Anda di halaman 1dari 48

Zaura Anggraeni

Seminar PDGI Cabang Kendari


Ketua PB PDGI
7 Desember 2013
67 tahun RI Merdeka
Jumlah Penduduk 250 juta Jiwa Negara ke 5
Luas 1.919.440 Km2 terbesar Dunia
Apa artinya bagi Pembangunan
Kesehatan di Indonesia?
1. Tren
* Global : Menurun pesat kecuali beberapa negara
berkembang (WHO, 2008)
*Nasional : Prevalensi tetap tinggi (72,1%), Rata-rata
DMF-T:4,85 (Riskesdas 2007)

2. Kesenjangan need & demand pada semua


kelompok umur (Riskesdas 2007)
PTI (F/DMF-T) : 1,6%
MTI (M/DMF-T) : 19,6%
RTI (D/DMF-T) : 25,2%
3. Disparitas (ketimpangan) :
Kabupaten karies rendah: (Rata-rata DMF_T=3,02)
Kabupaten karies tinggi: (Rata-rata DMF_T=6,8)

4. Efektivitas :
Deteksi dini & Prompt treatment hampir tidak efektif
(PTI 1,6%)

5. Motivasi dan Upaya Pengobatan :


Rendah dan terlambat (MTI = 79,6%)

6. Dampak :
Mahal, tidak efektif, mempengaruhi kualitas hidup,
fokus infeksi penyakit sistemik
* Sumber: Riskesdas tahun 2007, Depkes RI Laporan th 2008
* Sumber: Riskesdas tahun 2007, Depkes RI Laporan th 2008
* Sumber: Riskesdas tahun 2007, Depkes RI Laporan th 2008
* Sumber: Fisher-Owens et al, 2007
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :
Pasal 48 :
Upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan :
a. Pelayanan Kesehatan, j. Pelayanan Darah;
b. Yankes Tradisional k. Kesehatan Gigi dan Mulut;
c. Peningkatan Kesehatan dan l. Penanggulangan Gangguan
Pencegahan Penyakit, Penglihatan dan Pendengaran
d. Penyembuhan Penyakit dan m. Kesehatan Matra;
Pemulihan Kesehatan n. Pengamanan dan Penggunaan Sediaan
e. Kesehatan Reproduksi Farmasi dan Alkes
f. Keluarga Berencana o. Pengamanan Makanan dan Minuman
g. Kesehatan Sekolah p. Pengamanan Zat Adiktif
h. Kesehatan Olah Raga q. Bedah Mayat
i. Yankes Bencana
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan :
Pasal 93 :
Pelayanan Kes Gimul dilakukan untuk Memelihara dan
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat dalam bentuk
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan dan dilakukan melalui
Yankes Gigi Perseorangan, Yankes Gigi Masyarakat dan
Usaha Kesehatan Sekolah
Pasal 94 :

Pemerintah dan Pemerintah Daerah Wajib


Menjamin Ketersediaan Tenaga, Fasilitas Pelayanan,
Alat dan Obat Kesehatan Gigi dan Mulut Dalam
Rangka Memberikan Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut yang Aman, Bermutu, dan Terjangkau oleh
Masyarakat
UU No. 40 2012 tentang SJSN
Manfaat Jaminan Kesehatan bersifat Pelayanan
Perorangan berupa pelayanan kesehatan yang
mencakup Pelayanan Prom Prev, Kuratif dan
Rehabilitasi termasuk obat dan bahan medis habis
pakai yang diperlukan (pasal 22)

UU No. 24 2012 tentang BPJS :


BPJS adalah Badan Hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial (pasal 1)
WHO, 2003 : Global Goals for Oral Health 2020
Meminimalkan Dampak dari Penyakit Mulut dan
Kraniofasial dengan menekankan pada Upaya
Promotif dan Mengurangi Dampak Penyakit
Sistemik yang bermanifestasi di Rongga Mulut
dengan diagnosa dini, pencegahan dan manajemen
yang efektif untuk penyakit sistemik
Pendanaan sangat terbatas (< 5% PDB [WHO])
Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan & Iptek
Tingkat perbedaan antar daerah ?
Tingkat perhatian antar daerah ?
A. Gani 2001: Pengeluaran Kesehatan
= US$ 18 perkapita/tahun
= US$ 1.50 perkapita/tahun
= 3 bungkus rokok
70% Sumber Masyarakat (out of pocket) tdk efektif
30% Sumber Pemerintah

Solusi:
Mengarah pe pendanaan pemerintah > 5% (WHO)
Pendanaan Pemerintah fokus pd program Public Health / UKM /
Preventive-Promotive / Kelompok Miskin
Pendanaan masyarakat harus diefisienkan via kegotongroyongan
dalam bentuk Jaminan Kesehatan
UU no.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
UU no. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Lembaga yg bertugas menyelenggarakan hrs beroperasi tahun 2014
Road map

2005 Askeskin (Maskin)


2008 Jamkesmas (Maskin + kurang mampu)
76.4 Juta penduduk = 34% total penduduk
2010 Jamkesmas diperluas (Maskin + penghuni panti sosial + LP +
korban bencana)
2010 Cakupan ditambah 30 juta jiwa = 40% total penduduk
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) = untuk masyarakat
yang belum jamkesmas (maskin, kurang mampu, dan seluruh
penduduk
2011 Jampersal = Percepatan penurunan kematian ibu melahirkan
= Mendorong goal MDGs 2015
2019 Semua orang harus dijamin JK SJSN (Pencapaian Semesta
Universal Coverage)
Pemahaman apa yang dibutuhkan ?
Bagaimana menghitung Kapitasi ?

Pelayanan Komprehensif
Provider Dr/Drg Peserta / Masyarakat
5-level prevention

BPJS Kesehatan

Jamkes Terkendali
Nilai2 : Amanah, Profesionalisme, Nirlaba, Solidaritas, Keadilan Sosial
Mutu : Penerapan standar2 profesi, standar mutu, kendali biaya, efisiensi-
efektif, equity, equality
Peserta Kapitasi
rujukan
Puskesmas/ INA-CBGs
Dokter Keluarga

resep obat
darurat
Rumah Sakit

Apotek

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
1. Penguatan Pelayanan Primer:
Jenis Pelayanan Primer Gate Keeper
Puskesmas,
Dokter dan dokter gigi,
Bidan khusus pelayanan persalinan,
Dokter pelayanan primer Praktek Klinik
Klinik pratama/BP,
Dokter praktek bersama,
Poliklinik di RS : Di Daerah tertentu kendala akses
yan primer , dll

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Prinsip Gate Keeper : dibuka seluas-luasnya,
tetapi harus memenuhi persyaratan minimal
yang ditetapkan.
Pengembangan Standar Pelayanan Primer
Faskes Pemerintah dan swasta
Proses kredensialing dan akreditasi pelayanan
primer
Pelayanan terstruktur dan berjenjang (Rujukan)
Cara pembayaran pelayanan primer (kapitasi
,FFS ?)

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
2. Penguatan Pelayanan Sekunder dan Tersier
Jenis pelayanan:
Sekunder (RS Kelas D dan C),
Tersier (RS Kelas B dan A)
Dokter praktek spesialis,
Klinik utama
Pengembangan standar pelayanan faskes sekunde
dan tersier pemerintah dan swasta
**** Peran Profesi????

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Penghitungan
Pembiayaan
Managed Care
PERAN
PROFESI dengan
Sistem Kapitasi
untuk Dokter Gigi pada
Tingkat Pelayanan
Primer
Cara pembayaran untuk dokter gigi yang
dibayarkan dalam jumlah tetap per peserta,
tanpa mempertimbangkan jumlah pasien yang
datang atau jenis perawatan yang diberikan
pada pasien tersebut

