oleh
Sherly Surgani
1810104061
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja merupakan kejadian yang tidak diduga dan tidak dikehendaki. Maka dari itu
keselamatan kerja para pekerja sangat penting manfaatnya karena hal tersebut
hak memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini
Banyaknya terjadi kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menjadi
pelayanan dan biaya kesehatan tetapi juga menurunkan produktivitas para pekerja.
pekerja meninggal akibat kecelakaan atau penyakit terkait kerja setiap tahun
dengan lebih dari 380.000 (13,7%) kematian karena kecelakaan kerja. ILO (2018)
juga mengatakan bahwa kecelakaan kerja non-fatal terjadi lebih banyak dari yang
fatal dengan perkiraan pekerja dengan kecelakaan non-fatal sebanyak 375 juta
pekerja setiap tahun dan tentu saja terdapat konsekuensi yang serius bagi
penghasilan pekerja.
Berdasarkan data di Indonesia yang didapatkan dari Badan Penyelenggara
kecelakaan kerja sebanyak 77.295 kasus. Sumatera Barat khususnya Kota Padang
memiliki tenaga kerja dan dan perusahaan cukup banyak dibandingkan dengan
dan Jaminan Kematian (JKM) total jumlah kasus kecelakaan kerja di Sumatera
Barat tahun 2019 mencapai jumlah 1.285 kasus (BPJS Ketenagakerjaan, 2019).
karena sangat membahayakan dan dapat merusak bagian tubuh hal ini menjadi
sampah adalah ujung tombak dalam kebersihan sebuah kota. Petugas pengangkut
sampah yang terjun kelapangan memiliki kecelakaan akibat kerja lebih banyak
Kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman mengakibatkan
salah satu peningkatan kasus kecelakan. Menurut teori Domino Heinrich, sebesar
88% kecelakaan merupakan hasil dari unsafe action dan 10% disebabkan dari
kecelakaan adalah sebagai akibat dari unsafe action, 20% oleh unsafe condition
individu (masa kerja, usia, pengetahuan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jam
kerja atau shift kerja, keterampilan, kondisi fisik, perilaku, sikap) faktor
terpapar langsung dengan sinar matahari, saat hujan dan pada saat ketika
menyentuh sampah. Bahaya yang terjadi pada petugas pengangkut sampah berupa
tertusuk paku, kayu, pecahan kaca, tepian kaleng yang tidak terpotong dengan
aman, besi, benda tajam lainnya, keracunan gas metana, karbon monoksida,
pengambilan manual atau tradisonal dengan tangan. Cedera dan luka sudah biasa
lainnya terbilang rentan terdampak pada kondisi saat ini (Samion, 2021).
Kota Padang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Barat dimana
terdapat sampah yang setiap hari dibuang oleh masyarakat. Kota Padang diketahui
bahwa sampah yang dihasilkan rata – rata per harinya yaitu 1000 ton. Sedangkan
sampah yang diangkut ke TPA hanya sekitar 350 – 400 ton per hari maka
diketahui 600 ton sampah perhari belum dapat dikelola oleh DKP Kota Padang.
Dari data tersebut diketahui tingkat pelayanan masih dibawah standar pelayanan
minimal (SPM) bagi kawasan perkotaan yaitu 80% (Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan hasil penelitian yang ditulis oleh Jamaludin pada tahun 2021
mengatakan bahwa kecelakaan kerja tertinggi yang dialami oleh pekerja armada
mobil sampah yaitu tertusuk dan tergores sebanyak 22 (43,1%) pekerja yang
menggunakan APD di karenakan kurang nya pengetahuan dan sikap para pekerja
dinas kebersihan yang belum mengetahuin bahaya dampak dari samapah dan
Para pekerja dinas kebersihan yang melakukan pekerjaannya banyak sekali yang
tidak memakai APD, karena sikap pekerja tidak memperdulikan kesehatan dan
keselamatan kerja dengan cara mengangkut sampah hanya menggunakan plastik yang
seharus menggunakan sarung tangan yang sudah diberikan oleh dinas kesehatan
Ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap di suatu tempat kerja belum
menjadi jaminan untuk setiap pekerja yang akan memakainya, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang menjadi alasan untuk mereka menggunakan alat
B. Rumusan Masalah
kerja pada masa Covid-19 di Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tahun 2022?”
C. Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi Peneliti
penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
selanjutnya.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang tahun 2022. Variabel independen pada
penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap. Sedangkan variabel dependen ialah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas pengangkut sampah di Dinas
random sampling. Cara pengolahan data dalam penelitian ini adalah analisis
univariat yang bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi atau proporsi