Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JURNAL REVIEW

“STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI"


Tugas Terstruktur Mata Kuliah Strayegi Pembelajaran Biologi
Dosen Pengampu: Indayana Febriani Tanjung, M.Pd.

Oleh:
Nama : Filzah Anisa Mayari
Nim : 0310193146
Kelas : Tadris Biologi IV

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayat-nya penulis telah menyelesaikan Critical Journal Review
Strategi Pembelajaran Inkuiri ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Dan juga penulis juga berterima kasih kepada ibu Indayana Febriani Tanjung, M.Pd selaku
Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap Critical Journal Review ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Review ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang telah penulis buat. Semoga Critical Journal
Review ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Rantau Prapat, 25 Juni 2021

Filzah Anisa Mayari

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1


BAB I IDENTITAS ARTIKEL JURNAL ........................................................................... 3
1.1 Identitas Jurnal Utama ............................................................................................... 3
1.2 Identitas Jurnal Pembanding ..................................................................................... 3
BAB II RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN ................................................. 4
2.1 Ringkasan/Hasil Penelitian Jurnal Utama ................................................................. 4
BAB III KEUNGGULAN PENELITIAN ........................................................................... 9
3.1 Kegayutan Antar Elemen ........................................................................................... 9
3.2 Originalitas Temuan ................................................................................................... 9
3.3 Kemutakhiran Masalah ............................................................................................ 10
3.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian ........................................................................ 10
BAB IV KELEMAHAN PENELITIAN ............................................................................ 12
4.1 Kegayutan Antar Elemen ......................................................................................... 12
4.2 Originalitas Temuan ................................................................................................. 12
4.3 Kemutakhiran Masalah ............................................................................................ 12
4.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian ........................................................................ 13
BAB V IMPLIKASI PENELITIAN .................................................................................. 14
5.1 Implikasi terhadap Teori .......................................................................................... 14
5.2 Implikasi terhadap Program Pembangunan di Indonesia ...................................... 14
5.3 Implikasi terhadap Pembahasan dan Analisis......................................................... 14
BAB VI PENUTUP ............................................................................................................ 16
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 16
6.2 Saran ......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

2
BAB I

IDENTITAS ARTIKEL JURNAL

1.1 Identitas Jurnal Utama


Judul Jurnal : GURU DAN STRATEGI INKUIRI DALAM
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Jurnal Penerbit : Jurnal Tarbiyah
Tahun Jurnal : 2016
Volume dan Halaman : Vol, 23, No. 1, Hal : 64-81
Nama Penulis : Indayana Febriani Tanjung (Dosen FITK UINSU)
Reviewer : Filzah Anisa Mayari
Waktu : 23 Juni 2021
1.2 Identitas Jurnal Pembanding
Judul Jurnal : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BIOLOGI SMA DENGAN METODE INKUIRI DALAM
SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF POKOK
BAHASAN LINGKUNGAN
Jurnal Penerbit : Jurnal Pendidikan Sains (e-Pensa)
Tahun Jurnal : 2013
Volume dan Halaman : Vol, 01, No 3, Hal : 150-156
Nama Penulis : Dyah Astriani (Dosen FMIPA UNESA)
Reviewer : Filzah Anisa Mayari
Waktu : 23 Juni 2021

3
BAB II

RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

2.1 Ringkasan/Hasil Penelitian Jurnal Utama

Strategi pembelajaran inquiri menekankan kepada proses mencari dan


menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik
dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran; sedangkan
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar. SPI
banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif.

1. Konsep Dasar SPI

SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses


berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri dari
jawaban yang dipertanyakan atau masalah yang diajukan kepada peserta didik.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama stategi pembelajaran inkuiri.
Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Dalam proses
pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran
melalui penjelasan huru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh
aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).

2. Prinsip-prinsip Penggunaan SPI

a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual, Tujuan utama dari strategi inkuiri


adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi
pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada
proses belajar.

b. Prinsip Interaksi, proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi,


baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan guru,
bahkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan.

4
c. Prinsip Bertanya, peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI
adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan peserta didik untuk menjawab
setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.

d. Prinsip Belajar untuk Berpikir, belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta,
akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan.

e. Prinsip Keterbukaan, belajar adalah suatu proses mencoba berbagai


kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan SPI


Inquiry and the National Science Education Standards, the National Research
Council menyebutkan bahwa pembelajaran inkuiri memiliki lima fitur esensial.
Pertama, peserta didik terikat dengan pertanyaan berorientasi ilmiah. Kedua,
peserta didik memberi prioritas atas bukti yang memungkinkan mereka
mengembangkan dan mengevaluasi eksplanasi yang mengarah pada permasalahan
berorientasi ilmiah tersebut. Ketiga, peserta didik merumuskan eksplanasi
berdasarkan bukti. Keempat, peserta didik mengevaluasi eksplanasinya. Kelima,
peserta didik mengkomunikasikan dan menjastifikasi eksplanasinya.
4. Keunggulan dan Kelemahan SPI
Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
 Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
secara seimbang, sehingga strategi ini dianggap lebih bermakna.
 Strategi Pembelajaran Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
 Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang mengaggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
 Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata.
Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
 Jika Strategi Pembelajaran Inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
5
 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka Strategi Pembelajaran Inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
5. Pembelajaran Biologi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry)
tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-
prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di
sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah.
6. Tujuan Mata Pelajaran Biologi
Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
 Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
 Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain.
 Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis.
 Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif
dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi.

6
 Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri.
 Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
 Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan.
7. Ruang Lingkup Mata pelajaran Biologi di SMA / MA
Ruang Lingkup Mata pelajaran Biologi di SMA / MA yang menekankan pada
fenomena alam dan penerapannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
 Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk
hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi,
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
 Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan,
hewan dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat
 Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi,
bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
2.2 Ringkasan/Hasil Penelitian Jurnal Pembanding

1. Rencana Pembelajaran

Rencana digunakan guru sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar


mengajar. Rencana yang digunakan terdiri dari 4 RPP, yaitu tentang keseimbangan
lingkungan, polusi udara, polusi air dan tanah, dan perubahan lingkungan. Rencana
telah divalidasi oleh pakar dengan revisi pada penggunaan kata kerja operasional,
pemberian pengalaman belajar pada sub indikator dan memperbanyak pertanyaan
kepada siswa saat KBM agar lebih relevan dengan metode inkuiri.

2. Materi Ajar Siswa

Materi ajar siswa yang dikembangkan berisi: materi ajar, gambar, istilah sains,
dan rangkuman. Materi ajar ini digunakan siswa untuk mengerjakann tugas selama
proses dan memperdalam pemahaman di luar jam pelajaran, dengan demikian
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa untuk meningkatkan dan
7
mengembangkann pemahaman konsep yang sedang dipelajari. Hasil validasii dari
pakar menyarankan untuk lebih memperhatikan tata cara penulisan dan perlu ditambah
rangkuman, agar siswa lebih memahami materi.

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa merupakan panduan bagi siswa dalam memahami kerja
ilmiah dan konsep-konsep biologi yang sedang dan akan dipelajari. Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) yang dikembangkan dengan metode inkuiri terdiri dari komponen-
komponen: merumuskan masalah, hipotesis, tujuan, alat dan bahan, prosedur kerja,
keselamatan kerja, menentukan variabel, tabel hasil pengamatan, analisis data dan
kesimpulan. Berdasarkan hasil validasi, LKS dapat dipakai dengan revisi pada
penulisan ejaan dan pemenggalan kata.

4. Tes Hasil Belajar

Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa,
terdiri dari THB produk dan THB proses, dilengkapi dengan kisi-kisi dan kunci
jawaban sebagai pedoman untuk mengevaluasi kebenaran jawaban siswa. Setelah
divalidasi, pakar menyarankan agar klasifikasi ranah kognitif soal diperbaiki, pilihan
jawaban jangan terlalu jelas sehingga soal tidak dapat mengukur kemampuan siswa.

5. Respon Siswa

Respon siswa dijaring dengan mengggunakan angket, hasilnya menunjukkan


bahwa pada uji coba I seluruh siswa menyatakan senang, Sebagian besar respon siswa
terhadap komponen KBM menyatakann senang, baru, dan setuju terhadap yang
diterapkan. Pada pernyataan tentang keterampilan berpikir dan sosial sejumlah siswa
menyatakan tidak baru. Beberapa siswa yang menyatakan tidak baru, tidak setuju, dan
tidak senang disertai alasan bervariasi.

6. Tes Hasil Belajar

Hasil analisis THB produk dan proses pada ini semuanya tuntas, baik secara
individu maupun klasikal.

