Anda di halaman 1dari 11

MINI RISET

“PENCEMARAN LINGKUNGAN”

INDENTITAS KELOMPOK

1. Andreas Christian Simanullang /5183550011


2. Daniel Partogi Hutasoit /5181250005
3. Febriana br Sitohang /5181250001

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal,


mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sangat erat.
Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Manusia memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di
dalamnya. Dan apa yang terjadi di alam, baik secara langsung mapun tidak
langsung akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Pada
dasarnya, Tuhan menciptakan bumi dan isinya untuk kemakmuran bagi umat
manusia. Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia bertujuan untuk
memanjukan kesejahteraan umat manusia. Dalam pemanfaatan sumber
daya alam, manusia harus memperhatikan pelestarian terhadap alam ini
sehingga lingkungan tetap seimbang untuk menunjang perkembangan yang
berkesinambungan.
Perilaku manusia terhadap lingkungan dapat dilihat dari kehidupan
manusia sebelum peradaban hingga peradaban modern pada saat ini yang
semakin didukung oleh teknologi yang canggih. Akan tetapi, dengan
peradaban yang semakin modern membuat umat manusia kurang arif dalam
menjaga lingkungannya. Kualitas lingkungan hidup sekarang dari tahun ke
tahun mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara pemanfaatan dan penjagaan terhadap lingkungan tersebut.
Ketidakramahan manusia terhadap alam akan berdampak pada diri
manusia dan mahluk lainnyapun akan terancam.. Dampak dari
permasalahan ekologi ini adalah banyaknya terjadi kerusakan alam baik di
daratan, di lautan maupun di udara. Kerusakan meliputi banjir, tanah
longsor, tsunami, angin topan, gempa bumi, angin puyuh dan gunung
meletus, sedangkan bencana yang terjadi karena ulah manusia antara lain
kebakaran hutan, kerusakan ekologi, dan radiasi dari bahan kimia
Seperti yang sudah di jelaskan diatas banjir merupakan factor
kerusakan lingkungan oleh alam dan manusia. Ditinjau dari factor alam yaitu
hujan yang terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat sungai
meluap atau membuat tanggul jebol karena tidak mampu lagi menampung
debit air. Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan dapat membuat
bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah yang subur
hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak, jika ditinjau dari ulah
manusia yaitu kurangnya kesadaran manusia dakam mengelolah sampah
dan cenderung membuang sampah pada saluran dreinase sehingga saluran
dreinese tersebut tidak dapat menampung debit air yang jika terjadi hujan,
banjir juga dapat terjadi kurangnya daerah resapan air dan ruangan terbuka
hijau
Beguitalah yang terjadi pada dreinase yang terdapat pada di wilayah
Rantau prapat kab. labuhan batu induk jalan sirandorung Gg Jambu Air yang
menjadi langanan bajir di setiap musim hujan, Sehingga menyebabkan bajir
pada saat musim hujan sampah juga dapat menciptakan air tercemar dan
menimbulkan bau yang tidak sedap pada musim kemarau.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hubungan manusia dan lingkungan
2.  Untuk mempelajari perubahan lingkungan dan dampaknya terhadap
kehidupan
3. Untuk menyadari seberapa pentingnya lingkungan terhadap
kehidupan manusia
C. MANFAAT
1. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalah perubahan sikap
masyarakat terhadap lingkungannya. Seiring dengan pemahaman
masyarakat yang bertambah terkait banjir dapat merubah prilaku yang
merusak lingkungan dan lebih memperhatikan lingkungan sekitar
tempat tinggal mereka. dan dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi
instansi atau lembaga yang berkompeten, terutama bagi pemerintah
daerahdan badan penangulangan bencana daerah setempat.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Penyediaan alat
1. Peta (google map)
2. Kamera Digital/smart phone
3. Alat tulis / gambar
4. Panduan mini research
5. Laptop dan akses internet

B. Objek pengamatan
Dalam tahapan ini tim penulis mengamati pencemaran lingkungan yang
ada di sekitar lingkungan dari tim penulis yaitu banjir yang sering terjadi
saat hujan yang dikarenakan drainase dan gorong – gorong yang terdapat
sampah- sampah maupun limbah rumah tangga yang berasal dari
pembuangan yang dilakukan secara sengaja dilakukan masyarakat .

C. Metode yang dipakai


Metode penelitian adalah tata cara suatu penelitian akan dilaksanakan.
Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang seilmiah mungkin haruslah
menggunakan tata cara yang tepat dan data-data yang mendukung.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dimana data
primer berfungsi sebagai acuan utama yang selanjutnya dievaluasi
berdasarkan data sekunder dalam membahas dan menyimpulkan hasil
penelitian. Metode yang digunakan untuk menggolah data dalam penelitian
ini adalah metode survey/deskripsi dan metode kualitatif

1. meode deskripsi atau survey


metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat
gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini
berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.
Jika dikaitkan dengan observasi yang dilakukan oleh tim penulis
yaitu di sekitar pemukiman tim penulis observasi adalah permasalahan
lingkungan berupa kebersihan.mulai dari lingkungan pribadi hingga
lingkungan umum.untuk saat ini,masalah yang di ada di depan mata
yaitu masalah kebersihan drainase dan gorong-gorong,banyak di
jumpai gorong - gorong yang kotor,tersumbat dan banyak di jumpai
sampah dalam.drainase.

Drainase adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan atau


air hujan di bawah ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi
lingkungan dan kesehatan. Fungsi drainase yang sejatinya untuk
tempat air bersih mengalir,kini sudah tercemar oleh sampah dan
limbah rumah tangga

2. metode kualitatif
Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substansi dan
hipotesis penelitian kualitatif. Untuk memaparkan karateristik wilayah
studi yang berguna mendapatkan data primer maupun data sekunder
pendekatan ini membuat penggambaran secara sistematis, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta yang ada di lapangan, dengan melakukan
pengamatan atu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Jenis Data

Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung


diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Dalam rangka
mengumpulkan data primer peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berupa
observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi gambar. Observasi
lapangan untuk mendapatkan informasi langsung terkait gambaran umum
dan kondisi drainase pada Gg.Jambu air Jl.Sirandorung Kelurahan
Padang bulan Kecamatan Rantau utara Kota Rantauprapat Kab.Labuhan
Batu
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENGAMATAN

Gambar 3.1 lokasi ditijau dari google map

B. DESKRIPSI KEJADIAN
Ditinjau dari lokasi observasi oleh tim penulis banjir pada lingkungan ini
bukanlah sering tepi jika memasuki musim penghujan lokasi ini sering
banjir dan waktu yang tiperlukan untuk surut ± 10-20 menit sesudah
berhenti hujan. Berikut penjelasan deskripsi sering terjadi pada lokasi
observasi:
1. Pada waktu banjir rata – rata rumah warga terimbas oleh banjir yang
masuk melalui kamar mandi yang dikarenakan rata – rata penduduk
membuat saluran pembuangan limbah kedrainase sehingga pada saat
banjir drainase tersebut penuh dan mengalir kekamar mandi warga.
2. Dilihat dari segi fisiknya atau gambarannya.drainase akan berubah
warnah menjadi keruh bahkan ada yang sampai berwarnah hitam.
3. Selain warnanya berubah,indra pembauh juga akan terganggu
dikarenakan sampah yang membusuk pada saat musim kemarau
4. Jika saluran pembuangan sudah di penuhi sampah dan limbah,maka hal
tersebut akan berujung dengan penyebaran berbagai macam penyakit.
5. Dan penumpukan sampah juga mendatangkan sarang nyamuk pembawa
kuman penyakit.

C. DESKRIPSI FAKTOR PENYEBAB

Gambar 3. 5 sampah pada dreinase

 Seringkali terjadi permasalahan pada saluran air ini yang dapat


merugikan bagi lingkungan disekitarnya. Beberapa permasalahan dalam saluran
air diantaranya seperti masalah pada saat penyumbatan saluran air yang dapat
menyebabkan aliran air yang mengalir menjadi tidak lancar. Hal ini biasanya
disebabkan oleh sampah. Banyaknya warga yang membuang sampah ke saluran
air ini menyebabkan penumpukan sampah yang berdampak pada tidak
lancarnya aliran air karena penyumbatan.
Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan masih sangat
kurang. Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan. Jika
kita sedang berada diluar dan memang tidak ada tong sampah, sebaiknya kita
bawa terlebih dahulu sampah tersebut sampai kita menemukan tempat sampah.
Namun, realitanya banyak yang membuang sampah sembarangan, baik di jalan
maupun di saluran air.Sifat manusia memang serakah dengan merampas hak air
mengalir di jalannya. Segala yang tidak digunakan dibuang begitu saja ke
selokan.
Hal ini bisa sangat merugikan karena selain bau tidak sedap yang
ditimbulkan penyumbatan air ini dapat menyebabkan banjir, dan jika sudah
terjadi banjir akan sangat berpotensi terjadi penyebaran penyakot akibat
lingkungan yang kotor karena banjir.

