Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH

PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERIKANAN

Oleh

SELPRISE ( 1906026003)

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021
ISI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data penyuluh dilakukan dengan cara mewawancarai


langsung ke lapangan dan berdiskusi secara terbuka mengenai kondisi calon
kelompok pembudidaya.Budidaya ini berdiri sekitar 2 tahun yang lalu tetapatnya
pada pandemic covid-19,budidaya ini juga berdiri karena di latar belakangi oleh
pandemic covid-19 dimana banyaknya waktu yang terbuang sia-sia sehingga
berkeinginan untuk melanjutkan usahanya, menurut narasumber budidaya dulunya
berada di Rawa Bening tetapi karena ada beberapa factor dan kendala maka di
pindahkan ke Lok Bahu dan sekarang melanjutkan budidayanya di Lok Bahu ini.
Narasumber calon kelompok pembudidaya berada di wilayah Kota
Samarinda,Kelurahan Lok Bahu,Kecamatan Sungai Kunjang,Provinsi Kalimantan
Timur.
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari narasumber yang di wawancarai
dengan beberapa pertanyaan yang di siapkan untuk narasumber, di dapatkam hasil
wawancara sebagai berikut :
1) Profil dan kinerja penyuluh :
 Nama : Bapak Agung Sarjono
 Usia : 51 tahun
 Latar pendidikan formal : SD, SMP,SMA, S1 Pertanian
 Latar pendidikan non formal : Otodidak ( YouTube, Instagram dan
media social lainnya)
 Profil organisasi/ kelompok tempat penyuluh bernaung:
Pada tempat kami wawancara belum menjadi kelompok
pembudidaya karena baru di suluh pada 1 bulan yang lalu tepatnya
bulan September 2021 untuk di siapkan menjadi kelompok
budidaya.
 Riwayat/ pengalaman pekerjaan penyuluh perikanan:
Pak Agung sebagai narasumber tidak memiliki riwayat
pendidikan di bidang perikanan tetapi karena pak Agung
merupakan tamatan S1 pertanian maka pak Agung memiliki sedikit
pengalaman.Pak Agung dulunya bekerja sebagai pembudidaya ikan
di Rawa Bening tetapi karena kondisi tempat dan pandemic Covid-
19 sehingga banyaknya terbuang yang membuat Pak Agung
berkeinginan membuat kelompok binaan budidaya di Lok Bahu.
 Profil program penyuluh yang di laksanan di wilayah kerjanya:
Profil program yang akan di laksankan yaitu membuat
kelompok binaan budidaya di Lok Bahu dan ini sudah di suluh 1
bulan yang lalu untuk menjadi kelompok binaaan, tetapi untuk
hasil budidaya sudah di luar wilayah Lok Bahu dan hasil
pemasarannya sudah sampai di daerah Tabang, Kabupaten Kukar.
 Profil wilayah kerja penyuluh yang menjadi tanggung jawab
penyuluh:
Di Kelurahan Lok Bahu,Kecamatan Sungai Kunjang,Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Lok Bahu adalah kelurahan di kecamatan Sungai Kunjang, Kota
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Batas-batas wilayah :
Sebelah Utara : Kelurahan Bukit Pinang.
Sebelah Selatan : Kelurahan Karang Asam Ulu/ Keluran Loa
Bakung.
Sebelah Barat : Kabupaten Kukar
Sebelah Timur : Kelurahan Karang Asam Ilir/ Kelurahan
Karang Anyar.
Tipologi Kelurahan/Desa : Persawahan,Perladangan,
Pertambangan, Perikanan Keramba,
Peternakan, Industri kecil/rumah tangga,
Jasa Perdagangan
 Profil kelompok-kelompok masyarakat perikanan yang menjadi
dampingan penyuluh:
Berdasarkan hasil wawancara dari Pak Agung sebagai
narasumber,belum ada kelompok karna baru di ajukan 1 bulan
yang lalu, tetapi untuk mayoritas masyarakat perikanan di sana
berasal dari kota Samarinda, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan
Sungai Kunjang, Provinsi Kalimantan Timur.

2) Apa motivasi penyuluh perikanan untuk menekuni / berdedikasi dalam


pekerjaannya sebagai penyuluh:
Berdasarkan hasil wawancara Pak Agung, beliau menjelaskan bahwa
motivasinya sendiri di latar belakangi oleh pandemic covid-19, dengan
adanya pemberitahuan WFO sehingga banyaknya waktu yang terbuang
dari Pak Agung memanfaatkanya dengan beraktivitas yang mengasilkan
seperti mencoba berkeramba,kolam terpal,kolam tanah dan jaring apung.
Dan dari situ Pak Agung bertekat untuk membuat kelompok binaan untuk
berbagi ilmu dan wawasan yang di ketahuinya tentang berkeramba sampai
ke jaring apung.

3) Cara penyuluh perikanan mulai membangun hubungan baik sehingga


diterima oleh sistem sosial masyarakat yang didampingi :
Dengan cara banyak-banyak bergaul dengan masyrakat dan
beradaptasi, sehingga dari situ dapat mengetahui karekter dari setiap
masyarakat dan terus menjalin komunikasi dengan baik.

