JURNAL

KAJIAN MENGENAI PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN)

Angga Putri Utami

Program Studi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik
Universitas Brawijaya
Email: putriianggaa@gmail.com

ABSTRAK
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan
ketidakmampuan akses secara ekonomi, sosial budaya, politik dan partisipasi dalam
masyarakat yang terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju. Pemerintah
Insonesia telah mencanangkan berbagai program untuk mengatasi masalah kemiskinan, salah
satu pogram dari pemerintah adalah Program Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).
Program Beras Miskin (Raskin) merupakan bantuan beras bersubsidi bagi masyarakat miskin
untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan keluarga miskin melalui
pendistribusian beras yang diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin. Masing-masing
keluarga akan menerima raskin minimal 30kg/Kartu Keluarga/6 bulan dengan menebus harga
Rp. 2000/kg di titik pendistribusian. Namun, dalam pelaksanaan program Beras miskin ini
kerap kali terjadi penyimpangan ataupun masalah-masalah yang dihadapi pelaksana maupun
masyarakat miskin sebagai penerima beras miskin
Kata kunci: Kemiskinan, Program Beras Miskin (Raskin), penyimpangan

PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah Agenda pembangunan pasca Millennium
sosial laten yang hadir di tengah-tengah Development Goals (MDGs) 2015 masih
masyarakat, khususnya di negara-negara menempatkan upaya penurunan
berkembang. Kemiskinan seringkali kemiskinan sebagai isu utama terutama
didefinisikan sebagai ketidakmampuan bagi negara berkembang seperti Indonesia
untuk memenuhi standart hidup minimum (Suara Pembaruan: 2013).
(Kuncoro, 2000). Dalam konteks masyarakat
Masalah kemiskinan merupakan Indonesia, masalah kemiskinan juga
masalah global terbesar sepanjang sejarah. merupakan masalah sosial yang senantiasa
relevan untuk dikaji secara terus menerus.
Ini bukan saja karena masalah kemiskinan
telah ada sejak lama, melainkan pula karena
masalah ini masih hadir di tengah-tengah
kita dan bahkan kini gejalanya semakin
meningkat sejalan dengan krisis
multidimensional yang masih dihadapi oleh
bangsa Indonesia.
Di Indonesia sendiri upaya
penanggulangan kemiskinan itu tercantum
dalam tujuan negara (Pembukaan UUD
1945) dan secara lebih spesifik dimuat
dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun
2009 pasal 19, 20, dan 21 tentang
Penanggulangan Kemiskinan yang isinya:
Penanggulangan kemiskinan merupakan
kebijakan, program dan kegiatan yang
dilakukan terhadap orang, keluarga,
kelompok dan / atau masyarakat yang tidak
mempunyai atau mempunyai sumber mata
pencaharian dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan.
Intinya tujuan dari pembangunan adalah
untuk pencapaian kesejahteraan.
Mas Roro Lilik Ekowati (2005:25)
dalam bukunya Perencanaan,
implementasi, dan evaluasi kebijakan atau
program, menyebutkan bahwa pada
umumnya tugas implementasi adalah
mengkaitkan realisasi tujuan kebijakan
publik dengan hasil kegiatan pemerintah.
Tugas implementasi meliputi kreasi tentang
sistem pengiriman kebijakan, didesain
dengan cara khusus dan diupayakan dengan
harapan mencapai tujuan khusus tersebut.
Jadi kebijakan publik merupakan suatu
pernyataan yang luas meliputi cita-cita,
tujuan, dan cara yang diwujudkan dalam
program aksi, yaitu mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam kebijakan.
Berbagai program telah
diimplementasikan oleh Pemerintah demi
mengentas kemiskinan yang ada di
Indonesia. Salah satunya yaitu melalui
Program Beras untuk Keluarga Miskin
(Raskin). Peranan komoditi makanan
terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar
dibandingkan komoditi bukan makanan
(Badan Pusat Statistika: 2013). Raskin
merupakan subsidi pangan dalam bentuk
beras yang diperuntukkan bagi rumah
tangga berpenghasilan rendah sebagai
upaya dari pemerintah untuk meningkatkan
ketahanan pangan dan memberikan
perlindungan sosial pada rumah tangga
sasaran.
