DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
Dosen Pembimbing
Ns. Lisa Mustika Sari ,M.Kep
1. Primary Survey.
a. Airway
Mengalami Sesak Napas
b. Breathing
Pasien ngorok,mengalami Apnea,menggunakan otot bantu napas yaitu pernapasan
dada.
c. Circulation
Adanya jejas di dada sebelah kiri,terdapat mual (+), muntah (+) tercampur dengan
darahdarah,mukosa bibir kering,akral dingin,turgor elastis CRT < 3 detik. Tanda
tanda vital TD: 160/90 mmHg, Nadi: 90 X/menit, R: 24X/menit S: 37,0 C
d. Disability and drug
Kepala Tn.s terbentur, sehingga pasien tidak disadarkan diri selama kurang lebih 15
menit dengan GCS 8 (samnolen) dan dalam perjalanan pasein dalam keadaan
penurunan kesadaran.
e. Exsposure
Adanya hematoma di daerah oksipital,adanya jejas di dada sebelah kiri.
2. Secondary Survey.
a. Wawancara
Keluhan utama: Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang : Keluarga klien mengatakankurang lebih 30 menit
sebelum masuk RSUD, Tn.S mengalami kecelakaan lalu lintas, saat korban
dibonceng dengan kendaraan bermotor, motor yang ditaiki korban menabrak mobil
dari arah yang berlawanan, saat kecelakaan pasien tidak memakai helm, kepala pasien
terbentur, dan posisi pasien saat di temukan telungkup sehingga pasien tidak
disadarkan diri selama kurang lebih 15 menit dengan GCS 8, dalam perjalanan pasein
dalam keadaan penurunan kesadaran. Saat masuk rumah sakit, pasien masih dalam
keadaan penurunan kesadaran (samnolen), saat ditanya pasien masih dalam keadaan
tidak merespon dengan baik.Pasien langsung masuk ke ruangan perawatan prioritas 1
(Triase Merah) dan dilakukan tindakan pembersihan jalan napas.CRT < 3 detik.
Tanda tanda vital TD: 160/90 mmHg, Nadi: 90 X/menit, R: 24X/menit S: 37,0 C
Riwayat Penyakit Dahulu : Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah
mengalami kecelakaan.
Riwayat Keluarga :Tidak ada
Riwayat Alergi : Tidak ada
Riwayat Merokok : Keluarga pasien mengatakan pasien perokok
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran umum : Penurunan kesadaran
2. Tanda Vital : TD: 160/90 mmHg, N: 90 X/menit, R: 24/x S: 37,0 C.
3. Kepala
Bentuk kepala tidak simetris,pendarahan,adanya Hematoma di daerah oksipital.
4. Mata
Konjungtiva ananemis,sklera ikterik,respon pupil anisokor.
5. Telinga : Simetris,tidak ada oedema,(-) nyeri tekan,(-) lesi
6. Hidung : Simetris,(-) pembengkakan,(+) nyeri tekan
7. Leher : Simetris,(-) nyeri tekan,(-) pembengkakan Vena Jugularis.
8. Ekstremitas : (+) bengkak,(+) nyeri tekan,(+) keterbatasan gerak.
9. Dada : (+) jejas,(+) bengkak,(+) nyeri tekan
10. Abdomen : Simetris,(-) jejas,(+)Nyeri tekan
11. Kulit : Akral hangat,Turgor elastis,(-) oedema,(-) lesi
4. Diagnosa Keperawatan.
a. Risiko pendarahan berhubungan dengan trauma
b. Risiko aspirasi berhubungan dengan kesadaran yang menurun
5. Intervensi Keperawatan.
a. Risiko pendarahan berhubungan dengan trauma
Tujuan : mengidentifikasi dan menurunkan resiko atau komplikasi stimulus yang
menyebabkan perdarahan atau risiko perdarahan.
Tindakan
1) Observasi
- Monitor tanda dan gejala pendarahan
- Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah
2) Terapeutik
- Pertahankan bed rest selama perdarahan
- Batasi tindakan invasif,jika perlu
3) Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghidari konstipasi
- Anjurkan segera melapor jika terjadi pendarahan
4) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol pendarahan,jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah,jika perlu
b. Risiko aspirasi berhubungan dengan kesadaran yang menurun
Tujuan :
Tindakan :
1) Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi,kedalaman,usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis,gurgling,mengi,wheezing,ronkhi)
2) Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chil-tilt jika curiga
trauma servikal
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan oksigen jika perlu
3) Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
4) Kolaborasi
- Kolaborai pemberian bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,jika perlu
8. Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan kadar elektrolit (pada pasien koma sering ditemui hiponatremia akibat
gangguan pengaturan hormon diuretik)
- Kadar alkohol dalam darah ( untuk menyingkirkan penyebab penurunan kesadaran
atau disorietasi
b. Radiologi
- CT-Scan
9. Teraphy
a. Oksigenisasi untuk mempertahankan saturasi oksigen
b. Terapi hiperventilasi membuat kondisi hipokapnia sehingga terjadi refleks
vasokonstriksi sehingga mengurangi aliran darah serebral
c. Pemberian steroid menurunkan tekanan intrakranial.
10. WOC :
Kecelakaan Jatuh
Resti gangguan
integritas kulit
Adanya hematoma pada
Herniasi Otak bagian oksipital.
Gangguan mobilisasi
yang mana hematoma dapat fisik
menyebabkan kehilangan darah
banyak dan juga mengalami syok
Gangguan suplai
darah
11. Identifikasi Tindakan Keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. ( Mandiri / Kolaborasi )