Komponen perhitungan Kapitasi


Jenis/Item pelayanan yang ditanggung
Unit Cost tiap Item pelayanan kesehatan gigi
Tingkat pemanfaatan (Utilisasi) tiap Item
Prosentase tingkat pemanfaatan peserta menggunakan
pelayanan sesuai jenis pelayanan yang diberikan.
(perhitungan prosentase kunjungan per orang per bulan)
a. Tentukan jenis pelayanan kesehatan
b. Analisa pemanfaatan PPK (utilisasi),
dihitung dlm % tiap bulan, misal :
Jml peserta : 10.000, jml kunj ke poli gigi tanpa tindakan tiap
bulan : 400, utilisasi : 400/10.000 x 100% = 4%
Jml peserta : 10.000, Jml kasus tambal gigi dg resin komposit per
bulan : 10,
Utilisasi : Jml kasus/peserta x 100%
: 10/10.000 x 100% = 0,1%
Jml peserta : 10.000, jml kasus cabut gigi per bulan : 100 ,
Utilisasi : Jml kasus/Jml peserta x 100%
: 100/10.000 x 100% = 1%
* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Kelemahan saat ini, tidak mempunyai data yang
akurat untuk menghitung secara tepat tingkat
penggunaan pelayanan drg di Indonesia.
PDGI perlu memberikan himbauan ke drg agar
secara administrasi selalu mencatat jumlah
kunjungan dan jenis pelayanan yang telah diberikan.
Data tersebut dapat dipergunakan untuk menghitung
utilisasi review yang sangat berguna dalam
perhitungan penentuan kapitasi.
Setiap2 tahun menurut Perpres dapat dilakukan
perhitungan ulang kapitasi sesuai data yang akurat.

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
c. Analisis Biaya Satuan (unit cost) : besar biaya tiap
yankes. Didapat dari unit cost BMHP+Jasa Medik=Tarif
d. Penetapan Angka Kapitasi : utilisasi x tarif Contoh :
Unit Cost Jasa Total Kapitasi
NO PERAWATAN Utilisasi
BMHP Medik Tarif utilisasixtarif
Pencabutan 1 Gigi + Injeksi
1 0,8 32.454 125000 1000
(Gigi Sulung dan Permanen) 92.546
Pencabutan 1 Gigi + Topikal Anastesi
2 0,2 18.772 75000 150
(Gigi Sulung dan Permanen) 56.228
Tumpatan Komposite Direct
3 0,24 72340 160000 384
(Gigi Sulung dan Permanen) 87.660
Tumpatan GIC + Sinar Direct
4 0,06 45366 130000 78
(Gigi Sulung dan Gigi Permanen) 84.634
Tumpatan GIC Direct
5 0,3 43866 120000 360
(Gigi Sulung dan Gigi Permanen) 76.134
6 Kegawat-daruratan Dental 0,8 19173 65000 520
45.827
Scaling
7 0,3 28500 110000 105
(iur biaya RP 75.000,- per rahang) 81.500
8 Obat pasca ekstraksi 0,56 140
Utilisasi Total 2,7 2737
* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Apabila telah ditentukan kapitasi drg pelayanan
primer adalah Rp. 2.737,-
maka perhitungan yang diterima drg adalah:
Apabila peserta yang ditanggung 10.000 maka diterima
Rp. 27.370.000 / bulan
Dengan perhitungan utilisasi 2,7% maka perhitungan
kemungkinan peserta yang akan berkunjung ke praktek
drg pelayanan primer adalah 2,7% x 10,000=270
kunjungan
Perkiraan biaya yang dikeluarkan tiap perawatan yang
diberikan (tarif drg) adalah 27,37 jt dibagi 270 kunjungan
= Rp. 101.000,- /kunjungan tindakan paket

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Perhitungan kenaikan 15% untuk batas atas yg wajar dengan BPJS
Unit Cost Jasa Total Kapitasi
NO PERAWATAN Utilisasi
BMHP Medik Tarif utilisasixtarif
Pencabutan 1 Gigi + Injeksi
1 0,8 37.322 92546 1.039
(Gigi Sulung dan Permanen) 129.868
Pencabutan 1 Gigi + Topikal Anastesi
2 0,2 21.588 56228 156
(Gigi Sulung dan Permanen) 77.816
Tumpatan Komposite Direct
3 0,24 83.191 87660 410
(Gigi Sulung dan Permanen) 170.851
Tumpatan GIC + Sinar Direct
4 0,06 52.171 84634 82
(Gigi Sulung dan Gigi Permanen) 136.805
Tumpatan GIC Direct
5 0,3 50.446 76134 380
(Gigi Sulung dan Gigi Permanen) 126.580
6 Kegawat-daruratan Dental 0,8 22.049 45827 543
67.876
Scaling
7 0,3 32.775 81500 343
(iur biaya RP 75.000,- per rahang) 114.275
8 Obat pasca ekstraksi 0,56 25.000 140
Utilisasi Total 2,7 3.092

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Premi = Sejumlah uang yang seharusnya
dibayarkan ke badan pelaksana oleh
peserta

1. Dasar pertimbangan : adequacy, equity,


reasonable, competitiveness.
2. Komponen : kapitasi/klaim, margin,
administrasi, profit
3. Rumus :
Premi = Kapitasi (K) + Margin + Administrasi + Profit

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
Besar
Kapitasi : 2737
Rumus Penetapan Harga Premi :
Premi (P) = Kapitasi (K) + Margin + Administrasi + Profit
Margin = 20% K,
Administrasi = 5% P,
Profit = 10% P
Penghitungan Harga Premi
P = 2737 + (0,2 x 2737) + 0,05 P + 0,1 P
P = 2737 + 547,4 + 0,15 P
0,85 P = 3284,4
P = 3864, Harga premi = 3870(dibulatkan)

* Sumber: Presentasi drg. Iwan Dewanto Persiapan drg dalam BPJS dan SJSN untuk universal coverage 2014
HULU PENATAAN
Kurikulum
Uji Kompetensi

Pergeseran paradigma sakit sehat


Kompetensi manajemen data peserta, rekam
medik, utilisasi
Antisipatif dampak pra-bayar/prospektif
Clinical Surveilance
Kendali Mutu Kendali Biaya
DokterGigi berada pada pelayanan primer dan
wajib melakukan kendali mutu dan biaya
Standar kompetensi dokter gigi dibukti kan
sertifikat kompetensi
Audit (kerjasama PDGI cabang
medis
dengan BPJS)
pembinaan dan pengawasan (UUPK pasal 71
oleh Pemerintah, KKI, Pemda dan Organisasi profesi,
pasal 49 kendali mutu dan kendali biaya dilakukan oleh
organisasi profesi)

UU PRA-DOK
Dewan
Jaminan
Sosial
Nasional

BPJS

Drg Standar Profesi


PESERTA Pelayanan Kode Etik profesi
Primer Kredentialing
Untuk menyelesaikan sebagian besar masalah KG & Kendali
risiko focal infection bagi penyakit sistemik pertus f=dini &
BBLR
Dalam melaksanakan pelayanan yang terpadu, holistik,
berkesinambungan akan menemukan beberapa benturan
dalam aspek norma sosial di masyarakat
Aplikasi pelayanan primer masih belum sepenuhnya