Keberhasilan Program Raskin
diukur berdasarkan tingkat pencapaian
indikator 6T, yaitu: tepat sasaran, tepat
jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat
kualitas, dan tepat administrasi. Program ini
bertujuan untuk mengurangi beban
pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS)
melalui pemenuhan sebagian kebutuhan
pangan pokok dalam bentuk beras dan
mencegah penurunan konsumsi energi dan
protein. Selain itu, Raskin bertujuan untuk
meningkatkan atau membuka akses pangan
keluarga melalui penjualan beras kepada mendistribusikan terlebih dahulu berasnya,
keluarga penerima manfaat dengan jumlah kemudian baru ditagihkan kepada
yang telah ditentukan (www.tnp2k.co.id). Pemerintah. Setiap tahunnya program OPK
Program Raskin ini sebenarnya ini dievaluasi dan terus dilakukan
diawali dengan Program Operasi Pasar penyempurnaan. Tahun 2002 program ini
Khusus Beras pada tahun 1998. Operasi ini diganti menjadi program Raskin (beras
merupakan tindak lanjut dari adanya krisis miskin).
ekonomi pada pertengahan tahun 1997, Tetapi program raskin ini tidak
disertai kemarau kering serta bencana berjalan seperti yang diharapkan. Dalam
kebakaran hutan dan ledakan serangan pelaksanaan program Beras miskin ini
hama belalang dan hama wereng coklat kerap kali terjadi penyimpangan ataupun
yang telah menyebabkan penurunan masalah-masalah yang dihadapi pelaksana
produksi pangan secara nyata. Penurunan maupun masyarakat miskin sebagai
ini dipicu kenaikan harga pupuk dan obat penerima beras miskin. Seperti kasus yang
pemberantas hama yang cukup tinggi. terjadi di berbagai provinsi di Indonesia,
Harga beras kemudian semakin banyak keluhan yang disampaikan kepala
meningkat naik sejak bulan Mei 1997 dan daerah ke pemerintah pusat baik tentang
mencapai puncaknya sekitar Mei-Juni kualitas maupun kuantitas beras itu sendiri.
1998, Menghadapi situasi ini, Pemerintah PEMBAHASAN
telah memutuskan membentuk Tim Ketepatan kebijakan ini dinilai dari
Pemantau Ketahanan Pangan yang sejauh mana kebijakan yang ada telah
prinsipnya merupakan Food Crisis Center bermuatan hal-hal yang memang
atau pusat penanggulangan krisis pangan. memecahkan masalah yang hendak
Langkah ini ditindak lanjuti dengan dipecahkan. Pertanyaannya adalah how
diadakannya Operasi Pasar Khusus Beras excelent is the policy. (dalam Nugroho,
yang operasionalnya dilakukan oleh 2011:650).
BULOG. Ketepatan Tujuan Program Raskin
Penunjukan BULOG untuk me- Menurut pedoman umum raskin
laksanakan program ini antara lain karena didalam pelaksanaan program Raskin,
beberapa alasan seperti persiapan sarana Tujuan dari program Raskin adalah
perdagangan, sumber daya manusia, dan mengurangi beban pengeluaran Rumah
stok beras BULOG yang tersebar di seluruh Tangga Sasaran melalui pemenuhan
Indonesia, dan mekanisme pembiayaan sebagian kebutuhan pangan pokok bentuk
yang memungkinkan BULOG beras. Selain itu raskin juga bertujuan untuk
meningkatkan atau membuka akses pangan pendidikan.(dalam
keluarga melalui penjualan beras kepada http://tnp2k.go.id/program /kl aster - i -2/ ).
keluarga penerima manfaat dengan jumlah Namun, tetap saja ketepatan target
yang telah ditentukan. yang terjadi di Indonesia belum berjalan
Namun, program Raskin dinilai sesuai denga pedoman umum raskin.
belum tepat. Karena sasaran yang menjadi Sebab, masih banyak masyarakat yang
tujuan tidak sepenuhnya mendapatkan tidak termasuk dalam data RTS merasa
beras dengan jumlah yang ditentukan. berhak mendapatkan raskin juga.
Rumah Tangga Sasaran yang seharusnya Kelebihan dan Kekurangan Program
mendapatkan beras 15kg/KK kenyataannya Raskin
hanya mendapatkan beras kurang dari Kelebihan program Raskin antara lain:
10Kg/KK. Sehingga dalam hal ini dapat 1. Dapat membantu masyarakat miskin
disimpulkan bahwa ketepatan kebijakan dalam memenuhi kebutuhan dasar
dalam program raskin, belum sepenuhnya manusia, yaitu kebutuhan pangan. Pda
sesuai dengan tujuan dari pedoman umum saat masyarakat dilanda kesulitan
raskin. pangan akibat krisis ekonomi yang
Ketepatan Target Penerima berkepanjangan, ditambah dengan gagal
Pada tahun 2013 pemerintah panen akibat musim kemarau, serta
menerapkan kebijakan baru dalam sistem akibat pengurangan subsidi BBM yang
pendataan RTS yang dilakukan oleh Tim mengakibatkan harga-harga kebutuhan
Nasional Percepatan Penanggulangan pokok meningkat tajam.
