No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Dr. Erwine.S.Wattimena,MKM
Ch.M.Tiahahu NIP197109272006042019
A. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan normal 40
minggu dihitung dari hari pertama haid terahir (HPHT).
Untuk menghindari terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan, maka setiap
ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin minimal 4 kali
kunjungan selama masa kehamilan.
Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya untuk mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya
pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas serta mendeteksi dini factor
resiko dan menangani masalah tersebut secara dini.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien dengan
kehamilan normal
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ch.M.Tiahahu Nomor ....................... tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Ch.M.Tiahahu
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
E. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Faktor Risiko
Pemeriksaan Fisik
Periksa tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi nafas), ukur berat badan,
tinggi badan, serta lingkar lengan atas (LLA) pada setiap kedatangan.
Pada trimester 1
1. LLA> 33 cm, maka diduga obesitas, memiliki risiko preeklampsia dan diabetes
maternal, memiliki risiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih
2. LLA< 23 cm, maka diduga undernutrisi atau memiliki penyakit kronis, biasanya
memiliki bayi yang lebih kecil dari ukuran normal
3. Keadaan muka diperhatikan adanya edema palpebra atau pucat, mata dan
konjungtiva dapat pucat,kebersihan mulut dan gigi dapat terjadi karies dan
periksa kemungkinan pembesaran kelenjar tiroid.
4. Pemeriksaan payudara: puting susu dan areola menjadi lebih menghitam.
5. Pemeriksaan dada:perhatikan suara paru dan bunyi jantung ibu
6. Pemeriksaan ekstremitas: perhatikan edema dan varises
Pemeriksaan obstetrik :
1. Abdomen:
a. Observasi adanya bekas operasi. b. Mengukur tinggi fundus uteri.
c. Melakukan palpasi dengan manuever Leopold I-IV.
d. Mendengarkan bunyi jantung janin (120-160x/menit).
2. Vulva/vagina
a. Observasi varises, kondilomata, edema, haemorhoid atau abnormalitas
lainnya.
b. Pemeriksaan vaginal toucher: memperhatikan tanda-tanda tumor.
c. Pemeriksaan inspekulo untuk memeriksa serviks,tanda-tanda infeksi, ada/tidaknya
cairan keluar dari osteum uteri.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kehamilan menunjukkan HCG (+)
2. Pemeriksaan darah: Golongan darah ABO dan Rhesus pada trimester 1, Hb
dilakukan pada trimester 1 dan 3, kecuali bila tampak adanya tanda-tanda anemia
berat.
3. Pemeriksaan lain: kadar glukosa darah dan protein urin sesuai indikasi.
4. Pada ibu hamil dengan faktor risiko, dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan:
BTA, TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes and others), sifilis,
malaria danHIV dilakukan pada trimester 1 terutama untuk daerah endemik untuk
skrining faktor risiko.
5. USG sesuai indikasi.
Diagnosis Klinis
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
1. Memberikan jadwal pemeriksaan berkala kepada calon ibu selama masa
kehamilan
Medikamentosa
1. Memberikan zat besi dan asam folat (besi 60 mg/hari dan folat 250 mikogram 1-2
kali/hari), bila Hb<7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi dua kali. Apabila dalam
follow up selama 1 bulan tidak ada perbaikan, dapat dipikirkan kemungkinan
penyakit lain (talasemia, infeksi cacing tambang, penyakit kronis TBC)
2. Memberikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) apabila pasien memiliki risiko
terjadinya tetanus pada proses melahirkan dan buku catatan kehamilan.
Pada Ibu yang riwayat imunisasi tidak diketahui, pemberian sesuai dengan tabel
di berikut ini.
Pemberian TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi atau tidak mengetahui status
imunisasinya
TT1 = Sedini mungkin saat kunjungan pertama
TT2 = 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
TT3 = 6 Bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang minimal terpenuhi)
TT4 = 1 tahun setelah TT3
TT5 = 1 Tahun setelah TT4
Dosis booster dapat diberikan pada ibu yang sudah pernah diimunisasi. Pemberian
dosis booster 0,5 ml IM dan disesuaikan degan jumlah vaksinani yang telah
diterima sebelumnya. Sesuai dengan tabel di berikut ini.
Peralatan
Kriteria Rujukan
Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 atau 2 bila ditemukan keadaan di
bawah ini:
Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
F. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien
G. Rekaman Historis:
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal