a. Riwayat sosial
Nama, usia, alamat, pendidikan, usia kurang dari 18 tahun atau lebih
b. Riwayat keluarga
penyakit tertentu
c. Riwayat medis
d. Riwayat pembedahan/operasi
e. Riwayat kandungan/kehamilan
sebelumnya ?
2) Riwayat kehamilan sekarang
1) Mendiagnosa kehamilan
b. Tampilan umum
c. Observasi klinis
d. Pemeriksaan fisik
1) Tampilan
2) Pemeriksaan payudara
payudara
AIMS :
a) Pemeriksaan
1) Urin
2) Darah
Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg.
dikurangi, terlebih sayur mayur dan buah-buahan. Ada pula cara untuk
menentukan status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa
Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut
Manuaba (2019):
BB
Rumus IMT =
TBcm 2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk
atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan
olekranon.
meteran.
3) Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal
yang disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah satu cara untuk
mengetahui usia kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau
janin.
Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu/4
dengan interval waktu 4 minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu
tetanus neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc/IM dalam
Interval Lama
Antigen Dosis
(selang waktu) perlindungan
TT 1 - - 0,5 cc
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc
Sumber : DEPKES RI, 2012
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita hamil
mungkin setelah rasa mual hilang, setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320
mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet
perhari, dan sebaiknya dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh
persalinan. Di antaranya yaitu tes darah, tes urin dan hbsag (hepatitis). Tes
darah rutin meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah putih (leukosit),
anemia atau tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan kecukupan suplai
darah ke janin dan risiko jika terjadi perdarahan saat persalinan. Sel darah
melihat apakah ada kelainan faktor pembekuan darah, ini berhubungan dengan
infeksi saluran kencing, adanya darah, protein, dan gula pada urin yang
resiko saat persalinan terhadap ibu dan janin. Jika dari hasil pemeriksaan
diketahui ada hal-hal yang tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi
benar-benar optimal, sehingga diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat
j. Tatalaksana Kasus
2) Tekanan darah.
8) Terapi kebugaran.
9) Tes VDRL.
Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain:
hasil rujukan.
hari pertama menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama
Misal,
HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0)=17-
Misal,
HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 - 3), (2010 +
Catatan:
1) Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya
ini.
beberapa hari.
5. Pemeriksaan Leopold I
menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri. Cara : Petugas
menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah, tentukan tinggi fundus uteri
dan bagian apa yang terdapat didalam fundus. Hasil : jika kepala teraba benda
bulat dan keras, jika bokong teraba tidak bulat dan lunak.
6. Pemeriksaan Leopold II
letak. Cara: uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin yang
berada disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi uterus yang lain. Hasil:
punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala.
Cara: tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari disebelah kanan
ibu dengan empat jari lainnya disebelah kiri ibu sambil meraba bagian bawah
4) 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas simpisis.
5) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah janin yang
a. Jonson:
b. John Woo:
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau menggunakan jari-
Umur
TFU Keterangan
kehamilan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di atas pintu
panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun kembali, karena
kepala janin masuk ke rongga panggul.
Sumber: Manuaba, (2012)
Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur
kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila pertumbuhan janin
normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan pada 28 minggu 25 cm, pada 32
turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul
1. Pengkajian
a. Identitas
2) Usia
sampai 30 tahun.
3) Alamat
tersebut
4) Status perkawinan
5) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil suda lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan
6) Pekerjaan
b. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
P : Provokasi/paliatif (penyebab)
Yang perlu dikaji: sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
gerakan anak, kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
1) Inspeksi
dehidrasi.
2) Palpasi
a. Tujuan:
kehamilan.
cm.
internasional
d. Menurut leopold
1) Leopold I
muka penderita.
d. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang
e. Tujuan: untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa
yang di fundus.
2) Leopold II
lintang.
d. Tujuan: untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
3) Leopold III
atas panggul.
4) Leopold IV
panggul.
5) Auskultasi
a. Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
b. Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
(kekurangan O2)
e. Pemeriksaan panggul
3) Sacrum ( N = cekung)
g. Pemeriksaan laboratoriu
1) Urine Albumin
3) Haemoglobin
%. (Normalnya: 11gr%)
4) USG
perkiraan persalinan.
1) Nutrisi
2) Eliminasi
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan
pembesaran uterus.
3) Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
4) Aktivitas
5) Personal hygiene
6) Sexual
B. Diagnosa Keperawatan
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
metabolik.
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan penekanan atau
pergeseran diafragma.
5. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika
urinaria.
C. Rencana Keperawatan
situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari
Intervensi:
situasi.
metabolic.
Intervensi:
kulit.
yang optimum.
janin.
masukan/haluran.
tingkat/kebutuhan hidrasi.
dapat dikontrol.
kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat
penekanan/pergeseran diafragma.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam pola napas
pernafaskan.
Intervensi:
kesehatan)
tuberculosis).
seperti berjalan.
urinaria.
Intervensi:
trimester ketiga.
sehari.
Rasional: mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat
dehidrasi/hipovolemia berat.
gangguan pola tidur dapat teratasi. Kriteria hasil Pola tidur teratur
Intervensi:
tidur yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.
Intervensi:
1) Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.
cara jalan.
berdiri/duduk lama.
oksitosin meningkat.
8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan, mekanisme
Intervensi:
natrium).
Rasional: nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan
tindakan sederhana.
Intervensi:
3) Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan
pengkajian ulang pada klien, tinjau dan revisi rencana asuhan keperawatan
yang ada, organisasi sumber daya dan penyampaian layanan, antisipasi dan
E. Evaluasi
Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses
yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan
Wardani, 2013).
2011).