Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu

SUMBER DAYA LAHAN GEOGRAFI


''Sumber Daya Lahan dan Jenis-Jenis Penggunaan Lahan''

OLEH
NAMA : LA ODE SAHAMADA
NIM : A1P1 20 091
KELAS :A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI

2022
KATA PENGANTAR
‫السالم عليكم ور حمة هللا و بر كا ته‬
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul ''Sumber Daya Lahan dan Jenis-Jenis Penggunaan Lahan''
Saya mengucapkan banyak terima kasih dari berbagai pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyusunan makalah kedepannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat memberikan kita banyak manfaat terutama bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Kendari, 22 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………….
A. Sumber Daya Lahan
B. Jenis-Jenis Penggunaan Lahan
BAB III PENUTUP …………………………………………………..
A. Simpulan
B. Saran
DAFTARPUSTAKA ……………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lahan adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi
kehidupan. Lahan merupakan sumber daya alam yang dapat menghasilkan bahan
makanan, pakaian, bahan bangunan, elemenelemen dasar dari bahan produksi,
tempat tinggal manusia melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-
hari. Lahan juga merupakan bagian dari sumber daya alam yang terbatas
ketersediaannya. Semua kegiatan manusia tidak ada yang terlepas dari lahan,
kegiatan dimanapun bersentuhan dengan lahan. Lahan mempunyai manfaat
ekologis yang sangat penting hingga manusia dapat terus melakukan sebagian
besar aktivitas kehidupannya sampai saat ini. Secara ekologis, lahan menjadi
penyangga kehidupan baik yang secara langsung maupun tidak langsung bagi
sebagian besar makhluk hidup di muka bumi.
Lahan (Land) merupakan bagian dari bentang alam (lanscape) yang
meliputi pengertian lingkungan fisik dimana secara potensial akan berpengaruh
terhadap penggunaan lahan didalamnya akibat kegiatan-kegiatan manusia.
Sehingga sumberdaya lahan merupakan suatu hal yang terintegrasi di dalam
kehidupan. Namun dalam mengolah dan memanfaatkan lahan dengan kondisi
tertentu, untuk dimanfaatkan penggunaannya, tentu tidak bisa sembarangan.
Dalam arti bahwa untuk mengolah dan memanfaatkan lahan, diperlukan
kemampuan dan keahlian khusus agar lahan dapat dimanfaatkan dan digunakan
dengan tepat. Tetapi, seringkali dalam kegiatannya selalu ditemukan adanya
ketidakpuasan di dalam memanfaatkannya. Perilaku manusia yang terlalu
berlebihan dalam memanfaatkan lahan, kurang paham atau tidak memiliki
pengetahuan untuk mengolah suatu lahan dengan kondisi tertentu, hal tersebut
akan membuat lahan menjadi rusak.
Selain dari faktor manusia yang dapat mempengaruhi penurunan kualitas
lahan, kerusakan lahan juga dapat terjadi secara alami tetapi tidak lepas dari
campur tangan manusia. Lahan-lahan yang tersebar di permukaan bumi dalam
pemanfaatannya dapat menjadi beraneka ragam. Hutan, pertanian, permukiman,
industri serta bidang lain yang sifatnya menambah kebutuhan ketersediaan ruang
lahan merupakan contoh dari beragamnya jenis dari pemanfaatan lahan.
Penggunaan lahan harus dapat dilakukan dengan banyak pertimbangan terhadap
berbagai gejala yang akan timbul dari adanya pemanfaatan lahan yang dilakukan.
Lahan yang tersebar di permukaan bumi memiliki karakteristik serta sifat yang
berbeda-beda, sehingga di dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan
kemampuan dari lahan. Jika terjadi pemaksaan di dalam penggunaan di luar batas
kemampuan lahan, maka akan terjadinya degradasi yang diakibatkan oleh
manusia sebagai pengguna serta faktor alam sebagai pendukungnya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya lahan?
2. Menyebutkan jenis-jenis penggunaan lahan?

C. Tujuan Makalah

Tujuan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui yang dimaksud sumber daya lahan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penggunaan lahan.

D. Manfaat Makalah

Manfaat pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan sumber daya lahan.