4) Cara penyuluh perikanan mulai membangun kesadaran masyarakat untuk


berpatisipasi aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan program:
Dalam seminggu sekali selalu mengadakan pertemuan-pertemuan
untuk membahas/evaluasi kendala dan program kerja yang akan di
laksanan atau sementara di laksanakan, sehingga dari situ dapat menyaring
dan menerima masukan-masukan dari masyarakat dan dari pertemuan itu
dapat memberikan motivasi-motivasi kepada masyarakat bahwa apa yang
di laksanakan akan berguna untuk ke depannya baik untuk diri sendiri
maupun untuk masyarakat luas.

5) Strategi penyuluh dalam menguatkan kapasitas manajemen usaha dari


kelompok masyarakat yang di damping:
Setiap hari terus memotivasi masyarakat untuk meningkatkan
produksi,aktif berkeramba ( melihat masyarakat yang sudah berhasil dan
dari situ terpacu/termotivasi untuk terus berusaha) , menambah kapasitas
ikan yang harus di produksi, dan juga rutin melihat perkembangan
budidayanya seperti apa, terus memantau keaktifan masyarakat dalam
proses budidaya.

6) Strategi Penyuluh dalam Menguatkan Kapasitas Teknis Usaha dari


Kelompok Masyarakat yang di Dampingi:
Dengan melakukan bimbingan secara internal agar masyarakat
dapat cepat memahami ilmu dan saran yang di berikan oleh penyuluh agar
masyarakat bisa lebih mandiri dan kreatif dalam mengelola sumber daya
dan usahanya, juga memberi ilmu kepada masyarakat bagaimana
menggunakan teknologi di dalam berbudidaya maupun pemasaran hasil
budidaya supaya usaha yang di jalankan dapat di kenal masyarakat luas,
serta memberikan ilmu kepada masyarakat bagaimana cara mengelolah
permodalan dalam berbudidaya.
7) Strategi Penyuluh Membangun Jejaring Kerja untuk Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Penyuluhan yang Diberikan:
Berdasarkan pengumpulan data dari Pak Agung, karena usahanya masih
baru belum banyak jejaring kerja yang tercipta tetapi untuk upaya-upaya
nya terus ada seperti menyampaikan aspirasi ke Dinas, terus
berkomunikasi dengan Dewan untuk mendapatkan sedikit bantuan, juga
sempat lewat Mahasiswa KKN untuk mendapatkan jaringan.
Juga terus membangun hubungan yang baik antar masyarakat agar terus
membangun jejaring kerja yang baik.

8) bagaimana penyuluh beradaptasi dengan perubahan pola komunikasi yang


saat ini berbasis Teknologi Informatika dan Komputer (TIK) / komunikasi
digital ?
Berdasarkan hasil wawancara, penyuluh harus mampu mengikuti
perkembangan zaman seperti mengikuti perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
masyarakat dan juga dalam berbudidaya, tetapi dalam penerapannya ke
masyarakat harus mampu menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat,
dan tetap melatih masyarakat dalam menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi karena sangat bermanfaat dan sangat membantu dalam
pengembangan usaha, seperti pada tempat Pak Agung sekarang yaitu
budidayah ikan hias lebih ke Teknologi Informasi yaitu penjualan karena
rata-rata penjualannya/ pemasarannya lewat online ( Facebook, YouTube,
Instagram) yang dengan cepat di kenal masyarakat.

9) Apa pendapat penyuluh mengenai dampak perubahan iklim bagi usaha


masyarakat di bidang perikanan?
Menurut narasumber perubahan iklim sangat merugikan
pembudidaya, tetapi di tempat Pak Agung berbudidaya yang paling
ekstrim itu angin, menurut narasumber selama kurang lebih 2 tahun ini
sudah 5 kali perbaikan keramba akibat angin bahkan menurut narasumber
pernah keramba dan ikan-ikan hanyut terbawa angin, juga angin sering
membuat keramba jadi rusak yang mengakibatkan kerugian yang cukup
banyak bagi pembudidaya.
10) Deskripsikan rekomendasi dari penyuluh untuk meningkatkan kualitas
layanan penyuluhan perikanan di masa mendatang (aspek SDM, sarana
kerja, pembiayaan dll):
Menurut narasumber dari segi sarana kerja harus ada dukungan
dari pemerintah dan juga harus legalitas ( seperti pada tempat Pak Agung
yang masih menunggu Legalitas), dari aspek pembiayaan harus ada juga
dukungan dan bantuan dari pemerintah dan juga pembiayan dalam
meningkatkan kualitas layanan penyuluh harus di seimbangkan dengan
kebutuhan dan kegiatan yang akan di jalankan ke depan, dari aspek SDM
terus melakukan pendekatan dengan masyarakat misalnya dengan
melakukan pelatihan-pelatihan dan terus merangkul masyarakat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai