Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA / TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN PENURUNAN AKI-AKB DAN PERBAIKAN GIZI


MASYARAKAT DANA DAK NON FISIK DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2024

A. PENDAHULUAN
Pemerintah : Kabupaten Bireuen
Instansi : Dinas Kesehatan
Bidang : Kesehatan Masyarakat
Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bireuen
Kegiatan : Penyediaan Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan
UKP Rujukan Tingkat Derah Kabupaten/Kota
Sub kegiatan : Penurunan AKI-AKB dan Perbaikan Gizi masyarakat

B. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasio
nal dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang
kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan de
rajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehata
n perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, prevent
if, secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan untuk mendukung perbaikan
kualitas layanan. Upaya kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Ke
sehatan Nasional (SKN) yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh bersama subsistem lainnya guna menjamin tercapainya derajat k
esehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Kesejahteraan ibu dan anak merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan kesejahteraan masyarakat, upaya peningkatan kesehatan ibu dan
anak harus mendapat perhatian khusus. Kondisi Kabupaten Bireuen tahun 2020
jumlah kematian ibu 12 kasus (133/100.000 KH), tahun 2021 berjumlah 11 kasus
(135/100.000 KH), tahun 2022 sebanyak 11 kasus (135/100.000 KH) dan Tahun
2023 sampai bulan Juli sudah 3 kasus. Kondisi ini kemungkinan disebabkan antara
lain karena kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil terutama kualitas pelyanan ANC
yang belum memadai, kondisi ibu hamil dengan penyakit penyerta dan faktor
determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan
dan perdarahan post partum, selain itu penyebab karena lain-lain juga semakin
meningkat. Penyebab ini dapat diminimalisir apabila setiap kehamilan direncanakan
dengan baik dan Antenatal Care berkualitas, sehingga mampu menskrining masalah
pada ibu hamil sedini mungkin.
Pemerintah bersama masyarakat bertanggungjawab untuk menjamin bahwa
setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai
dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, termasuk perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi.
Selain itu masalah stunting juga menjadi isu prioritas yang harus di lakukan
penanganan di kabupaten Bireuen, prevalensi stunting tahun tahun 2018 berdasarkan
hasil Riskesdas, 41%, sedangkan tahun 2022 hasil Survey Status Gizi Balita
Indonesia (SSGBI) prevalensi stunting 23,4%. Pemerintah bersama masyarakat
bertanggungjawab untuk menjamin bahwa setiap ibu memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan, dan perawatan
pasca persalinan bagi ibu dan bayi, termasuk perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi, serta akses terhadap Keluarga Berencana (KB), termasuk
intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam rangka penurunan stunting pada rumah
tangga 1000 HPK (Seribu Hari Pertama Kelahiran)
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun
2020 - 2024, menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan bidang
kesehatan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary
health care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi, yang dicapai melalui 5 (lima)
strategi, yaitu: 1) Peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan
reproduksi, 2) Percepatan perbaikan gizi masyarakat, 3) Peningkatan
pengendalian penyakit, 4) Pemberdayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas), dan 5) Penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan
makanan. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan pelayanan kesehatan dasar, dengan tujuan untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi

C. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilan Kesehatan;
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa
Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan,Pelayanan Kontrasepsi,
Serta Pelayanan Kesehatan Seksual;
j. Qanun Aceh Nomor 4 Tahun 2010 tentang Kesehatan;
k. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bireuen sebagaimana telah diubah
dengan Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 3 Tahun 2019;
l. Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 6 Tahun 2022 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2023;
m.Peraturan Bupati Bireuen Nomor 35 Tahun 2022 tentang Standar Harga Satuan
Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2023;
n. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 48 Tahun 2022 tentang Mekanisme
Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun
Anggaran 2023;
o. Peraturan Bupati Bireuen Nomor 54 Tahun 2022 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bireuen Tahun Anggaran 2023
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Bupati
Bireuen Nomor 18 Tahun 2023;

D. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah mendukung perbaikan kualitas layanan,
menurukan angka kematian ibu dan bayi serta mendukung program prioritas nasional
yang menjadi fokus untuk pencapaian target yang harus dicapai, dan mendukung
pemenuhan SPM daerah.

E. SASARAN
1. Lintas Program dan Lintas Sektor
2. Ibu hamil, Bayi dan Balita di wilayah Kabupaten Bireuen.
3. Posyandu di wilayah Kabupaten Bireuen.
F. RINCIAN MENU KEGIATAN

Rincian Menu UsulanKebutu


No. Menu Kegiatan Sasaran
Kegiatan han Dana (Rp) Lokasi
1 Pendampingan Pendampingan Tim Ahli 22.4000.000 Bireun
Puskesmas dan (SPA dan SPOG) ke
FKTP dalam Puskesmas dan FKTP
pelayanan KIa lannya dalam Pelayanan
Petugas
Kegawadaruratan KIA, kegawatdaruratan
dan sistem dan sistem rujukan
rujukan maternal maternal dab neonatal
dan neonatal
2 Surveilans dan Audit Kasus Kematian
Tata laksana Ibu dan Anak
53.800.000 Petugas
Kesehatan ibu
dan Anak
Pertemuan Evaluasi 20.718.950
Intervensi Spesifik Petugas
Stunting
Supervisi layanan dan 11.200.000
program Kia dan Gizi
Petugas
dalam pengelolaan
Posyandu
Rapat Pembentukan dan 43.144.925 -
Evaluasi Jejaring
Petugas
Skrining layak Hamil,
ANC dan Stunting
3 Tempat Tunggu Tempat Tunggu 64.569.200 Petugas -
Kalahiran (TTK) Kalahiran (TTK)
4 Transport Transport Rujukan 14.060.000 Petugas -
Rujukan Pelayanan ibu
Pelayanan ibu malahirkan
malahirkan
5 Penguatan Penyediaan Media KIE 100.000.000 Posyandu -
Posyandu dan untuk Posyandu/ alat Kader
UKBM lainnya Bantu Kader
Advokasi , Koordinasi 25.200.000 Tim Pokjanal -
dan Bimtek kelompok
Kerja, Oprasional
Posyandu , Puskesmas,
Camat, PKK dan Mitra
dalam pengelolaan
Posyandu Prima dan
Posyandu dalam
Transpormasi Layanan
Primer

Total Anggaran

F. PEMANFAATAN DANA KEGIATAN


Dana yang tersedia disetiap jenjang dapat dimanfaatkan untuk membiayai setia
p kegiatan yang tercakup dalam menu kegiatan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan
yang menerima alokasi dana DAK Non Fisik
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan program pengelolaan pelayanan kesehatan usia lanjut dimulai sej
ak bulan Januari - November Tahun 2024 dengan Rincian sebagai berikut :

H. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan Tahun 202
4

Bireuen, 31 Juni 2023


Nutrisionis Ahli Muda
Kasie Kesga dan Gizi

Fitriani,S.SiT,M.Keb
NIP. 19780829 200801 2 001

Anda mungkin juga menyukai