Kemiskinan (TNP2K). Program raskin 2. Masyarakat miskin dapat
termasuk dalam klaster 1 yaitu yaitu melangsungkan aktivitasnya tanpa harus
kelompok program penanggulangan berpikir terlalu berat mengenai
kemiskinan bantuan sosial terpadu berbasis kebutuhan akan pangan.
keluarga. 3. Masyarakat miskin masih mampu
Tujuannya untuk melakukan memberikan fasilitas pendidikan kepada
pemenuhan hak dasar, 7 pengurangan putra-putrinya.
beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup 4. Membangun kesadaran berbangsa dan
masyarakat miskin. Fokus pemenuhan hak bernegara, dalam arti masyarakat
dasar ditujukan untuk memperbaiki kualitas menyadari akan hak dan kewajibannya
kehidupan masyarakat miskin untuk selaku warga negara.
kehidupan lebih baik, seperti pemenuhan Kekurangan program Raskin antara lain:
hak atas pangan, pelayanan kesehatan dan
1. Pemanfaatan Raskin tidak sesuai dengan b. Tepat jumlah; jumlah raskin diberikan
tujuan semula yaitu mengamankan sesuai dengan jumlah rumah tangga
rawan pangan yang diakibatkan oleh sangat miskin.
krisis ekonomi berkepanjangan, musim c. Tepat harga; arga raskin adalah sesuai
kemarau panjang dan pengurangan yang ditetapkan per kg di titik distribusi.
subsudi BBM, karena banyak para d. Tepat waktu; waktu pelaksana distribusi
keluarga penerima Raskin yang menjual beras sesuai dengan distribusi.
berasnya untuk kepentingan keluarga e. Tepat administrasi; terpenuhinya
yang lain, atau menghibahkan kembali persyaratan administrasi secara benar,
kepada sanak familinya yang berada di lengkap dan tepat.
tempat lain. Padahal ada kemungkinan f. Tepat kualitas; terpenuhinya persyaratan
mereka juga telah mendapatkan jatah kualitas beras sesuai dengan standar
Raskin di wilayahnya. kualitas beras bulog.
2. Program ini dapat menyebabkan Dalam pelaksanaannya beberapa
ketergantungan yang besar dari indikator ini untuk menjalankan dengan
masyarakat miskin, mereka dimanjakan baik maka mencatat seluruhnya kepala
oleh program tersebut yang pada keluarga KK miskin yang layak
akhirnya justru akan menyengsarakan menerima Raskin. Hal inilah yang
apabila di waktuwaktu mendatang menyebabkan untuk mensejahterakan
program ini dihentikan. masyarakat miskin yang terdaftar
Konsep Pengelolaan Program Raskin penerima sebagai raskin dengan KK
Kedepannya miskin.
Dalam membahas kebijakan Selanjutnya tepat harga sampai
program Raskin tersebut sesuai dengan pada tingkat titik distribusi, belum
kebutuhan dari kebijakan program Raskin sampai tingkat penerima, jauhnya lokasi
yang lebih membahas masalah-masalah tempat tingal RTSM dari titik distribusi
manajerial. Berdasarkan buku panduan mengakibatkan RTSM harus
umum Raskin keberhasilan pelaksanaan menyiapkan dana tambahan untuk
program raskin ditunjukkan dengan 6 mengangkut Raskin kerumahnya.
indikator tepat: Akibatnya harga beras raskin sesuai
a. Tepat Sasaran Penerima Manfaat; raskin dengan harga yang ditetapkan /kg.
hanya diberikan kepada rumah tangga Kerhasilan program Raskin yang di
sangat miskin RTSM tunjukan dengan 6 indikator tersebut
masih rendah. Isu terkini didalam
penyelenggaraan Negara adalah Good Good Governance menjadi perantara
Governance. Termasuk kebijakan publik kepentingan yang berbeda untuk
juga harus diletakan didalam kerangka memperoleh pilihan terbaik bagi
praktek Good Governance didalam kepentingan yang lebih luas baik
kehidupan bersama. Prinsip-prinsip dalam hal kebijakan-kebijakan
Good Governancemenurut UNDP yaitu maupun prosedur-prosedur
: f. Equity
a. Participation Semua warga Negara, baik laki-laki
Setiap warga Negara mempunyai maupun perempuan, mempunyai
suara dalam formulasi keputusan, kesempatan untuk miningkatkan
baik secara langsung maupun atau menjaga kesejahteraan mereka.
melalui intermediasi institusi yang g. Effectiveness and efficiency
mewakili kepentingannya. Proses dalasm lembaga
Partisipasi seperti ini dibangun atas menghasilkan sesuai dengan apa
dasar kebebasan berasosai berbicara yang telah digariskan dengan
serta berpartisipasi secara kontruktif. menggunakan sumber-sumber yang
b. Rule of law tersedia sebaik mungkin.
