Abstrak : Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari,
Kabupaten Jember masih banyak yang tidak memiliki laporan keuangan usahanya. Mereka juga masih
belum tahu bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Laporan keuangan sangatlah
penting dilakukan sebagai bahan analisis untuk mengetahui perkembangan UMKM. Tujuan dari kegiatan
ini adalah memberikan pehamanan terkait pentingnya penyusunan laporan keuangan dalam suatu usaha,
serta memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM dalam membuat laporan
keuangan sederhana secara mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah action research.
Kegiatan workshop ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu pengarahan, pemaparan materi, serta pendampingan
dan pelatihan laporan keuangan sederhana. Setelah kegiatan workshop dilakukan, para pelaku UMKM
memahami pentingnya laporan keuangan dan mampu menyusun laporan keuangan sederhana dalam satu
kali produksi, yang meliputi total biaya, total penerimaan, serta besaran laba/rugi yang diterima. Dengan la -
poran keuangan sederhana ini pelaku UMKM dapat mengetahui jumlah pengeluaran dan pemasukan yang
didapatkan, serta sebagai bahan evaluasi dalam kegiatan usaha, sehingga pelaku UMKM dapat menyusun
strategi untuk lebih mengembangkan usahanya.
Kata kunci : Laporan keuangan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Abstrak: Many Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Gadingrejo Village, Umbulsari District, Jember Re-
gency still do not have business financial reports. They also still do not know how to prepare good and correct financial
reports. Financial reports are very important to do as material for analysis to determine the development of MSMEs. The
purpose of this activity is to provide understanding regarding the importance of preparing financial statements in a busi-
ness, as well as providing assistance and training to MSME actors in making simple financial reports independently. The
method of this activity is carried out by action research. This workshop activity consists of three stages, namely briefing,
presentation of material, as well as assistance and training on simple financial reports. After the workshop activities are
carried out, MSME actors understand the importance of financial reports and are able to compile simple financial reports
in one production, which include total costs, total revenues, and the amount of profit/loss received. With this simple fi -
nancial report, MSME actors can find out the amount of expenditure and income obtained, as well as evaluation material
in business activities, so that MSME actors can develop strategies to further develop their business.
Keywords: Financial reports, Micro Small and Medium Enterprises (MSME)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/jiwakerta
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 2 of 7
Pendahuluan
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (Yunia et al.,
2021). Berdasarkan singkatan tersebut, maka tergambar bahwa usaha berskala kecil.
Walaupun terkesan kecil namun dampak UMKM sangatlah besar bagi negara
berkembang, termasuk Indonesia. Peran UMKM dirasakan bukan hanya pada tingkat
negara, namun juga pada tingkat daerah. UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam
menopang laju pertumbuhan ekonomi (Dipayanti et al., 2020).
Semua pihak mengerti akan pentingnya laporan keuangan dalam usaha, akan tetapi
kebanyakan UMKM di Indonesia belum semuanya mempraktikkan akuntansi dalam
pencatatan keuangannya dan masih banyak dari mereka yang menghadapi kendala di
dalam penyusunan laporan keuangan (Lusy Nur., 2019.). Adanya SAK EMKM dengan
prinsip kesederhanaan diharapkan memberikan kemudahan bagi UMKM dalam
menyajikan laporan keuangan untuk membangun kualitas dan kuantitas UMKM dalam
kegiatan ekonomi yang sangat penting. SAK EMKM memberi kemudahan untuk UMKM
karena ketentuan pelaporan yang mudah di mengerti dan mudah di terapkan. Dengan
melakukan pembukuan, transaksi sekecil apapun akan diperhitungkan, sehingga setiap
pemasukan dan pengeluaran bisa diketahui dengan jelas. Alhasil, pelaku UMKM mampu
membuat keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang ada. Dengan naiknya skala
usaha, dibutuhkan juga tambahan pendanaan.