2. Dapat mengetahui jenis-jenis penggunaan lahan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Lahan


Sumberdaya lahan merupakan suatu sumberdaya alam yang sangat
penting bagi mahluk hidup, dengan tanah yang menduduki lapisan atas
permukaan bumi yang tersusun dari batuan induk dan menjadi tempat
berlangsungnya kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Lahan dapat
dimanfaatkan untuk persawahan, pertanian lahan kering, perkebunan,
permukiman dan hutan. Menurut Sitorus dalam Siswanto (2006) mendefinisikan
sumberdaya lahan (land resource) sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim,
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang ada
pengaruh terhadap penggunaan lahan oleh karena itu sumberdaya lahan dapat
dikatakan sebagai ekosistem karena adanya hubungan yang dinamis antara
organisme yang ada diatas lahan tersebut dengan lingkungannya.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang terus
berkembang dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi,
pengelolaan sumberdaya lahan seringkali kurang bijaksana dan tidak
mempertimbangkan aspek berkelanjutannya sehingga kelestarian akan semakin
terancam. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan
pangan semakin meningkat menyebabkan luas lahan yang dibutuhkan untuk
produksi pangan bertambah sehingga pengolahan lahan sering pada lahan yang
tidak produktif untuk pertanian. Hal ini menjadi kendala untuk meningkatkan
produksi pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Produksi
pangan sangat terkait dengan kondisi ekosistem dan lingkungan pada wilayah
tersebut.
Salah satu ekosistem tersebut adalah daerah aliran sungai. DAS
merupakan wilayah daratan yang mempunyai kesatuan dengan anak-anak sungai
yang berfungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air dari hulu,
tengah, dan hilir yang dibatasi oleh punggung-punggung bukit dan batasbatas
topografi. Peranan daerah aliran sungai sangat penting bagi kehidupan antara lain:
sebagai tempat hidup dan sebagai sumber mata pencaharian. Mata pencaharian
tersebut salah satunya ada pada sektor pertanian. Pertambahan jumlah penduduk
pada suatu sumberdaya lahan tidak akan terlepas akan kebutuhan lahan yang layak
permukiman membuat lahan mengalami perubahan penggunaan lahan. Hal ini
menyebabkan lahan yang awalnya pertanian yang produktif mengalami alih fungsi
menjadi permukiman penduduk, dengan meningkatnya kebutuhan lahan untuk
bermukim membuat lahan pertanian yang layak dan produktif menjadi berkurang
sehingga pertanian banyak dilakukan pada lahan-lahan yang tidak sesuai dengan
kemampuanya. Sehingga menurunkan produktifitas pertanian dan bahkan
mempercepat potensi kerusakan lahan. Kerusakan lahan dapat diminimalisir
dengan penggunaan lahan yang tepat sesuai dengan kemampuan lahannya.
Kemampuan lahan dilakukan dengan mengelompokkan lahan kedalam
kelaskelas lahan berdasarkan karakteristik lahannya, sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk perbandingan berbagai alternatif penggunaan lahan yang
mungkin dikembangkan di suatu satuan lahan. Kemampuan lahan akan sangat
membantu untuk meminimalisir penurunan kualitas lahan dan kerusakan lahan
terutama pada lahan-lahan pertanian. Survei kemampuan lahan merupakan salah
satu survei yang dapat menjadi acuan pengguan lahan yang sesuai dengan
kemampuan lahannya, sehingga dapat berguna untuk meminimalisir kerusakan
tanah dan lahan dapat digunakan secara lestari.
Menurut Vink (1975) sumberdaya lahan dalam konteks bagi pertanian
dapat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu
1. Iklim
2. Relief formasi geologis
3. Tanah
4. Air
5. Vegetasi
6. Anasir artificial (buatan).
Dalam hubungannya dengan periode formasinya dan dampak yang dapat
ditimbulkan oleh aktivitas manusia, maka sumberdaya lahan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori stabilitas, yaitu
1. Sumberdaya yang sangat stabil (iklim, relief, dan formasi geologis),
2. Sumberdaya buatan yang merupakan hasil budidaya manusia (sumberdaya
artifisial)
3. Sumberdaya yang relatif tidak stabil (vegetasi dengan berbagai karkter
biologisnya, termasuk tipe-tipe vegetasi alamiah dan vegetasi tanaman).
Menurut Rum-ney (dalam Vink, 1975) menyatakan bahwa ada enam
karakteristik iklim yang mempunyai dampak penting terhadap pemanfaatan lahan,
yaitu
1. Temperatur
2. Presipitasi
3. Insolasi
4. Kecepatan angin
5. Evaporasi
6. Berbagai kondisi ekstrim dan bahaya.
Sementara itu, sumberdaya tanah juga merupakan komponen penting
dalam sistem lahan. Tanah dapat dipandang sebagai sebidang bentang lahan
denganpermukaan dan bentuk lahannya sendiri, serta mempunyai profil tanah dan