8
BAB III

KEUNGGULAN PENELITIAN

3.1 Kegayutan Antar Elemen

A. Jurnal Utama

Kegayutan atau keterpautan antar elemen dikatakan baik apa bila dari setiap paragraf
dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi yang berkaitan satu sama lain.
Kegayutan pada jurnal ini sudah baik karena materi dari setiap paragraf saling keterkaitan
contohnya pada bagian pendahuluan jurnal terdapat di bagian akhir paragraf tulisan
tersebut menjelaskan materi mengenai Strategi Pembelajaran Inkuiri, serta peran SPI
dalam pembelajaran Biologi.

B. Jurnal Pembanding

Sama dengan jurnal utama, kegayutan pada jurnal pembanding pun sudah baik karena
materi dari setiap paragraf saling keterkaitan contohnya pada bagian abstrak jurnal,
penulis memaparkan langsung materi mengenai pengembangan perangkat pembelajaran
biologi dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam setting pembelajaran kooperatif untuk
menunjang keterampilan proses siswa dalam pembelajaran biologi.

3.2 Originalitas Temuan

A. Jurnal Utama

Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis
tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnnya. Begitu pula dengan
jurnal, Sebuah jurnal dikatakan original apabila semua elemen yang ada di dalam jurnal
tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah jurnal adalah dilihat dari
kutipan dan daftar pustaka. Jurnal ini merupakan jurnal yng original/asli karena setiap
kutipan yang ada di dalamnya tertulis pada lembar pustaka.

Keaslian tersebut di atas dapat dilihat pula melalui penjelasan yang ada di dalam jurnal.
Setiap materi yang dituliskan pada masing-masing jurnal sudah memuat defenisi simpulan
mengenai SPI atau defenisi yang dibuatnya sendiri berdasarkan rujukan defenisi dari para
ahli yang sudah dituliskan sebelumnya. Misalnya pada jurnal ini, hal tersebut dapat
dibuktikan dari adanya daftar pustaka yang jelas.

9
B. Jurnal Pembanding

Sama halnya dengan jurnal utama, keaslian tersebut di atas dapat dilihat pula melalui
penjelasan yang ada di dalam jurnal pembanding ini. Setiap materi yang dituliskan pada
masing-masing jurnal sudah memuat defenisi simpulan mengenai SPI atau defenisi yang
dibuatnya sendiri berdasarkan rujukan defenisi dari para ahli yang sudah dituliskan
sebelumnya. Pada jurnal ini, hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya daftar pustaka yang
jelas dan pembahasan yang merujuk kepada pendapat para ahli.

3.3 Kemutakhiran Masalah

A. Jurnal Utama

Sebuah karya tulis dikatakan mutakhit bila materi sinkron dengan perkembangan ilmu,
penggunaan contoh-contoh di dalamnya modern/actual, dan menggunakan rujukan baru.
Jurnal ini dikatakan mutakhir sebab jurnal ini adalah jurnal sintesis tahun 2016 yang
kurun waktunya kurang dari sepuluh tahun terakhir. Selain itu, jurnal ini juga sesuai
dengan menggunakan perkembangan ilmu, yaitu ilmu pendidikan di kalangan mahasiswa,
sebab mahasiswa memiliki pemahaman yang berbeda-beda serta terus berubah-ubah
sinkron menggunakan kemajuan zaman, maka dikembangkanlah jurnal mengenai topik
bahasan tersebut, maka dari itu jurnal ini dikatakan mutakhir.

B. Jurnal Pembanding

Sama halnya dengan jurnal utama, jurnal pembanding ini termasuk mutkahir karena
jurnal ini jurnal sintesis tahun 2013, dimana kurun waktu belum mencapai sepuluh tahun
terakhir.

3.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian

A. Jurnal Utama

Kohesi disebut juga keterpaduan bentuk, sedangkan koherensi disebut juga


keterpaduan makna. Jurnal ini adalah jurnal yang kohesi di setiap pembahasannya. Hal ini
dikarenakan bentuk tulisan pada setiap paragraf yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan
satu sama lain. Koherensi atau keterpaduan makna di dalam jurnal juga baik. Hal ini
karena di setiap paragraf dan kalimatnya jurnal berpadu. Seperti halnya yang disampaikan
pada kohesi antar paragraf di dalam jurnal. Hal ini merupakan keterpaduan makna yang

10
sangat tampak, yaitu penjelasan yang ada pada poin-poin penerapan model pembelajran
berdasarkan masalah. Maka dari itu jurnal ini memiliki keterpaduan makna di dalamnya.