Fankesgi pada tatanan primer yang mengedepankan aspek


preventif & specific protection (yang memerlukan intervensi
teknis medik dental) adalah wujud pelayanan Ked. Gigi yang
profesional. Efektif, hemat, dan etis.
Perlu pemahaman arti etika dan norma yang ada di
masyarakat
BPJS yang melakukan mapping peserta
dibantu dengan OP (PDGI)
Koordinasimaping diperlukan juga untuk
membantu pemerintah dalam penyebaran
tenaga kesehatan drg
Minimal jumlah peserta yang dikontrakkan
adalah 8000, maksimal 10000 (sesuai beban
kerja) jika jumlah peserta dibawah 8000 karena distribusi
peserta tidak merata, maka BPJS berkewajiban memberikan
kompensasi tambahan
Siapa yang melakukan : BPJS, dinkes
Kb/kota dan profesi /PDGI
Apa saja yang di kredentialing :
Aspek Legal
Ijin praktek (SIP dan STR (sertifikat kompetensi))
masih berlaku sampai masa kontrak berakhir
Ijazah
Rekomendasi PDGI
Kapan waktunya : 2 tahun sekali
Bagaimana pelaksanaannya :
Dinkesbersama sama profesi
(wilayah/cabang) melakukan penilaian
kelayakan tempat praktek pelayanan gigi dg
mengacu pada syarat tertentu
Dari
hasil penilaian akan diterbitkan surat
rekomendasi dari profesi dan dinkes
Hasil rekomendasi
Prasarana :
Ukuran ruang minimal 9m2
Setiap ruangan mempunyai ventilasi,
penerangan/ pencahayaan yang cukup
Tempat penyimpanan rekam medis
Tersedia air mengalir, listrik,
wastafel,pengolahan limbah dan sanitasi
yang baik
Ruang tunggu, toilet, tempat parkir
Dental kabinet
Sarana:
Media promotif
Dental unit lengkap
Sterilisasi
Peralatan alat pembersihan karang gigi
Alat diagnostik minimal 10 set
Peralatan penambalan
Peralatan pencabutan
Peralatan bedah mulut sederhana
Tensimeter dan stetoskop
Promotif
Konsultasi dan premedikasi
Penambalan gigi dengan GIC dan komposite
Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap
Pembersihan karang gigi (akan diatur lebih lanjut)
Kegawatdaruratan gigi (abses, pulpitis akut, trauma
gigi, gingivitis, periodontitis dan perikoronitis)
Perawatan saluran akar tunggal
1. Pelaksanaan pelayanan kepada peserta sesuai standar
pedoman pelayanan primer drg (mencakup patient
safety)
2. Secara spesifik mencantumkan jumlah jam per minggu
pelayanan diberikan untuk peserta(evidence based
max 8 jam/hr).
3. Melaksanakan praktik kedokteran gigi dengan prinsip
kendali biaya dan kendali mutu. (paradigma sehat)
4. Mengharuskan dokter menjaga kerahasiaan informasi
medis peserta BPJS.(Rahasia Sumpah jabatan)
5. Melaporkan data kunjungan dan rujukan peserta
setiap bulan.
6. Menanggapi keluhan peserta terhadap pelayanan yang
diberikan.
Dilakukan minimal setahun sekali oleh BPJS,
dengan melibatkan Dinkes, PDGI dan provider
terkait. Hal-hal yang perlu dimonitor dan
evaluasi :
1. Jumlah dan perkembangan peserta
2. Angka kunjungan dan rujukan
3. Kepuasan Peserta
4. Kepatuhan administrasi
5. Penanganan keluhan provider
Perubahan paradigma sakit menjadi
paradigma sehat fokus ke pencegahan
dan pemeliharaan
Perubahan manajemen : pra upaya
Drgperlu membuat pencatatan admin yang
baik, shg akan ditemukan pola penyakit,
trend, utilisasi review
Drgperlu melaksanakan pelayanan dengan
kendali mutu dan kendali biaya menjadi
prinsip dasar praktik
Tantangan = * Biaya versus Mutu
* Ongkos premi rendah yang diterima
masyarakat berkisar pada standar minim
* pemenuhan fasyankesgilut (sarana &
prasarana)
* Persebaran dokter gigi pada layanan
primer
* Realisasi tanggungjawab pembiayaan UKM
bid. Kesgilut
* Semua orang mempunyai akses biaya
Yankesgi
prediksi utilisasi berlebih kendali
utilisasi
Sistem Pelayanan Kesehatan

Sarana & Prasarana


Fasyankesgilut

Sistem
Sistem
Pembiayaan Dana SDM Pendidikan
KG
1. Isu Kuantitatif: berapa dibutuhkan?
1:11.500 ideal 1:9.000 (WHO, 2004) Kebutuhan akan terpenuhi + th
2015
2. Distribusi tidak merata
Persebaran Dokter Gigi
Jawa
Sulawesi, 5.39% Sumatera
Maluku, 0.31%
Bali, NTT, NTB
Kalimantan, 3.58% Papua, 0.51%
Bali, NTT, NTB, 4.29% Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Sumatera, 14.08% Papua

Jawa, 70.46%

sumber: Prof. Dr. drg. Eky S. Soemantri, SpOrt (AFDOKGI)


Menjamin agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan.

Terapi yang berindikasi medis


yang memungkinkan pasien kembali
produktif, seoptimal mungkin
2. Tindakan Kuratif Sederhana

- Penanggulangan nyeri (premedikasi, kegawatdaruratan


dental / trepanasi)
- Pencabutan gigi sulung (topikal, infiltrasi anestesi)
- Pencabutan gigi tetap tanpa penyulit
- Tumpatan GIC / Komposite (Direct): gigi sulung/
permanen
- Skeling diatur iur biaya

PERLU DEFINISI OPERASIONAL YANG JELAS


TERHADAP SETIAP TINDAKAN, SERTA STANDAR
PELAYANANNYA
MASIH DIPERJUANGKAN BESARAN KAPITASINYA
Tahun 2014
121,6 juta peserta dikelola BPJS Kesehatan
50,07 juta peserta dikelola oleh Badan Lain
73,8 juta belum jadi peserta

Tahun 2019
257,5 juta peserta (semua penduduk) di
kelola BPJS Kesehatan

APAKAH JUMLAH DAN DISTRIBUSI DOKTER GIGI /


DOKTER GIGI SPESIALIS MEMADAI
DI SELURUH INDONESIA?

SIAPAKAH KITA ?

Anda mungkin juga menyukai