Anda di halaman 1dari 31

CURRICULUM VITAE

Nama : Dwi Desiawan, SE., M.M., AAAK


Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 15 Desember 1970
Email : dwi.desiawan@bpjs-kesehatan.go.id
Telp : 081232777055
Riwayat pendidikan :
- S1 – FE UII Yogyakarta 1989
- S2 – MM Stikubank Semarang 2003
- Ajun Ahli Asuransi Kesehatan
Riwayat pekerjaan :
- 1995 : Sales Supervisor PT. Sasana Maya Tirta Mukti
- 1996 : Sub Unit Manager PT. Sasana Maya Tirta Mukti
- 1996 : PT. ASKES Persero
- 2003 : Kepala PT. ASKES Kabutaen Batang
- 2006 : Kepala Seksi ASKES Komersial PT. ASKES KCU Yogyakarta
- 2008 : Kepala PT. ASKES Cabang Bengkulu
- 2013 : Kepala PT. ASKES Cabang Kudus
- 2013 : Kepala Departemen Pemasaran Sosial BPJS Kesehatan Kantor Pusat
- 2016 : Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya
1
Upaya Peningkatan Kualitas
Layanan Primer

Dwi Desiawan, SE., M.M., AAAK


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya

Disampaikan dalam Kegiatan Ilmiah Tahunan (KIT) I ASKLIN Tasikmalaya 2017


Tasikmalaya, 18 November 2017
2
Pokok-Pokok Materi

1 Pendahuluan

2 Review 3 Tahun Program JKN

3 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Primer

4 Penutup

3
Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan
Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019
2017

Hampir 70%
dari penduduk
Indonesia

*) Per November 2017 jumlah peserta JKN : 184.486.348 jiwa


4
1.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI


Tugas & Fungsi
Pasal 24 Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu
UU No 40/2004 pelayanan dan sistem pembayaran

3 PILAR ASURANSI SOSIAL


T
U Risk pooling/ Revenue/
Pasal 10 member Strategic BALANCING HEALTH
UU No Premium
G registration purchasing CARE QUALITY AND
24/2011 collection
A Cost control COST CONTAINMENT
Kontribusi iuran
S Quality control

3 FOKUS PROGRAM JKN TH. 2017

 Optimalisasi FKTP
 Optimalisasi Rujukan
Berjenjang
 Pembayaran klaim yang tepat
dan rasional
 TKMKB
 Kegiatan promotif preventif

6
Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Semakin Mudah

Tahun Tahun Tahun


Tahun 2016 KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN:
2014 2015 2017 Membantu pemulihan kesehatan dan pencegahan
(Laporan
(Laporan (Laporan (Semester kecacatan (+ upaya promotif dan preventif):
Auditan)
Auditan) Auditan) I)
Kunjungan di
FKTP
(Puskesmas/ Menjaga masyarakat agar tetap
66,8 Juta 100,6 Juta 120,9 Juta 72,8 Juta
Dokter Praktik produktif secara sosial dan ekonomis
Perorangan/
Klinik Pratama)
Kunjungan di
Poliklinik Rawat Jumlah Kasus Penyakit Katastropik yang
21,3 Juta 39,8 Juta 49,3 Juta 29,2 Juta Ditanggung Program JKN-KIS sebanyak:
Jalan Rumah
Sakit 9.861.378 Kasus
Kasus Rawat Mencegah
Inap Rumah 51% Terjadinya
4,2 Juta 6,3 Juta 7,6 Juta 4,02 Juta
Sakit
Kemiskinan
18%
Baru
TOTAL
92,3 JUTA 146,7 JUTA 177,8 JUTA* 106,1 JUTA
PEMANFAATAN 15%
2%
Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn 3% 2% 9%
2014: 133,4 Juta 2015: 156,79 Juta 2016: 171,9 Juta
Jantung Gagal Ginjal Kanker
Stroke Cirrhosis Hepatitis Thalassaemia
Leukaemia Haemophilia

Sumber data : LPP Jamsoskes Sumber : Data BOA s.d. Bulan Pembebanan Juni 2017
PEMANFAATAN PELKES KEDEPUTIAN
WILAYAH JAWA BARAT

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016


Tahun 2017
(Laporan (Laporan (Laporan
(Semester I)
Audited) Audited) Audited)
Kunjungan di FKTP KONTRIBUSI LANGSUNG KESEHATAN:
(Puskesmas/Dokter Membantu pemulihan kesehatan dan
Praktik Perorangan/
3.6 Juta 8.2 Juta 12.6 Juta 10.2 Juta pencegahan kecacatan (+ upaya promotif
dan preventif):
Klinik Pratama)

