Anda di halaman 1dari 12

Makalah Geograf

STUDI LINGKUNGAN
PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI PASANGGRAHAN
KELOMPOK 3:
 ALIFA RIZKI RAHMARANI
 SARAH FARIDAH HERNAWAN
 SATHINA DLIYA AR-RAHMAH
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji serta
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan sehingga
dapat menyelesaikan makalah biologi mengenai permasalahan lingkungan di Pasanggrahan.

Adapun makalah geografi tentang permasalahan lingkungan di Pasanggrahan ini telah


dikerjakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak, dan kami sangat berterimakasih
kepada pihak manapun yang telah membantu kami.

Selepas dari itu, kami sadar bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun, bahasa yang
digunakan maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah geografi ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga dari makalah geografi mengenai permasalahan


lingkungan di Pasanggrahan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Oktober 2014

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………….....1

Daftar Isi………………………………………………………………………………………......2

Bab I: Pendahuluan………………………………………………………………………………..3

Bab II: Landasan Teori……………………………………………………………………………5

Bab III: Lokasi dan Waktu………………………………………………………………………...6

Bab IV: Pembahasan………………………………………………………………………………7

Bab V: Kesimpulan dan Saran-saran……………………………………………………………...8

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………..9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan kombinasi antara kondisi fisik dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti penggunaan dan pengolahan lingkungan fisik tersebut.
Dengan demikian, lingkungan dan manusia tidak dapat terpisahkan sebab manusia sangat
bergantung kepada lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier dalam hidupnya, serta lingkungan yang harus diolah dan dijaga dengan sebaik-
baiknya oleh manusia. Kondisi lingkungan sekarang ditentukan oleh aktivitas manusia di
masa lampau dan kondisi lingkungan pada masa yang akan datang ditentukan oleh
aktivitas manusia sekarang. Dapat dikatakan bahwa manusia merupakan subjek atau
pengendali lingkungan, karena manusia yang mengolah, memanfaatkan, dan menjaga
lingkungan itu sendiri.

Pada hakikatnya, manusia menginginkan hubungannya dengan lingkungan akan selalu


berjalan seimbang. Namun, dibalik itu pula manusia memiliki keinginan yang kuat untuk
memenuhi apa yang diinginkan. Pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-
besaran dan penyalahgunaan lahan marak terjadi demi terpenuhinya keinginan tersebut,
sehingga terjadilah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia itu
sendiri yang tidak bertanggung jawab.

Kondisi lingkungan di Pasanggrahan, Ujung Berung terancam mengalami krisis,


meningkatnya jumlah penduduk tentunya berbanding lurus dengan meningkatnya
kebutuhan akan lahan pemukiman. Akan tetapi pertumbuhan jumlah penduduk tidak
berbanding lurus dengan jumlah ketersediaan lahan. Kadang kala masyarakat
menggunakan wilayah yang seharusnya digunakan sebagai daerah resapan air yang
dialihkan fungsinya menjadi daerah pemukiman. Didirikannya banyak pemukiman di
daerah resapan air tentunya akan berakibat buruk bagi Kota Bandung. Hal ini sangat
berkaitan dengan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan penyalahgunaan
lahan akibat ledakan penduduk tersebut.

3
Salah satu kerusakan lingkungan yang marak terjadi daerah tersebut adalah tanah longsor.
Tercatat terdapat 276 dari 918 lokasi rawan tanah longsor terdapat di Jawa Barat atau
sekitar 30% lokasi rawan longsor terdapat di Jawa Barat. Hal ini merupakan angka
terbesar kedua setelah Jawa Tengah yang memiliki 327 lokasi atau sekitar 36% lokasi
rawan longsor di Indonesia. Angka ini patut diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah
agar setidaknya daapat mengurangi daerah rawan longsor di Indonesia, khususnya di
daerah Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan lahan di daerah tersebut?
2. Bagaimana kondisi tanahnya?
3. Bagaimanakah kondisi sungainya?
4. Bagaimanakah aktivitas warga di sekitar sungai?
5. Bagaimanakah dampak longsor terhadap pemukiman warga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab longsor di Pasanggrahan.
2. Untuk mengetahui akibat daripada longsor tersebut.
3. Untuk memberikan pemahaman tentang kerusakan lingkungan agar setidaknya
kerusakan lingkungan dapat kita kurangi.
4. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi.

D. Manfaat
Dapat mengetahui dan memahami permasalahan lingkungan di sekitarnya serta dapat
memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka
Lingkungan merupakan salah satu objek studi geografi yang membahas mengenai gejala
dan masalah kehidupan manusia dan kaitannya dengan lingkungan tempat kehidupan
tersebut berlangsung. Studi lingkungan menerapkan prinsip ekologi serta ilmu sosial.
Dalam hubungan lingkungan dengan manusia, Patrick Geddes mengemukakan bahwa
kehidupan kelompok mnusia dalam lingkungannya dibantu oleh 3 komponen, yaitu:
tempat, orang banyak, dan kerjanya. Ketiga komponen ini dikenal dengan Trilogi
Geddes. Menurutnya, relasi 3 komponen tersebut merupakan suatu interaksi mutualistis.

Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air,
udara, dan tanah; kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan
adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level
Threat Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), UNEP (United Nations
Environment Programme), UNDP (United Nations Development Programme), dan Bank
Dunia telah melaporkan tentang pentingnya lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan
manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.

Salah satu bentuk kerusakan lingkungan adalah tanah longsor. Tanah longsor adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau
material campuran tersebut. bergerak ke bawah atau keluar lereng. Air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah
kedap air yang berperan sebagai bidang gelicncir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng sehingga
terjadilah tanah longsor. Pada prinsipnya, tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada
lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh
kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh
besarnya sudut lereng, air, beban, serta berat jenis tanah/batuan.

B. Hipotesis

5
Longsor di Pasanggrahan setiap musim hujan terjadi karena adanya peralihan aliran
sungai untuk digunakan sebagai pemukiman, juga karena ketidakstabilan tanah dan debit
hujan yang tinggi.

6
BAB III

LOKASI DAN WAKTU

A. Lokasi
Lokasi penelitian terletak di daerah Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung.

B. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada Minggu, 5 Oktober 2014 sampai dengan hari Selasa, 7
Oktober 2014.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Lahan di Pasanggrahan


Pasanggrahan yang terletak di dekat kaki Gunung Manglayang bukanlah daerah yang
landai, melainkan daerah yang agak curam dan banyak jalan yang naik turun. Tetapi,
banyak orang yang memilih untuk bertempat tinggal disana karena suhunya yang relatif
sejuk dan ketersediaan air bersih yang melimpah. Sebagian dari daerah Pasanggrahan
juga termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara atau KBU (sesuai Perda Provinsi Jawa
Barat No. 1 Tahun 2008), meskipun begitu, tidak sedikit warga yang mendirikan
rumahnya disana.

Kebanyakan lahan di Pasanggrahan digunakan sebagai pemukiman, tetapi sebagian juga


dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan lain-lain. Tanah longsor banyak terjadi di
daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang
terjal. Pada lahan persawahan, akarnya kurang kuat untuk mengikat butir tanah dan
membuat tanah menjadi lembek dan jenuh dengan air sehingga mudah terjadi longsor.

Adanya beban tambahan seperti beban bangunan pada lereng dan kendaraan akan
memperbesar gaya pendorong terjadinya longsor, terutama di sekitar tikungan jalan pada
daerah lembah. Akibatnya, adalah sering terjadinya penurunan tanah dan retakan yang
arahnya ke arah lembah.

Untuk mengembangkan dan memperluas lahan pemukiman umumnya dilakukan


pemotongan tebing dan penimbunan lembah. Tanah timbunan pada lembah tersebut
belum terpadatkan sempurna seperti tanah asli yang berada di bawahnya, sehingga
apabila hujan akan terjadi penurunan tanah yang kemudian diikuti dengan retakan tanah.
Hal-hal itulah yang menyebabkan terjadinya longsor di Pasanggrahan akibat dari
penyalahgunaan lahan.

B. Kondisi Tanah di Sekitar Sungai


Pada prinsipnya, tanah yang menyebabkan terjadinya longsor adalah tanah yang kurang
padat dan tebal. Jenis tanah tersebut adalah seperti tanah liat dengan ketebalan lebih dari
2,5 meter dan sudut lereng >220. Tanah jenis ini memiliki potensi yang besar terjadinya

8
longsor di daerah tersebut. Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan
tanah karena menjeadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

Kondisi tanah di sekitar sungai labil karena tanah disana merupakan merupakan tanah
yang digunakan sebagai lahan buatan.

C. Kondisi Sungai di Pasanggrahan


Menurut narasumber, sungai di Pasanggrahan pada awalnya adalah sungai yang agak
lebar dan mengalir lurus ke arah pos satpam, tidak dibelokkan ke arah masjid dan sempit
seperti keadaan sekarang.

D. Kegiatan Warga Sekitar


Kebanyakan warga di Pasanggrahan berprofesi sebagai pegawai dan tidak melakukan
kegiatan yang berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar.

E. Dampak Longsor Terhadap Pemukiman Warga


Longsor telah merusak sebagian badan jalan dan merusak sebagian bangunan Taman
Kanak-kanak yang ada di Pasanggrahan.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kami terhadap keadaan lingkungan di sekitar sungai yang
melewati Pasanggrahan, kami menyimpulkan bahwa longsor di Pasanggrahan disebabkan
oleh ketidakmampuan sungai untuk menampung begitu banyak volume air dalam satu
waktu, terutama ketika terjadi hujan badai sehingga membuat tanah yang tidak stabil
menjadi terkikis kemudian longsor.

B. Saran-saran
Pemerintah sebaiknya membenahi dinding sungai tersebut dengan bahan yang lebih kuat
dan tahan lama agar tidak lagi terjadi longsor.

10
DAFTAR PUSTAKA
google.com/search/longsor
id.wikipedia.com/Longsor
id.wikipedia.com/Kerusakan_Lingkungan
Peraturan Provinsi Jawa Barat Nomor : 1 Tahun 2008 Tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kawasan Bandung Utara
ibnurusydy.com/geo-bencana/longsor/

11

Anda mungkin juga menyukai