B. Jurnal Pembanding

Kohesi dianggap juga keterpaduan bentuk, sedangkan koherensi dianggap juga


keterpaduan makna. Jurnal ini artinya jurnal yang kohesi pada setiap pembahasannya. Hal
ini dikarenakan bentuk tulisan di setiap paragraf yaitu kalimat dan kata-katanya berkaitan
satu sama lain. Koherensi atau keterpaduan makna pada pada jurnal pula baik. Hal ini
krena di setiaap paragraf dan kalimat jurnal yang berpadu, mirip halnya dengan yang
disampaikan pada kohesi antar paragraf pada jurnal. Hal ini artinya keterpaduan makna
yang sangat tampak, yaitu penerangan yang terdapat pada poin-poin penerapan contoh
pembelajaran sesuai duduk perkara. Maka dari itu, jurnal ini mempunyai keterpaduan
makna pada dalamnya.

11
BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN

4.1 Kegayutan Antar Elemen

A. Jurnal Utama
Pada dasarnya pembahasan dari jurnal ini sudah terkait. Jurnal ini memliki kegayutan
yang kurang baik terdapat pada bagian pendahuluan paragraf kedua, mengenai index
pengembangan sumber daya manusia, penulis tidak memberikan perkembangan hasil index
pada masa penulis menuliskan jurnal ini. Hal itu saja menurut saya yang menjadi kekurangan
dari kegayutan antar elemen jurnal.
B. Jurnal Pembanding
Sama halnya dengan jurnal utama, jurnal pembanding pada dasarnya sudah memiliki
pembahasan yang berkaitan. Pada pembahasan, penulis tidak menjelaskan kelebihan dan
kekurangan terkait strategi pembelajaran inkuiri.
4.2 Originalitas Temuan

A. Jurnal Utama
Saya tidak menemukan kekurangan terhadap originalitas temuan pada jurnal utama ini.
B. Jurnal Pembanding
Saya juga tidak menemukan kekurangan terhadap originalitas temuan pada jurnal
pembanding ini.
4.3 Kemutakhiran Masalah

A. Jurnal Utama
Saya tidak menemukan kekurangan terhadap kemutakhiran masalah pada jurnal utama
ini.
B. Jurnal Pembanding
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan baru.
Kelemahan kemutakhiran dalam jurnal ini terdapat pada bagian rujukan jurnal. Hal tersebut
saya katakan karena jurnal ini menggunakan beberapa buku dan jurnal lama sebagai
rujukannya.

12
4.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian

A. Jurnal Utama
Saya tidak menemukan kekurangan kohesi dan koherensi pada jurnal utama ini.
B. Jurnal Pembanding
Kohesi dan koherensi di dalam jurnal ini cukup baik. Kalimat pada paragraf cukup
kohesi dan koherensi. Pada kalimat-kalimatnya penulis menjelaskan atau menuliskan
penjelasan mengenai bahasa asing di dalam kurung dan memiringkan bahasa asing
tersebut, sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa yang dituliskan oleh penulis jurnal,
begitu pula secara keseluruhan jurnal. Pada jurnal kegayutan antar elemenjurnal ini sudah
baik, namun hal yang menjadi kelemahan adalah pada banyaknya pengunaan kata tersebut
sehingga terlihat cukup rumit. Misalnya pada prosedur penelitian di bagian pengembangan
perangkat.

13
BAB V

IMPLIKASI PENELITIAN

5.1 Implikasi terhadap Teori

A. Jurnal Utama

Guru dan Strategi Inkuiri dalam Pembelajaran Biologi dengan penerapan bagaimana
pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk peserta didik melalui keterampilan
berpikir. Biologi sebagai salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memuat
keterampilan proses meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,
menggunakan alat dan bahan, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan
data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan
memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau
memecahkan masalah sehari-hari.

B. Jurnal Pembanding

Pengembangann perangkat biologi dengan metode inkuiri dalam setting kooperatif


dilakukan untuk menunjang keterampilan proses siswa dalam biologi khususnya materi
lingkungan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelayakan perangkat, hasil
belajar, dan respon siswa. Penelitian pengembangan ini mengacu pada Four D Models
(4D) dengan sasaran penelitian siswa SMA kelas X.