Gambar 3.6 tanah yang terbawa oleh banjir masuk kedreinase


Banjir adalah bencana musiman yang hampir selalu terjadi khususnya di
daerah dataran rendah. Hal ini dapat disebabkan karena saluran air didaerah
tersebut tidak berjalan lancar, yang mengakibatkan penumpukan debit air di
beberapa tempat sehingga terjadi banjir, bukan hanya membuat kondisi
lingkungan menjadi tidak nyaman banjir sangat berpotensi menimbulkan
berbagai macam penyakit. Banjir ini dapat menyebabkan kerugian yang cukup
besar selain kerugian materi, kondisi jalan yang banjir dapat menghambat
aktivitas masyarakat.

D. Cara Mencegah Terjadinya Permasalahan Pada Saluran Air


Mengingat pentingnya saluran air bagi pemukiman warga, oleh karena itu
perlu dilakukan perwatan terhadap saluran air ini karena ini merupakan salah
satu fasilitas yang keadaanya sangat mempengaruhi lingkungan sekitar.
Perawatan ini dilakukan guna mencegah terjadinya permasalahan yang dapat
menimbulkan kerugian khususnya bagi lingkungan disekitarnya. Beberapa upaya
yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya permasalahan pada saluran air
diantaranya adalah:
1. Tidak membuang sampah ke saluran air.
2. Melakukan perawatan secara berkala.
3. Tidak membuang limbah kimia ke lubang saluran air karena dapat
merusak ekosistem sungai dan mencemari air.
4. Mengubur limbah hewan peliharaan. Limbah hewan peliharaan cukup
berbahaya jika masuk ke dalam selokan. Karena mereka
berkontribusi besar terhadap pertumbuhan parasit, bakteri dan virus di
dalam air.
5. Tidak membuang sesuatu ke sungai atau benda lainnya di dekat
aliran air.Atau puing-puing taman seperti daun, cabang dan potongan
rumput dengan jumlah yang berlebih cukup berbahaya bagi saluran
air kita.
6. Pengerukan selokan air secara berkala. Tujuannya, agar selokan air
tidak terjadi pendangkalan akibat lumpur yang mengendap.
7. Membuat pondasi disekitar saluran air agar struktur tanah lebih
terjaga dan tidak jatuh ke dalam saluran air yang dapat menimbulkan
penyumbatan.
8. Melakukan fogging untuk mencegah jentik-jentik nyamuk tumbuh dan
berkembang biak di saluran air. 
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sampah merupakan masalah yang sangat serius dan besar. Pemerintah
pun sepertinya kewalahan dengan timbunan sampah yang setiap hari
menggunung dan bertambah banyak. Jika saja kita bisa terbebas dari masalah
sampah, maka kali, selokan, dan got yang ada pasti mengalir dengan jernih dan
lancar.
Ada cara mudah untuk menjaga kebersihan selokan yaitu dengan:
1. Tidak membuang sampah ke saluran air.
2. Melakukan perawatan secara berkala.
3. Tidak membuang limbah kimia ke lubang saluran air karena dapat merusak
ekosistem sungai dan mencemari air.
4. Mengubur limbah hewan peliharaan. Limbah hewan peliharaan cukup
berbahaya jika masuk ke dalam selokan. Karena mereka berkontribusi
besar terhadap pertumbuhan parasit, bakteri dan virus di dalam air.
5. Tidak membuang sesuatu ke sungai atau benda lainnya di dekat aliran
air.Atau puing-puing taman seperti daun, cabang dan potongan rumput
dengan jumlah yang berlebih cukup berbahaya bagi saluran air kita.
6. Pengerukan selokan air secara berkala. Tujuannya, agar selokan air tidak
terjadi pendangkalan akibat lumpur yang mengendap.

B. SARAN
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan
dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat
untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada
mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan
karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber
daya.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad.2008.kimia Lingkungan.Yogyakarta.Balai Pustaka
Buku ajar.2010.pendidikan lingkungan hidup.universitas negeri semarang

Syafnil.2010.Bahan ajar kimia organik section kimia


lingkungan.bengkulu anonim.2009.pencemaran lingkungan

Nazir,Moh.2017. Metode Penelitian.Bogor:Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai