longsor
1.5 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini di duga tanah longsor dapat di cegah dengan cara memotivasi
masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar dengan cara reboisasi ( penanaman hutan kembali
)
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan untuk berhubungan dengan masyarakat dan bisa menyadarkan
masyarakat dalam upaya penanggulangan terjadinya tanah longsor, sehingga berkonstribusi
pada :
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil manfaat penulisan sebagai berikut :
1) Agar pembaca dapat mengetahui pengertian lingkungan hidup
2) Agar pembaca dapat mengetahui penyebab kerusakan lingkungan hidup
3) Agar pembaca dapat mengetahui akibat kerusakan lingkungan
4) Agar pembaca dapat mengetahui bentuk - bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor-
faktor penyebabnya
5) Agar pembaca dapat mengetahui usaha untuk melestarikan lingkungan hidup

a. Peneliti
1. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun karya tulis ilmiah.
2. Dapat menerapkan metode ilmiah seperti yang dilakukan para ilmuwan dalam
melakukan penelitian.
3. Membuat peneliti lebih peka menangani masalah yang terjadi

b. Masyarkat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi motifasi bagi masyarakat sebagai
1. Informasi tentang upaya penaggulangan tanah longsor
2. Peningkat daya tarik masyarakat dalam melakukan pencegahan
3. Dapat mengetahui penyebab tanah longsor
4. Dapat mengetahui akibat dari tanah longsor

1.7 Metodologi Penelitian


Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskripsi, yakni dengan telaah
pustaka. Mengambil dan menganalisis dari berbagai sumber yang berupa buku maupun artikel-
artikel air mineral terkontaminasi

Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Tanah Longsor


Longsoran Tanah atau gerakan tanah adalah proses perpindahan masa batuan / tanah
akibat gaya berat (gravitasi). Longsoran tanah telah lama menjadi perhatian ahli geologi karena
dampaknya banyak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian harta benda. Tidak jarang
pemukiman yang dibangun di sekitar perbukitan kurang memperhatikan masalah kestabilan
lereng, struktur batuan, dan proses proses geologi yang terjadi di kawasan tersebut sehingga
secara tidak sadar potensi bahaya longsoran tanah setiap saat mengancam jiwanya. Tanah
longsor merupakan satu kehadiran bencana yang dapat membahayakan manusia, hewan,
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan hidup atau merusak lingkungan.
Para ilmuwan mengatakan, tanah longsor merupakan penyebab kematian terbesar ke-
7, setelah musim kering, badai, banjir, gempa bumi, gunung berapi, dan cuaca yang ekstrim.
Menurut mereka, sistem peringatan tentang resiko tanah longsor serta aturan pembangunan
lahan yang lebih baik dapat menyelematkan hidup manusia
(www.google.com)
2.2 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor di Asia
Tanah longsor termasuk masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan
kebijakan dari berbagai pihak diantaranya pemerintah, masyarakat, dan juga peneliti. Telah
dikatakan bahwa tanah longsor adalah salah satu penyebab utama terkemuka di dunia yang
menyebabkan kematian, penyakit, dan kerugian yang sangat besar. Tanah longsor dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun ulah manusia. Tanah longsor sering terjadi
pada musim hujan. Akhir-akhir ini, wilayah-wilayah di Indonesia sering mengalami tanah
longsor. Faktor penyebabnya berupa penebangan hutan secara liar. Hal ini mengakibatkan
tanah menjadi gundul. Tanah yang gundul pada saat hujan mudah longsor. Adapun
penyebabnya tanaman yang berfungsi sebagai penyerap air sudah tidak ada. Tanah longsor
yang terjadi dapat menimbulkan kerugian. Kerugian yang dirasakan masyarakat berupa korban
jiwa, harta benda, dan sebagainya. Tanah longsor banyak terjadi pada daerah yang berlereng
seperti di pegunungan (www.testindo.com)
Gambar : fenomena longsor (lampiran 1)
Para ahli masalah lingkungan menyatakan bahwa tanah longsor menewaskan hampir
sekitar 1.000 orang per tahun. Masalah tersebut dikarenakan perubahan cuaca boleh jadi
meningkatkan resiko yang ada, terutama di daerah pemukiman tidak layak yang terletak di
lereng bukit. Tanah longsor tersebut juga terjadi di Thailand beberapa tahun yang lalu. Sekitar
100 orang ahli masalah lingkungan bertemu di Thailand hari Rabu ini untuk membicarakan
berbagai upaya mencegah tanah longsor karena di Thailand rawan dengan bencana tanah
longsor. Propinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan kejadian longsor terburuk di tanah air,
yang banyak menelan korban seperti kejadian longsor di sekitar Lembang maupun di
Kabupaten Majalengka.
Faktor internal yang menjadi penyebab terjadinya longsoran tanah adalah daya ikat
(kohesi) tanah/batuan yang lemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat terlepas dari
ikatannya dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada disekitarnya
membentuk massa yang lebih besar. Lemahnya daya ikat tanah/batuan dapat disebabkan oleh
sifat kesarangan (porositas) dan kelolosan air (permeabilitas) tanah/batuan maupun rekahan
yang intensif dari masa tanah/batuan tersebut. Sedangkan faktor eksternal yang dapat
mempercepat dan menjadi pemicu longsoran tanah dapat terdiri dari berbagai faktor yang
kompleks seperti kemiringan lereng, perubahan kelembaban tanah/batuan karena masuknya air
hujan, tutupan lahan serta pola pengolahan lahan, pengikisan oleh air yang mengalir (air
permukaan), ulah manusia seperti penggalian dan lain sebagainya. Prinsip pencegahan longsor
adalah mencegah air supaya tidak terkonsentrasi di bidang luncur, mengikat massa tanah agar
tidak meluncur dengan cara merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan
kedap air (bidang luncur). Pada dasarnya teknologi pencegahan tanah longsor pada areal
perkebunan terdiri dari dua yaitu cara mekanis dan cara vegetatif.
(poskosiagabencana.blogspot.com)
Bab III
Metode Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan penulisan secara deskripsi
dengan pendekatan teknik pencarian informasi di perpustakaan, dan internet. Deskripsi
kualitatif adalah metode penelitian dengan memperoleh data dari internet dan buku.
Sumber terdiri dari data sekunder, data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan
kepustakaan, media internet, dan buku-buku yang menunjang karya tulis ini.
Penyusunan karya tulis ini di laksanakan pada tanggal 9 Januari 2014 – 1 Maret 2014 dan
di laksanakan di SMA Negeri 1 Kraksaan.

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi
Populasi adalah jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada
satu satuan ruang tertentu. Dalam karya ini, populasinya adalah Asia, khususnya Indonesia.
3.1.2 Sampel
Sampel adalah himpunan dari bagian beberapa unit dalam populasi. Dalam karya ilmiah
ini, sampel yang di ambil terdiri dari penyebab terjadinya tanah longsor, pengaruh tanah
longsor terhadap lingkungan, dan cara penanggulangan tanah longsor.

3.2 Instrumen Penelitian

3.2.I Instrumen Pengambilan Data


Studi deskripsi dari internet berupa referensi. Referensi adalah yaitu metode yang
menggunakan media teknologi internet dengan cara browsing (mencari data-data melalui
internet) yang berkaitan dengan judul untuk di jadikan pertimbangan dan buku pedoman.

Bab IV
Pembahasan

Tanah Longsor adalah pergerakan atau ambrolnya tanah dan bebatuan dalam jumlah
besar secara mendadak atau perlahan-lahan. Tanah longsor biasanya terjadi di daerah terjal
yang tidak stabil. Faktor penyebab tanah longsor adalah gaya berat, kemiringan lereng,
karakter tanah dan bebatuan, getaran/gempa, drainase, kedalaman air tanah. Selain karena
kondisi alam tersebut tanah longsor juga disebabkan oleh ulah manusia dalam memanfaatkan
lahan, misalnya penambangan, ledakan, perubahan lahan, penebangan hutan yang tidak
terkendali.Longsor biasanya terjadi secara perlahan-lahan dengan tanda-tanda yang khas
sehingga kita biasa menghindari atau mengantisipasinya, akan tetapi ada yang terjadi secara
cepat dan tidak dapat diprediksi. Tanah longsor biasa terjadi pada musim hujan dengan curah
hujan tinggi.
(www.google.com)
• Pengaruh tanah longsor terhadap lingkungan
Terjadi peristiwa alam sekarang ini disebabkan oleh alam dan oleh manusia. Peristiwa
alam akibat proses alam dapat terjadi kapan saja. Peristiwa alam akibat proses alam sulit untuk
dihindari. Peristiwa alam tersebut berupa gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan,
dan sebagainya. Selain itu, terdapat peristiwa alam yang terjadi akibat ulah manusia.
Peristiwa alam akibat ulah manusia itu dapat dihindari atau dicegah. Peristiwa alam akibat ulah
manusia berupa banjir, tanah longsor, polusi, dan sebagainya.
peristiwa alam yang terjadi belakangan ini terjadi karena ulah manusia. Perilaku masyarakat
yang tidak ramah terhadap alam penyebab terjadinya peristiwa alam. Perilaku perilaku tersebut
berupa membuang sampah sembarangan, penebangan hutan, pembakaran hutan, dan
sebagainya. Sedangkan peristiwa alam akibat alam dapat dicegah, Pencegahan itu berupa
perubahan perilaku masyarakat yang menjadi ramah lingkungan dan selalu menjaga
lingkungan.
Dari peristiwa diatas adapun pengaruh tanah longsor terhadap lingkungan :
• Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan akan kehilangan tempat tinggal akibat penebangan
hutan secara liar yang mengakibatkan tanah longsor.
• Banyaknya hama yang mendorong petani untuk menggunakan pestisida. Pestisida ini dapat
dimakan oleh hewan yang seharusnya tidak ingin dibasmi. Akibatnya, hewan-hewan yang tidak
merugikan tersebut akan musnah akibat dari tanah longsor.
• Kegiatan manusia yang menyebabkan tanah longsor dapat merusak keseimbangan ekosistem
yang ada di lingkungan terjadinya tanah longsor.
• Akan mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana umum yang ada, seperti tempat ibadah,
jembatan, bendungan, saluran irigasi, tangggul dan jalan.
• Bila longsor mengubur daerah pertanian atau hutan, produktifitas pertanian atau kehutanan
akan lenyap atau terganggu.
• Akan merusak jalur komunikasi dan menutup jalan raya. Dan saluran air juga bisa tersumbat
sehingga ada risiko air meluap dan banjir.
• Nilai jasa lahan setempat anjlok dan penerimaan pajak negara akan berkurang akibat
terjadinya tanah longsor.
• Penggunaan lahan yang menentukan tingkat potensi bahaya longsor. Dan dalam penggunaan
lahan memiliki resiko materiil dan non materiil yang paling tinggi.
• Penggunaan lahan sawah lebih rentan dibadingkan penggunaan lahan non sawah (tegakan,
semak belukar, pemukiman dan hutan). Hal ini disebabkan karena kondisi lahan sawah yang
sering atau selalu jenuh air dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menciptakan bidang
luncur terutama pada lereng.
• Lahan persawahan dibuat dengan melakukan modifikasi dan memotong lereng. Aktivitas ini
menyebabkan sudut lereng semakin tinggi sehingga memperbesar potensi terjadinya tanah
longsor.
• Upaya penanggulangan bencana tanah longsor
Upaya pengendalian tanah longsor saat ini dikelompokan dalam 2 bentuk yaitu metode
vegetasi dan metode vegetatif. Metode vegetatif dilakukan dengan pemanfaatan berbagai jenis
tanaman mulai dari rumput, semak hingga tanaman keras yang memiliki fungsi menguatkan
agregat tanah sehingga tidak mudah tererosi dan longsor.metoda vegetasi dengan
penyebarannya yang luas dengan struktur dan komposisinya yang beragam diharapkan mampu
menyediakan manfaat yang besar sebagai pengendali longsor, peran tersebut antara lain
intersepsi, evapotranspirasi, infiltrasi, lengas tanah, air bawah dan di atas permukaan dari
biomas bawah hutan.
Upaya penanggulangan bencana tanah longsor :
• Menghindari atau mengurangi penebangan pohon yang tidak terkendali.
• Penanaman vegetasi keras dengan perakaran intensif pada kawasan lereng curam dna
menumpang pada lapisan impermeable.
• Mengembangkan usaha tani ramah longsor.
• Mengurangi beban mekanik pohon-pohon besar yang berakar dangkal.
• Mengurangi atau menghindari pembangunan teras bangku di kawasan rawan longsor.
• Mengurangi intensifikasi pengolahan tanah pada daerah rawan longsor.
• Membuat saluran drainase di bawah permukaan.
• Lapisan tanah harus dapat diantisipasi dengan pemilihan jenis tanaman yang memiliki
perakaran yang mampu menahan kestabilan lapisan tanah yaitu jenis yang memiliki perakaran
dalam dan akar serabut yang banyak.
• Komponen lain yaitu kerapatan tajuk pohon, semakin tinggi kerapatan tajuk, semakin tinggi
kemampuan tajuk untuk menangkap air hujan sehingga mengurai energy kinetik air sampai ke
tanah.
• Cara paling efektif untuk meminimalkan dampak tanah longsor adalah dengan mengatur
lokasi pembangunan di tanah yang stabil dan memanfaatkan daerah-daerah rawan longsor
sebagai lahan-lahan kosong terbuka, atau sebagai tempat kegiatan dengan intensitas rendah
(taman, padang penggembalaan, dan lain-lain).
• Kendali penggunaan tanah hendaknya dilakukan untuk mencegah pemakaian daerah-daerah
rawan sebagai lokasi pemukiman ataupun tempat prasarana penting.
• Kontrol agraria inipun dapat melibatkan upaya pemindahan penduduk yang terlanjur
menempati wilayah-wilayah rawan khususnya jika ada lokasi lain yang lebih aman. Kalaupun
dikeluarkan izin pemakaian hak guna tanah atau pendirian bangunan di sana harus ada
pembatasan tentang jenis dan jumlah bangunan yang boleh didirikan.
• Kegiatan-kegiatan yang bisa memicu kelongsoran harus dilarang contoh salah satunya yaitu
penebangan hutan secara liar.
• Cara paling efektif untuk meminimalkan resiko terkena dampak tanah longsor adalah
membangun di tanah yang stabil dan memanfaatkan tanah di daerah-daerah rawan sebagai
taman, lapangan terbuka, atau padang penggembalaan yang berarti kegiatan-kegiatan
berintensitas rendah, jangan dipakai lokasi pemukiman atau pembangunan prasarana vital.
• Jika kebutuhan akan tanah atau lahan sangat mendesak barangkali bisa dibenarkan
dilakukannya usaha rekayasa penstabilan tanah meski biayanya sangat besar.
Bab V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Penggunaan lahan sangat berpengaruh pada peristiwa tanah longsor terutama pada wilayah
yang berlereng terjal. Dalam penggunaan lahan yang paling berpengaruh terhadap resiko tanah
longsor yaitu sawah dan pemukiman. Upaya penanggulangan tanah longsor salah satunya
dengan metoda vegetative dengan menanam jenis tanaman dengan perakaran yang mampu
menahan kestabilan tanah dan kerapatan tajuk tinggi.

