Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kuliah lapangan tentang
sedimentologi ini.
Laporan kuliah lapangan ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu kami mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam laporan ini.

Jatinangor, Juni
2016
Penyusun

Arus Turbidit (Turbidity Currents)


Arus turbidit adalah campuran sedimen dan air dengan kepadatan
kurang dari aliran debris dan memiliki angka Reynold yang lebih tinggi.
Arus turbidit adalah campuran sedimen dan air yang bergerak di bawah
kontrol gravitasi berkaitan dengan perbedaan densitas dengan media
yang kurang padat yaitu air laut atau air tawar. Hampir semua arus
turbidit diawali dengan gerak menuruni lereng yang menyediakan energi
potensial, tapi pergerakan pada permukaan horizontal melewati jarak
yang panjang juga mungkin dengan ketentuan bahwa perbedaan densitas
terpelihara.
Arus turbidit mungkin kehilangan densitasnya oleh pengendapan
sedimen jika aliran dipenuhi (overloaded) sedimen, benar begitu bagi
semua kasus kecuali arus turbidit yang paling cair (Allen 1997). Batas
aliran arus turbidit tercapai ketika perbedaan densitas tidak cukup lama
memelihara momentum dan berkurang kecepatannya hingga nol pada
titik akhir (point end) aliran. Pemilahan terjadi di dalam aliran turbulen,
memisahkan material lebih kasar yang terendapkan terlebih dulu dari
yang lebih halus yang dapat terjaga dalam suspensi turbulen untuk waktu
yang lebih lama. Turbidit (turbidites), endapan arus turbidit (Gambar 1),
oleh karena itu hampir semua biasanya bergradasi (Middleton 1966).

Gambar 1 Fitur-fitur arus turbidit.

Secara detail, karakteristik internal turbidit menunjukkan lebih dari


sekedar gradasi sederhana: pola tekstur dan struktur sedimen dalam
endapan ini pertama kali dicatat oleh Bouma (1962) setelah itu
karakteristik internal ini dinamai Bouma sequence. Endapan turbidit ideal
mengandung lima divisi (a e) di dalam skema Bouma (Gambar 1),
meskipun hampir semua turbidit tidak mengandung semua lima divisi ini.
1. DIVISI BOUMA a (Ta)
Bagian terendah terdiri dari pemilahan yang buruk, pasir tanpa
struktur. Hal ini dihubungkan dengan pengendapan dengan
menurunnya kecepatan aliran dimana zona yang dekat dengan
dasar memiliki hiperkonsentrasi dan turbulen tereduksi. Terdapat
sedikit pemilahan dalam lapisan dasar (basal) ini dan tidak ada
struktur sedimen yang terbentuk.
2. DIVISI BOUMA b (Tb)
Laminasi pasir adalah karakteristik lapisan ini: ukuran butir biasanya
lebih halus daripada dalam lapisan a dan materialnya terpilah lebih
baik. Lamina sejajar dihasilkan oleh pemisahan butir-butir dalam
transport rezim aliran atas (upper flow regime).
3. DIVISI BOUMA c (Tc)
Laminasi pasir sedang hingga pasir halus, terkadang dengan
climbing ripples lamination, membentuk divisi tengah Bouma
sequence. Ripples terbentuk dalam pasir berbutir halus hingga
sedang pada kecepatan aliran sedang (moderate) dan mewakili
pereduksian kecepatan aliran dibandingkan dengan divisi b dengan
plane bedding-nya. Climbing ripples terbentuk dimana tingkat
sedimentasi sebanding terhadap tingkat migrasi ripples, kondisi
yang umumnya tercapai dalam arus turbidit dimuati sedimen
(sediment-laden).

4. DIVISI BOUMA d (Td)


Pasir halus dan lanau dalam lapisan ini adalah hasil penyusutan
aliran arus turbidit. Lamina horizontal mungkin terjadi berkaitan
dengan pemisahan ukuran butir halus tapi laminasi umumnya
kurang baik terbentuk daripada dalam lapisan b.
5. DIVISI BOUMA e (Te)
Bagian teratas turbidit terdiri dari sedimen berbutir halus berukuran
lanau dan lempung. Material ini terendapkan dari suspensi ketika
arus turbidit berhenti mengalir. Bagian ini sering tidak dapat
dibedakan dari sedimentasi berlatarbelakang dari suspensi dalam
tubuh air di sekelilingnya.

Gambar 2 Pola vertikal variasi ukuran butir dan struktur sedimen yang
terbentuk di dalam turbidit bertipe butir sedang. Ini adalah Bouma
sequence, terdiri dari lima divisi: a, b, c, d dan e. (Menurut Bouma 1962).

Anda mungkin juga menyukai