DISUSUN OLEH :
ZAHRA VERMILINDA
211000454201011
DOSEN PENGAMPU :
YUSMI NELVI, S.P., M.Si
SOLOK
TP.2022/2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat,
karunia dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan laporan ini.
Kepada pihak-pihak yang berkepentingan saya berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Saya sepenuhnya menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan saya kedepan.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.PENDAHULUAN
II.PELAKSANAAN PRATIKUM
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama dan penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
5,21 dari 94,95 juta sumberdaya manusia yang bekerja mempunyai mata pencaharian
sebagai petani. Eksistensi sektor pertanian terlihat dari sumbangannya pada PDB tahun
2009 sebesar 15,27 persen menempati urutan ketiga setelah industri pariwisata (BPS,
2010). Sebagai salah satu sektor yang digeluti oleh masyarakat Indonesia, kegiatan
pertanian tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Hal ini dikarenakan sektor pertanian
sangat tergantung dengan alam, teknologi dan sumberdaya manusia. Permasalahan yang
muncul di masyarakat membutuhkan solusi yang cepat, akurat dan mudah diaplikasikan.
Oleh karena itu, pusat informasi pertanian menjadi hal yang penting untuk memberikan
pelayanan kepada mereka.
Informasi pertanian dapat diperoleh masyarakat melalui beberapa organisasi
penyuluhan seperti organisasi pemerintah melalui BIPP dan BPP, organisasi swadaya (LSM),
organisasi swasta melalui petugas perusahaan tertentu untuk mempromosikan,
memberikan pelatihan, dan quality control, organisasi petani seperti Gapoktan yaitu
Gabungan Kelompok Tani. Hal ini merupakan konsekuensi dari munculnya privatisasi
penyuluhan di Indonesia sehingga petani dapat menerima informasi dari berbagai sumber.
Informasi tersebut akan lebih baik jika dapat berfungsi secara optimal dan saling
melengkapi.
Gapoktan merupakan suatu wadah gabungan dari berbagai kelompok tani dari sebuah
wilayah desa, seharusnya dapat menjadi sumber dari segala informasi bagi kelompok tani
yang ada. Oleh karena itu selain hanya sebagai sumber informasi tentang berbagai
kemajuan kelompok tani, Gapoktan berpeluang untuk membangun sebuah agribisnis yang
berpotensi dalam suatu wilayah tersebut. Namun banyaknya para petani belum menyadari
pentingnya kelompok tani atau belum merasakan manfaatnya.
Gapoktan adalah organisasi petani ditingkat petani yang ada didesa dan paling dekat
dengan petani sehingga dapat membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan
petani itu sendiri. Gapoktan harus berfungsi sebagai wadah petani itu sendiri dan sekaligus
menjadi regulator dari semua kebutuhan petani. Gapoktan menjadi harapan petani dalam
menjalankan usaha tani mereka ditingkat desa. Munculnya berbagai peluang dan
hambatan sesuai dengan lingkungan sosial ekonomi setempat, membutuhkan adanya
pengembangan kelompoktani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa
kelompoktani bergabung ke dalam gabungan kelompoktani (gapoktan).
Penggabungan dalam gapoktan terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang
berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan
bersama secara kooperatif. Wilayah kerja gapoktan sedapat mungkin di wilayah
administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewati batas wilayah
kabupaten/kota. Penggabungan kelompok tani ke dalam gapoktan dilakukan agar
kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana
produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan 3 usaha tani ke sektor hulu
dan hilir, pemasaran serta kerja sama dalam peningkatan posisi tawar.
Pemanfaatan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) pada dasarnya adalah untuk
meningkatkan aksesibilitas petani terhadap pasar input, pasar output, permodalan dan
teknologi unggul, akan tetapi, hanya sebagian kecil yang berhasil melaksanakan fungsinya
dan dapat berjalan cukup baik. Sebagian besar Gapoktan justru menimbulkan konflik antar
anggotanya sehingga menyebabkan permasalahan baru dalam kehidupan sosial
anggotanya yang pada akhirnya berhubungan pada kinerja Gapoktan.
Gapoktan menjadi semakin baik. Untuk meningkatkan kinerja anggota gapoktan, peran
komunikasi sangat dibutuhkan. Hal ini karena komunikasi memegang peranan yang sangat
penting dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua bagian dan aktivitas di
dalam organisasi. Aliran komunikasi dalam organisasi merupakan pedoman ke mana
seseorang dapat berkomunikasi dalam organisasi. Sesuatu akan berjalan lambat bahkan
akan terhambat jika tidak ada komunikasi diantara sesama pelaksananya, baik komunikasi
antara sesama maupun kontak hubungan dengan pemimpin sebagai pengatur,
pembimbing dan penunjuk jalan ke arah yang dikehendaki bersama. Hal-hal yang termasuk
dikomunikasikan antara lain hubungan tatap muka, penyampaian petunjuk, instruksi, ide,
kebijakan kerja, perlakuan kerja, seluk beluk pekerjaan, hak dan kewajiban pemimpin dan
para pekerja dan sebagainya. Hal tersebut apabila dapat dikomunikasikan dengan lancar
dapat memberi motivasi untuk menciptakan suasana dan gairah kerja yang memuaskan,
kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menumbuhkan
rasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap maju mundurnya organisasi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang di atas, untuk memberikan kejelasan apa yang akan diangkat
dalam penelitian ini, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui usaha/produksi yang dilakukan Gapoktan Saiyo
2. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakuka Gapoktan Saiyo
3. Untuk mengetahui aspek pemasaran hasil produksi Gapoktan Saiyo
BAB II
PELAKSANAAN PRATIKUM
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari Pimpinan Gapoktan Saiyo yaitu ibu
Zulmainar dengan melakukan diskusi dan pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan objek penelitian dan hal-hal lain sebagai informasi pendukung.
Gapoktan ini berkembang di tahun 2012 dan mendapatkan bantuan Heller. Dari bantuan
heller tersebut Gapoktan tersebut bias mendapatkan Nomor Register. Yaitu Nomor yang
terdaftar untuk mengimpor beras hasil Gapoktan tersebut ke daerah-daerah luar seperti ke
Pesisir, Jambi, Alahan Panjang. Dan biasanya Gapoktan ini menghasilkan + 3 (tiga) ton per
bulan. Luas Lahan Gapoktan ini sebesar 23 Ha dan Luas lahan pendamping ada sekitar 60 Ha.
Tahap- tahap mendapatkan Nomor Register:
Selain dari menghasilkan beras Gapoktan ini juga melakukan kegiatan hasil seperti
membuat Usaha Dendeng Pucuak Ubi, usaha Karupuak Jangek (Kerupuk Kulit) dan juga ada
yang bertenun. Cara Mengolah Dendeng Pucuak Ubi :