KB dalam
PENJELASAN
Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan dan penyuluhan
kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga berencana, rawat jalan, rawat inap,
pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya…………..
Undang-Undang Kesehatan 36/2009
Undang undang nomor 24 tahun 2011
Tentang BPJS
Pasal 5
(1) Berdasarkan Undang-Undang ini dibentuk BPJS.
(2) BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a.BPJS Kesehatan; dan
b. BPJS Ketenagakerjaan
Pasal 6 ayat 1
BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a
menyelenggarakan program jaminan kesehatan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan
BAB II
Penetapan Kriteria Dan Pendataan Fakir Mikin dan Orang Tidak Mampu
Pasal 2
1) Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu ditetapkan oleh Menteri (dalam hal
ini menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan setelah berkoordinasi
dengan menteri dan /atau pimpinan lembaga terkait).
2) Kriteria Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi dasar bagi lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang statistik untuk melakukan pendataan.
Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan
BAB V
Manfaat Jaminan Kesehatan
Pasal 21
(1)Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi
pemberian pelayanan:a. penyuluhan kesehatan perorangan;
b. imunisasi dasar, c. KB dan d. skrining kesehatan
(4) Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c meliputi konseling, kontrasepsi dasar,
vasektomi dan tubektomi bekerjasama dengan lembaga yang
membidangi KB
Peraturan Presiden RI No. 12 tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan
Pelayanan
KB Pasca
Pendidikan Persalinan
kespro remaja Promosi KB pasca
Promosi & Pelayanan persalinan
KB pada PUS
Promosi kespro
/KB pada catin
14
13.6 13.2 13.1
12 11.4
10
8.5 8.3
7.7
8 6.9
5.9
6 4.7 4.8 4.5
4
0
IDHS 1997 IDHS 2002 IDHS 2007 IDHS 2012
Method, Pregnancies
per 100 women in first year
ranked from most to least effective of typical use
Spermicides 28
No method 85
SUMBER : SDKI 1991-2012
Witjaksono, 2013
% Pemakaian Cara KB % Tingkat putus pakai KB
(% Contraceptive Prevalence Rate) (% Drop out Rate)
Angka Kematian Ibu masih Tinggi
359
SP 2010
259
• Pencapaian target
Penanggulangan
SDKI 4 TERLALU
ANGKA KEMATIAN IBU PER 100.000 KELAHIRAN HIDUP tahun 2014
– Analisis
Kecenderungan
target terlalu
muda & terlalu
banyak
Persentase Ibu
– Analisis
Melahirkan dengan Kecenderungan
Risiko 4 Terlalu target terlalu tua
& terlalu dekat
25
KB Pasca Persalinan (PP) dan Pasca Keguguran (PK)
tahun 2013 - 2015
% KB Pasca persalinan dan Pasca
Capaian % peserta KB Baru (PB) keguguran terhadap Mix Kontrasepsi
100.0 3.19
3.14
90.0 86.7 86.4 Kondom 3.01
2015=1.237.337
2014=1.056.020
80.1 19.93
2013=1.134.254
80.0 18.06
Pil
17.84 53.55
70.0
52.84
Suntik
60.0 PB non PP dan PK 50.36
PB PP dan PK 8.32
50.0 Implan 10.02
9.97
40.0 11.22
12.4
IUD
15.27
30.0
0.03
19.9 MOP 0.06
20.0 0.07
13.3 13.6 3.76
10.0 MOW 3.48
3.48
0.0
2013 2014 2015 0 10 20 30 40 50 60
Sumber: Laporan Pelkon, Ditlaptik – BKKBN 2013, 2014 dan 2015
• Cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran masih rendah dan pilihan kontrasepsi
lebih banyak non MKJP
Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru
Penguatan Kapasitas Lembaga
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru KKB
35.84 35.27 35.2 35.79
34.87
33.71
32.41
31.44 28.0 1. Revitalisasi model
28.65
29.75 sosialisasi/BCC,
26.70
27.32 penggerakkan, pelayanan
Jumlah Peserta KB (Juta)
SDKI
2012
dan pembinaan kesertaan
SDKI
2007
ber-KB.
2. Revitalisasi sistem
pelatihan/kompetensi
MKJP/pendidikan formal
tenaga kesehatan.
9.58 9.4 3. Revitalisasi sistem distribusi
8.65 8.5
6.8
7.68 7.76 logistik s/d desa
6.41
5.7
4.23
5.08 4. Revitalisasi sistem
pencatatan dan pelaporan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
5. Revitalisasi siatem Monev
Kesertaan ber-KB
Laporan umpan balik Pelkon dan Dallap 2005 - 2015
PENCAPAIAN PB
BERDASARKAN TEMPAT PELAYANAN
s.d. JULI TAHUN 2016
TEMPAT PELAYANAN KB JUMLAH 4.2
26
.9
FASKES KB PEMERINTAH 2.166.355
-RADALGRAM-
PENCAPAIAN PB TOTAL PENCAPAIAN PB TOTAL
TERHADAP PPM (PPM=KKP) TERHADAP PPM (PPM=KKP)
s.d. JULI 2015 s.d. JULI 2016
MALUKU 133.6 DKI JAKARTA 89.8
DKI JAKARTA 105.2 JATIM 65.5
PAPUA 95.3 ACEH 64.9
BENGKULU 76.0 JATENG 63.8
N TB 75.4 BALI 61.0
N TT 73.8 JABAR 60.5
SUMUT 68.3 SUMSEL 57.9
SULSEL 68.1 N TB 57.4
SULTRA 64.1 LAMPUNG 54.6
SUMBAR 62.9 SUMBAR 49.7
ACEH 61.6 BABEL 49.5
SUMSEL 57.8 GORONTALO 48.1
GORONTALO 54.7 SULUT 47.5
JATENG 53.2 JAMBI 46.1
LAMPUNG 51.9 KEPRI 45.7
SULTENG 51.5 RIAU 45.4
JABAR 51.3 KALSEL 45.2
MALUT 51.1 SULSEL 44.6
SULBAR 50.1 BENGKULU 43.4
JAMBI 49.4 MALUT 39.9
RIAU 48.5 MALUKU 38.0
SULUT 45.7 N TT 37.6
KALSEL 43.8 PAPUA 36.6
BABEL 41.7 SULTENG 35.7
BALI 41.7 SUMUT 35.3
JATIM 41.4 DIY 34.2
BANTEN 39.4 KALTIM 33.7
DIY 37.3 BANTEN 32.2
KALBAR 36.4 KALTENG 31.2
KEPRI 35.0 KALBAR 27.2
PAPBAR 34.4 SULBAR 25.8
KALTENG 32.2 SULTRA 24.6
KALTIM 31.8 PAPBAR 13.1
-RADALGRAM- 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 0 20.0
Sumber
40.0
: Pelayanan
60.0
Kontrasepsi
80.0 100.0 120.0
PENCAPAIAN PB MKJP TERHADAP PPM
s.d. JULI 2016
NO PROVINSI PPM PB MKJP
1 DKI Jakarta 66.640 46.956 BALI 87.7
2 Jawa Barat 307.340 118.510 GORONTALO 86.8
3 Jawa Tengah 280.360 122.671 SULBAR 70.9
4 D I Yogyakarta 26.080 11.576 DKI JAKARTA 70.5
5 Jawa Timur 199.510 99.840 MALUT 61.2
6 Banten 131.040 22.846 N TT 59.6
7 Bali 20.080 17.610 SUMBAR 59.5
8 Aceh 16.330 7.560 SULUT 57.2
9 Sumatera Utara 115.400 36.297 N TB 52.7
10 Sumatera Barat 30.230 17.997 JATIM 50.0
11 Sumatera Selatan 55.210 27.221 SULSEL 49.7
12 Lampung 97.360 33.389 BABEL 49.5
13 Bangka Belitung 8.380 4.146 SUMSEL 49.3
14 Nusa Tenggara Barat 41.840 22.029 ACEH 46.3
15 Kalimantan Barat 35.740 9.964 SULTENG 45.8
16 Kalimantan Selatan 14.800 6.189 MALUKU 45.6
17 Sulawesi Utara 13.820 7.901 DIY 44.4
18 Sulawesi Selatan 42.120 20.926 JATENG 43.8
19 Gorontalo 6.110 5.303 KALSEL 41.8
20 Sulawesi Barat 3.610 2.560 BENGKULU 41.8
21 Riau 47.080 13.194 JABAR 38.6
22 Jambi 30.200 7.136 KEPRI 36.8
23 Bengkulu 13.460 5.620 SULTRA 35.6
24 Kepulauan Riau 9.460 3.478 LAMPUNG 34.3
25 Nusa Tenggara Timur 30.580 18.238 SUMUT 31.5
26 Kalimantan Tengah 16.760 3.280 PAPUA 28.3
27 Kalimantan Timur 45.770 8.667 RIAU 28.0
28 Sulawesi Tengah 16.970 7.779 KALBAR 27.9
29 Sulawesi Tenggara 13.700 4.877 JAMBI 23.6
30 Maluku 13.520 6.163 KALTENG 19.6
31 Maluku Utara 17.380 10.633 KALTIM 18.9
32 Papua 12.650 3.577 BANTEN 17.4
33 Papua Barat 8.460 1.134 PAPBAR 13.4
NASIONAL 1.787.990 735.267
Sumber : Pelayanan Kontrasepsi
0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0
PB MENURUT Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
99.9
99.2
99.1
0.1
0.8
0.9
-RADALGRAM- 32
PENCAPAIAN PB PER TAHAPAN KELUARGA
s.d. JULI 2016
PB SELURUH
PB KPS & KS I PB KS II KE ATAS
ALKON TAHAPAN
PENC. % MIX PENC. % MIX PENC. % MIX
IUD 270.301 7,3 87.367 7,2 182.934 7,3
MOW 64.763 1,7 17.268 1,4 47.495 1,9
MOP 7.108 0,2 2.240 0,2 4.868 0,2
KONDOM 179.508 4,8 57.662 4,8 121.846 4,9
IMPLANT 393.095 10,6 173.673 14,4 219.422 8,7
SUNTIK 1.933.647 52,0 565.642 46,9 1.368.005 54,5
PIL 868.016 23,4 302.279 25,1 565.737 22,5
TOTAL 3.716.438 100,0 1.206.131 100,0 2.510.307 100,0
PRIA 186.616 5,0 59.902 5,0 126.714 5,0
WANITA 3.529.822 95,0 1.146.229 95,0 2.383.593 95,0
MKJP 735.267 19,8 280.548 23,3 454.719 18,1
-RADALGRAM- 34
KEBIJAKAN dan STRATEGI
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
KEDEPUTIAN BIDANG KB DAN KR
TAHUN 2015-2019
Sasaran Strategis:
“Meningkatnya kesertaan ber-KB, Promosi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi”
NO INDIKATOR BASELINE RENSTRA TARGET KINERJA
TARGET 2015
2014 2016 2017 2018 2019
3 Persentase sasaran 0 5% dari 10% dari 15% dari 20% dari 25% dari
yang mendapatkan 291.536 291.536 291.536 291.536 291.536
promosi dan sasaran sasaran sasaran sasaran sasaran
konseling kesehatan (faskes (faskes (faskes (faskes (faskes
reproduksi dan dan dan dan dan
kelompok kelompok kelompok kelompok kelompok
sasaran) sasaran) sasaran) sasaran) sasaran)
KEBIJAKAN NASIONAL
6
(Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Dokter, dan RS Kelas D Pratama) dan jejaring/jaringannya
serta FKRTL
STRATEGI OPERASIONAL (Lanjutan)
7 pelayanan KB MKJP
1
• Intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan KB MKJP di seluruh Faskes dan
wilayah khusus (Galciltas, Kepulauan, Daerah Aliran Sungai, wilayah
transmigrasi dan di wilayah kumuh miskin perkotaan )
0
1
• Penguatan demand side, Advokasi KIE yang difokuskan pada perubahan
perilaku, serta Integrasi promosi dan konseling KB KR melalui media KIE
Below The Line
1
KEBIJAKAN PENGADAAN ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI
FKTP
FKRTL
BELUM BEKERJA TIDAK PERLU MELAKUKAN
SAMA DENGAN MELAKUKAN PELAYANAN REGISTRASI FASKES KB
KONTRASEPSI/KELUARGA
BPJS KESEHATAN BERENCANA
(REGISTRASI CUKUP DI
dan sebagai FASKES INDUKNYA)
JEJARING FKTP)
GYNECOLOGY BED
a. Tidak ada perbedaan klaim biaya antara pembedahan caesar dengan atau tanpa
pelayanan tubektomi dari tarif INA CBG (Lampiran Permenkes 59/2014)
b. Tubektomi interval belum dapat diklaim oleh hampir sebagian besar FKRTL/RS karena
terkait deskripsi yang keluar pada aplikasi INA CBGs adalah “Prosedur membuka Tuba
yang terhalang/ terganggu” (yang dilakukan adalah menutup tuba) sedang dibahas
bersama BKKBN, Kemenkes dan BPJS Kesehatan untuk dituangkan dalam peraturan
yang akan direvisi.
c. Manajemen pelayanan KB di RS belum terkelola melalui satu pintu baik dari sisi
konseling di pelbagai poli, pemenuhan alkon dan manajemen sub sistem R/R dari poli-
ruang persalinan-rawat inap
a. Perlu ada ketetapan indikasi medis bagi calon klien yang akan tubektomi interval/vasektomi yang
akan dirujuk ke Rumah Sakit hampir sebagian besar FKRTL tidak bersedia melayani tubektomi
interval tanpa ada rujukan dengan indikasi medis (terkait syarat klaim ke BPJS Kesehatan). Padahal
disisi lain tubektomi dilakukan pada klien yang sehat dan pelayanan hanya dapat dilakukan di
FKRTL.
b. Perlu ada ketetapan indikasi medis untuk pelayanan IUD dan implan yang dapat dirujuk ke Rumah
Sakit (Tipe C dan D)
saat ini BKKBN sedang bekerjasama dengan PB IDI untuk menyusun Standarisasi
pelayanan KB
3. Masih banyaknya praktek dokter dan klinik swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
(melayani KB) BELUM terdaftar dalam registrasi BKKBN
Pemerintah Swasta
25 SDKI 2002-03 SDKI 2007 SDKI 2012
31.7
20.3
20 28.8
16 25.7
15 13.2 20.7
19.6
18.5
10
6.2 11.6
4.9 8.7
4.4
5 6.8
5.8
0.5 4.2
0.3 3.4 2.3 1.8
0.3
0.700000000000001
0.600000000000001 0.3 0.4
0.4 0.3 0.1 0.1 0.1 1.9 1.71.3
2.2 1.3 1 0.3
0
RS Pem PKM Klinik PLKB KB Safari Lainnya
Pem RS Swas Klinik DPS BPS Bidan di Apotik/ lainnya
Swas Desa toko
SDKI 2002-03 SDKI 2007 SDKI 2012 obat
30,000 120,000
25,000 100,000
24,659 99,464
20,000 80,000
http://www.bkkbn.go.id/inf
oprogram/Documents/Buk
u%20Pedoman%20Penyele
nggaraan%20A4.pdf
Terima kasih