Anda di halaman 1dari 4

Volume 03 Nomor 01 Tahun 2021

e-ISSN: 2656-3959

Penguatan Kemampuan Manajerial Kelompok Tani Melalui


Pelatihan Laporan Keuangan Usahatani di Sungai Beduk Kota
Batam
Sri Ariani Safitri1*, Jazuli2, Diamon Sembiring3, Lutfi Erwin Lubis4
1,4
Program Studi Akuntansi
2,3
Program Studi Manajemen
1,2,3,4
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nagoya Indonesia, Komplek Widya Genta
Belakang No 1 Kibing, Kec. Batu Aji, Kota Batam, Kepulauan Riau 29424
*
e-mail : sri.ariani.sp@gmail.com

Informasi Artikel Abstrak


Diterima Redaksi : 16 Desember 2020 Kelompok Tani Sei Beduk Kota Batam belum
Revisi Akhir : 4 Januari 2021 melakukan pencatatan usahatani secara sederhana.
Diterbitkan Online : 28 Januari 2021 Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan
Kata Kunci: laporan keuangan sederhana. Metode yang digunakan
Kelompok Tani, Laporan Keuangan, Pelatihan berupa pelatihan dengan materi berupa contoh
pembuatan laporan keuangan. Partisipasi peserta
dinilai sangat baik yang ditunjukkan dengan keaktifan
petani dalam melakukan diskusi. Kegiatan pelatihan
menunjukkan petani sudah mulai mengerti mengenai
laporan keuangan sederhana dan akan menerapkannya
dalam kegiatan usahatani.

1. PENDAHULUAN Provinsi Kepulauan Riau. Di Desa


Sektor pertanian merupakan sektor Mangsang, mayoritas petani menanam
penyumbang PDB yang cukup besar bagi komoditas jagung manis, sayur-sayuran
perekonomian nasional. Namun pada tahun seperti kangkung, bayam dan singkong.
2019 sumbangan sektor pertanian terhadap Sebagian petani melakukan sistem
PDB Nasional mengalami penurunan dari pertanian tumpang sari yakni menanam
10.27 persen turun menjadi 9.41 persen lebih dari satu jenis komoditi dilahan
(Kementrian Pertanian, 2020). garapan yang sama. Namun, ada juga petani
Berdasarkan Rencana Strategi yang hanya mengusahakan satu jenis
Kementrian Pertanian 2020-2024, salah komoditi saja dan mengganti komoditi lain
satu yang menjadi permasalahan yakni pada musim tanam berikutnya.
lemahnya sistem administrasi dan laporan Namun selama ini petani tidak
keuangan pada pelaku usahatani sehingga mengetahui pasti berapa keuntungan setiap
sulit untuk mendapatkan pembiayaan. komoditi disetiap musim panen. Sehingga
Lembaga keuangan berpedoman pada sulit bagi petani untuk menentukan
laporan keuangan usahatani untuk melihat komoditi mana yang paling
kelayakan usahatani, sehingga untuk menguntungkan. Penting bagi petani di
pengajuan kredit atau pinjaman dilembaga Desa Mangsang untuk melakukan laporan
keuangan laporan keuangan menjadi salah keuangan sederhana pada usahatani,
satu syarat utama (Nugroho dkk, 2017). sehingga petani dapat mengetahui
Hasil penelitian (Kusuma dan Wiryanto, keuntungan dari setiap komoditas dan
2019) menunjukkan bahwa kurangnya menjadi dasar untuk membuat keputusan
pengetahuan akan akuntansi dan keuangan dalam menentukan komoditas usahatani
menjadi penghambat untuk mendapatkan yang dilakukan. Selain itu, adanya
akses permodalan dari perbankan. administrasi pencatatan usaha tani akan
Program Pengabdian Kepada memudahkan petani untuk mengusulkan
Masyarakat (PKM) dilaksanakan di Desa proposal usahatani untuk mendapatkan
Mangsang, Sungai Beduk Kota Batam

Sri Ariani Safitri “Pelatihan Laporan Keuangan Usahatani” 32


Volume 03 Nomor 01 Tahun 2021
e-ISSN: 2656-3959
pembiayaan dari lembaga keuangan Peserta pelatihan merupakan anggota
(Wulandari dkk, 2017). kelompok tani di Desa Mangsang
Berdasarkan hal tersebut, maka hal ini Kecamatan Sei Beduk Kota Batam.
yang menjadikan salah satu pertimbangan Lokasi PKM dari mitra PKM sekitar 15
untuk melaksanakan Program Pengabdian
Kilometer.
Kepada Masyarakat (PKM) untuk
penguatan kemampuan manajerial
kelompok tani melalui pelatihan laporan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
keuangan usahatani di Sungai Beduk Kota Dalam pelaksanaan pelatihan ini, peserta
Batam, Provinsi Kepulauan Riau. yang terdiri dari para petani yang
merupakan anggota dari gabungan
kelompok tani wilayah Sungai Beduk Kota
2. METODE Batam yang berjumlah 24 petani. Adapun
Adapun uraian metode pelaksanaan
kelompok tani yang hadir berasal dari enam
adalah dengan metode lesson study yang
kelompok tani, yakni kelompok tani maju
pelaksanaannya sama dengan penelitian
sejahtera, kelompok tani tower indah,
tindakan kelas dengan tiga tahapan:
kelompok tani jaya makmur abadi,
kelompok tani ladang berkah, kelompok
a) Tahap I : Perencanaan (Planning)
tani marga jaya dan kelompok tani jaya
Perencanaan dimulai dengan
makmur.
komunikasi dan koordinasi dengan pihak
Sebelum peserta pelatihan dipersilahkan
mitra yaitu ketua Kelompok Tani wilayah
duduk, peserta diberikan masker sebagai
sei beduk, kami akan memaparkan rencana
bentuk kepedulian untuk menjaga
pelaksanaan program pengabdian kepada
kesehatan. Materi yang diberikan pada
masyarakat ini sekaligus
kegiatan pelatihan ini yaitu aktivitas-
mengkoordinasikan waktu dan tempat
aktivitas apa saja yang perlu dicatat dalam
pelaksanaan, metode pelatihan, jumlah
kegiatan usahatani, berapa banyak input-
peserta, bahan-bahan dan peralatan yang
input produksi yang dipergunakan untuk
dibutuhkan. Hal ini dilakukan sampai
usahataninya setiap musim panen dan juga
semua aspek sudah benar-benar siap sampai
berapa biaya yang telah dikeluarkan terkait
tahap pelaksanaan sehingga tidak ada lagi
dengan aktivitas-aktivitas yang telah
penghalang-penghalang atau hambatan
dijalankan oleh para petani dalam kegiatan
yang berhubungan dengan persiapan. Pada
operasional usahatani.
tahap ini diharapkan juga sudah ada
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
koordinasi yang baik antara tim dengan
(PKM) menyampaikan dua materi, yang
mitra.
pertama yakni pelatihan manajerial petani
yang disampaikan dengan pemaparan dan
b) Tahap II : Pelaksanaan
diskusi. Materi kedua yakni peserta
Tahap ini dibagi menjadi beberapa
pelatihan diberikan modul pelatihan untuk
kegiatan:
menyusun laporan keuangan usahatani
secara sederhana dan diuraikan secara
• Pemaparan: pada saat pemaparan, tim
ringkas dan rinci beserta manfaat dan cara
akan memaparkan hal-hal umum mengenai
penerapannya.
proses administrasi dalam pengusulan
Para peserta Kegiatan Pengabdian
kelompok tani di dinas pertanian kota
Masyarakat (PKM) yakni petani,
Batam serta kemampuan manajerial dan
sebelumnya kurang mengetahui bagaimana
tata kelola keuangan.
membuat laporan keuangan sederhana dan
tidak melakukan pencatatan dalam setiap
• Pelatihan: Pelatihan ini diharapkan akan
kegiatan usahatani. Selama ini petani hanya
memberi pengetahuan dan dapat
mengingat saja setiap biaya yang
diimplementasikan oleh para kelompok tani
dikeluarkan dan berapa hasil panen yang
sehingga nantinya dapat meningkatkan
diperoleh.
daya saing bagi para pelaku kelompok tani
Partisipasi masyarakat dalam
di lingkungan wilayah sungai beduk.
pelaksanaan program Kegiatan Pengabdian
Masyarakat (PKM) dinilai berdasarkan

Sri Ariani Safitri “Pelatihan Laporan Keuangan Usahatani” 33


Volume 03 Nomor 01 Tahun 2021
e-ISSN: 2656-3959
tingkat kehadiran, keaktifan dalam kegiatan usahatani. Selama ini petani hanya
berdiskusi dan keinginan untuk mengingat saja setiap biaya yang
mengimplementasikan program ini. dikeluarkan dan berapa hasil panen yang
Partisipasi para petani dinilai aktif dan diperoleh. Setelah dilakukan pelatihan dan
antusias dalam kegiatan diskusi dalam pendampingan, hasil yang diperoleh
KegiatanPengabdian Masyarakat (PKM) masyarakat mulai memahami apa yang
ini, hal ini ditunjukkan dengan keinginan disebut dengan pencatatan usaha beserta
petani untuk didampingi menyusun laporan manfaat pencatatan.
keuangan dan semangat untuk
mengimplementasikannya.
Pada Tabel. 1 contoh laporan keuangan
sederhana yang digunakan para petani
untuk diterapkan pada pencatatan usahatani.

Tabel 1. Contoh Pembukuan Sederhana


Usahatani Jagung Per Musim Tanam Per
Ha

Gambar 1. Foto bersama dengan


peserta pelatihan

4. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(PKM) ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesadaran petani akan
pentingnya administrasi pencatatan usaha
Dari contoh laporan keuangan tersebut, tani, meningkatkan pengetahuan dan
selanjutnya menghitung pendapatan petani, keterampilan petani dalam penyusunan
total biaya-biaya dan keuntungan petani per administrasi usaha tani, yang dimulai dari
musim tanam. rencana anggaran, pencatatan dan analisa
sederhana, dan meningkatkan jiwa
manajerial petani dalam mengelola usaha
tani.
Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM) dilaksanakan di Desa
Mangsang Wilayah Sungai Beduk Kota
Batam. Metode pelaksanaan yang
digunakan adalah pelatihan dan
pendampingan pencatatan keuangan usaha
tani dengan menggunakan laporan
keuangan sederhana.
Setelah dilakukan pelatihan dan
Mayoritas petani di wilayah Sungai pendampingan, hasil yang diperoleh
Beduk, memilih komoditas jagung untuk masyarakat mulai memahami apa yang
diusahakan. Namun sebagian petani ada disebut dengan pencatatan usaha beserta
juga yang menggunakan sistem tumpang manfaat pencatatan. Untuk musim tanam
sari, jagung, ubi kayu dan sayur-sayuran selanjutnya, petani akan menerapkan
seperti kangkung atau bayam. pencatatan usahataninya dengan
Para peserta Kegiatan Pengabdian menggunakan laporan keuangan sederhana
Masyarakat (PKM) yakni petani, yang telah disampaikan.
sebelumnya kurang mengetahui bagaimana
membuat laporan keuangan sederhana dan 5. SARAN
tidak melakukan pencatatan dalam setiap

Sri Ariani Safitri “Pelatihan Laporan Keuangan Usahatani” 34


Volume 03 Nomor 01 Tahun 2021
e-ISSN: 2656-3959
Setelah kegiatan pelatihan, sebaiknya
untuk selanjutnya dilakukan pendampingan
dan monitoring kegiatan pencatatan usaha
tani. Dalam kegiatan monitoring, dapat
diketahui bahwa petani sudah mulai
mengerti mengenai pencatatan usaha tani
dan telah menerapkannya.

UCAPAN TERIMA KASIH


Puji Syukur kepada Allah SWT atas
selesainya kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu
kegiatan PKM ini, yakni Ketua STIE
Nagoya Indonesia, Ketua Program Studi
Akuntansi STIE Nagoya Indonesia,
Para Dosen STIE Nagoya Indonesia,
dan Kelompok Tani Desa Mangsang
Kecamatan Sei Beduk Kota Batam.
Semoga Kegiatan PKM ini bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi para
petani di Kota Batam.

REFERENSI

[1] Kementrian Pertanian, 2020, Rencana


Strategi Kementrian Pertanian 2020-
2024, Kementrian Pertanian Republik
Indonesia, Jakarta.
[2] Nugroho, A., Sari, P., Suratoyah, K.
dan Pratiwi, L. Farm. 2017. Recording
Kelompok Tani Timbul Karya
Kecamatan Paliyan, Kabupaten
Gunungkidul Yogyakarta. Indonesian
Journal of Community Engagement,
Vol. 2, No. 2, pp. 205-215.
[3] Kusuma dan Wiryanto. 2019.
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Penyusunan Laporan Keuangan
Sederhana Pada Kelompok Usaha Tani
Pembibitan Tanaman Buah. Jurnal
Qardhul Hasan, Vol. 5, No. 1 , pp.
2550-1143.
[4] Wulandari, E., Endah, dan Supiyandi,
D. Penguatan Kemampuan Manajerial
Petani Melalui Pelatihan dan
Pendampingan Pencatatan Finansial
Usaha Tani Di Kabupaten Cianjur.
Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
Masyarakat, Vol. 6, No. 3, pp. 189-
192.

Sri Ariani Safitri “Pelatihan Laporan Keuangan Usahatani” 35

Anda mungkin juga menyukai