Namun, peran UMKM dalam menopang laju pertumbuhan ekonomi tidak serta
merta mudah dilaksanakan, banyak sekali pelaku UMKM justru sering mengalami
kendala baik dari segi internal maupun dari segi eksternal. Salah satu kendala yang
banyak dihadapi oleh pelaku UMKM di Desa Gadingrejo adalah tidak adanya pembuatan
catatan laporan keuangan sehingga mereka masih mencampur adukan keuntungan dalam
usaha dengan uang rumah tangga sehingga menyebabkan
DOI: https://doi.org/10.xxxxx/xxxxx beberapa UMKM tersebut tidak mengetahui keuntungan
*Correspondensi: Nama Lengkap asli yang diterima usahanya. Menurut Subrata dkk (2016)
Email: kknunejgadingrejo@gmail.com Ppenyebab para pelau UMKM tidak melakukan pencatatan
keuangan karena disebabkan ketidakteraturan pemilik
Received: date dalam mencatat transaksi usahanya dan pemilik sulit dalam
Accepted: date menentukan besaranya modal awal serta besarnya
Published: date pengeluaran produksi tiap produksi. Dengan melihat
permasalahan yang dihadapi UMKM di Desa Gadingrejo,
maka diadakan suatu program kerja berupa workshop
laporan keuangan sederhana, dimana kegiatan itu nantinya
Copyright: © 2021 by the authors. Sub- akan dilakukan sosialisasi terkait penjelasan laporan
mitted for possible open access publica- keuangan dan kegunaan dilakukan penyusuanan laporan
tion under the terms and conditions of keuangan untuk usaha kedepanya serta dilakukan
the Creative Commons Attribution (CC pelatihan cara pembuatan laporan keuangan kepada para
BY) license (http:// pelaku UMKM yang hadir secara sederhana. Menurut
creativecommons.org/licenses/by/4.0/). Aisanafi dkk (2022) laporan keuangan sederhana merupakan
sebuah rangkuman catatan informasi yang isinya
menggambrakan kondisi keuangan suatu perusahaan yang mana dibuat secara sederhana
dengan tujuan memudahkan pemilik usaha untuk mengetahui laba yang diterima dan
untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan perushaan secara sederhana.
seluruh pendapatan yang diterima dalam per periode produksi yang diperoleh dari hasil
penjualan berdasarkan harga jualnya sedangkan pendapatan bersih merupakan seluruh
pendapatan yang diterima pelaku UMKM per periode produksi yang dikurangi dengan
biaya produksi selama satu periode produksi atau bisa dikatakan pendapatan bersih
merupakan keuntungfan yang diterima pelaku UMKM.
Metode
Salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif Kabupaten Jember tahun
2022 adalah Tematik, adapun program kerja yang kami laksanakan adalah workshop,
menurut (Han dan goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019) workshop adalah
pertemuan ilmiah dalam bidang tertentu dalam rangka menghasilkan karya nyata.
Workshop dalam acara kami dijalankan dalam bidang pelatihan pembukuan kuangan
UMKM Desa Gadingrejo. Dilaksanakan dengan empat tahapan acara sebagai berikut :
1. Analisis masalah dari desa dan konsultasi dengan perangkat desa dan DPL.
Menurut (Puspitasari, 2021) analisis dilakukan dengan mengurai, membedakan,
memilah kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya.
2. Sosialisai program kerja pada perangkat desa.
3. Survey UMKM sekaligus mengundang para penggiat UMKM untuk menghadiri
Workshop.
4. Pelaksanaan workshop dimana dibagi dua sesi yaitu penyampaian materi dan
pelatihan.
Program kerja Tematik melibatkan mahasiswa KKN, DPL, Perangkat desa serta
Pemangku UMKM, dimana program kerja ini memerlukan waktu sepuluh hari untuk
pelaksanaanya dimulai dari tanggal 9 Agustus 2022 hingga tanggal 18 Agustus 2022.
UMKM kedepanya. Menurut Istanti et al., (2020) pelaku UMKM dalam menjak usahanya
diharapkan aktif dalam menyusun laporan keuangan, sebab adanya kepemilikan laporan
keuangan memberikan dampak positif dalam mencapau keberhasilan usaha yang
dijalankan.Menurut Nessia,(2020) Banyak manfaat dari diselenggarakannya pembukuan yang
tertib dan rapih salah satunya dapat menarik lebih banyak anggota, dan umkm dapat
mengembangkan usaha koperasi Manfaat adanya laporan keuangan bagi suatu UMKM
seperti untuk pedoman dalam mengontrol dan merencakan pengembangan usaha
kedepanya, untuk pengembangan pasar, sebagai penetapan harga jual dan dapat diajukan
sebagai syarat pengambilan kredit di bank.