Kerangka hukum harus adil dan h. Accountability
dilaksanakan tampa pandang bulu, Para pembuat keputusan dalam
terutama hokum untuk hak asasi pemerintahan, sector swasta dan
manusia. masyarakat (civil society)
c. Transparancy bertanggung jawab kepada publik
Transparansi dibangun atas dasar dan lembaga-lembaga stakeholders.
kebebasan harus informasi. Proses- Akuntablitas ini tergantung pada
proses, lembaga-lembaga dan organisasi dan sifat keputusan yang
informasi secara langsung dapat dibuat, apakah keputusan tersebut
diterima oleh mereka yang untuk kepentingan internal atau
membutuhkan. Informasi harus eksternal organisasi.
dapat dipahami dan dapat dimonitor. i. Strategic vision
d. Responsiveness Para pemimpin dan publik harus
Lembaga-lembaga dan proses- mempunyai perspektif Good
proses kelembagaan harus mencoba Governance pembangunan semacam
untuk melayani setiap stakeholders. ini. (Nugroho :2003:219).
e. Consensusorientation
 Seharusnya kebijakan program memberdayakan masyarakat miskin
Raskin dalam implementasinya mengacu tersebut, sehinnga tidak terlalu bergantung
pada 9 prinsip diatas. Seharusnya disemua pada program bantuan dari pemerintah.
wilayah sensus rumah tangga untuk KESIMPULAN DAN SARAN
mengumpulkan data sosial-ekonomi rumah Kesimpulan
tangga, termasuk struktur demografi dan Program Raskin Adalah suatu
karakteristik rumah tangga. Hasil sensus program dari pemerintah untuk mengurangi
tersebut selanjutnya dipergunakan sebagai beban pengeluaran mengurangi dari rumah
informasi dasar untuk melakukan analisis tangga miskin sebuah bentuk dukungan
diskriminan guna memisahkan penduduk dalam meningkatkan ketahanan pangan
miskin dengan penduduk bukan miskin. dengan memberikan perlindungan sosial
Setela data calon penerima program kepada rumah tangga miskin melalui
tersedia, program bantuan keluarga distribusi beras murah dengan jumlah
bersyarat dapat dimulai. Persyaratan dapat maksimal 30 kg/ rumah tangga miskin/ 6
dikaitkan dengan kriteria keluarga miskin. bulanan sekali dengan masing-masing
Memang program Raskin seharga Rp 2000 per kg (netto) dititik
berpotensi sebagai program distribusi.
penanggulangan kemiskinan dan dijadikan Saran
alat untuk menanggulangi kesenjangan di Diharapkan Pemerintah dalam
masyarakat. Namun, dalam mengelola program Raskin mengacu pada
pelaksanaannya memerlukan persiapan, 6T (Tepat Sasaran Penerima Manfaat,
perencanaan serta sasaran yang tepat. Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu
Selain itu, pemerintah juga perlu Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas).
memperhatikan hal yang berkaitan dengan Selain itu, Pemerintah juga harus
penerapan program pemberian bantuan menjalankan prinsip Good Governance
keluarga miskin. agar Program Raskin berjalan secara
Harapan terbesar dari pelaksanaan maksimal dan tepat sasaran seperti tujuan
program Raskin ini adalah sesuai dengan utama Program Raskin dijalankan.
tujuan program Raskin yaitu mengurangi
beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin
melalui pemenuhan sebagian kebutuhan
pangan pokok dalam bentuk beras. Akan
tetapi diharapkan pula pemerintah
merancan program lain yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Agenda Pasca MDGs 2015 Kemiskinan
Tetap Isu Utama. (2013). Suara
Pembaruan. (online)
http://www.suarapembaruan.com
(diakses tanggal 18 Mei 2020).
Badan Pusat Statistik. (2013). Jumlah
Penduduk Miskin Maret 2013
mencapai 28,7 Juta Orang. (online).
http://www.bps.go.id (diakses tanggal
18 Mei 2020).
Ekowati, Mas Roro Lilik. (2009)
Perencanaan, Implementasi, dan
Evaluasi Kebijakan atau Program
(Suatu Kebijakan Teoritis dan Praktis).
Surakarta: Pustaka Cakra.
Kementrian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat. 2014. Pedoman
Umum Raskin 2014. (online).
http://www.tnp2k.go.id/id/download/p
edomanumum-pedum-raskin-2014/
(diakses tanggal 19 Mei 2020).
Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi
Pembangunan: Teori, Masalah dan
Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik,
Formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi.Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Nugroho, Riant. 2011. Public Policy.
Jakarta : PT Elex Komputindo
www.bulog.co.id, diakses 19 Mei 2020
www.tnp2k.co.id, diakses 19 Mei 2020