5.2 Saran
Dalam peggunaan lahan sangat penting, apalagi di daerah pegunungan atau daerah
dataran tinggi. Jadi sebagai masyarakat khususnya pegunungan gunakanlah lahan sebaik
mungkin dan seindah mungkin untuk mencegah terjadinya tanah longsor dan mengurangi erosi.
Daftar Pustaka
• http://www.badungkab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2885&Itemi
d=128
• http://www.ksdasulsel.org/artikel/karhut/248-faktor-penyebab-tanah-longsor
• http://www.anneahira.com/cara-penanggulangan-tanah-longsor.htm
• http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/berita-296-teknologi-pencegahan-tanah-
longsor-pada-lahan-perkebunan-dengan-cara-mekanis-bag-i.html
• http://rendhy89.wordpress.com/2010/11/30/penanggulangan-bencana-tanah-longsor/
• http://www.bimbingan.org/upaya-menanggulangi-tanah-longsor.htm
• http://www.bimbingan.org/penyebab-akibat-dan-penanggulangan-tanah-longsor.htm
• http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/11/apa-saja-penyebab-tanah-longsor.html
• http://jujubandung.biz/2013/05/31/faktor-penyebab-dan-akibat-dari-tanah-longsor/
• http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2012/11/tanah-longsor-faktor-penyebab-
tanah.html
• http://klastik.wordpress.com/2008/01/15/tanah-longsor/
• http://www.testindo.com/article/138/apa-penyebab-tanah-longsor
• https://www.google.com/search?q=tanah+longsor&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
beta&channel=np&source=hp#channel=np&q=tanah+longsor&rls=org.mozilla:en-
US:official&start=20
• http://indonesiaindonesia.com/f/26874-menyebabkan-tanah-longsor/

Anda mungkin juga menyukai