Setelah kegiatan pemaparan materi oleh narasumber kegiatan selanjutnya yaitu pen-
dampingan terhadap para pelaku umkm dimana tiap narasumber mendampingi pelaku
umkm untuk mencoba membuat laporan keuangan.Disesi ini pelaku umkm diminta un-
tuk membuat secara mandiri laporan keuangan sederhana dengan mengisi formulir
berbentuk tabel yang sudah ada. Hal yang akan diisi pada form tersebut meliputi : bahan
baku yang digunakan,jumlah bahan baku yang dibutuhkan,Harga bahan baku dan total
biaya bahan baku yang sudah dikalikan dengan julah kebutuhan bahan baku dalam satu
kali produksi.
melakukan produksi. Total biaya tersebut dapat di penuhi dari penerimaan yang didap-
atkan dari penjualan produk yang dikalikan dengan harga jual produk. Penerimaan yang
didapatkan akan dikurangi dengan total biaya yang dibutuhkan sehingga hasil penguran-
gan tersebut akan menjadi laba (pendapatan bersih) yang didapatkan oleh UMKM.
Melalui bentuk laporan keuangan yang telah dibuat pihak UMKM dapat mengetahui laba
yang mereka dapatkan sehingga mereka mengetahui bahwa usahanya masih layak untuk
diteruskan atau justru merugikan jika di teruskan. Pihak UMKM juga dapat menyusun
strategi dalam produksi selanjutnya dengan mempertimbangkan harga bahan baku dan
penerimaan yang didapatkan akan membuat mereka tahu apa yang perlu di tambah dan
dikurangi pada tiap komponen produksi yang ada.
Simpulan
Kegiatan workshop ini memberikan materi terkait pengertian laporan keuangan, pent-
ingnya laporan keuangan bagi UMKM dan kegunaan laporan keuangan bagi UMKM di
Desa Gadingrejo, Kecamatan Umbulsari. Materi yang disampaikan dapat diterima dengan
cukup baik oleh para peserta. Disamping pemaparan materi tersebut, dilakukan juga pen-
dampingan dan pelatihan laporan keuangan sederhana kepada para pelaku UMKM.
Melalui pendampingan dan pelatihan ini para pelaku UMKM dapat membuat laporan
keuangan sederhana secara mandiri serta mengetahui laba/rugi yang mereka dapatkan.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Daftar Pustaka
Dipayanti, K., Nufzatutsaniah, Gracia, B. A., Rahayu, R. S., & Sosiatri, R. (2020). Pelatihan
Pembuatan Laporan Keuangan Umkm Dodol Nanas Di Cagak Subang Jawa Barat
Training On Making UMKM Financial Report Dodol Nanas in Cagak Subang West
Java. Jurnal Abdi Masyarakat. 2(1) 51–57.
Hapsari, D. W., Pratomo, D., & Khairunnisa, K. (2018). Workshop Penyusunan Laporan
Keuangan Berdasar Sak Emkm Kepada Umkm Di Kecamatan Karangpawitan Kabu-
paten Garut. KUAT : Keuangan Umum Dan Akuntansi Terapan. 1(2) 89–94.
Yunia, D., Muttaqin, G. F., Mulyasari, W., Astuti, K. D., Nofianti, N., Wahyudi, T.,
Nawawi, M., & Prasadhita, C. (2021). Penyusunan Laporan Keuangan Umkm
Berbasis Sak Emkm. Jurnal Warta Desa (JWD). 3(2) 102–108.
JIWAKERTA: Jurnal Ilmiah Wawasan Kuliah Kerja Nyata Volume: 2, Nomor 1, 2021 7 of 7
Han, E. S. dan A. goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee. 2019. Kegiatan workshop
dengan metode kolaborasi dan konsultatif sebagai upaya meningkatkan kemampuan
gurud dalam menetapkan kkm. Journal of Chemical Information and Modeling.
53(9):1689–1699.
Istanti, L. N., Agustina, Y., Wijijayanti, T., & Dharma, B. A. (2020). Pentingnya
Penyusunan Laporan Keuangan UMKM bagi Pengusaha Bakery, Cake, and Pastry di
Kota Blitar. Jurnal Graha Pengabdian, 2(1), 47–55.
Munandar, A., Mahrani., & Mashadi. 2020. Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Gunung
Kesiangan Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Green Swarnadwipa.
9(2): 178-184
Aisanafi, Y., N. Siregar., N. Sofiana., & S. Rahmawati. (2022). Laporan Keuangan Sederhana (La-
poran Posisi Keuangan) bagi Usaha Mikro Kecil Menengah di Kelurahan Pasir Gunung Sela-
tan Cimanggis Depok. Jurnal Masyarakat Siber. 1(1): 1-5
Subrata., H. Prasetya., S. Sulistyi., & D. Wirshandono. (2016). Faktor Kendala Penyusunan Lapo-
ran Keuangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah “Kue Nikmat Rasa”. Jurnal Riset Ma-
hasiswa Akuntansi. 4(2): 1-9