karakteristik internal yang khas, seperti komposisi mineral dan sifat kimiawi, dan
sifat-sifat geofisika. Tanah juga dapat dipandang sebagai tubuh alam yang gembur
yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai peran sangat
penting untuk kehidupan sebagai media tumbuh tanaman yang menjadi sumber
makanan manusia (Schaetzl dan Anderson, 2005 dalam Sartohadi, 2007).
Sebagian besar aktivitas kehidupan manusia telah, sedang, dan akan terus
berlangsung di atas tanah bukan di atas batuan,medan es, udara, ataupun air
(Sartohadi, 2007).
Demikian pula air sebagai salah satu sumber daya lahan juga mempunyai
arti penting, sifatnya relatif stabil dan siklis, dalam batas-batas tertentu dapat
direkayasa oleh manusia. Sifat siklis tersebut dapat tampak dalam berbagai
fenomena proses-proses hidrologis. Prosesproses ini pada suatu saat akan sangat
menentukan daya dukung lahan dan degradasi lahan. Air sebagai sumberdaya
pertanian digunakan oleh tanaman, ternak, dan manusia. Sumber daya lahan lain
yang sifatnya siklis atau cukup permanen (stabil) adalah vegetasi, dapat bersifat
alamiah atau artifisial sebagai hasil dari budi daya manusia.
Dalam banyak kondisi vegetasi mempunyai pengaruh yang sangat
signifikan terhadap pemanfaatan lahan oleh manusia. Sifat dan struktur formasi
geologis mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap pemanfaatan
lahan. Formasi geologis menyediakan material dan struktur dasar bagi
perkembangan bahan induk tanah. Selanjutnya melalui efek reliefnya juga
mempunyai dampak penting terhadap kondisi iklim mikro dan hidrologi.
Pengertian lahan meliputi seluruh kondisi lingkungan, dan tanah merupakan salah
satu bagiannya.
Menurut Ritohardoyo, Su (2013) makna lahan dapat disebutkan sebagai
berikut :
1. Lahan merupakan bentang permukaan bumi yang dapat bermanfaat bagi
manusia baik yang sudah ataupun belum dikelola.
2. Lahan selalu terkait dengan permukaan bumi dengan segala faktor yang
mempengaruhi (letak, kesuburan, lereng, dan lainnya)
3. Lahan bervariasi dengan faktor topografi, iklim, geologi, tanah, dan vegetasi
penutup.
4. Lahan merupakan bagian permukaan bumi dan segala faktor yang
mempengaruhi.
5. Lahan merupakan permukaan bumi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
terbentuk secara kompleks oleh faktor-faktor fisik maupun nonfisik yang
terdapat di atasnya.
Makna lahan di atas menunjukkan bahwa lahan merupakan salah satu
sumber daya alam yang sangat penting bagi manusia, mengingat kebutuhan
masyarakat baik untuk melangsungkan hidupnya maupun kegiatan kehidupan
sosio-ekonomik dan sosio-budayanya. Selain itu lahan memiliki pengertian yang
hampir serupa dengan sebelumnya bahwa lahan adalah bagian dari bentang alam
yang mencakup pengertian fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi,
bahkan keadaan vegetasi yang secara potensial akan berpengaruh terhadap
penggunaan lahan. (FAO, 1976) dalam Tupi, Rio Diharjo (2014).
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lahan
merupakan tanah dengan segala ciri kemampuan maupun sifatnya beserta segala
sesuatu yang terdapat diatasnya termasuk didalamnya kegiatan manusia dalam
memanfaatkan lahan. Lahan memiliki banyak fungsi yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya.
Menurut FAO (1995) dalam Djayanegara A (2013), lahan memiliki
banyak fungsi yaitu :
1. Fungsi produksi
Sebagai basis bagi berbagai sistem penunjang kehidupan, melalui produksi
yang menyediakan makanan, pakan ternak, serat, bahan bakar kayu dan
bahan-bahan biotik lainnya bagi manusia, baik secara langsung maupun
melalui binatang ternak termasuk budidaya kolam dan tambak ikan
2. Fungsi lingkungan biotik
Lahan merupakan basis bagi keragaman daratan (terretrial) yang
menyediakan habitat dan plasma nutfah bagi tumbuhan, hewan dan jasad-
mikro diatas dan dibawah permukaan tanah.
3. Fungsi pengatur ikim
Lahan dan penggunaannya merupakan sumber dan rosot gas rumah kaca dan
menentukan neraca energi global berupa pantulan, serapan dan transformasi
dari energi radiasi matahari hidrologi global.
4. Fungsi hidrologi
Lahan mengatur simpanan dan aliran sumberdaya air tanah dan air
permukaan serta mempengaruhi kualitasnya.
5. Fungsi penyimpanan
Lahan merupakan gudang (sumber) berbagai bahan mentah dan mineral untuk
dimanfaatkan oleh manusia.
6. Fungsi pengendali sampah dan polusi
Lahan berfungsi sebagai penerima, penyaring, penyangga dan penguba
senyawa-senyawa berbahaya.
7. Fungsi ruang kehidupan
Lahan menyediakan sarana fisik untuk tempat tinggal manusia, industri, dan
aktivitas sosial seperti olahraga dan rekreasi.

B. Jenis-Jenis Penggunaan Lahan

Ada beberapa jenis penggunaan lahan. Secara garis besar, lahan kota
terbagi menjadi lahan terbangun dan lahan tak terbangun. Lahan Terbangun terdiri
dari dari perumahan, industri, perdagangan, jasa dan perkantoran. Sedangkan
lahan tak terbangun terbagi menjadi lahan tak terbangun yang digunakan untuk
aktivitas kota (kuburan, rekreasi, transportasi, ruang terbuka) dan lahan tak
terbangun non aktivitas kota (pertanian, perkebunan, area perairan, produksi dan
penambangan sumber daya alam). Untuk mengetahui penggunaan lahan di suatu,
wilayah, maka perlu diketahui komponen komponen penggunaan lahannya.
Berdasarkan jenis pengguna lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan
tersebut, maka dapat diketahui komponen-komponen pembentuk guna lahan
(Chapin dan Kaiser, 1979).
Menurut Maurice Yeates, komponen penggunaan lahan suatu wilayah
terdiri atas (Yeates, 1980):
1. Permukiman
2. Industri
3. Komersial
4. Jalan
5. Tanah Publik
6. Tanah Kosong
Sedangkan menurut Hartshorne, komponen penggunaan lahan dapat
dibedakan menjadi (Hartshorne, 1980):
1. Private Uses
Penggunaan lahan untuk kelompok ini adalah penggunaan lahan permukiman,
komersial, dan industri.
2. Public Uses
Penggunaan lahan untuk kelompok ini adalah penggunaan lahan rekreasi dan
pendidikan.
3. Jalan
Sedangkan menurut Lean dan Goodall, 1976), komponen penggunaan
lahan dibedakan menjadi:
1. Penggunaan lahan yang menguntungkan.
Penggunaan lahan yang menguntungkan tergantung pada penggunaan
lahan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan guna lahan yang tidak
menguntungkan tidak dapat bersaing secara bersamaan dengan lahan untuk ftmgsi
yang menguntungkan. Komponen penggunaan lahan ini meliputi penggunaan
lahan untuk pertokoan, perumahan, industri, kantor dan bisnis. Tetapi keberadaan.
guna lahan ini tidak lepas dari kelengkapan penggunaan lahan lainnya yang
cenderung tidak menguntungkan, yaitu penggunaan lahan untuk sekolah, rumah
sakit, taman, tempat pembuangan sampah, dan sarana prasarana. Pengadaan
sarana dan prasarana yang Iengkap merupakan suatu contoh bagaimana. guna
lahan yang menguntungkan dari suatu lokasi dapat inempengaruhi guna lahan
yang lain. Jika lahan digunakan untuk suatu tujuan dengan membangun
kelengkapan untuk guna.lahan disekitarnya, maka hal ini dapat meningkatkan
nilai keuntungan secara umum, dan meningkatkan nilai-lahan. Dengan demikian
akan memungkinkan beberapa guna lahan bekerjasama meningkatkan
keuntungannya dengan berlokasi dekat pada salah satu guna lahan.
2. Penggunaan lahan yang tidak menguntungkan.
Komponen penggunaan lahan ini meliputi penggunaan lahan untuk
jalan, taman, pendidikan dan kantor pemerintahan. Dari uraian diatas dapat
diketahui bahwa guna lahan yang menguntungkan mempunyai keterkaitan
yang besar dengan guna lahan yang tidak menguntungkan. Guna lahan utama
yang dapat dikaitkan dengan fungsi perumahan adalah guna lahan komersial,
guna lahan industri, dan guna lahan publik maupun semi publik (Chajin dan
Kaiser, 1979).
Adapun penjelasan masing masing guna lahan tersebut adalah:
1. Guna lahan komersial.
Fungsi komersial dapat dikombinasikan dengan perumahan melalui
percampuran secara vertikal. Guna lahan komersial yang harus dihindari dari
perumahan adalah perdagangan grosir dan perusahaan besar.
2. Guna lahan industri.
Keberadaan industri tidak saja dapat inemberikan kesempatan kerja namun
juga memberikan nilai tambah melalui landscape.
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumberdaya lahan merupakan suatu sumberdaya alam yang sangat