Kunjungan di
Poliklinik Rawat 2.5 Juta 4.4 Juta 5.8 Juta 4.2 Juta
Jalan Rumah Sakit Menjaga masyarakat agar tetap produktif
secara sosial dan ekonomis
Kasus Rawat Inap
Rumah Sakit
1.6 Juta 1.7 Juta 1.9 Juta 1.02 Juta

TOTAL
PEMANFAATAN
7.7 Juta 14.3 Juta 20.3 Juta 15.42 Juta
Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn Total Peserta thn
2014: 21.99 Juta 2015: 19.25 Juta 2016: 21.03 Juta 2017: 21.6 Juta

Sumber : Data BOA s.d. Bulan Pembebanan Juni 2017


8
Pokok-Pokok Materi

1 Pendahuluan

2 Review 3 Tahun Program JKN

3 Upaya Peningkatan Mutu Layanan Primer

4 Penutup

9
KEPESERTAAN JKN - KIS
Cakupan Kepesertaan (UHC)*

> 70,1% dari jumlah


3,11 Tahun penduduk nasional
Indonesia Menuju
UHC
2014 - 2019 184.486.348 Jiwa

171.939.254 Jiwa

156.790.287 jiwa

133.423.653 jiwa

s.d Oktober
2014 2015 2016 Tahun 2017

*UHC : Universal Health Coverage (Jaminan Kesehatan untuk Seluruh Penduduk)


Sumber data : LPP Jamsoskes
11
WILAYAH KERJA BPJS KESEHATAN
KEDEPUTIAN WILAYAH JAWA BARAT

9 Kantor Cabang
1. KC BANDUNG

2. KC SUKABUMI

3. KC KARAWANG

4. KC SUMEDANG

5. KC CIREBON

6. KC TASIKMALAYA

7. KC SOREANG

8. KC BANJAR

9. KC CIMAHI

13 Kantor Kabupaten

22 Kab/ Kota 5 Laison Office


Cakupan Peserta JKN Kedeputian Wilayah Jawa Barat
s.d 10 November 2017

[VALUE]
29%

[VALUE]
70%

Peserta Belum Menjadi Peserta

Total penduduk di wilayah BPJS Kesehatan Depwil V: 31.841.389 jiwa, dimana sejumlah 22.371.433 (70%) jiwa sudah menjadi peserta & 9.469.956
(29%) jiwa belum menjadi peserta.

*Sumber Data : Aplikasi BI s.d 10 November 2017


BESARAN IURAN
JENIS
KEPESERTAAN

BUKAN PENERIMA
PENERIMA BANTUAN IURAN
BANTUAN IURAN (PBI)

PEKERJA PEKERJA BUKAN BUKAN PEKERJA


PBI APBN PBI APBD
PENERIMA UPAH PENERIMA UPAJH

 Iuran yang dibayarkan :  Besaran Iuran yang dibayar peserta :  Iuran dibayarkan Oleh Pemerintah
- pemberi kerja swasta Kelas I Rp 80.000.- pmpm Pusat/ Daerah
(4%) dan pekerja(1%) Kelas II Rp 51.000,- pmpm........>63 rb (12)  Kelas III :Rp 23.000- pmpm
- Penyelenggara negara Kelas III Rp 25.500,- pmpm........>53 rb (27)
3% dan pekerja (1%)
 Keluarga tambahan
(Orang tua, Mertua, Anak
ke- dst) 1%
KELAS I
Rp 4.000.000,-
KELAS II

14
PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER
Tren Proporsi Biaya Pelkes 2014-2016

90%

79,66% 80,35%
80% 78,38%

70% Primer

60% 42 T 57 T 69 T Rujukan

50%

40%

30%
21,62% 20,34% 19,65%
20%

10%

0%
2014 2015 2016

Terjadi penurunan proporsi biaya pelayanan kesehatan di Tingkat Primer dan


sebaliknya biaya Tingkat Rujukan terus meningkat
Roadmap Pelayanan Primer Tahun 2014 - 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019


TAHAP TAHAP PENGUATAN
PENGUATAN TAHAP OPTIMALISASI PELAYANAN
FKTP PELAYANAN
24.318 Faskes 31.048 Faskes 36.850 Faskes 43.884 Faskes 51.156 Faskes 51.498 Faskes
Primer Primer Primer Primer Primer Primer
Rasio Rasio Rasio Rasio Dokter : Rasio Rasio
Dokter : Peserta Dokter : Peserta Dokter : Peserta Peserta 1: Dokter : Peserta Dokter : Peserta
1 : 5.000 1 : 5.000 1 : 4.500 4.000 1 : 4.000 1 : 4.000
20% FKTP 40% FKTP berki nerja 55% FKTP berki nerja 70% FKTP berki nerja 85% FKTP berki nerja 100% FKTP
berki nerja s es uai s es uai Indi kator ses uai Indi kator ses uai Indi kator s es uai Indi kator berki nerja s es uai
Indi kator (s el uruh (s el uruh Indi kator (s el uruh Indi kator (s el uruh Indi kator (sel uruh Indi kator Indi kator (s el uruh
Indi kator yang yang di tetapkan) yang di tetapkan) yang di tetapkan) yang di tetapkan) Indi kator yang
di tetapkan) di tetapkan)
20% FKTP 40% FKTP 55% FKTP 70% FKTP 85% FKTP 100 % FKTP
menjalankan menjalankan menjalankan menjalankan menjalankan menjalankan
Prolanis Prolanis Prolanis Prolanis Prolanis Prolanis
70 % FKTP yang 80% FKTP yang 90% FKTP yang 100 % FKTP yang
bekerjasama lulus bekerjasama lulus bekerjasama lulus bekerjasama lulus
re-credentialing re-credentialing re-credentialing re-credentialing
Norma Kapitasi Pay For Pay For Pay For Pay For Pay For
berdasarkan Performance Performance Performance Performance Performance
jumlah SDM,SDS,
Jenis FKTP
70% FKTP 100% FKTP Otomasi IT Otomasi IT Otomasi IT Otomasi IT
memanfaatkan memanfaatkan Pelayanan Primer Pelayanan Primer Pelayanan Primer Pelayanan Primer
PCare PCare
Rasio Nasional Tenaga Dokter

JUMLAH
NO JENIS FKTP RASIO
PESERTA
FKTP TENAGA DR
TERDAFTAR
1 DOKTER PRAKTIK PERORANGAN 4.542 5.018 9.975.526 1.988
2 KLINIK POLRI 563 681 1.194.474 1.754
3 KLINIK PRATAMA 4.149 10.257 20.312.007 1.980
4 KLINIK TNI 691 861 1.683.215 1.955
5 PUSKESMAS 9.839 18.639 134.587.747 7.221 Rasio
6 RS D PRATAMA 13 45 44.488 989 dokter:peserta
TOTAL 19.797 35.501 167.797.457 4.727 di Puskesmas
> 1:5.000
7 PRAKTIK GIGI PERORANGAN 1.156 - 5.850.737 -
GRAND TOTAL 20.953 35.501 -
Catatan:
Rasio dokter:peserta = 1:5.000

Secara Nasional jumlah FKTP sudah Pemerataan Peserta terdaftar di FKTP ??


mencukupi (rasio 1 : 4.727) namun
distribusi belum merata
PerBPJS Kesehatan No 1 Tahun 2017 tentang
Pemerataan Peserta di FKTP
Sumber Data:
1. FKTP dari Aplikasi Refsol Semester I Tahun 2017
2. Peserta Terdaftar dari Rekap Kapitasi Agustus 2017
3. Tenaga Medis dari Lap.Manual Kepwil
18
Jumlah FKTP yang telah Bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan Kepwil Jabar s.d Oktober 2017
Klinik Dokter KlinikTNI RS D
Nama Dati II Puskesmas DPP Total
Pratama Gigi /POLRI Pratama
Kota Bandung 73 75 23 3 12 - 186
Kab. Cianjur 45 26 4 - 4 - 79
Kab. Sukabumi 58 22 20 1 5 - 106
Kota Sukabumi 15 7 3 1 4 - 30
Kab. Karawang 50 103 1 - 2 - 156
Kab. Purwakarta 20 43 2 - 2 - 67
Kab. Majalengka 32 9 38 5 3 - 87
Kab. Subang 40 24 32 - 3 - 99
Kab. Sumedang 35 23 13 2 4 - 77
Kab. Cirebon 57 24 50 3 5 - 139
Kab. Indramayu 49 14 32 6 2 - 103
Kab. Kuningan 37 7 56 9 2 - 111
Kota Cirebon 22 9 18 6 2 - 57
Kab. Garut 67 46 17 4 5 - 139
Kab. Tasikmalaya 40 26 29 3 2 - 100
Kota Tasikmalaya 21 28 17 4 2 - 72
Kab. Bandung 62 70 26 8 7 - 173
Kab. Ciamis 37 28 19 2 2 - 88
Kab. Pangandaran 15 6 1 - - - 22
Kota Banjar 10 4 10 1 2 - 27
Kab. Bandung Barat 32 36 5 3 5 - 81
Kota Cimahi 13 23 9 1 2 - 48
Total 830 653 425 62 77 - 2.047

FKTP KERJASAMA S.D OKTOBER 2017


2.047
1.977 1.981 1.984 1.984 1.995 2.015 2.025
1.995 1.998

19
Jumlah FKRTL yang telah Bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan s.d Oktober 2017
RS RS Klinik
No. Kantor Cabang RS Jiwa RS TNI RS Polri RS Swasta Total
Pemerintah Khusus Utama
1 Bandung 2 9 - 2 1 15 11 40
2 Sukabumi 8 - - - 1 8 1 18
3 Karawang 2 1 - - - 25 1 29
4 Sumedang 4 1 - 1 - 5 2 13
5 Tasikmalaya 4 3 - 1 - 8 1 17
6 Cirebon 7 3 - 1 1 21 5 38
7 Soreang 4 - - 1 - 2 - 7
8 Banjar 2 - - - - 4 - 6
9 Cimahi 3 - 1 1 - 6 - 11
Total 36 17 1 7 3 94 21 179

20
Pokok-Pokok Materi

1 Pendahuluan

2 Review 3 Tahun Program JKN

3 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan FKTP

4 Penutup

21
Penguatan Fungsi FKTP

• Kredensialing/ • CME (Continuing Medical Education) • Sosialisasi


Rekredensialing • Planning • Monitoring &
• Dukungan Pihak terkait • Otonomi (BLUD) Evaluasi

Peer
Akses FKTP PRB Review Per Promotif
KBK & WTA
Bermutu Optimal FKTP sesuai Preventif
Standar

• Adm. mudah • Revitalisasi dan


• Obat tersedia Pengembangan Prolanis
• Keberadaan Apotek • Deteksi Dini
• Medication Therapy • Monev
Management • Implementation Research
Penguatan Pelayanan Primer

TANTANGAN UPAYA

 Sebaran Faskes dan tenaga  Otomasi sistem pendaftaran


kesehatan belum merata Faskes kerjasama (HFIS)
 Tidak seragamnya  Advokasi kepada pemerintah
kemampuan FKTP dalam untuk ketersediaan tenaga
memberikan pelayanan kesehatan
kepada peserta  Peer review kasus non
(kompetensi/sarpras??) spesialistik per FKTP
 Belum terlaksananya monev  Pelaksanaan KBK (dengan
komitmen pelayanan faskes konsekuensi) di seluruh
secara menyeluruh FKTP pada tahun 2018
 Belum optimalnya  Penguatan sistem rujukan
pelaksanaan pelayanan berjenjang
rujukan berjenjang
 Pemerataan peserta terdaftar
 Tidak meratanya jumlah
di FKTP
peserta terdaftar di FKTP
23
Health Facility Information System (HFIS)

BPJS Kesehatan membangun aplikasi Calon Faskes mengajukan


untuk simplifikasi mekanisme permohonan kerjasama ke KC
kerjasama dengan Faskes terdekat (surat, email, datang
langsung) dengan menyertakan
 Web - based alamat email
 Dapat diakses melalui internet
publik Calon Faskes mendapat akun untuk
 Dapat dimonitor (transparansi) login ke aplikasi HFIS

Calon Faskes mengunggah berkas


dan mengisi data sesuai ketentuan

Berkas akan diproses oleh BPJS Kes


Kantor Cabang sampai dengan
kerjasama FKTP

Faskes dapat melakukan monitoring


dan evaluasi atas pengajuan
www.bpjs-kesehatan.go.id kerjasama
Roadmap Pelaksanaan KBK

2014 2015 2016 2017

Uji coba Perluasan Ujicoba Implementasi KBK Implementasi KBK:


pelaksanaan KBK pelaksanaan KBK di Puskesmas a. Seluruh Puskesmas
(2 Provinsi) (7 Provinsi) wilayah Ibukota b. RS D Pratama & Klinik
Pratama milik Pemerintah
Provinsi
c. Implementasi tanpa
(34 Provinsi) konsekuensi untuk RS D
Dasar Hukum: Pratama, Klinik Pratama
1. Peraturan BPJS Swasta & Praktik Mandiri
Kesehatan Dasar Hukum Dokter sd 31 Des 2017
Nomor 2 Tahun 1. SEB Kemenkes &
2015 (mengatur BPJS Kesehatan KECUALI
Norma Kapitasi & ttg KBK a. FKTP kawasan terpencil &
sangat terpencil
KBK) 2. Peraturan b. FKTP di wilayah sulit akses
2. Peraturan BPJS Bersama jarkomdat tetapi bukan
Kesehatan No 3 Kemenkes & BPJS daerah terpencil/sangat
Tahun 2016 Kesehatan ttg terpencil
KBK

Peraturan Bersama Kemenkes & BPJS Kesehatan ttg KBK


No HK.01.08/III/980/2017 dan No 2 Tahun 2017
25
Dilaksanakan pada:
1. Seluruh Puskesmas.
2. RS D Pratama, Klinik Pratama milik pemerintah,
3. RS D Pratama, Klinik Pratama milik swasta, Praktik Dokter
Mandiri dinilai tanpa diterapkan penyesuaian kapitasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.
Pada Tahun 2018 KBK wajib
dilaksanakan oleh seluruh
Kecuali: FKTP (Pemerintah & Swasta)
1. FKTP kawasan terpencil dan sangat terpencil
2. FKTP di wilayah yang sulit mendapatkan akses jaringan
komunikasi data

ANGKA KONTAK KUNJUNGAN PROLANIS


(150 ‰) (50%)
INDIKATOR
RUJUKAN
RASIO KUNJUNGAN RUMAH*)
NON SPESIALISTIK
(100%)
(5%)

*) Indikator tambahan khusus untuk Puskesmas

26
Indikator & Standar Capaian

Standar Capaian
ZONA TIDAK AMAN ZONA AMAN

Batas Min Range Kapitasi < 100% Kapitasi 100%


Kapitasi: Sesuai Norma kapitasi
Rp3.000,- untuk PKM
Rp8.000,- untuk Klinik

Jumlah Pencapaian Target Indikator


No % Pembayaran
Zona Tidak Aman Zona Aman
1 0 3 100%
2 1 2 95%
3 2 1 92.50%
4 3 0 90%

Bagi FKTP yang sudah memenuhi persyaratan untuk menerapkan KBK namun
dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Peraturan Bersama ini
diterapkan belum menjalankan KBK, pembayaran kapitasi diberikan sebesar 90%
(sembilan puluh persen) dari norma kapitasi.
27
Peer Review Kasus Non Spesialistik

Peer review kasus non spesialistik merupakan upaya untuk mapping kemampuan FKTP
dalam menyelesaikan kasus yang termasuk dalam kompetensi 4A (144 Diagnosa)

Dilakukan berdasarkan hasil self assesment dan pembahasan serta kesepakatan


dengan Tim Pelaksana Peer Review yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Tim KMKB dan
Organisasi Profesi

Dilakukan mapping kemampuan FKTP dan dikelompokkan berdasarkan kendala


pelaksanaan

Kelengkapan sarana prasana Kompetensi Tenaga Kesehatan


Komitmen setiap
 Advokasi kepada stakeholder
 Advokasi kepada
Pemerintah untuk dalam Pemerintah & OP untuk
melengkapi sarpras meningkatkan peningkatan kompetensi
 Optimalisasi pemanfaatan pelayanan di nakes
dana kapitasi FKTP??
Pokok-Pokok Materi

1 Pendahuluan

2 Review 3 Tahun Program JKN

3 Upaya Peningkatan Mutu Layanan Primer

4 Penutup

29
GOTONG ROYONG DALAM KENDALI MUTU
PEMBIAYAAN KESEHATAN
PEMERINTAH TKMKB
ASOSIASI TIM KENDALI
MUTU KENDALI
FASKES BIAYA
BPJS
KESEHATAN
ORGANISASI
PROFESI
Sistem “Check-and-balance
mechanism”

 Memastikan akurasi
pembiayaan
 Mencegah fraud
insentif dalam klaim biaya
Faskes Klinisi pelkes

Peran Organisasi Profesi dalam mengawal pembangunan sistem kesehatan yang


bermutu dan pembiayaan kesehatan yang efektif dan efisien
30
*Krit Pongpirul, Courtland Robinson, 2013
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

Fanpage:
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan @bpjskesehatan_ri bpjskesehatan

31

Anda mungkin juga menyukai