A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan bersumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
c. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 20159 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5697);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.07/2008 Tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 403);
g. Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor PR.01.01/I/18370/2021
Tanggal 27 september 2021, Hal Penyampaian Rincian Kegiatan DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022;
h. Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Nomor S-170/PK/2021 tanggal 01
Oktober 2021, Hal Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun Anggaran 2022.
2. Gambaran Umum
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 Kesehatan Reproduksi yang menjamin
setiap orang berhak memperoleh pelayanan ksehatan reproduksi yang bermutu, aman
dan dapat dipertanggungjawabkan, dimana peraturan ini juga menjamin kesehatan
perempuan dalam usia reproduksi sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat,
dan berkualitas yang nantinya berdampak pada penurunan Angka Kematian Ibu dan
Indonesia diprediksi akan mendapat “bonus demografi” yaitu bonus yang dinikmati
oleh suatu Negara sebagai akibat besarnya proporsi penduduk produktif ( 15 – 64
tahun ). Untuk mengantisipasi kemungkinan timbunya masalah tersebut pemerintah
mempersiapkan kondisi ini dengan program Keluarga Berencana yang ditujukan
pada upaya peningkatan kesejahteraan ibu dan kesejahteraan keluarga.
Bimbingan teknis ( Bimtek ) program kesehatan reproduksi dan KB adalah kegiatan
yang dilakukan untuk melihat keberlangsungan program Kesehatan Reproduksi dan
KB di tingkat Puskesmas termasuk masalah pencatatan dan pelaporan.
Uraian Rincian Menu Kegiatan :
No Rincian Menu/Komponen Uraian Penjelasan Kegiatan
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
A Bimbingan Teknis ( Bimtek ) Merupakan suatu kegiatan yang
program kesehatan reproduksi dan berfokus pada pemenuhan standar input
KB termasuk pencatatan dan dan proses dengan melakukan
bimbingan, bantuan, dan peningkatan
pelaporan
motivasi petugas kesehatan di
Puskesmas terkait program kesehatan
reproduksi dan KB
B. PENERIMA MANFAAT
Jumlah
No Nama Kegiatan Penerima Manfaat
Penerima
1 Bimbingan Teknis ( Bimtek ) program 11 Puskesmas
kesehatan reproduksi dan KB termasuk
pencatatan dan pelaporan