penting bagi mahluk hidup, dengan tanah yang menduduki lapisan atas
permukaan bumi yang tersusun dari batuan induk dan menjadi tempat
berlangsungnya kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Lahan dapat
dimanfaatkan untuk persawahan, pertanian lahan kering, perkebunan,
permukiman dan hutan.

B. Saran

Saran yang saya dapat saya ajukan pada makalah ini adalah saya menyadari
dalam makalah ini masih banyak kesalahannya baik kesalahan pada penulisan
ejaan maupun pemilihan kata yang kurang tepat. Oleh karena itu, saya mohon
kritik dan saran dari dosen serta teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. (2009). Konservasi tanah dan air. PT Penerbit IPB Press. Indonesia.

Kaiser, E. J., Godschalk, D. R., & Chapin, F. S. (1995). Urban land use planning
(Vol. 4). Urbana: University of Illinois press
Nurfatimah, N. (2020). Lahan, Air dan Pembangunan di Kec. Marioriwawo
Sitawati, Anita. (2016) Materi Pokok Tata Guna dan Pengembangan Lahan.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sandy, I Made. 1982. DAS, Ekosistem, Penggunaan Tanah. Dalam : Proceedings
Lokakarya Pengelolaan Terpadu DAS di Indonesia. Fakultas
Kehutanan IPB, Bogor
Sartohadi, Junun. 2007. Geomorfologi Tanah dan Aplikasinya Untuk
Pembangunan Nasional. Makalah Orasi Ilmiah, disampaikan dalam
rangka Dies Natalie’s ke-44 Fakultas Geografi UGMYogjakarta.
Soerianegara, I. 1977. Pengelolaan Sumber Daya Alam. Sekolah Pascasarjana
IPB. Bogor
Suyana, Y. 1988. Perkembangan pola penggunaan lahan di daerah Hulu Sungai
Ciliwung Jawa Barat. Tesis PPS UI. Tidak diterbitkan
Suparlan, Parsudi. 1980. “Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya, Perspektif
Antropologi Budaya.” Makalah, disampaikan dalam seminar manusia
dalam keserasian lingkungan. PPS UI Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai