Anda di halaman 1dari 64

PROGRAM JKN - KIS

BPJS KESEHATAN

Kantor Cabang Utama Serang


Jl. Saleh Baimin Kel. Cimuncang Kec. Serang,
Kota Serang, Banten 42111
Telp: 0254-7911745, 7911716
Fakta Global
Panama - BPJS Kesehatan kembali mencuri perhatian
dunia dalam acara Foro Mundial De La Seguridad Social
(World Social Security Forum) yang diselenggarakan oleh
International Social Security Asscociation (ISSA) di Panama
pada 14 - 18 November 2016. Sebagai lembaga pengelola
jaminan kesehatan yang hampir genap tiga tahun berjalan,
jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan telah mencapai lebih
dari 170 juta jiwa. Program Jaminan Kesehatan Nasional-
Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan
oleh BPJS Kesehatan itupun diklaim sebagai program
jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia.
Jika dibandingkan dengan negara lain, pertumbuhan
peserta program JKN-KIS terbilang amat pesat. Hanya
dalam waktu 2 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover
sekitar 67,6% dari total penduduk Indonesia. Berdasarkan
data dari Population Data CIA World Fact Book (2016) dan
Carrin G. and James C. (2005), Jerman membutuhkan
waktu lebih dari 120 tahun (85% populasi penduduk), Belgia
membutuhkan 118 tahun (100% populasi penduduk),
Austria memerlukan waktu 79 tahun (99% populasi
penduduk), dan Jepang menghabiskan waktu 36 tahun
(100% populasi penduduk).
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menciptakan mekanisme
Coordination of Benefit (CoB) yang dapat
mengkolaborasikan benefit non-medis antara BPJS
Kesehatan dengan asuransi swasta yang dimiliki calon
peserta mandiri tersebut.
Dari segi finansial, untuk mengatasi kesenjangan antara
penerimaan iuran peserta dengan beban biaya pelayanan
kesehatan, sejumlah upaya yang dilakukan BPJS
Kesehatan adalah dengan mengoptimalkan implementasi
sistem pembayaran prospektif dan sistem anti fraud, serta
memaksimalkan program promotif preventif.
Selain itu, ke depannya kami juga berupaya
Fakta Global menyempurnakan penerapan kebijakan pembayaran
berbasis komitmen di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,"
terang Fachmi.
Fakta Era JKN
Fakta Era JKN
http://health.liputan6.com/read/2311692/dokter- http://www.tribunnews.com/kesehatan/2015/09/
pudjo-bersyukur-jkn-bisa-bantu-pasien-kanker-anak 28/kerjasama-dengan-bpjs-kesehatan- 5
penghasilan-dokter-naik-45-persen
PENDAPATAN RS 2014 -2015

Persentase RS yang meningkat pendapatannya lebih banyak dibandingkan RS yang


menurun pendapatannya menggunakan tarif INA-CBGs

Sumber : Aplikasi BOA


Fakta Era JKN
ot es Pembagian Uang Jasa Medis, 28 Tenaga Kesehat an Dat angi DPRD Sik ka | FLORES KITA 3 / 3 0 / 16, 3 :0 5 PM

Protes Pembagian Uang Jasa Medis, 28 Tenaga


Kesehatan Datangi DPRD Sikka
20/11/2015

Tantangan Era JKN


Para tenaga medis di UGD RS TC Hillers Maumere sedang menunggu paggilan dari Komisi III untuk berdialog. ( Foto :
FloresKita/Ebed de Rosary )
Tantangan Era JKN
Universal
Health Coverage

Banyak jalan menuju UHC, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, berliku
dan penuh tantangan namun semua tergantung dari konsistensi dan inovasi kita
untuk mencapai tujuan..................
PENGANTAR
ACUAN KINERJA
Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan
Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019
2014 2017 2019
1. Mulai Beroperasi 1. Kesinambungan Operasional
2. 121,6 juta peserta (49% 2. 257,5 juta peserta (100%
populasi) populasi)
3. Manfaat medis standar dan 3. Manfaat medis dan non-medis
manfaat non-medis sesuai standar
kelas rawat 4. Jumlah fasilitas kesehatan
4. Kontrak fasilitas kesehatan cukup
5. Menyusun aturan teknis 5. Peraturan direvisi secara rutin
6. Indeks kepuasan peserta 6. Indeks kepuasan peserta 85%
75% 7. Indeks kepuasan fasilitas
7. Indeks kepuasan fasilitas kesehatan 80%
kesehatan 65% 8. BPJS dikelola secara terbuka,
8. BPJS Dikelola secara
171,9
efisien, dan akuntabel
terbuka, efisien, dan Juta
akuntabel
78,6%
Capaian Sampai Desember 2016
71% (Nb:Perlu Upaya Lebih Keras Lagi)
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
2014 2015 2016
(Laporan (Laporan (Laporan KONTRIBUSI LANGSUNG
Audited Des) Audited Non- KESEHATAN:
Des) Audited Membantu pemulihan
Des) kesehatan dan
Pemanfaatan di FKTP 66,8 Juta 100,6 Juta 134,9 Juta pencegahan kecacatan
(Puskesmas/ Dokter (+ upaya promotif dan
Praktik preventif):
Perorangan/Klinik
Pratama).
Pemanfaatan di 21,3 Juta 39,8 Juta 50,4 Juta
Poliklinik Rawat Jalan Menjaga
Rumah Sakit masyarakat agar
Pemanfaatan Rawat 4,2 Juta 6,3 Juta 7,6 Juta tetap produktif
Inap Rumah Sakit secara sosial dan
ekonomis

TOTAL PEMANFAATAN 92,3 JUTA 146,7 JUTA 192,9 JUTA

NOTE: Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn
Total Pemanfaatan adalah 2014: 133,4 Juta 2015: 156,79 Juta 2016: 171,9 Juta
dalam kunjungan
Hasil Penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI)
LANDASAN HUKUM

UU No.40 Tahun 2004


01 tentang Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional

Setiap orang,
UU No.24 Thn 2011 termasuk orang
tentang Badan
02 Penyelenggara Jaminan asing yang
Sosial
bekerja paling
singkat 6 bulan di
03 PP No. 86 Thn 2013 Indonesia, wajib
menjadi peserta
program Jaminan
PerPres No. 12 Thn 2013 Sosial
04 PerPres No. 111 Thn 2013
PerPres No.19 Thn 2016
Perpres No. 28 Thn 2016
JKN – KIS sebagai Agenda Negara

14
15

MENGAPA SETIAP PENDUDUK


PERLU MEMILIKI JAMINAN
KESEHATAN??
Tarif Biaya Pelayanan Kesehatan
terus mengalami kenaikkan

Pergeseran Pola Penyakit dari


infeksi ringan ke penyakit
Degeneratif Kronis

Pasien tidak mempunyai pilihan,


memiliki posisi tawar yang lemah,
mendapatkan informasi yang
asimetris

Perkembangan teknologi kedokteran


semakin maju

Sakit berdampak Sosial dan


Ekonomi
BEBERAPA ISTILAH

PROGRAM/ IDENTITAS
PRODUK PESERTA PENYELENGGARA
PESERTA

KARTU
JKN-KIS INDONESIA JKN-KIS BPJS KESEHATAN
SEHAT
(KIS)/JKN
Sistem Jaminan Sosial Nasional

3 Azas 5 PROGRAM 9 Prinsip


Jaminan Kesehatan Kegotong-royongan
Kemanusiaan Jaminan Kecelakaan Nirlaba
Manfaat Kerja Keterbukaan
Keadilan sosial bagi Jaminan Hari Tua Kehati-hatian
seluruh rakyat Jaminan Pensiun
Indonesia Akuntabilitas
Jaminan Kematian
Portabilitas
Kepesertaan Wajib
Dana Manfaat
Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta
GOTONG ROYONG DALAM
BENTUK APA?
Untuk membangun dan
mewujudkan Indonesia yang
lebih sehat, seluruh penduduk
Indonesia juga diharapkan
dapat aktif bergotong-royong 2
menyukseskan program JKN- PERAN DAN PARTISIPASI
KIS. AKTIF SELURUH PIHAK
dalam mendukung
program JKN-KIS ini
(multi-stakeholders)
1 MULTI-STAKEHOLDERS:
SUBSIDI SILANG Masyarakat, Rumah Sakit,
UNTUK PEMBIAYAAN Tenaga Medis, Pemerintah
pelayanan kesehatan Pusat, Pemerintah Daerah,
peserta JKN-KIS yang sakit LSM, Badan Usaha, Pengelola
Klinik Swasta, dsb.
DENGAN GOTONG ROYONG
SEMUA TERTOLONG
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN Iuran Peserta yang Sehat untuk
Membiayai Peserta yang Sakit

1 pasien DBD 80 peserta sehat


1 pasien Sectio Caesaria Dibiayai Oleh 135 peserta sehat
1 pasien Kanker 1.253 peserta sehat
Kepesertaan & Iuran
PENTAHAPAN KEPESERTAAN

2019

2016 Universal Coverage


2015
Paling lambat
01 Januari 2016
2014 Paling lambat
Usaha mikro
01 Januari 2015
Mulai 01 Januari 2014 BUMN
PBI Usaha besar
TNI/POLRI Usaha
Eks Askes menengah
Eks Jamsostek Usaha kecil Pasal 6 (3)
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
SEGEMENTASI KEPESERTAAN JKN-KIS

Peserta

PBI Non PBI

PBI APBN JAMKESDA PPU PBPU Bukan


Pekerja
Perorangan
Penyelenggara Negara
dan PPNPN
Fakri Miskin Penduduk Perorangan
dan Orang yang Kolektif
Tidak Didaftarkan
Mampu oleh Pemda
BUMN, BUMD, Kolektif
Swasta

www.business.com
IDENTITAS PESERTA JKN-KIS YANG BERLAKU
(SD 01 MEI 2017)*

176.738.998
*Website BPJS Kes
(SD 30 APRIL 2017)*
3.426.205
(71,45% dari jumlah penduduk 4.795.248)
Jumlah Peserta
Pekerja Penerima Upah
Pekerja
Jumlah PNS/TNI/
DATI II Bukan Bukan %
Penduduk** PBI APBN PBI APBD POLRI/ Badan Sub Total Total
PPNPN Penerim Pekerja
Pejabat Usaha PPU
a Upah
Negara
a b c d e f g h=e+f+g i j k=c+d+h+i+j l
KAB. LEBAK 1.195.003 723.578 15.273 46.381 1.919 10.702 59.002 85.006 16.652 899.511 75,27%
KAB. PDG 1.141.752 697.416 27.764 47.151 1.705 9.069 57.925 48.039 15.393 846.537 74,14%
KAB. SERANG 1.381.657 484.176 20.646 55.502 1.461 298.044 355.007 110.307 20.625 990.761 71,71%
KOTA CILEGON 451.529 85.097 11.148 20.882 475 140.855 162.212 68.112 9.495 336.064 74,43%
KOTA SERANG 625.307 125.388 30.657 33.798 1.631 29.434 64.863 71.169 3.645 295.722 47,29%
PROV. BANTEN 57.610 57.610
TOTAL 4.795.248 2.115.655 163.098 203.714 7.191 488.104 699.009 382.633 65.810 3.426.205 71,45%
* bi.bpjs-kesehatan.go.id
** Disdukcapil Kab/Kota Tahun 2017
IURAN PESERTA PEKERJA PENERIMA UPAH
BUMN, BUMS, PNS,TNI/Polri, Pejabat
Negara, pimpinan dan
BUMD
anggota DPRD, PPNPN

Pekerja
3% Pemberi Kerja
Gaji Pokok +
Tunjangan tetap
Maks Rp. 8.000.000,- 2% Pekerja

Menanggung 5
Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga
lainnya : 1%

Pemberi Kerja

SESUAI PERPRES NO. 19 TAHUN 2016 berlaku 01 April 2016

27
PPU
yang ditanggung
5 (lima) orang

Anak kandung, anak tiri dan/atau


Isteri/Suami yang sah
anak angkat yang sah dari
dari peserta
peserta

Tidak atau belum pernah Belum berusia 21 (dua puluh satu)


menikah atau tidak tahun atau belum berusia 25 (dua
mempunyai penghasilan puluh lima) tahun yang masih
sendiri melanjutkan pendidikan formal
IURAN PBPU & BP

Rp 80.000/Org/Bln

Rp 51.000/Org/Bln

Rp 25.500/Org/Bln

*berlaku mulai tanggal 1 April 2016 (Perpres 28 tahun 2016)

29
Manfaat Jaminan Kesehatan
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PESERTA FASKES

REGULATOR

BPJS
KESEHATAN
Manfaat Jaminan Kesehatan
Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan obat, bahan medis
habis pakai sesuai dengan indikiasi medis yang diperlukan

1. Manfaat Medis yang tidak terikat dengan besaran iuran yang


dibayarkan
2. Manfaat non medis yang ditentukan berdasarkan skala besaran
iuran yang dibayarkan, termasuk didalamnya manfaat akomodasi

Ambulans diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan


dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama (RJTP dan RITP)

Pelayanan Kesehatan Rujukan


Tingkat Lanjutan (RJTL dan RITL)

Pelayanan Kesehatan Lain yang


ditetapkan oleh Menteri
MANFAAT AKOMODASI

PPU Kelas I dan II

Bukan
PBPU Kelas I, II dan III
Non-PBI

Bukan
Kelas I, II dan III
Peserta Pekerja

PBI APBN Kelas III


PBI
PBI APBD Kelas III
Alur Pelayanan Kesehatan

Peserta Pelayanan
Rujuk/ Rujuk Balik
Kesehatan
Tingkat Pertama
(Faskes
Primer/Klinik/
Pelayanan
Dokter Keluarga)
Kesehatan
Tingkat Lanjutan
( RS
Provider BPJS)
Gawat
Darurat
UGD

Kapitasi

Klaim*)

*) Tidak ada klaim perorangan ke BPJS Kesehatan,


BPJS kecuali untuk kasus Gawat Darurat RS akan menagih
Kesehatan biaya ke BPJS Kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
di FASKES TK. PERTAMA
Faskes Pertama
Dokter praktek, klinik
• Administrasi pelayanan;
24 jam, puskesmas
• Pelayanan promotif dan preventif;
• Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
medis;
Pelayanan
kesehatan tingkat • Tindakan medis non spesialistik, baik
operatif maupun non operatif;
pertama, meliputi
pelayanan • Pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai;
kesehatan non
spesialistik yang • Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
medis;
mencakup:
• Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
• Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
indikasi
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
di FASKES LANJUTAN
Faskes Lanjutan Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan
Rumah Sakit
Yang bekerjasama
tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan Rawat inap
dengan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :

1.Administrasi pelayanan
2.Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
sub spesialis
3.Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4.Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5.Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
6.Rehabilitasi medis
7.Pelayanan darah;
8.Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
9.Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan
10.Perawatan inap non intensifPerawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
Peratuaran Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014

1. Status kepesertaan pasien harus dipastikan sejak awal masuk


Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
2. Peserta wajib menunjukkan nomor identitas yang aktif sebagai
peserta JKN selambat-lambatnya 3 x 24 jam hari kerja sejak
yang bersangkutan dirawat atau sebelum pasien pulang (bila
pasien dirawat kurang dari 3 hari).
3. Jika sampai waktu yang telah ditentukan pasien tidak dapat
menunjukkan nomor identitas peserta JKN maka pasien
dinyatakan sebagai pasien umum.
Pengurusan SEP Rawat Inap
• Batas pengurusan Surat Egilibilitas Peserta (SEP)
Rawat Inap adalah 3 x 24 jam hari kerja
• Pengurusan SEP Rawat Inap di loket Rawat Inap RS
• Dokumen utk mengurus SEP Rawat Inap :
- Surat Rujukan dari Faskes Tk. 1/IGD
- Surat perintah Rawat Inap dari dokter yang
merawat.
- Kartu JKN
Alat Bantu Kesehatan
Kacamata
Nilai Jaminan yang Dibayarkan Syarat Penggantian
(minimal)
Peserta Kelas 1 Rp.300.000 – sferis 0,5D Paling cepat 2 Th.
Peserta Kelas 2 Rp.200.000 – silindris 0,25D Sekali sesuai dg.
indikasi medis
Peserta Kelas 3 Rp.150.000
Peserta datang Faskes Tingkat I, secara indikasi medis dirujuk ke polimata di RS jaringan BPJS
Kesehatan, mendapatkan resep kacamata, dilegalisir oleh Petugas BPJS Kesehatan, peserta
ke Optik jaringan BPJS Kesehatan

Alat Bantu Dengar Kruk


Nilai Jaminan yang Eilibility Nilai Jaminan yang
Dibayarkan Dibayarkan
Maksimal Paling cepat 5 tahun sekali Maksimal Paling cepat 5 tahun
Rp. 1.000.000 sesuai dengan indikasi Rp. 350.000 sekali sesuai dengan
medis indikasi medis
Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.
Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien
membutuhkan alat bantu kesehatan.
Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang
bekerjasama
Alat Bantu Kesehatan
Protesa Alat Gerak Collar Neck
Nilai Jaminan yang Nilai Jaminan yang
Dibayarkan Dibayarkan
Maksimal Tangan & kaki palsu Maksimal Paling cepat 2 tahun
Rp. 2.500.000 paling cepat 5 tahun Rp. 150.000 sekali sesuai dengan
sekali sesuai dengan indikasi medis
indikasi medis

Korset Tulang Belakang


Nilai Jaminan yang
Dibayarkan
Maksimal Paling cepat 2 tahun sekali
Rp. 350.000 sesuai dengan indikasi
medis

Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.
Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa pasien
membutuhkan alat bantu kesehatan.
Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit yang
bekerjasama
Alat Bantu Kesehatan
Protesa Gigi
Nilai Jaminan yang Dibayarkan

Maksimal Paling cepat 2 th. sekali


Rp. 500.000 untuk masing2 rahang dengan Indikasi medis

Maksimal
Rp. 1.000.000
untuk gigi yang sama & full protesa

• Untuk prothese gigi dapat dilayani Faskes Tk I/ Faskes Primer atau Faskes Tk. Lanjutan
• Prothese gigi diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai indikasi medis
• Penjaminan prothese gigi diberikan atas rekomendasi dari Dokter Gigi,
• Prosedur pelayanan :
– Peserta datang ke Dokter gigi jaringan BPJS Kesehatan, untuk kemudian dilaksanakan prothese gigi dan
klaim akan ditagihkan oleh Faskes Dokter gigi .
– Atau atas rujukan dari Dokter gigi dirujuk ke Poli Gigi RS jaringan untuk kemudian dilakukan prothese gigi
dan klaim akan ditagihkan oleh RumahSakit.
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana


diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan
kerja;  BPJS Ketenagakerjaan
d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas
yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas  Asuransi Jasa Raharja
e. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);
i. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;
BNN
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

j. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat


melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur,
shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian
teknologi kesehatan (health technology assessment);
l. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. Perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian
luar biasa/wabah;  BNPB
p. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah
(preventable adverse events)
q. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan
Kesehatan yang diberikan.
Sanksi dan Denda
UU No.24 Tahun 2011
Pasal 17 : SANKSI
Ayat 1 : tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 dikenai sanksi administratif.
PEMBERI KERJA
Ayat 2 : Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat berupa:
a. teguran tertulis;
b. denda; dan/atau
c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.

Pasal 55 :
Pemberi kerja yang melanggar pasal 19 ayat (1) dan (2) pidana
penjara 8 tahun atau penjara denda 1 M

PP No.86 Tahun 2013


Pasal 3 :
Apabila tidak mendaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan maka dikenakan
Sanksi Administratif sesuai Peraturan Pemerintah No.86 thn 2013 berupa :
- Teguran tertulis (2X teguran)
- Denda 0,1% (nol koma satu persen) setiap bulan dari iuran yang
seharusnya dibayar yang dihitung sejak teguran tertulis kedua berakhir;
dan/atau
- Tidak mendapat pelayanan publik tertentu
PEMBERI KERJA : SETIAP ORANG :

1. Perizinan terkait usaha


2. Izin yang diperlukan dalam 1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
mengikuti tender proyek 2. Surat Izin Mengemudi (SIM)
3. Izin Mempekerjakan Tenaga 3. Sertifikat tanah
Kerja Asing (IMTA) 4. Paspor
4. Izin Perusahaan Penyedia Jasa 5. Surat Tanda Nomor Kendaraan
Pekerja/ Buruh (PPJP/ PPJB) (STNK)
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
DENDA
Pepres No.19 Tahun 2016 PEMBERI KERJA
Pasal 17A.1 Ayat 1:
Dalam hal terdapat keterlambatan pembayaran
Iuran Jaminan Kesehatan lebih dari 1 (satu) bulan
sejak tanggal 10, penjaminan Peserta
diberhentikan sementara.
Pasal 17A.1 ayat 3:
Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif
kembali , Peserta wajib membayar denda kepada
BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan
rawat inap yang diperolehnya.
Pasal 17A.1 ayat 4 :
Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 3
sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari biaya
pelayanan kesehatan untuk setiap bulan
tertunggak dengan ketentuan :
a. jumlah bulan tertunggak maksimal 12 (dua
belas) bulan.
b. besar denda paling tinggi Rp. 30.000.000 (tiga
puluh juta rupiah).
Tata Cara Pembayaran Tunggakan Iuran dan Denda

• Iuran dibayarkan setiap bulan, paling lambat tanggal 10 baik PPU atau
BPPU
• Jika terjadi keterlambatan pembayaran lebih dari 1 (satu) bulan sejak
tanggal 10 maka akan dinonaktifkan sementara
• Status kepesertaan akan aktif kembali jika :
 Membayar iuran bulan tertunggak maksimal untuk 12 bulan
 Membayar iuran pada bulan saat peserta ingin mengakhiri
pemberhentian sementara
• Peserta wajib membayar denda jika dalam waktu 45 (empat puluh lima)
hari sejak aktif peserta menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk
pelayanan rawat inap yang diperolehnya
• Pemberlakuan denda dimulai 1 Juli 2016, denda maksimal Rp
30.000.000,-

Denda = 2,5% x biaya kesehatan rawat inap x jumlah bulan tertunggak


ALUR PEMBAYARAN IURAN DAN
DENDA
Kemudahan Pendaftaran
Kemudahan Pendaftaran Peserta
JKN-KIS Segmen PBPU & BP

BPJS Kesehatan Care Center 1500 400

Website : www.bpjs-kesehatan.go.id

Kantor Kecamatan
*) Masyarakat pada umumnya lebih menyukai pendaftaran langsung ke titik
layanan Kantor Cabang dan KLOK BPJS Kesehatan
*) Dampak yang terjadi, antrian pendaftaran sangat tinggi.
Tujuan

1. Mendekatkan titik layanan pendaftaran Peserta


JKN-KIS kepada Masyarakat
2. Mendorong masyarakat sehat untuk
mendaftarkan diri dan anggota keluarganya ke
dalam Program JKN-KIS
3. Terwujudnya UHC di Kab. Serang
Pendaftaran Melalui Mekanisme Dropbox

1) Pendaftaran khusus bagi Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan


Pekera (PBPU dan BP) atau Peserta Mandiri.
2) Pendaftaran tidak ditujukan untuk peserta rekomendasi Dinsos, WNA,
Pekerja Penerima Upah (PPU), pengalihan jenis kepesertaan JKN-KIS dan
penambahan anggota keluarga.
3) Pendaftaran diwajibkan untuk anggota keluarga inti yang terdaftar dalam
satu Kartu Keluarga (KK).
4) Tidak ada biaya administrasi.
5) Persyaratan pendaftaran :
− Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan lengkap dan benar
− Melampirkan fotokopi KK, fotokopi KTP, fotokopi identitas kepesertaan
JKN-KIS (jika ada yang sudah terdaftar), fotokopi nomor rekening
tabungan (Bank BRI/BNI/Mandiri/ BTN), pas foto 3x4 1 lembar
6) Calon Peserta harus melengkapi persyaratan pendaftaran yang telah
ditetapkan, apabila FDIP dan dokumen pendaftaran belum memenuhi
persyaratan pendaftaran tidak akan diproses.
INFORMASI BPJS KESEHATAN

PUSAT LAYANAN INFORMASI BPJS KESEHATAN  1 500 400

KANTOR DIVISI REGIONAL/ KANTOR CABANG/ KLOK* / LIAISON OFFICE

BPJS KESEHATAN CENTER ; WEB SITE BPJS KESEHATAN

* KLOK – Kantor Layanan Operasional Kabupaten/ Kota


Daftar PIC Pelayanan JKN-KIS
Di FKTL Wilayah BPJS Kesehatan KCU Serang
NAMA PENANGGUNG JAWAB (PIC) NAMA PENANGGUNG JAWAB (PIC)
NAMA FASKES TIPE RS NO TELP NO TELP
BPJS CENTER RUMAH SAKIT

Resti Permatasari 081343802992


Lasmida Angela FT 081298778476
RSUD DR.DRADJAT PRAWIRANEGARA B Hj. Nurjanna SKm, SKep 087771133617
Dhora putri jane sihombing 081288569153
Maulani Olivia 08111225480
RSUD BANTEN B Indra Wahana 081315965567 drg. Rima S. Mars 081311032007
Yuli Prihastutik 081326365399 dr. Hj. Kentjana widajasri 08129453042
RSUD CILEGON B
Mutiara Jeany 085285484393 Hj. Leni Suharti Anwar,SKM 081911182276
dr.Hengki 081210950945
RSUD PANDEGLANG C Meity Karina Sari 082117312343
Rikda sartika 081380249768
Sri Wulandari 081280166275
RSUD LEBAK B Rita Endah T 08111206023 dr. Yulia Hardini Halimatussyadiah 0852222221941
Welly Anggara 081283516387
Dr. Silvi 081806423212
RSUD MALINGPING D Aris Sunardi 087871161114 Reni Yuliawati 081911052543
Ait Bangkit 087808534300
Sherly Meisisca 085959585859
RSU SARI ASIH SERANG B dr. Devid Firmansyah 085945465858
Bayu Dian Pratama 085267530977
RS KENCANA C Ety Damayanti 0811145491 dr. Samudra 081212488255
RS BUDIASIH B Indra Wahana 081315965567 Helmi Apriyanti 081219858604
RS HERMINA CIRUAS C Yesicha Al Fat'h 087877867280 Ellifah,Skm 081283605553
dr. Lalena Faranasita 085939004394
RS KURNIA SERANG C
Ratu Ina Hasanah 082310434460
Elita Andriyani 081381023674 De Risma 087771027386
RSIA KURNIA CILEGON C dr. Mirza 085730788770
dr. Nora 085646823436
Dewi Anggraini 081367300350
RS KRAKATAU MEDIKA B dr.Sutomo 081281847941
Tana Nurhasanah 081280394620
RS MISI LEBAK C Agnesia Wulandari 081283516387 dr.Irwan Sofwan 081933557762
KLINIK HD WIAJAYA KUSUMA KU Mutiara Jeany 085285484393 Yuli Pujiastuti 08128349647
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan

Anda mungkin juga menyukai