Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN / TERM OF REFERENCE

(4812.EBC.954) LAYANAN MANAJEMEN SDM


TAHUN ANGGARAN 2022

KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Kesehatan R.I


UNIT ESELON I / II : Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat/Direktorat Kesehatan Usia
Produktif dan Lanjut Usia
PROGRAM : Program Dukungan Manajemen
SASARAN PROGRAM : Meningkatnya koordinasi pelaksanaan
tugas,pembinaan dan pemberian dukungan
manajemen kementerian kesehatan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : 1. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan
2. Tata Kelola Pelaksanaan Tugas
Kementerian Kesehatan
KEGIATAN : Dukungan Manajemen Pelaksanaan
Program di Ditjen Kesehatan Masyarakat
SASARAN KEGIATAN : Meningkatnya koordinasi pelaksanaan
tugas,pembinaan dan pemberian dukungan
manajemen kementerian kesehatan

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : 1. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi


Lingkup Ditjen Kesehatan Masyarakat
2. Persentase Kinerja RKAKL Lingkup
Ditjen Kesehatan Masyarakat
KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT Layanan Manajemen SDM Internal

RINCIAN OUTPUT : Layanan Manajemen SDM


VOLUME RO : 53 (lima puluh tiga
SATUAN RO : Orang

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No 4286 )
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355)
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400)
d. Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara (
Lembaran Negara Republik Tahun 2008 No 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916)
f. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia No 5063 )
g. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang penyusunan RKA- K/L (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan
Lemabran Negara Republik Indonesia Nomor 5178 )
h. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423 )
i. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92 )
j. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Sinkronisasi Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6056 )
k. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33 )
l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 Tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2019 Tentang Perubahan
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
n. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 Tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2022
o. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/318/2015 Tentang
Petunjuk Teknis Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar kantor Dalam Rangka
Peningkatan Efisiensi dan efektivitas Kerja Aparatur di Lingkungan Kementerian
Kesehatan
p. Peraturan Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat No. HK.03.05 / B / 3660
/ 09 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dirjen Bina Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Tahun 2009.
q. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2359/Menkes/PER/XI/2011 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan RI No.127/Menkes/SK/II/2004,
tentang Organisasi dan Tata Kerja BKOM Bandung.

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja dan/atau penugasan tambahan


Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung, sebagai salah satu
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan, berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan fasilitasi, pelatihan, penelitian
dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang kesehatan olahraga yang
bersifat preventif dan promotif.
BKOM Bandung mempunyai tugas pokok: melaksanakan pelayanan dan
fasilitasi, pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta sosialisasi di bidang
kesehatan olahraga diantaranya :
2. Penyusunan rencana dan program pelayanan kesehatan olahraga masyarakat.
3. Pelaksanaan urusan ketatausahaan (persuratan, keuangan, kepegawaian,
perlengkapan) dan kerumahtanggaan (perlengkapan, pemeliharaan, operasional
perkantoran)
4. Sosialisasi, Orientasi dan Promosi Kesehatan olahraga
5. Pelaksanaan Kerja-sama dan kemitraan
6. Pemeriksaan Kebugaran Jasmani Masyarakat baik di dalam maupun di luar
gedung
7. Melaksanakan Fasilitasi Teknis bagi BKOM Daerah/ Institusi Kesehatan lainnya
baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten.
8. Melaksanakan Penelitian di bidang Kesehatan Olahraga.

3. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terpadu
dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang optimal dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rencana pembangunan
kesehatan jangka menengah saat ini difokuskan pada program Indonesia sehat, yang
mana salah satu program yang tengah digalakan adalah Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS). Salah satu bentuk kegiatan dalam GERMAS adalah aktivitas fisik
yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang sangat berkaitan dengan
program upaya kesehatan olahraga.
Upaya Kesehatan Olahraga merupakan salah satu upaya yang
memanfaatkan aktifitas fisik, Latihan fisik/ Olahraga yang baik, benar, teratur dan
terukur untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan melalui
pendekatan preventif dan promotif tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan
rehabilitatif. BKOM Bandung sebagai UPT Kementerian Kesehatan RI di bidang
kesehatan olahraga turut serta dalam mengembangkan kesehatan olahraga.
Tujuan pengembangan kesehatan olahraga masyarakat di BKOM Bandung
antara lain:
a. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan individu,keluarga dan
masyarakat dalam membudayakan aktivitas fisik dan olahraga dalam kehidupan
sehari-hari
b. Meningkatnya kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk mengatasi masalah
yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani sesuai
potensi yang dimiliki
c. Meningkatnya jejaring kemitraan dengan stakeholder dalam penyelenggaraan
pengembangan pelayanan kesehatan olahraga
d. Meningkatnya penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga melalui
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
olahraga
e. Meningkatnya kualitas pelayanan dan sistem informasi manajemen

Tujuan penyelenggaraan kesehatan olahraga masyarakat di BKOM


Bandung dicapai melalui pelaksanaan kegiatan yang sesuai tugas BKOM Bandung
dalam hal pelayanan, pelatihan, penelitian dan peningkatan kemitraan serta
sosialisasi di bidang kesehatan olahraga dan dilaksanakan berkesinambungan setiap
tahun sesuai dengan indikator kinerja BKOM Bandung.
Tahun 2022, Indonesia akan memasuki tahun ketiga dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024. Dimana agenda
pembangunan lima tahunan terakhir dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 tersebut akan fokus kepada pembangunan
sumber daya manusia.
Pembangunan sumber daya manusia ditujukan untuk membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu sumber daya manusia
yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Disamping itu juga
menciptakan ASN pekerja keras yang dinamis, produktif, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat senantiasa mewujudkan Smart ASN
yang mengacu pada core business BKOM Bandung berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja, melalui kegiatan peningkatan kapasitas SDM : pelatihan-
pelatihan baik teknis maupun manajemen dan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sehingga dapat memberikan kontribusi pada pelaksanaan kegiatan dukungan
manajemen Satker BKOM Bandung

B. PENERIMA MANFAAT
Adapun sasaran yang merupakan penjabaran dari tujuan adalah
1. Pegawai BKOM Bandung dengan meningkatnya sumber daya BKOM Bandung
2. Instansi Pemerintah, swasta dan masyarakat dengan meningkatnya
pemahaman/pengetahuan tentang kesehatan olahraga
3. Mitra kerja BKOM Bandung dengan meningkatnya koordinasi lintas sektor dan
lintas program.
4. Masyarakat Umum dengan meningkatnya kepuasan pelanggan BKOM Bandung
secara paripurna.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah kombinasi antara swakelola dan
pelaksanaan oleh pihak ketiga.
2. Tahapan Kegiatan
Kegiatan Layanan Manajemen SDM (BKOM) Bandung meliputi :
a. Pelayanan Kepegawaian :
Salah satu cara meningkatkan kemampuan SDM adalah dengan
mengikutsertakan SDM BKOM Bandung dalam kegiatan pelatihan/kursus, atau
seminar –seminar terkait manajemen ataupun teknis medis yang
diselenggarakan oleh pihak lain untuk mengembangkan pelayanan kesehatan
olahraga di BKOM Bandung
Adapun kegiatan peningkatan SDM BKOM Bandung tahun 2022, diantaranya
1. Mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas SDM BKOM Bandung dengan
tema“Internalisasi Budaya Kerja ASN Berakhlak
Nilai-nilai ASN “Berakhlak” merupakan fondasi baru bagi Aparatur Sipil
Negara demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami
dan diterapkan oleh seluruh ASN. BERAKHLAK merupakan akronim dari
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN yang harus
dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, yang secara lebih rinci dapat
diterjemahkan bahwa nilai-nilai yang mendasari kerja ASN adalah :
a. Berorientasi Pelayanan, mengandung makna; memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan,
kemudian melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel, yaitu; melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi, lalu menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan
tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
c. Kompeten, panduan perilakunya ialah; meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar,
dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis, panduan perilakunya adalah; menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif.
e. Loyal, panduan perilakunya adalah; memegang teguh ideologi Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan
negara.
f. Adaptif, panduan perilakunya adalah; cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, dan
bertindak proaktif.
g. Kolaboratif, panduan perilakunya ialah; memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk tujuan bersama.
Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang
professional, maka perlu di adakanya peningkatan SDM melalui proses
Internalisasi terhadap Nilai Budaya Kerja baru ASN Berakhlak untuk seluruh
pegawai BKOM Bandung baik ASN dan Non ASN dalam pelayanan kesehatan
olahraga kepada masyarakat melalui sebuah kegiatan yang bersifat refreshing
sebagai bentuk penghargaan terhadap pegawai guna meningkatkan
kebersamaan dalam kesatuan tim dan sebagai salah satu cara membangun
loyalitas pegawai terhadap BKOM Bandung

Tahapan Sub Akun Jadwal


(Komponen/Sub Komponen/ Belanja U/P Pelaksanaan Penarikan
Komponen Item BL MG BL MG
Pelayanan Peningkatan
Kepegawaian SDM
Ditjen Kesmas Internalisasi
Budaya Kerjas
ASN Berakhlak

Belanja Jasa
Lainnya 522191 U 5 1 5 3

Belanja
Perjalanan 524111 5 1 5 3
Dinas

3. Menghadiri kegiatan pertemuan, koordinasi, sosialisasi


Kegiatan pertemuan koordinasi dan sosialisasi di perlukan dalam rangka
meningkatkan kapasitas manajemen dan teknis pegawai BKOM Bandung dalam
menjalankan Tupoksinya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BKOM Bandung harus mempersiapkan
dana perjalanan dinas lintas program dan lintas sektor untuk kegiatan-kegiatan
pertemuan, koordinasi, sosialisasi, advokasi baik yang dilaksanakan Institusi
pembina teknis maupun manajemen dan Instansi lintas program dan/ lintas sektor
ataupun oleh BKOM Bandung yang tidak teranggarkan pada kegiatan–kegiatan
pokok lain. Kegiatan ini dilakukan secara swakelola dan direncanakan akan
dilakukan sebanyak 4 Kali antara lain : keperluan konsultasi,koordinasi ke pusat
dalan rangka pelaporan keuangan,perencanaan dan anggaran, kepegawaian dan
rapat koordinasi dan kali untuk koordinasi dan pertemuan dengan mitra kerja BKOM
Bandung yaitu KPPN Bandung I, DJPB Prov Jabar, dan DJKN Bandung dan Instansi
Lainnya

Tahapan Sub Akun Jadwal


(Komponen/Sub Komponen/ Belanja U/P Pelaksanaan Penarikan
Komponen Item BL MG BL MG
Menghadiri Menghadiri
kegiatan kegiatan
pertemuan, pertemuan,
koordinasi, koordinasi,
sosialisasi sosialisasi

Perjalanan 524111 U 2 2 2 4
Dinas Biasa 4 2 4 2
7 2 7 4
10 2 2 2
Perjalanan 3 2 3 2
524113 U
Dinas 5 2 5 4
Dalam Kota 6 2 6 4
8 2 8 2
9 2 9 2

4. Pelatihan Jabatan Fungsional Kesehatan/Non Kesehatan BKOM


Bandung
Pengembangan kompetensi ASN diperlukan mengingat tuntutan lingkungan
strategis, seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi,
peningkatan daya saing bangsa, serta harapan masyarakat terhadap kinerja ASN
terus berkembang sejalan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat.
Pengembangan kompetensi merupakan hak setiap ASN, sebagaimana telah
dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan secara
tegas bahwa setiap ASN berhak mendapat pengembangan kompetensi
minimum 20 jam pelajaran per tahun
Aturan ini juga diwadahi dalam Peraturan Kepala LAN No. 10 Tahun 2014
tentang Pengembangan Kompetensi ASN.
Pengembangan kompetensi ASN untuk tahun 2022 diperuntukkan untuk Jabatan
Fungsional Dokter Pertama, Perawat dan Nutrisionis sebanyak 4
Tahapan Sub Akun Jadwal
(Komponen/Sub Komponen/ Belanja U/P Pelaksanaan Penarikan
Komponen Item BL MG BL MG
Pelatihan jabatan Pelatihan
fungsional jabatan
kesehatan/non fungsional
kesehatan di kesehatan/non
BKOM Bandung kesehatan di
BKOM
Bandung

Belanja Jasa
Lainnya 522191 U 5 1 6 1

Belanja 5 1 6 1
Perjalanan 524111
Biasa

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama tahun anggaran 2022 berlangsung
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya Keseluruhan yang diperlukan untuk Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok
Masyarakat pada DIPA Satker BKOM Bandung Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp
101.810.000, (Seratus Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah . (rincian biaya terlampir).
Penanggung jawab Kegiatan

dr. Linda Siti Rohaeti, MKM


NIP 196601072003122001

Anda mungkin juga menyukai