Anda di halaman 1dari 45

MEKANISME PELAYANAN KB

ERA JKN

LOGO
SUBID BINA KESERTAAN KB JALUR PEMERINTAH DAN SWASTA
BIDANG KB – KR
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KB
DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
DASAR HUKUM
PELAYANAN KB ERA JKN

LOGO
ASPEK
ASPEKLEGAL
LEGAL
NO. DASAR HUKUM TENTANG
1 UU NO 40 / 2004 Tentang SJSN
2 UU NO 36 / 2009 Tentang Kesehatan
3 PERMENKES NO 71 TAHUN 2013 Pelayanan Kesehatan Pada JKN
4 PERPRES NO 19 / 2016 Tentang Jaminan Kesehatan
5 PERMENKES RI NO 75 / 2014 Pusat Kesehatan Masyarakat
6 MOU BKKBN - BPJS Tentang Penyelenggaran Pelayanan
Keluarga Berencana pada Jaminan
Kesehatan Nasional
7 PP NO. 61 Tentang Kesehatan Reproduksi
8 PERMENKES NO.52 / 2016 Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
9 PERKA NO. 185/ PER/E1/2014 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Keluarga Berencana dalam Jaminan
Kesehatan Nasional
10 SE KEPALA BKKBN NO.SURAT 268/2014 Pelayanan KB dalam Era SJSN
UU No 40 tahun 2004 tentang SJSN

BAB VI Program Jaminan Sosial


Bagian Kesatu
Jenis Program Jaminan Sosial
Pasal 22
(1) Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan
kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan

PENJELASAN
Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini meliputi pelayanan dan penyuluhan
kesehatan, imunisasi, pelayanan keluarga berencana, rawat jalan, rawat inap,
pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya…………..
Undang-Undang Kesehatan 36/2009
Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Perpres No. 12/2013 ttg Jaminan Kesehatan

Pasal 21
(4). Pelayanan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c meliputi konseling, pelayanan kontrasepsi termasuk
vasektomi dan tubektomi, bekerjasama dengan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(4a) Ketentuan mengenai pemenuhan kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi bagi peserta jaminan kesehatan di fasilitas kesehatan
diatur dengan Peraturan Kepala Badan kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional
(5). Vaksin untuk imunisasi rutin serta alat dan obat kontrasepsi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4a) disediakan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Perpres No. 12/2013 ttg Jaminan Kesehatan

Pasal 22:
(1) Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri dari:
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang
mencakup:
11. Pelayanan keluarga berencana

(3) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 11, tidak
termasuk pelayanan keluarga berencana yang telah dibiayai pemerintah
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

Bagian Kedua
Upaya Kesehatan
Pasal 35
(1) Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama.
(2) Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara terintegrasi dan
berkesinambungan.

Pasal 36
(1) Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 meliputi upaya
kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
(2) Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Perjanjian Kerja Sama Antara BKKBN dan BPJS

BPJS
KEBIJAKAN
PELAYANAN KB ERA JKN

LOGO
KEBIJAKAN NASIONAL

1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dalam JKN

2. Peningkatan kemitraan lintas sektor dan program dalam


penyelenggaraan pelayanna KB melalui JKN

3. Peningkatan dan penguatan jejaring pelayanan KB dalam


JKN baik melalui sektor pemerintah dan swasta

4. Peningkatan kualitas rantai pasok alat dan obat kontrasepsi


KOMPONEN SASARAN PROGRAM
1. Presentase Faskes jalur pemerintah yang bekerjasama
dengan BPJS kesehatan yang memenuhi strandar
pelayanan KB
a. Penguatan kebijakan dan strategi operasional
peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB Jalur Output
Pemerintah dan Swasta yang terintegrasi dengan
BPJS kesehatan
b. Penguatan penggerakan dan pelayanan KB
c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di
faskes Pemerintah dan Swasta Meningkatnya
2. Presentase faskes yang mendapatkan sarana pelayanan pembinaan dan
KB kesertaan KB
a. Jaminan Ketersediaan alokon melalui faskes
b. Pemenuhan sarana pelayanan KB Pemerintah
dan Swasta
3. Jumlah pembinaan, monitoring dan evaluasi KB jalur
Pemerintah yang berkualitas
a. Penguatan mitra kerja dalam pembinaan kesertaan
KB
b. Pembinaan, Monitoring dan evaluasi kesertaan KB
Jalur Pemerintah dan Swasta
KONSEP PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA
SASARAN
Semua peserta BPJS kesehatan yang berusia subur

TUJUAN
• Mengatur kehamilan bagi pasangan usia subur,
• Menurunkan tingkat atau angka kematian Ibu dan bayi
• Menanggulangi masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil yang berkualitas

BENTUK
Pelayanan keluarga berencana dan penanganan efek samping/
komplikasi/ kegagalan pelayanan keluarga berencana yang dilakukan
oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan tingkat lanjutan
KONSEP PELAYANAN KELUARGA
BERENCANA
INDIKATOR
• PROSES
1. Jumlah faskes pemberi layanan keluarga berencana
2. Jumlah pasangan usia subur yang mengikuti program keluarga
berencana
3. Jumlah alat dan obat kontrasepsi

• OUTPUT
Meningkatnya angka cakupan pasangan usia subur yang mengikuti
program Keluarga Berencana

• OUTCOME
Menurunnya tingkat atau angka kematian Ibu dan bayi
PENGGERAKAN AKSEPTOR
PELAYANAN KB-KR
AKSEPTOR

JKN NON JKN

PBI NON PBI Bukan / Belum Menjadi Peserta


(Penerima Bantuan Iuran) (Bukan Penerima Bantuan JKN /BPJS maupun (ASKES,
Iuran) ASABRI, JAMSOSTEK, JAMKESDA
dan Asuransi lainnya)

(STASIONER) FASKES TERPUSAT


(STASIONER) FASKES dan JEJARING (BIDAN)
dan JEJARING (BIDAN) • FASKES dan JEJARING
• Yang Melakukan Pelayanan KB
• Yang Melakukan (BIDAN)
• Sudah Teregister K/0/KB
Pelayanan KB • MUYAN di daerah
• Sudah Bekerjasama Dengan BPJS
• Sudah Teregister Khusus Galcitas
K/0/KB (Tertinggal, Terpencil,
• Sudah Perbatasan) dan
Bekerjasama Kumuh Miskin
Dengan BPJS Perkotaan)
PELAYANAN TERPUSAT MENGGUNAKAN MUYAN

Berdasarkan PP No.61 Tahun 2014


Tentang “Kesehatan Reproduksi”

(Pasal 22)
• Ayat 1 :
Setiap orang berhak memilih metode kontrasepsi untuk dirinya tanpa paksaan

• Ayat 2 :
Metode Kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai pilihan pasangan suami
istri dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan dan
norma agama

• Ayat 3 :
Metode Kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) yang berupa pelayanan
kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), Implant, dan Metode Operasi
Wanita (MOW) / Metode Operasi Pria (MOP) harus dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
PELAYANAN TERPUSAT MENGGUNAKAN MUYAN

• MUYAN sebagai prasarana yang membantu FASKES dalam


Pelayanan KB

• Di daerah GALCITAS (Tertinggal, Terpencil dan Perbatasan) serta


Kumuh miskin perkotaan pelayanan dapat menggunakan MUYAN
dengan syarat:

Berkoordinasi dengan DINKES Wilayah masing-masing


Berkoordinasi dengan FASKES/PKM wilayah kerja tempat
pelayanan KB
Penanggung Jawab FASKES sebagai Penanggung Jawab pelayanan
KB dalam MUYAN
PELAYANAN KB BERDASARKAN
KLASIFIKASI FASKES
(FASILITAS KESEHATAN)
PERMENKES 52 Tahun 2016
(tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan)
-------------------
PERKA BKKBN
(No.185/PER/E1/2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan KB dalam Jaminan Kesehatan Nasional )
-------------------

LOGO
FKTP (FASKES TINGKAT PERTAMA)
FKTP → Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan


perorangan yang bersifat Non spesialistik untuk keperluan
observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan,
pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya

Note :
• TARIF KAPITASI :
Besaran pembayaran per bulan yang dibayar dimuka oleh BPJS
Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan

• TARIF NON KAPITASI :


Besaran pembayaran Klaim BPJS Kesehatan kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jenis dan jumlah
pelayanan kesehatan yang diberikan
FKTP (FASKES TINGKAT PERTAMA)

Note :
Klinik Pratama :
→ Adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar
Standar Tarif di FKTP
(Permenkes No 52 tahun 2016)

Jenis Pelayanan Standar Tarif


Konseling, Pil dan Kondom Kapitasi
Jasa Pelayanan Kebidanan, Tarif Non Kapitasi
Neonatal, dan KB

Pemasangan atau Pencabutan IUD/Implan Rp. 100.000


Suntik KB Rp 15.000
Penanganan Komplikasi KB Rp. 125.000
Pelayanan KB MOP/Vasektomi Rp. 350.000
IVA Rp. 25.000
Pap Smear Rp. 125.000
Terapi Krio (hasil pemeriksaan IVA Positif) Rp. 150.000
FKRTL
(FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUT)

FKRTL → Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan

Fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan


perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang
meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan dan
rawat inap di ruang perawatan khusus

Note :
Klinik Utama :
→ Adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan spesialistik.

• TARIF Indonesian – Case Based Groups ( INA- CBG’s) :


Besaran pembayaran Klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atas paket layanan yang didasarkan kepada
pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur
FKRTL
(FASILITAS KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT LANJUT)

Note :
Klinik Utama :
→ Adalah klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau
pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Pelayanan KB Rawat Jalan di FKRTL
RUMAH SAKIT
Tindakan KB Kode Deskripsi REGIONAL 1
RAWAT JALAN INA-CBG
A B C D
Konseling KB
PENYAKIT KRONIS KECIL
Q-5-44-0 LAIN-LAIN * * * *
Suntik KB
 
PROSEDUR STERILISASI PADA
MOP V-3-10-0 LAKI-LAKI * * * *

 
MOW dgn PROSEDUR MEMBUKA TUBA
Laparoscopy/mini W-2-12-0 YANG * * * *
laparotomi TERHALANG/TERGANGGU
 
Pasang IUD
PROSEDUR SEDANG
W-3-11-0 GINEKOLOGI * * * *
Cabut & Pasang IUD
 
PROSEDUR KECIL
Cabut & Pasang Susuk KB W-3-12-0 GINEKOLOGI * * * *
Cabut Susuk KB
Pelayanan KB Rawat Inap di FKRTL

RUMAH SAKIT
Tindakan KB Kode REGIONAL 1
Deskripsi
RAWAT INAP INA-CBG
A B C B

PROSEDUR OPERASI
MOW Post Sectio O-6-10-1 PEMBEDAHAN * * * *
CAESAR RINGAN

         

PROSEDUR
MOW dgn OPERASI
MEMBUKA TUBA
Laparoscopy/Mini W-1-12-I
YANG
Laparotomi TERHALANG/TERGA
NGGU RINGAN
SURAT BPJS KESEHATAN
TANGGAL. 24 JANUARI 2017
NO. 159/V-01/0117
PERIHAL : PELAYANAN TUBEKTOMI INTERVAL BAGI PESERTA JKN-KIS

• Permenkes No.52/2016 dan Surat Edaran Direktur Pelayanan BPJS no.4/2017 Penjelasan
Permenkes No.64/2016 Tentang Perubahan Atas Permenkes No.52/2016 Tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, berkaitan dengan
Pelayanan Tubektomi Interval,
Beberapa hal sbb:

1. Pasal 13 huruf (K) Permenkes No.52/2016 , Tarif FKRTL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
diberlakukan pada FKRTL yang melakukan Pelayanan :
K. Pelayanan Keluarga Berencana termasuk Tubektomi Interval, sepanjang tidak termasuk
dibiayai oleh Pemerintah

2. Sesuai dengan pasal tersebut diatas, untuk Pelayanan Tubektomi interval dijamin oleh BPJS
Kesehatan dengan atau tanpa persalinan, dengan ketentuan :
a.Tindakan tersebut tidak dibiayai oleh Program Pemerintah Lainnya
b.Mengikuti sistem rujukan berjenjang dan prosedur pelayanan kesehatan pada program JKN

3. Adapun penjaminan tubektomi interval pada FKRTL mengacu pada sistem tarif INACBG’s sesuai
ketentuan regulasi tarif yang berlaku
TARIF INA-CBG PELAYANAN KB MOW INTERVAL
TAHUN 2016
REGIONAL V -- RAWAT INAP - RUMAH SAKIT

NO. KODE INA – CBG DESKRIPSI KODE TARIF TARIF TARIF


INA - CBG KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1
742 W-1-12-I PROSEDUR PADA * * *
TUBA FALOPII
(RINGAN)

743 W-1-12-II PROSEDUR PADA * * *


TUBA FALOPII
(SEDANG)

744 W-1-12-III PROSEDUR PADA * * *


TUBA FALOPII
(BERAT)

1. REGIONAL I – V * Tarif sesuai Type RS dan Kelas RS


2. RS TYPE A,B,C, dan D (Tertera pada lampiran Permenkes 52 / 2016
3. RS. PEMERINTAH DAN SWASTA tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
4. KELAS 1,2 dan 3 dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan)
JARINGAN / JEJARING FASKES KB
KLASIFIKASI FASKES
(FASILITAS KESEHATAN)
***** KB *****
PERKA BKKBN
(No.185/PER/E1/2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan KB dalam Jaminan Kesehatan Nasional )

LOGO
KLASIFIKASI FASKES KB
1. Registrasi Fasilitas Kesehatan KB yang bekerjasama dengan BPJS Kes

Fasilitas Pemenuhan
Registrasi Faskes KB Pengelompokan jenis
Kesehatan oleh SKPD-KB Alokon
(yang bekerjsama dgn faskes KB
BPJS Kes)

Faskes KB Pil, suntik,


1.
FKTP: Sederhana kondom
1. Puskesmas
2. Praktik Dokter
3. Klinik pratama Plus IUD &
4. RS D Pratama 2. Faskes KB Lengkap
K/0/KB implan

Faskes KB =Faskes KB
Aplikasi statistik rutin 3.
Sempurna Lengkap
FKRTL: berbasis web
1. Rumah Sakit
2. Klinik Utama Faskes KB =Faskes KB
4.
Paripurna Lengkap
Klasifikasi Faskes KB
Konseling
Pemberian pil, suntik dan kondom
a. Faskes KB
Penanggulangan efek samping & komplikasi
Sederhana sesuai dengan kemampuan
Faskes Upaya rujukan
1. tingkat
pertama
b. Faskes KB Plus pemasangan IUD/implan
Lengkap Dan atau pelayanan vasektomi

c. Faskes KB Plus pemberian layanan tubektomi dan


Sempurna vasektomi
Faskes
2. tingkat
rujukan
d. Faskes KB Plus pemberian layanan rekanalisasi dan
Paripurna penanggulangan infertilitas
KLASIFIKASI FASKES KB
(Berdasarkan Ruang Lingkup Pelayanan KB)
MEKANISME DISTRIBUSI ALOKON
(PERKA BKKBN NO.286/PER/B3/2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran Alat
dan Obat Kontrasepsi))
--------------------------------------------------
PERKA BKKBN
(No.185/PER/E1/2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan KB
dalam Jaminan Kesehatan Nasional )
------------------------------------------------

LOGO
Kebijakan Pengadaan Alat dan Obat Kontrasepsi

Berdasarkan perhitungan Perkiraan Permintaan Masyarakat


(PPM) dengan arah kebijakan:

1. Pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi bagi seluruh


keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

2. Pemenuhan kebutuhan IUD, implan dan kondom bagi seluruh PUS


(JKN maupun non JKN)

3. Pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi bagi seluruh PUS


peserta JKN (PBI maupun Non PBI)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NO.61 TAHUN 2014
TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

Bagian Keempat
Pelayanan Pengaturan Kehamilan, Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual
Pasal 22
(1) Setiap orang berhak memilih metode kontrasepsi untuk dirinya tanpa paksaan
(2) Metode kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai pilihan pasanagan suami istri
dengan mempertimbangkan usia, paritas, jumlah anak, kondisi kesehatan dan norma agama
(3) Metode kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berupa pelayanan kontrasepsi
dengan Alat Kontrasepsi dalam rahim (AKDR), Implant dan metode Operasi Wanita (MOW)/
Metode Operasi Pria (MOP) harus dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan
PERMENKES NO 71 TAHUN 2013
tentang Pelayanan Kesehatan Pada JKN
Perjanjian Kerja Sama Antara BPJS dan BKKBN

Tugas dan Kewajiban BKKBN, diantaranya

• Memberikan informasi dan rekomendasi kepada BPJS ttg Faskes yang memenuhi kriteria dan
persyartan untuk memberikan pelayanan KB di fasilitas kesehatan baik milik pemerintah maupun
swasta kepada yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan
• Meningkatkan kerjasama dan koordinasi secara berjenjang dari Tk.provinsi → Tk. Kab./Kota
dengan Dinkes dan Puskesmas melalui pertemuan berkala, bimbingan teknis dan supervisi
terpadu
• Menyediakan dan mendistribusikan :

• Materi KIE utk penggerakan Pelayanan KB & KR


(Kes. Reproduksi) ke faskes Faskes yang
Bekerjasama
• Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi
dengan BPJS
• Menjamin ketersediaan Alat dan obat
Kontrasepsi (Alokon)
DISTRIBUSI ALOKON
SURAT KEPALA BKKBN PUSAT
(Nomor: 238/KB.103/E1/2014 tentang Pelayanan KB dalam Era BPJS)

ALOKON BAGI AKSEPTOR KB


Alat obat kontrasepsi (Alokon) : sejak berlakunya UU SJSN mulai 1 Januari 2014,

Hanya untuk Seluruh peserta JKN baik Penerima


Keluarga Miskin Bantuan Iuran (PBI) maupun non PBI

 Penyediaannya dilakukan berdasarkan perhitungan rencana kebutuhan pelayanan KB. Jenis ALOKON yang
disediakan BKKBN bagi pesrta JKN adalah sistem Cafetaria :
Kondom, Pil, Kombinasi Suntikan 3 Bulanan, Implant, IUD dan ALOKON baru sesuai Kebijakan Pemerintah
DISTRIBUSI ALOKON
PERKA BKKBN No.185/2014

Setiap FKTP dan FKRTL yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
dan telah teregistrasi dengan
K/0/KB (registrasi ke SKPD KB Kab./Kota)

Berhak

mendapatkan Alokon dari SKPD-KB baik secara dropping (Push


distribution system/Non Request) maupun secara permintaan (Pull
distribution system/ request) sesuai dengan klasifikasi Faskes
Penyaluran alokon dapat dilakukan dengan
2 (dua) mekanisme :

1) Pull Distribution System


Berdasarkan kebutuhan/permintaan

2) Push Distribution System


Berdasarkan potensi PUS
Mekanisme Distribusi ALOKON (PERKA BKKBN NO.286/PER/B3/2012)

BKKBN
F/V/KB PUSAT
INFORMATION :
Gudang = Dropping
= Tembusan
= koordinasi
BKKBN
F/V/KB PROVINSI
Gudang
DINKES
KAB/KOTA
BKKBN
F/V/KB KAB/KOTA
Gudang
LSM/
RS SWASTA

PUSKESMAS PPLKB/UPTD
F/II/KB
INDUK

PUSTU

KLINIK SWASTA

PUSKESDES/POLINDES

Peserta KB
Note : (Perka No.185/2014)
KEBIJAKAN KONDOM
SEBAGAI DUAL PROTEKSI
(SE Sekertaris utama BKKBN No.943/PD.04/E1/2010 tanggal 3 Mei 2010)

 Kondom sebagai dual proteksi :


• Sebagai alat KB dan sebagai alat pencegahan IMS (Infeksi Menular Seksual)
termasuk HIV dan AIDS
• Sosialisasi dan pendistribusian kondom sebagai Dual Proteksi dapat
bekerjasama dengan pihak lain yakni unsur pemerintah, TNI, POLRI, Swasta
dan LSM terkait
• Kondom sebagai Dual Proteksi dapat diberikan kepada :
kelompok resiko tinggi penularan HIV dan AIDS melalui kerja sama dengan KPA
Provinsi, KPA Kabupaten/kota dan LSM yang menangani kelompok beresiko

 Kondom sebagai alat KB :


• Tidak bisa diberikan kepada remaja yang belum menikah, (Untuk remaja hanya
diberikan informasi saja mengenai kondom sebagai Dual Proteksi)
• Hanya untuk pasangan suami istri yang telah menikah
HATUR NUHUN….

SUBID BINA KESERTAAN KB JALUR PEMERINTAH DAN SWASTA


BIDANG KB – KR

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017

LOGO

Anda mungkin juga menyukai