5.2 Implikasi terhadap Program Pembangunan di Indonesia

Program pembangunan di Indonesia sangat tergantung pada penyelenggaraan pendidikan


yang sesuai dengan perkembangan teknologi, globalisai dan kebutuhan pembangunan.
Hingga saat ini system pendidikan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahan
dengan tujuan mencapai mutu yang sesuai dengan perkembangan global.

A. Jurnal Utama

Pada jurnal utama, dalam proses pembelajaran bukan hanya menghafal dan sekedar
mentransfer ilmu saja dari seorang guru kepada peserta didik namun diharapkan ada
proses berpikir yang dialami peserta didik sehingga peserta didik tidak hanya menerima
saja apapun yang disampaikan guru. Biologi yang merupakan proses pembelajaran yang

14
menitik beratkan kepada kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.

B. Jurnal Pembanding

Pada jurnal pembanding, disarankan kepada para guru IPA hendaknya menggunakan
strategi pembelajaran inkuiri khususnya pada materi-materi biologi yang bersifat
autentik dan realistik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kinerja ilmiah
siswa. Strategi pembelajaran inkuiri sudah terbukti dapat meningkatkan kinerja ilmiah
dan menumbuhkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga baik untuk
diterapkan dalam pembelajaran selanjutnya.

5.3 Implikasi terhadap Pembahasan dan Analisis

Pada jurnal utama dan pembanding menjelaskan semua pembahasan yang sekiranya
terjadi dalam penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah. Ataupun jurnal ini bisa
menjadi rujukan untuk sekolah keguruan lainnya berdasarkan hasil penelitin yang telah di
jabarkan dalam jurnal ini. Sehingga jurnal ini layak di gunakan oleh pendidik sebagai
salah satu referensi untuk memiliki tujuan dan arah yang konkrit dalam pelaksanaan
penerapan desain system pembelajaran pengembangan bahan ajar melalui hal-hal
pendukung yang sudah dijabarkan di dalam jurnal.

Secara tidak langsung dengan kritik jurnal ini mahasiswa telah meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam pengetahuan dan menganalisis suatu permasalahan. Selain
itu dengan memahami point demi point yang peserta sebagai pegangan dalam menulis
karya ilmiah yang nantinya diharapkan agar mahasiswa dapat membuat jurnal penelitian
yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.

15
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari jurnal utama kesimpulan yang di dapat adalah, dalam proses pembelajaran bukan
hanya menghafal dan sekedar mentransfer ilmu saja dari seorang guru kepada peserta
didik namun diharapkan ada proses berpikir yang dialami peserta didik sehingga peserta
didik tidak hanya menerima saja apapun yang disampaikan guru. Biologi yang merupakan
proses pembelajaran yang menitik beratkan kepada kemampuan berpikir analitis,
induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa
alam sekitar. Untuk itu langkah dari strategi inkuiri dianggap tepat untuk menyelasaikan
permasalahan tersebut dimana peserta didik mencari dan menemukan sendiri dari rasa
keingintahuannya (curiosity). Dengan melalui metode ilmiah maka diharapkan tidak
hanya menghasilkan peserta didik yang berilmu pengetahuan yang tinggi namun juga
diharapkan memiliki sikap ilmiah yang tinggi pula dimana metode dan sikap ilmiah tidak
akan bisa terpisahkan.

Dari jurnal pembanding kesimpulan yang di dapat adalah, berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa perangkat biologi dengan metode
inkuiri dapat diimplementasikann di kelas, didukung hasil validasi, angket respon, dan
hasil belajar siswa.

6.2 Saran

Saran yang dapat diajukan untuk jurnal ini sebenarnya sudah terdapat pada kelemahan
jurnal yang dijabarkan di atas. Adapun sarannya yaitu agar penulis memutakhirkan
rujukan, memperbaiki kaidah kebahasaan dan kesalahan-kesalahan kata pada jurnal,
sehingga jurnal yang diterbitkan selanjutnya memiliki kualifikasi yang baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Indayana F T. 2016. Guru dan Strategi Inkuiri dalam Pembelajaran Biologi.


Jurnal Tarbiyah, 23 (1) : 62-82

Dyah Astriani.2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi SMA


Dengan Metode Inkuiri Dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Pokok
Bahasan Lingkungan. Jurnal Pendidikan Sains, 01 (3) : 150-156

17

Anda mungkin juga menyukai